digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id 56
yang dilakukan peneliti dalam hal ini adalah memadukan refernsi buku dengan kajian lain seperti majalah, internet, koran dan lain sebagainya.
I. Sistematika Penelitian
Dalam pembahasan penelitian di butuhkan sistematika penelitian. pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian. Adapun
langkah- langkahnya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang gambaran umum yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, definisi konsep, telaah pustaka, kajian pustaka dan sistematika pembahasan. Serta pada bab ini juga berisi pembahasan
tentang pendekatan dan jenis penelitian, obyek penelitiann, jenis dan sumber data, tahap- tahap penelitian, tekhnik pengumpulan data, tekhnik
analisis data dan teknik pemeriksaan dan keabsahan data. BAB II : KAJIAN TEORI
Pada bab ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan dilapangan. Selain itu juga dibahas tentang
landasan teori yang bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan bahan pembahasan hasil penelitian, pada kajian
teoritis ini peneliti menyajikan teori yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id 57
BAB III : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini merupakan bagian terpenting karena memuat
penyajian dan analisis data yang di peroleh dari tahapan- tahapan, baik yang sudah di jelaskan pada bab I, dan II. Dalam bab ini akan menjelaskan
tentang gambaran pembahasan yang akan dijadikan penelitian, serta menerangkan hasil temuan penelitian dan konfirmasi temuan dengan teori
yang ada. Peneliti disini mengelola data-data dari bab sebelumnya secara spesifik.
BAB IV : PENUTUP Dalam bab ini merupakan akhir dari penulisan penelitian yang
terdiri dari kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id 58
BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS
A. Teori Fungsionalisme Struktural
Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa
Pucang Telu Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, maka peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan teori solidaritas.
1.
Teori Fungsionalisme Struktural AGIL : Talcots Parsons
Menurut teori fungsionalis ini masyarakat adalah “suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan
dan saling menyatu dalam kesimbangan. Perubahan yang terjadi satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.
35
Menurut George Ritzer, asumsi dasar teori fungsionalisme struktural adalah “setiap struktur dalam sistem sosial, juga berlaku
fungsional terhadap yang lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinnya. Teori ini
cenderung melihat sumbangan satu sistem atau peristiwa terhadap sistem lain. Karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau
suatu sistem dalam beroperasi menentang fungsi- fungsi lainnya dalam
35
George Ritzer, Sosiologi IlmuPengetahuan Berparadigma Ganda Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 21.