Kesediaan menghargai pendapat orang lain Gerak-gerik dan mimik yang tepat Kenyaringan suara

22

2. Kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara

Agar pembicaraan yang dilakukan dapat berhasil maka seorang pembicara harus selalu menjalin kontak pandang dengan audiensnya. Dengan kontak mata yang dilakukan, para pendengar akan merasa diperhatikan dan betul-betul diajak berkomunikasi. Pandangan mata atau kontak mata ini bagi pembicara pemula memang sangat menentukan. Apabila kontak mata yang dilakukan kurang berhasil atau pembicara kalah dalam kontak mata dengan pendengarnya, maka akan terjadi gangguan dalam proses bicara selanjutnya. Kontak mata dalam berbicara dimanfaatkan untuk menjalin hubungan batin dengan lawan bicara atau audiens. Dalam berbicara,, seorang pembicara dianjurkan untuk menatap orang yang diajak berbicara, sehingga terjadi kontak mata yang menimbulkan keakraban dan kehangatan dalam berbicara. Untuk itu, ketika memandang seseorang atau pendengar, kalau masih ragu dan khawatir, jangan memandang langsung matanya, tetapi pandanglah di atas matanya. Pandangan mata ini juga harus dilakukan secara menyeluruh, jangan hanya pada bagian pendengar tertentu saja. Akan lebih baik apabila sebelum berbicara khususnya di muka umum untuk menyapu pendengar dengan pandangan mata yang sejuk dan bersahabat.

3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain

Dalam berbicara, seorang pembicara harus terbuka dan mau menerima pendapat orang lain. Apabila pendapat yang dikemukakan itu ada kekurangan atau kesalahannya, maka sebagai pembicara harus mau menerima pendapat dan koreksian dari pihak lain. Tentu saja pendapat yang kita sampaikan tersebut harus disertai data dan argumentasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam menerima pendapat orang lain, harus senantiasa dipertimbangkan dari berbagai hal 23 terlebih dahulu, tidak semua saran dan pendapat harus diterima secara mutlak.

4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat

Gerak gerik dan mimik yang tepat dalam sebuah pembicaraan dapat mendukung dan memperjelas isi pesan yang akan disampaikan. Akan tetapi gerak-gerik dan mimik ini akan menjadi gangguan dalam berbicara apabila dilakukan secara berlebihan. Gerak-gerik dan mimik ini harus disesuaikan dengan pokok pembicaraan yang disampaikan. Mimik juga harus disesuaikan dengan perasaan hati yang terkandung dalam isi pesan pembicaraan yang dilakukan. Gerak-gerik berkaitan dengan penggunaan anggota badan untuk memperjelas pesan yang akan disampaikan. Gerak-gerik dalam berbicara atau berkomunikasi antara lain adalah: anggukan dan gelengan kepala, mengangkat tangan, mengangkat bahu, menuding, mengangkat ibu jari, menuding, sikap berdiri, daan sebagainya. Mimik adalah ekspresi wajah yang berhubungan dengan perasaan yang terkandung dalam hati. Agar pembicaraan dapat menyenangkan usahakan mimik yang menarik dan memikat, salah satunya dengan banyak tersenyum.

5. Kenyaringan suara

Tingkat kenyaringan suara ini tentunya juga disesuaikan dengan situasi, jumlah pendengar, tempat, dan akustik. Yang penting, ketika berbicara, pendengar dapat menerima suara pembicara dengan jelas dan enak didengar di telinga. Suara yang digunakan tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Ketika berbicara dengan mikrofon, maka jangan sampai mikrofon tersebut terlalu dekat dengan mulut, karena suara yang dihasilkannya akan kurang baik dan tidak nyaman didengarkan. 24

6. Kelancaran