27
Gambar 1. Kerangka Berfikir D.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan  kajian  pustaka  dan  kerangka  berfikir  di  atas  dapat diajukan  hipotesis  dalam  penelitian  yaitu:  Ada  pengaruh  yang  signifikan
aktivitas  akuatik  terhadap  peningkatan  kemampuan  motorik  kasar  anak tunagrahita ringan kelas atas di SLB N Pembina Yogyakarta.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  pra  eksmperimen.  Metode  ini digunakan karena tidak terpenuhinya salah satu faktor dari eksperimen. Dalam
suatu  penelitian  perlu  adanya  suatu  design  penelitian  yang  sesuai  dengan variabel-variabel  yang  terkandung  dalam  tujuan  hipotesis  penelitian  untuk
diuji  kebenarannya.  Design  penelitian  merupakan  rancangan  tentang  cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan
tujuan  penelitian.  Dalam  penelitian  ini  desain  yang  digunakan  adalah  one- group  pretest-posttest  design.  Pada  design  ini  melibatkan  satu  kelompok
subjek  yang  diteliti,  yaitu  dengan  memberikan  tes  awal  pretest  terhadap sampel  penelitian  setelah  itu  diberi  perlakuan  dan  dievaluasi  dengan  cara
memberikan  test  akhir  posttest.  Adapun  desain  pada  penelitian  ini
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Design Penelitian
Keterangan: O1
: nilai tes awal X
: kelompok eksperimen O2
: nilai tes akhir O1  X  O2
29
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.  Tempat penelitian Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SLB  N  Pembina  Yogyakarta  pada  anak
tunagrahita ringan kelas atas. 2.  Waktu penelitian
Pelaksanaan  penelitian  dilaksanakan  pada  tanggal  16  Maret  sampai  29 April  2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1.  Populasi Penelitian Populasi  adalah  objek  yang  akan  diteliti  dan  dipelajari  oleh  peneliti.
Menu rut  Sugiyono  2014:  117,  “populasi  adalah  wilayah  generalisasi  yang
terdiri  atas:  objek  subjek  yang  mempunyai  kualitas  dan  karakteristik  tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sesuai  dengan  pendapat  di  atas  maka  populasi  dalam  penelitian  ini  adalah semua siswa tunagrahita kelas atas baik aktif maupun tidak aktif yang berjumlah
38 anak dan bersekolah di SLB N Pembina Yogyakarta. 2.  Sampel Penelitian
Arikunto  2010:  174  mengungkapkan  bahwa  “Sampel  adalah  sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah  siswa  tunagrahita  ringan  kelas  atas  di  SLB  N  Pembina  Yogyakarta. Teknik  sampling  dalam  penelitian  ini  menggunakan  purposive  sampling  atau
sampel  bertujuan.  Penulis  menggunakan  teknik  penarikan  sampel  ini  karena penulis  hanya  akan  meneliti  sampel  yang  sesuai  dengan  kriteria.  Kriteria  yang
30
ditetapkan penulis dalam pengambilan sampel adalah: 1 anak tunagrahita kelas ringan kelas atas, 2 bersedia mendapat perlakuan, 3 siswa yang masih aktif di
sekolah.  Berdasarkan  kriteria  tersebut  maka  sampel  pada  penelitian  ini berjumlah 10 anak tunagrahita ringan kelas atas di SLB N Pembina Yogyakarta.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam  penelitian  ini  terdapat  variabel  terikat  dependent  dan  variabel bebas independent yaitu:
1.  Variabel Bebas independent
Variabel  bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  aktivitas  akuatik.  Aktivitas akuatik  yang  diberikan  adalah:  duduk  di  pinggir  kolam  dan  kaki  menendang
ke  depan,  badan  tengkurap  lali  kaki  menendang,  telentang  di  pinggir  kolam sambil menggerakkan tangan mendekati dan menjauhi badan, berdiri di dalam
kolam  lalu  tangan  diayun  menjauh  dan  mendekati  badan,  berdiri  di  dalam kolam  lalu  kaki  secara  bergantian  membuka  ke  samping,  melempar  plastik
berisi air, lari di dalam kolam renang mengelilingi, lompat-lompat di dalam kolam sejauh 20 meter.
2.  Variabel terikat
Variabel  terikat  pada  penelitian  ini  adalah  kemampuan  motorik  kasar anak  tunagrahita  ringan  kelas  atas.  Kemampuan  motorik  yang  diukur  pada
penelitian  ini adalah kekuatan  lengan melempar  sejauh-jauhnya, kelincahan lari  halang  rintang,  power  otot tungkai  melompat tanpa  awalan,  kekuatan
otot tungkai  meloncat  di  atas  balok  15  cm,  dan  keseimbangan  berdiri  satu
kaki.
31
E. Instrumen Penelitian
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  tes  kemampuan motorik  kasar  sebagai  berikut:  1  melempar  sejauh-jauhnya,  2  lari  halang
rintang, 3 melompat tanpa awalan, 4 meloncat di atas balok setinggi 15 cm, 5  berdiri  satu  kaki.  Instrumen  ini  di  adaptasi  dari  beberapa  penelitian  yaitu
penelitian  Aulia  Azmy  2014  dan  dari  penelitian  Ilker  Yilmaz,  dkk.  2009, kemudian  untuk  mengetahui  nilai  validitas  dan  reliabilitas  instrumen,
dilaksanakan  uji  coba  pada  tanggal  12  Maret  2015  pada  siswa  tunagrahita ringan  kelas  atas  di  SLB  N  1  Pleret  berjumlah  16  siswa.  Sehingga  diperoleh
nilai validitas 0.84 dan nilai reliabilitas 0.95. Hasil perhitungan nilai validitas dan reliabilitas terlampir. Berikut uraian tes kemampuan motorik kasar:
1.  Tes melempar sejauh-jauhnya Tes  melempar  sejauh-jauhnya  bertujuan  untuk  mengukur  kekuatan  otot
lengan.  Langkah  pertama  testi  berdiri  pada  garis  start,  kemudian  melempar bola sejauh-jauhnya ke arah yang sudah di tentukan. Bola yang dipakai adalah
bola tangan. Hasil lemparan terhitung dari start sampai jatuhnya bola. 2.  Tes lari halang rintang
Tes lari haling rintang digunakan untuk mengukur kelincahan anak. Testi berdiri  di  belakang  garis  start,  setelah  itu  berlari  menghindari  lima  buah
rintangan. Jarak rintangan pertama dari garis start adalah 2-3 meter, sedangkan jarak masing-masing rintangan 1,5 meter.