Kehidupan sosial masyarakat Terungwetan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id masyarakat yang mempunyai penghasilan ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2. Keadaan pendidikan Dalam lingkungan desa pasti ada tingkatan pendidikan diantara masyarakatnya. Pendidikan merupakan faktor yang sangat dominan guna mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga akan meningkatkan kualitas suatu negara karena dengan adanya pendidikan akan meningkatkan sumber daya manusia. Sarana pendidikan yang berfungsi untuk mencerdaskan anak bangsa dibutuhkan keberadaannya di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Diharapkan berguna untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berilmu dan berwawasan luas. Dengan begitu generasi penerus bangsa mengalami kemajuan di segala bidang dan tidak sampai tertinggal dengan negara-negara lainnya. Mengenai fasilitas pendidikan yang tersedia di desa Terungwetan bisa dilihat pada uraian tabel sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 2.4 Sarana Pendidikan Menurut Jenis Sekolah Dan Statusnya 13 No. Jenis Pendidikan Negeri Swasta Jumlah 1. Play group - 1 1 2. Tk 1 - 1 3. Sd sederajat 1 - 1 4. Smpmts - - - 5. Smama - - - 6. Ponpes - 2 2 Jumlah 5 Dari tabel diatas dapat diuraikan fasilitas pendidikan yang ada di desa Terungwetan ini terdiri dari Play Group yang berjumlah 1 berstatus swasta, SD yang berjumlah 1 berstatus Negeri yaitu SD Negeri Terungwetan, dan pondok pesantren yang berjumlah 2 berstatus swasta yaitu pondok darul falah 57 dan pondok darul falah 91. Adapun tingkat pendidikan penduduk desa Terungwetan dapat dilihat pada tabel berikut: 13 Profil Desa Dan Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Departemen Dalam Negeri Tahun 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 2.5 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Terungwetan 14 14 Profil Desa Dan Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Departemen Dalam Negeri Tahun 2014. No. Keterangan Jumlah 1 Usia 3-6 tahun belum masuk TK 56 orang 2 Usia 3-6 tahun sedang TKplay group 57 orang 3 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 192 orang 4 Tamat SDsederajat 580 orang 5 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 58 orang 6 Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 106 orang 7 Tamat SMPsederajat 580 orang 8 Tamat SMAsederajat 580 orang 9 Tamat D-1sederajat 9 orang 10 Tamat D-2sederajat 9 orang 11 Tamat D-3sederajat 19 orang 12 Tamat S-1sederajat 46 orang 13 Tamat S-2sederajat 6 orang 14 Tamat S-3sederajat - 15 Tamat SLB A - 16 Tamat SLB B - digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari paparan tabel diatas dapat diuraikan mengenai tingkat pendidikan penduduk desa Terungwetan dapat diklasifikasikan sebagai berikut, yang belum masuk TK berjumlah 56 orang, yang sedang sekolah TKplay group berjumlah 57 orang, penduduk umur 7-18 tahun yang sedang sekolah berjumlah 192 orang, sedangkan penduduk yang tamat SD berjumlah 580 orang, penduduk yang tidak tamat SLTP berjumlah 58 orang, penduduk yang tidak tamat SLTA berjumlah 106 orang, serta penduduk yang tamat SMP berjumlah 580 orang, penduduk yang tamat SMA berjumlah 580 orang, sementara penduduk yang tamat D-1 berjumlah 9 orang, tamat D-2 juga berjumlah 9 orang, tamatan D-3 berjumlah 19 orang, tamatan S-1 berjumlah 46 orang, dan penduduk yang tamat S-2 berjumlah 6 orang. Pada saat ini, berdasarkan standar kelulusan yang banyak digunakan dalam persyaratan dunia kerja adalah tamatan SMA, salah satu tingkatan yang paling rendah dalam standar persyaratan dunia kerja, tamatan SMA tidak bisa berkarir lebih tinggi dari pada menjadi buruh, pembantu, atau karyawan dalam tingkat yang paling rendah dalam suatu perusahaan. Sedangkan yang lulusan S-1 atau Strata-1 telah menjadi hal yang lumayan dalam dunia kerja dan posisinya lebih tinggi dari pada tamat SMA demikian pula dengan lulusan S-2 atau Strata-2 juga lebih unggul 17 Tamat SLB C - Jumlah 2399 orang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tingkatan dalam dunia kerja dari pada S-1. Serta tamatan S-3 atau Strata-3 adalah yang paling dicari untuk menduduki posisi penting. Menurut Malik Fadjar, pendidikan merupakan investasi manusia, 15 oleh karena itu, ia akan menjadi penentu bagi perkembangan manusia selanjutnya. Pendidikan menjadi tolak ukur kemajuan sebuah masyarakat, pendidikan yang kurang baik akan melahirkan SDM yang kurang baik, dan oleh karena itu akan berdampak pada masa depan bangsa yang sulit untuk maju, sebaliknya kondisi pendidikan yang maju akan melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif, yang hal tersebut menjadi alamat baik bagi perkembangan sebuah bangsa dan negara. Menurut Malik Fadjar, untuk memajukan sebuah bangsa dan negara, hal pertama dan utama yang harus diperhatikan adalah kondisi pendidikannya. 16 Mengenai kesejahteraan desa Terungwetan ini sudah dikatan maju, lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini: 15 Ahmad Barizi ed. Pemikiran holistik pendidikan A. Malik Fadjar Malang: UIN Press, 2003. 1. 