Proses Desain dan Kerangka Proses penganyaman

25

1. Proses Desain dan Kerangka

Bagian pertama adalah membuat kerangka atupun desain produk. Desain produk yang telah di pilih kemudian dibuat kerangka. Kerangka produk bisa berupa besi dan kayu. Bahan besi : Besi batangan berukuran 6 inch ataupun 10 inch di ukur kemudian dipotong menggunakan alat pemotong besi, kemudian besi tersebut digabungkan dengan bagian lain mengunakan perekat berupa pakan las dengan menggunakan alat las berdaya 900 watt. Bila ingin membentuk besi tersebut digunakan alat berupa kunci besi, palu dan tang hingga membentuk kerangka yang diinginkan. Kerangka yang telah jadi kemudian di cat dan dikeringkan. Bahan kayu : Kayu harus dihaluskan terlabih dahulu mengunakan pasah dan amplas . Kemudian barulah diukur sesuai dengan kebutuhan atau desain yang telah ditetapkan. Untuk mengabungkan tiap bagian digunakan paku dan lem. Bagian yang tidak rata pada kayu akan ditutup dengan dempul. Dempul juga digunakan untuk melapisi kayu sebelum kayu tersebut di cat. Kemudian kayu dicat dan dikeringkan. 26

2. Proses penganyaman

Setelah kerangka selesai dibuat, proses penganyaman dilakukan. Enceng gondok, pandan, dan rotan dianyam sesuai pola yang telah ditetapkan. Penganyaman dilakukan oleh para pengerajin secara manual menggunakan tangan mereka dan bukan menggunkan mesin. Enceng gondok, pandan dan rotan langsung dianyaman kedalam kerangka tanpa di ukur terlebih dahulu seberapa panjang yang dibutuhkan atau sesuai dengan ukuran kerangka yang ada. Sehingga saat terjadi kelebihan ukuran, para perajin langsung memotong bagian tersebut menggunakan gunting dan membuang bagian tersebut. Tidak adanya proses pengukuran antara bahan baku yang dibutuhkan pada tiap kerangka yang ada, menyebabkan banyaknya sisa bahan yang terbuang. Selain itu pengerajin juga mambuat hiasan untuk sekat, pintu dan gebyok. Hiasan dapat berupa pola bunga, hewan atau berbentuk pola yang lainnya. Dalam tahap penganyamanan masih sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan adanya pengerjaan ulang. Kesalahan tersebut berupa anyaman yang kurang rapi dan rapat.

3. Bagian Finishing

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang)

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB II

0 4 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB IV

0 2 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB II

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art

0 0 12