b. b. Kunjungan Lapang

149 ternyata mitra 2 telah beralih bidang usaha dari usaha kue menjadi usaha penjualan ayam pedaging. Alasannya sederhana, pada saat beralih usaha bertepatan dengan suasana bulan Ramadhan. Pada bulan Ramadhan dan lebaran kebutuhan dan permintaan pasar akan daging ayam meningkat tajam. Ditambah lagi lingkungan mitra 2 adalah peternak ayam pedaging sehingga mitra dua ingin menangkap peluang tersebut. Tetapi meskipun mitra dua telah beralih bidang usaha, secara umum permasalahan yang dihadapi baik mitra 1 dan mitra 2 hampir sama, sehingga program pengabdian tetap dilaksanakan sesuai kesepakatan meskipun mengalami sedikit perubahan dari rencana awal proposal IbM. Seperti yang telah disampaikan di atas, kelompok mitra banyak menghadapi kendala dan masalah dalam mengembangkan usahanya. Guna membantu kelompok mitra mengatasi masalahnya, dilakukan beberapa program yang dirasakan sangat pokok, sehingga pada saat pelaksanaan program pengabdian dilakukan kesepakatan ulang bersama mitra. Permasalahan- permasalahan pokok yang telah disepakati bersama antara lain: 1 Mitra sangat memerlukan outlet usaha sebagai showroom produk-produknya, sehingga produk usaha bisa ditampilkan lebih menarik sekaligus secara tidak langsung sebagai sarana promosi produk, 2 Terbatasnya alat-alat produksi kue sehingga mempengaruhi kuantitas produksi, 3 Mitra belum memiliki surat ijin yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan, 4 Pengemasan produk yang sederhana dan belum memiliki label produksi yang menarik, dan 5 Kurangnya pemahaman dan keterampilan mitra dalam membuat media promosi dan strategi pemasaran. Dari kesepakatan ulang yang dilakukan bersama mitra, berikut adalah gambaran hasil pelaksanaan program IbM Desa Slorok. Program Pendirian Outlet untuk Mitra Bangunan outlet penting sekali untuk mengembangkan suatu usaha. Keberadaan outlet bermanfaat sebagai bentuk komunikasi terhadap konsumen. Konsumen dapat mengetahui bahwa dilokasi berdirinya outlet tersebut konsumen dapat memperoleh produk yang suatu saat dibutuhkan. Sehingga adanya outlet juga berperan sebagai sarana promosi produk. Dengan lokasi rumah mitra yang berada di tepi jalan raya yang merupakan jalan poros desa, posisi outlet ini sangat strategis sebagai sarana promosi dan pemasaran.

a. b.

c. Gambar 1. Proses Pembangunan Outlet untuk Mitra 1 Keterangan: a. Awal Pembangunan, b. Pembangunan mencapai 75, c. Bangunan Siap Pakai 150 Mitra 1 dan mitra 2, keduanya diberikan fasilitas bangunan outlet. Bangunan outlet didesain sesuai dengan kebutuhan bidang usaha masing-masing. Outlet dibangun di atas tanah pekarangan masing-masing mitra sekaligus merupakan partisipasi mitra dalam pelaksanaan program IbM ini. Outlet mitra 1 dibangun dengan luas bangunan 3 x 5 meter persegi dengan rancangan ruang yang diperuntukkan memajang produk, tempat stok barang dan stok produk, serta meja administrasikasir. Berikut adalah gambar proses pembangunan outlet mitra 1 hingga outlet yang siap pakai saat ini. Sesuai dengan usahanya, mitra 2 juga diberikan hibah bangunan outlet. Desain ruangan lebih kecil dibandingkan mitra 1. Luas bangunan adalah 4 x 2 meter persegi yang direncanakan untuk meja berfungsi sebagai tempat meletakkan dan memotong daging ayam yang siap jual, kran untuk mencuci daging ayam setelah dipotong, dan space untuk meletakkan mesin pencabut bulu ayam. Lokasi outlet untuk mitra 2 didirikan di pekarangan samping rumah mitra. Lokasinya meskipun tidak tepat di tepi jalan raya tetapi tidak jauh dari akses jalan raya. Lokasi usaha hanya berjarak 50 meter dari jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Untuk menunjukkan jalan menuju outlet mitra dua, di tepi jalan menuju lokasi telah dipasang papan nama. Berikut adalah gambar proses pembangunan hingga outlet mitra 2 siap digunakan.

a. b.

