22 memunculkan keberanian anak berbicara ketika pembelajaran sedang
berlangsung terutama berbicara di depan kelas.
D. Konsep Berani Bicara di Depan Umum
Keberanian bagi anak usia dini adalah ketika anak mampu berbicara atau mengatakan apa yang ia inginkan dan menolak terhadap sesuatu yang
tidak ia inginkan kepada orang lain di sekitarnya. Keberanian berkaitan dengan kepercayaan diri. Jika seseorang memiliki percaya diri maka
keberanian akan timbul di dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Selain itu, yang dapat mempengaruhi tingkat keberanian dalam diri anak yaitu motivasi
Sugihartono, 2007: 21-22. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai
suatu tujuan. Motivasi terdiri dari dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang muncul dari dalam
diri anak tanpa adanya paksaan dari siapapun dan apapun. Contoh motivasi intrinsik yaitu rasa keingintahuan, kegembiraan, keriangan, dan kesenangan
yang besar. Dengan keingintahuan anak yang tinggi maka anak akan termotivasi
untuk mencari jawaban dari keingintahuannya melalui komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sosialnya. Selanjutnya, dari rasa kesenangan atau
kegembiraannya, jika anak merasa senang ketika melakukan sesuatu maka anak tersebut akan termotivasi untuk melakukannya lagi dan tidak takut untuk
melakukan yang lebih dari itu. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang muncul akibat pengaruh dari luar bisa berupa ajakan, bujukan dengan iming-iming
23 ataupun paksaan. Biasanya anak termotivasi melakukan sesuatu karena iming-
iming atau karena takut mendapat hukuman jika tidak melakukannya. Keberanian diri adalah pondasi penting bagi kehidupan sosial dan
kesehatan mental seorang anak. Sikap berani yang dimiliki seorang anak merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang. Sikap berani berbicara di
depan umum akan memudahkan anak untuk bergaul, berani menampilkan potensi diri mereka dengan penuh percaya diri yang dapat berujung pada
keberhasilannya kelak sebagai orang dewasa. Dengan keberanian tersebut juga meminimalisir anak menjadi korban bullying. Biasanya anak yang menjadi
korban bullying adalah anak yang pendiam dan tidak memiliki keberanian untuk berbicara dengan orang lain. Untuk itu dengan menanamkan sikap
berani berbicara dalam diri anak akan memudahkan anak dalam berkomunikasi dan menjalani kehidupan sosialnya.
Langkah-langkah mengembangkan percaya diri dan keberanian dalam diri anak Silvana Clark, 2003:
1. Berbicara yang mendukung
2. Beri dorongan melalui tindakan
3. Luangkan waktu untuk kebersamaan
4. Usahakan selalu dekat dengan anak meskipun terpisah
5. Ekspresikan kasih sayang dengan kata-kata dan seni
6. Pertemukan tantangan dengan keberanian
7. Ciptakan dan nikmati peristiwa istimewa
24 Jan Dargatz 1999 dalam bukunya menjelaskan ada cara dalam
membangun percaya diri anak beberapa diantaranya yaitu memberi pujian pada kegiatan yang berhasil dilakukan anak, ucapkan terimakasih pada anak,
biarkan anak ikut mengambil keputusan, tanyakan pendapat anak, pentingnya ketrampilan bahasa yang baik, menjawab satiap pertanyaan anak, beri tahukan
alasan dari keputusan anda, berikan kebebasan pada anak untuk menyelidiki segala sesuatu, hindari komentar yang kritis, jangan mengeluarkan ancaman
kosong, bantu anak mengatasi kegagalan, ajari anak bertanggung jawab atas tindakannya, dan meminta maaf bila melakukan kesalahan.
Ciri-ciri anak yang memiliki kepercayan diri yang berkaitan dengan berbicara yang dapat disimpulkan dari buku Jan Dargatz 1999 yaitu:
1. Mendefinisikan berbagai hal tanpa ragu
2. Mengutarakan pendapatnya dan mempertahankannya
3. Berani menjalin komunikasi dengan orang-orang disekitarnya
4. Bertanya dan menjawab pertanyaan sesuai dengan situasi yang ada
5. Berani mencoba pengalaman baru
6. Menghadapi tantangan atau situasi
Berikut ciri-ciri perilaku yang mencerminkan percaya diri Anita Lie, 2003: 4:
1. Yakin pada diri sendiri
2. Tidak bergantung pada orang lain
3. Tidak ragu-ragu
4. Merasa diri berharga
25 5.
Tidak menyombongkan diri 6.
Berani bertindak Berdasarkan teori mengenai ciri-ciri berani dalam diri anak, dapat
ditarik kesimpulan bahwa konsep berani bicara di depan umum dalam penelitian ini adalah ketika anak mampu berbicara atau mengatakan apa yang
ia inginkan dan menolak terhadap sesuatu yang tidak ia inginkan kepada orang lain di sekitarnya. Ciri-ciri atau karakteristik berani yang akan dijadikan
instrumen yaitu: 1.
Mengungkapkan pendapat dan mempertahankannya Pada indikator ini penjabaran butir terdiri dari anak membawakan isi
cerita, anak berusaha membuat teman-temannya mengerti cerita yang dibawakannya,
2. Menghadapi tantangan dan pengalaman baru
Pada indikator ini penjabaran butir terdiri dari posisi ketika bercerita dan arah tatapan anak saat bercerita.
3. Yakin pada diri sendiri dan tidak terpengaruh dengan orang lain
Pada indikator ini penjabaran butir terdiri dari anak bercerita diikuti gerakan tangan atau gerakan tubuh anak, anak mendapat bantuan dari
orang lain ketika bercerita, dan volum suara anak ketika membawakan cerita.
E. Kajian Penelitian yang Relevan