3.1. Cara Kerja Alat
Mouse dapat dikonfigurasikan apakah berada pada permukaan alas atau tanpa alas di udara. Ketika berada di permukaan alas, digunakan akselerometer yang
mengukur percepatan dalam dua sumbu kartesian X dan Y. Akselerometer diletakkan secara mendatar sejajar dengan sumbu X dan Y. Akselerometer mengukur percepatan
yang dialami mouse saat diletakkan di permukaan alas. Percepatan yang terukur kemudian diterjemahkan menjadi perubahan koordinat dari kursor mouse pada
komputer. Ketika dikonfigurasikan pada mode tanpa alas, digunakan sensor giroskop untuk mengukur kecepatan sesaat dari perubahan sudut yang dialami mouse. Informasi
kecepatan sudut kemudian diterjemahkan menjadi perubahan koordinat dari kursor mouse pada komputer.
Untuk mendeteksi penekanan tombol mouse digunakan saklar microswitch yang dihubungkan dengan port input output yang terdapat pada mikrokontroler.
Komunikasi mouse dan komputer dilakukan secara nirkabel melalui komunikasi RF menggunakan modul bluetooth. Modul bluetooth digunakan untuk mentransmisikan
data yang terdiri dari data informasi perubahan orientasi mouse, informasi penekanan tombol dan informasi scroll mouse yang berasal dari touch panel.
3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Wireless Air Mouse
Pada skripsi ini perealisasian wireless air mouse membutuhkan beberapa bagian yang perlu dirancang, antara lain modul mikrokontroler sebagai pengendali
utama, IMU yang terdiri dari modul sensor akselerometer dan giroskop, modul tombol mouse serta perancangan sistem catu daya. Berikut akan dijelaskan mengenai
perancangan yang dilakukan.
3.2.1 Modul Pengendali Utama
Pada skripsi yang dirancang menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali utama. Mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan adalah 32-bit ARM
CORTEX-M0 LPC1114. ARM Cortex-M0 yang merupakan prosesor dari keluarga ARM Cortex processor embedded. Konfigurasi pin mikrokontroler LPC1114
ditunjukkan pada Gambar 3.2. Adapun konfigurasi pin-pin mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan alat ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sedangkan skema
untai modul mikrokontroler yang telah dirancang ditunjukkan pada Gambar 3,3.
Gambar 3.2 Konfigurasi pin mikrokontrontroler ARM Cortex-M0 LPC1114
Tabel 3.1. Daftar konfigurasi pin yang digunakan pada mikrokontroler Nama Pin
Fungsi
RESETPIO0_0 Pin reset mikrokontrolerActive low
PIO_1 Bootloader Active low
PIO0_4SCL Antarmuka I
2
C untuk sensor Akselerometer dan Giroskop
PIO0_5SDA PIO0_6
Antarmuka untuk rotary encoder PIO0_7
PIO1_6RXD Antarmuka serial RS232 untuk
komunikasi bluetooth PIO1_7TXD
PIO2_4 – PIO2_9
Input Switch PIO2_10
Laser pointer
Gambar 3,3 Modul mikrokontroler sebagai pengendali utama
Antarmuka I
2
C digunakan sebagai antarmuka dengan sensor akselerometer dan sensor giroskop. Selain itu terdapat sensor penghitung putaran scroll mouse
menggunakan rotary encoder yang terdiri dari dua phototransistor sebagai pendeteksi putaran scroll dan led infra merah. Terdapat tiga buah tombol yang difungsikan sebagai
tombol klik kiri, tombol klik kanan dan tombol pada bagian scroll. Sedangkan untuk tombol next slide, previous slide, startstop, tombol pengaktif laser pointer serta tombol
mode mouse diletakkan menempel pada casing mouse.
