35
Gambar 2. Hasil produk pasir kucing beraroma C.
Permasalahan
Berdasarkan hasil identifikasi dari analisis situasi yang dilakukan terhadap kondisi eksisting masing-masing UKM didapatkan permasalahan yang memerlukan solusi yaitu pada
permasalahan produksi dan proses produksi Pada proses penepungan CV. Permata Hijau menggunakan mesin giling kapasitas besar
yaitu 1 ton perjamnya yang digerakkan dengan tenaga listrik yang sangat besar yaitu 5000 KVA. Untuk mendapatkan daya listrik sebesar itu UKM harus mengeluarkan biaya pasang listrik sebesar
55 juta rupiah dan biaya bulanannya yang cukup besar. Hal ini tentu saja cukup membebani biaya produksi. Sedangkan CV. Kucing Mas mempunyai mesin giling disk mill bermesin disel
berkapasitas 5 kuintal perjamnya. Dengan hanya memiliki 1 unit mesin disk mill tentu saja kurang bisa memenuhi kapasitas produksi apalagi jika sedang menghadapi permintaan pasar yang besar.
Dari permasalahan mesin giling ini tentu saja sangat diperlukan pemikiran tentang teknologi mesin giling yang efektif dan efisien yaitu mesin dengan harga terjangkau dan kapasitas yang optimal.
D.
Solusi Yang Ditawarkan
Solusi yang ditawarkan adalah mendesain dan membuat
screw crusher
yaitu alat penggiling untuk proses penepungan yang lebih efektif dan efisien. Teknologi yang diterapkan
adalah mesin penggiling dengan kapasitas dan pemakaian daya listrik yang paling sesuai dengan kebutuhan pembuatan pasir kucing.
Screw crusher
ini terbuat dari baja 10 mm sebagai crushernya dengan daya 10.000 watt dan kapasitas 3 ton hari. Alat ini dibuat dengan menyesuaikan ukuran
dan kapasitas yang paling efektif dalam proses pengilingan sehingga diharapkan menghasilkan tepung bentonit yang berkualitas. Karena alat yang ada sekarang ada dua yaitu screw crusher yang
terlalu besar kapasitas dan dayanya yaitu 1 tonhari dengan daya listrik 50.000 watt dan menghasilkan tepung dengan mesh 90 sehingga terlalu halus sebagai produk tepung untuk pasir
kucing dan alat disk mill yang terlalu kecil dengan kapasitas 5 kuintal hari dan menghasilkan tepung dengan mesh 30-50 juga kurang bagus untuk pasir kucing karena butirannya terlihat kasar.
E. Target luaran
Secara umum target luaran dari program ini adalah menghasilkan produk pasir kucing dengan kualitas yang berstandar ekspor sehingga UKM lebih berkembang dan memiliki segmentasi
pasar yang lebih luas baik dalam negeri maupun luar negeri. Secara khusus program ini menghasilkan
screw crusher
yaitu alat penggiling untuk proses penepungan yang efektif dan efisien yaitu dengan daya 10.000 watt dan kapasitas 3 ton hari.
Spesifikasinya adalah sebagai terbuat dari pelat baja silinder, berkapasitas 2 ton hari dengan daya gerak dengan motor diesel 10 PK berdaya listrik 7.500 watt.
METODE PELAKSANAAN
Sesuai dengan solusi yang disepakati bersama dengan mitra dari persoalan prioritas yaitu antara lain mendesain dan membuat
screw crusher
yaitu alat penggiling dengan sistem hammer mill untuk proses penepungan bahan bentonit yang lebih efektif dan efisien yang dapat digunakan
untuk penepungan yang lebih efektif dari segi tenaga juga lebih efisien dari segi biaya dengan peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 20-30.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan alat penggiling ini adalah:
1. Diskusi dan Pengumpulan Referensi
36
Diskusi antara tim pelaksana dan mitra dan mengumpulkan referensi tentang model dan macam alat penggiling.
2. Merancang mendesain Alat
Langkah berikutnya adalah merancang atau mendesain alat penggiling yang efisien.
3. Membeli bahan
Bahan penyusun untuk membuat alat penepung antara lain pipa baja panjang 50 cm, diameter 40 cm, tebal pipa 2 cm, pelat baja panjang 15 cm, lebar 5 cm dan tebal 1,5 cm sebanyak 12
buah, motor diesel 10 PK dan bahan-bahan pendukung lainnya.
4. Membuat Alat
Setelah bahan-bahan lengkap, mesin dibuat dengan pembuatan masing-masing item alat kemudian dirangkai dan disusun secara permanen.
5. Uji Coba atau Demonstrasi Alat
Menguji coba alat yang sudah dibuat untuk mengecek dan menguji kemampuan alat tersebut.