Gambar 2. Bangunan Outlet Mitra 2 Keterangan: a. Proses pembangunan outlet, b. Bangunan outlet telah digunakan menjalankan usaha Saat ini bangunan outlet baik mitra 1 dan mitra 2 sudah digunakan untuk proses usaha. Mitra sangat berterimakasih kepada tim abdimas Universitas Kanjuruhan Malang karena harapannya untuk memiliki bangunan tempat usaha telah terwujud. Selama ini tempat usaha adalah dapur masing-masing mitra. Dengan adanya outlet, pelanggan lebih mudah mencari lokasi sehingga lebih banyak lagi pelanggan yang datang. Keberadaan outlet juga membuat pelanggan lebih nyaman sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan tersendiri. Pelanggan yang puas seringkali akan merekomendasikan pada calon pelanggan yang lain. Dengan demikian pasar semakin luas sehingga dapat meningkatkan omset dan keuntungan bagi mitra. Hal ini sesuai dengan prinsip menjalankan usaha, bahwa seorang pengusaha tidak boleh menyia-nyiakan jerih payah pelanggannya untuk bisa sampai di tempat usaha. Pengorbanan pelanggan harus diimbangi dengan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan. Pemberian Hibah Bantuan Alat Produksi Kegiatan produksi dapat berlangsung dengan efisien apabila didukung oleh faktor-faktor produksi diantarannya bahan baku, tenaga kerja, tempat usaha dan peralatan usaha. Tempat usaha telah dibahas pada subbab sebelumnya. Faktor produksi lain adalah alat usaha. Hibah bantuan alat yang berikan antara lain berupa kompor gas untuk kedua mitra. Tambahan kompor gas penting 151 untuk mitra karena dengan dengan bertambahnya pelanggan maka kapasitas produksi juga semakin meningkat. Mitra 1 memerlukan tambahan kompor untuk proses mengukus kue, sedangkan mitra 2 dipergunakan untuk merebus air panas yang akan dipergunakan saat membersihkan bulu ayam. Hibah alat berikutnya adalah pembelian mixer untuk mitra 1. Mixer yang ada tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan produksi. Mixer yang digunakan secara extra pada akhirnya sering mengalami gangguan. Mitra mengeluh dengan hambatan yang dialami, sehingga pengabdi berinisiatif memberikan bantuan mixer untuk proses produksi. Meskipun kapasitas mixer yang diberikan masih belum optimal dalam pelaksanaan produksi, tetapi mitra sangat berterimakasih, setidaknya dengan alat yang ada proses usaha dapat berlanjut. Selanjutnya mitra akam berusaha mandiri untuk memperoleh alat produksi dengan kapasitas yang lebih besar.

a. b.

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA DESA (Studi pada Pemuda di Dusun Kupang Kidul Desa Kupang Kecamatan Ambarawa)

5 53 112

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMUDA DESA MELALUI KEGIATAN KEPEMUDAAN KARANG TARUNA Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pada Pemuda Desa Melalui Kegiatan Kepemudaan Karang Taruna (Studi Kasus Pada Karang Taruna “Gapura” Dukuh Purosari Desa Kembang Kecam

0 2 20

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMUDA DESA MELALUI KEGIATAN KEPEMUDAAN KARANG TARUNA Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pada Pemuda Desa Melalui Kegiatan Kepemudaan Karang Taruna (Studi Kasus Pada Karang Taruna “Gapura” Dukuh Purosari Desa Kembang Kecam

0 0 14

PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN MORAL PEMUDA :Studi Kasus di Karang Taruna Kampung Baru Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung.

18 59 41

PELATIHAN MANAJEMEN PROYEK BAGI ORGANISASI PEMUDA DAN KARANG TARUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERAN PEMUDA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEDESAAN DI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

0 0 12

kEWIRAUSAHAAN - Repository UNIKAMA

0 0 160

Terumbu Karang - Repository UNIKAMA

0 0 10

PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN MORAL PEMUDA :Studi Kasus di Karang Taruna Kampung Baru Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung - repository UPI S PKN 1001716 Title

0 0 3

Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna Dalam Membangun Desa Wisata Melalui Pelatihan English For Guiding

0 0 8

Peranan Tokoh Masyarakat dalam Membangun Partisipasi Kewargaan Pemuda Karang Taruna - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 6