3.2.2 Modul Bluetooth DF-Bluetooth V3
Untuk melakukan komunikasi pengiriman data antara mouse dan komputer digunakan bluetooth sebagai sarana pengiriman data secara nirkabel. Pada skripsi ini
digunakan modul bluetooth produk DF-Bluetooth V3. Modul bluetooth ini memiliki 2 pilihan masukan sumber tegangan DC 3.5V-8V dan 3,3V. Kelebihan modul ini juga
telah dilengkapi dengan on-board antena yang meyediakan kualitas sinyal yang tinggi. Gambar 3.4 menunjukkan modul Bluetooth DF-Bluetooth V3 yang digunakan.
Gambar 3.4 Modul bluetooth produk DF-Bluetooth V3
Adapun spesifikasi dari modul Bluetooth yang digunakan adalah sebagai berikut[12]:
a. Menggunakan chip CSR BC417143 b. Protokol Bluetooth : Bluetooth Specification v2.0 +EDR
c. Frekuensi kerja: 2,4-2,48GHz ISM Band d. Menggunakan mudulasi GFSK Gaussian Frequency Shift Keying
e. Daya keluaran ≤ 4dBm, Class 2
f. Jarak pancaran: 20-30 pada area terbuka
g. Transmission rate: Asynchronous: 2,1 Mbps Max160 kbps; Synchronous: 1Mbps1Mbps
h. Support profiles: Bluetooth serial port
i. Baudrate : 9600N81 j. LED indicator: LINK
k. Sumber daya yang dibutuhkan +3,5V-+8V DC50 mA l. Dimensi: 43x19,3x11mm
Modul bluetooth yang digunakan memiliki DIP switch yang dirancang untuk konfigurasi status modul Bluetooth. Ketika saklar Led Off
pada posisi “on”, modul Bluetooth berada pada mode power saving. Pada saat saklar AT mode
pada posisi “on”, pengguna dapat melakukan konfigurasi pada modul bluetooth melalui perintah AT
command. Modul ini hanya bisa beroperasi sebagai slave bluetooth, artinya modul ini tidak bisa bekerja jika tidak ada sinkronisasi pairing dari master. Ketika pertama kali
dihubungkan dengan komputer harus dilakukan pairing antara Bluetooth dan computer dengan standar pairing code
“1234”.
3.2.3
Modul Touch Panel
Pada skripsi ini touch panel digunakan sebagai pengganti tombol klik kiri dan klik kanan, serta pendeteksi scroll baik pada arah sumbu horisontal maupun vertikal.
Prinsip kerja touch panel berdasarkan resistor sebagai pembagi tegangan dimana nilai perbandingan resistor akan bervariasi sesuai dengan koordinat touch panel yang
disentuh. Touch panel terdapat empat keluaran, dengan urutan Y+, X+, Y- dan X- Gambar 3.5. Untuk mengambil data koordinat pada sumbu X, maka pin X+ mendapat
tegangan 5V, X- mendapat tegangan 0V, Y+ ambang, dan Y- menuju ADC dimana tegangannya akan dikonversi menjadi koordinat sumbu X oleh mikrokontroler.
Sedangkan untuk mendapatkan data koordinat pada sumbu Y, maka pin Y+ mendapat tegangan 5V, Y- mendapat tegangan 0V, X+ ambang, dan X- menuju ADC dimana
tegangannya akan dikonversi menjadi koordinat sumbu Y oleh mikrokontroler.
Gambar 3.5. Keluaran pin pada touch panel
Modul touch panel yang digunakan memiliki dimensi koordinat 240x340 titik. Konversi tegangan yang terbaca oleh ADC menjadi koordinat dilakukan dengan
persamaan berikut:
ADCXMIN ADCXMAX
ADCXMIN ADCX
X
240
ADCYMIN ADCYMAX
ADCYMIN ADCY
Y
320
Dimana X adalah koordinat pada sumbu x dan dan Y adalah koordinat pada sumbu y.
Gambar 3.6 Skematik touch panel ketika panel ditekan
3.2.4 Perancangan IMU Inertial Measurement Unit