6. Pelatihan dan Pendampingan Tata cara Pemakaian Alat
Melatih dan mendampingi mitra dalam penggunaan alat baru.
HASIL YANG
DICAPAI A.
Pembuatan Mesin Penepung Hammer Mill
Teknologi yang diterapkan adalah mesin penggiling dengan kapasitas dan pemakaian daya listrik yang paling sesuai dengan kebutuhan pembuatan pasir kucing.
Hammer mill
ini terbuat dari baja 10 mm sebagai crushernya dengan daya 10.000 watt dan kapasitas 3 ton hari. Alat ini dibuat
dengan menyesuaikan ukuran dan kapasitas yang paling efektif dalam proses pengilingan sehingga diharapkan menghasilkan tepung bentonit yang berkualitas. Karena alat yang ada sekarang ada dua
yaitu screw crusher yang terlalu besar kapasitas dan dayanya yaitu 1 tonhari dengan daya listrik 50.000 watt dan menghasilkan tepung dengan mesh 90 sehingga terlalu halus sebagai produk
tepung untuk pasir kucing dan alat disk mill yang terlalu kecil dengan kapasitas 5 kuintal hari dan menghasilkan tepung dengan mesh 30-50 juga kurang bagus untuk pasir kucing karena butirannya
terlihat kasar.
Teknologi yang diterapkan adalahgabungan dari kedua alat tersebut diatas tetapi dengan biaya yang kecil dapat menghasilkan tepung bentonite yang lebih banyak. Caranya adalah
memasukkan bahan materal bentonite kedalam penggiling Screw Crusher. Setelah masuk diputar dengan 1400 rpm. Pada proses ini 30 tepung di sedot blower kemudian dimasukkan ke dalam
tabung penampungan, dan sisanya akan jatuh ke dalam disk mail digiling lagi dengan 2800 rpm. Hasil dari disk mail ini juga disedot oleh blower dan dimasukkan ke dalam tabung penyimpanan.
Tahapan proses pengerjaanpembuatan Hammer mill terdiri dari : 1.
Pembuatanpengerjaan Siklon. Pipa baja panjang 50 cm, diameter 40 cm, tebal pipa 2 cm. Pipa tersebut pada bagian
dindingnya diberi besi dan di las sampai kuat keseluruhan. Bagian bawah di beri lubang pembuangan dengan jarak antar lubang 2 mm. Di dalam pipa dipasang besi sebagai poros As
dengan besar 2” . Kemudian diberi pelat baja panjang 15 cm , lebar 5 cm dan tebal 1,5 cm. Jumlah pelat baja tersebut 12 buah yang diletakan berjajar. Pelat baja ini yang memutar
dengan kecepatan 1400 rpm yang digerakkan oleh mesin diesel 30 PK.
Dimensi siklon adalah berdiameter 75 cm dengan panjang total 210 cm. Siklon terbuat dari pelat dengan tebal 1,6 mm. Sedangkan rangka penyanggahnya terbuat dari baja siku dengan
lebar 80 cm x 80 cm dan ketinggian 2,5 m. Sehingga ketinggian total siklon adalah 3 m. 2.
Pembuatan rangka penyangga hammer mill. Hammer mill diletakkan diatas dengan ketinggian 140 cm, disangga oleh besi U 10cm.
Dimensinya adalah 120 cm x 120 cm dan tinggi 60 untuk kotaknya. Pada bagian bawah di beri penutup berupa pelat tebal 2 mm yang mengelilingi dinding penyangga. Setelah tertutup rapat,
kemudian dipasang pintu keluar ke bagian disk mail untuk proses penggililngan berikutnya.
3. Perangkaian Mesin Penepung Hammer Mill :
37
Dari beberapa bagian mesin yang sudah dibuat kemudian dirangkai dengan dudukan yang permanen. Posisi siklon dan rangkanya diatur sedemikian rupa sehingga akan mempermudah
operasioanal alat.
Gambar 3. Proses pembuatan mesin penepung hammer mill
38
Gambar 4.Mesin penepung hammer mill yang sudah dirangkai
Gambar 5. Tepung bentonit yang dihasilkan B.
Spesifikasi mesin Mesin Penepung Serba Guna Hammer Mill:
Terbuat dari pelat baja silinder Diameter 40 cm Panjang 60cm tebal 2cm Kapasitas 2 ton hari
Dimensi : rangka penyanggah besi U 10cm tinggi 140 cm. Daya gerak dengan motor diesel 10 PK.
Crusher terbuat dari baja 10 mm. Konstruksi dari pipa baja diameter 15 cm tebal 0,7 cm.
Motor penggerak memakai 4 motor berkekuatan 10 PK, 5 PK, 1 PK 2 buah. Cyclon berdiameter 80 cm dan tinggi 2 m.
Daya listrik 7.500 watt.
C. Efisiensi mesin Mesin Penepung Serba Guna Hammer Mill