yang  lebih  luas  bahkan  menyatakan  bahwa  sasaran  CSR  bisa  kepada  pelanggan, masyarakat,  lingkungan,  karyawan  dan  stakeholder  lainnya  yang  ada  dalam  struktur
masyarakat.  Tidak  banyaknya  kegiatan  filantropi  yang  dilakukan  individu  di  Indonesia menyebabkan  tidak  begitu  menonjolnya  sosok  yang  bisa  dimasukkan  dalam  daftar
filantropis menurut definisi diatas. Kegiatan filantropis kalaupun dilakukan individu lebih banyak bersifat kecil dan insidentil, misalnya ketika terjadi bencana, sosok individu tetapi
sesungguhnya mewakili institusi atau kadang dilakukan pada momen keagamaan tertentu seperti pembagian zakat maupun donasi lainnya.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil  penelitian  yang  dikemukakan  Cotton  1991  menyebutkan  bahwa  sebagian besar penelitian yang menguji pengaruh dari CAI dan aplikasi komputer mikro lain pada
hasil  belajar  peserta  didik  dan  juga  menyelidiki  pengaruhnya  pada  sikap  peserta  didik. Penelitian  ini  menyimpulkan  bahwa  penggunaan  CAI  mengarahkan  peserta  didik  untuk
bersikap lebih positif dibanding pembelajaran konvensional. Secara umum pengaruh CAI pada
sikap peserta
didik yaitu
ke arah:
pengendalian diri,
kehadiran, motivasimengerjakan tugas dengan tepat waktu dan kerjasama.
Hasil  penelitian  Woolf    Hall  1995  menunjukkan  bahwa  pembelajaran multimedia  berbasis  komputer  lebih  efektif  dan  dapat  memberikan  pengalaman  yang
berkualitas  dibandingkan  dengan  pengajaran  yang  tradisional.  Hasil  penelitian  dari  Jenk Springer 2002 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan berbantuan komputer lebih
efektif  dibandingkan  dengan  pembelajaran  konvensional.    Hasil  penelitian  penggunaan CAI  pada  mata  kuliah  jaringan  komputer  oleh  Tety  Ekinda  dan  Widya  Nugroho,  dalam
jurnal Teknologi Pendidikan vol 5, No 1 April 2003 memberikan kesimpulan bahwa 96 mahasiswa menyatakan program ini menarik, perlu dikembangkan dan diimplementasi.
Hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Estu  Miyarso  2009  menunjukan  bahwa produk  hasil  pengembangan  multimedia  interaktif  dalam  bentuk  kepingan  CD  program
pembelajaran sinematografi untuk mahasiswa Jurusan KTP FIP UNY dinyatakan laik dan efektif  digunakan  dalam  pelaksanaan  mata  kuliah  tersebut.  Penelitian  ini  juga
merekomendasikan  perlunya  pengembangan  lebih  lanjut  pada  target  sasaran  yang  lebih luas  termasuk  bagi  anak-anak  sekolah,  komunitas  Film  Independen  dan
“Movie  Maker Remaja” yang sudah mulai marak di Yogyakarta dan kota-kota lain di sekitarnya.
Pada  tahun  sama,  penelitian  yang  dilakukan  Sunaryo  dan  kawan-kawan  melalui program  hibah  kompetitif  2009  berhasil  mengidentifikasi  dan  menilai  kebutuhan
pendidikan  keterampilan  berbasis  multimedia  sinematografi  remaja  yang  saat  ini diinginkan oleh siswa-siswi SLTA di wilayah Yogyakarta.  Lebih dari itu, hasil penelitian
tersebut  menunjukan  bahwa  pendidikan  keterampilan  tersebut  mendapat  dukungan  dari hampir seluruh pengelola sekolah yang menjadi responden penelitian sebagai bagian dari
life skill dan keterampilan alternatif bagi  siswa selain berorientasi  untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
BAB III METODE PENELITIAN