untuk kegiatan TOT dan dapat diimplementasikan bersama pelaksanaan UPK bagi siswa- siswi kurang mampu.
Harapannya, setelah kegiatan penelitian ini selesai dilakukan produk penelitian ini dapat segera dipublikasikan dan diseminasikan baik dalam bentuk artikel karya ilmiah
maupun didaftarkan ke HAKI sebagai upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang produktif dan berkarakter. Berikut roadmap
penelitian ini dalam bentuk bagan alur:
Gambar 1 : Bagan Roadmap Penelitian
B. Desain Penelitian
Desain pengembangan model yang akan diujicobakan dalam penelitian ini mengacu pada empat variabel model pendidikan keterampilan Unit Produksi Kreatif bagi siswa
SLTA yang secara skematis dapat disajikan sebagai berikut:
•Model Pendidikan
Keterampilan berbasis
Sinematograf i remaja bagi
Siswa SLTA
•2009 - Dikti
Sunaryo S.
• Strategi Pencapaian
Ketahanan Pangan pada
Rumah Tangga Miskin
• 2009 - Dikti
Ali Muhson
• Model Pemberdayaan
Pengentasan Kemiskinan
Berbasis Kelembagaan
Lokal dan Pengembangan
Usaha
• 2010 - Dikti
Ali Muhson
•Pengembang an UPK untuk
Meningkatka n Semangant
Filantropi bagi siswa
Kurang Mampu
•2012
Sunaryo, dkk.
•Produk Final dan HKI,
Penegmbang an kualitas
SDM berkarakter
•2012
Sunaryo, dkk
Pemberdayaan dan Filantropi Siswa
kurang mampu
Gambar 2: Desain Penelitian Pengembangan
1. Variabel pengorganisasian komponen sekolah adalah keterlibatan seluruh komponen sekolah dari kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa dalam menangani program-
program dari model pendidikan keterampilan pada UPK berbasis digital video grafis. Organisasi model tidak harus sama persis dengan buku panduan yang diterbitkan oleh
pihak peneliti tapi bisa disesuaikan dengan situasi dan karakter dari masing-masing sekolah.
2. Variabel pengembangan pendanaan adalah segala aktivitas yang dilakukan pihak pengelola UPK untuk menggali dan mengelola sumber pendanaan organisasi baik dari
swadaya pengurus, pihak sponsor, maupun melalui anggaran rutin sekolah untuk dapat menjaga eksistensi kegiatannya.
3. Variabel program
aksi adalah
kegiatan implementasi
UPK terutama
kebermanfaatannya secara langsung maupun tidak langsung bagi siswa-siswa yang kurang mampu secara ekonomi.
4. Variabel evaluasi dan tindak lanjut adalah evaluasi proses, hasil, dan dampak program dari seluruh variabel model UPK yang telah dikembangkan. Prioritasnya adalah
dilakukan sendiri oleh siswa sebagai pelaksananya. Hasil evaluasi ini digunakan
untuk perbaikan program operasional berikutnya. Kegiatan ini dapat pula dilakukan dengan koordinasi seluruh komponen internal sekolah maupun koordinasi studi
komparasi bersama unit produksi di sekolah lain. Secara lebih rinci kegiatan evaluasi dalam penelitian ini meliputi; a mengembangkan forum konsultasi dan
koordinasi kegiatan model di tingkat sekolah yang dibentuk oleh tim peneliti dan pihak sekolah, b menempatkan fasilitator mahasiswa pendamping di lokasi
perintisan model selama penelitian berjalan. Peran fasilitator ini secara berangsur- angsur dapat dikurangi sejalan dengan tingkat kemandirian pengelola model di
sekolah, c melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan secara periodik ke lapangan, d melakukan lokakarya kemajuan model di akhir kegiatan dengan
menghadirkan tim ahli dari kampus maupun praktisi dari Dinas Pendididkan Propinsi DIY, beberapa perwakilan kepala sekolah, maupun instansi lain yang terkait.
C. Metodologi Penelitian Tahun Pertama