16 Dikutip Moh. Lutfi. “Nilai-Nilai Islam dan budaya lokal dalam tradisi “rokat pandebeh di desa kertagena tengah kecamatan kadur kabupaten pamekasan. skripsi, uin sunan ampel, 2015. 29 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 2.6 Kesejahteraan Penduduk 17 No. Uraian Keterangan 1 Keluarga Prasejahtera 4 keluarga 2 Keluarga sejahtera 1 149 keluarga 3 Keluarga sejahtera 2 271 keluarga 4 Keluarga sejahtera 3 218 keluarga 5 Keluarga sejahtera 3 plus 16 keluarga Jumlah 658 keluarga Dari keterangan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa desa terungwetan ini terbilang sejahtera karena dilihat dari tabel diatas dan berdasarkan data desa angka keluarga sejahtera 2 yang menduduki tingkat teratas yang berjumlah 271 keluarga, serta jumlah keluarga sejahtera 3 berjumlah 218 keluarga, sedangkan jumlah keluarga 1 berjumlah 149 keluarga, dan yang paling rendah jumlahnya adalah keluarga prasejarah yang berjumlah hanya 4 keluarga maka dapat dikatakan bahwa desa terungwetan ini merupakan masyarakat yang tergolong cukup sejahtera. 17 Profil Desa Dan Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Departemen Dalam Negeri Tahun 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Keadaan Keagamaan

Kehidupan keagamaan masyarakat Desa Terungwetan kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo belum di masukin budaya barat, hanya anak- anak mudah saja yang dipengaruhi oleh budaya barat, sosial budayanya masih melekat di desa ini. 18 Di desa Terungwetan penduduknya mayoritas beragama Islam, salah satu kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memeluk satu agama yang diyakininya dari tujuh agama yang diakui oleh negara Indonesia dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu tempat peribadatan desa Terungwetan ini terdiri dari tiga masjid dan sembilan mushola. 19 Sarana peribadatan ini digunakan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam. Ditinjau dari segi budayanya, masyarakat di desa Terungwetan ini masih sangat kental adat budayanya, dalam hal ini masyarakat masih tergolong mempercayai hal-hal yang mistik atau ghaib dan tempat-tempat yang dianggap kramat. Tradisi lokal ini masih dipegang teguh oleh masyarakat di desa ini untuk melaksanakannya dan budaya ini telah disusupi dengan nilai-nilai Islam di dalamnya, apalagi orang-orang tuanya kalau ada hajatan harus pergi k makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung untuk meminta ijin dan mengalab berkah. Di desa ini masih ada upacara adat seperti ruah desa dan kleman. Pada hari kamis kliwon malam jum’at legi banyak juga yang menyelenggarakan bancaan di makam Raden Ayu ini bertujuan untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui 18 Sunan As’ari. Carik desa.Wawancara. desa Terungwetan. 09 Mei 2016 19 Profil Desa Dan Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Departemen Dalam Negeri Tahun 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Raden Ayu untuk mengalab berkah. Ruah desa di desa Terungwetan ini diadakan di makam putri ayu dengan “nanggap” 20 wayang kulit dan kalau mengadakan ruah desa lagi habis nanggap wayang, diadakan seperti halnya tujuh belas Agustusan. 21 Sementara itu, ditinjau dari segi keagamaan mayarakat di desa Terungwetan ini memiliki tingkat kehidupan keagamaan yang kental dan solidaritas serta saling bergotong royong. Masyarakat desa ini juga mempunyai kegiatan rutinitas di desa seperti halnya pada hari senin ada kegiatan Jami’iyah kidul, hari rabu ada kegiatan manakip, hari kamis juga ad kegiatan yasinan bagi laki-laki, hari jum’at diadakan kegiatan yasinan perempuan dan sabtu malam minggu juga mengadakan kegiatan jami’iyah kidul. Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat di desa Terungwetan ini terbilang damai dan religius. Karena adanya kegiatan desa tersebut diharapkan untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa dan dapat meminimalisir rendahnya tingkat religius terhadap Tuhan. Kegiatan desa ini juga diharapkan dapat merubah sifat-sifat yang dimiliki masyarakat bahwasannya ketaatan juga penting terhadap Tuhan karena itu adalah suatu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 20 Istilah nanggap dalam bahasa Jawa diartikan sebagai memanggil suatu grup seni. 21 Siti Nurhayati. Wawancara. Terungwetan. 05 Mei 2016. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III BUDAYA ZIARAH MAKAM RADEN AYU PUTRI ONTJAT TANDHA WURUNG DI DESA TERUNGWETAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO

A. Pengertian Dan Tujuan Budaya Ziarah ke makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya berasal dari kata majemuk yaitu budi-daya yang berarti budi itu akal. Budaya terbentuk dari unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bangunan, pakaian dan karya seni. Budaya dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. 1 Sementara itu, kata ziarah menurut bahasa adalah menengok. Ziarah makam artinya menengok makam. Ziarah ke makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung berarti menengok makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung. Ziarah kubur bukan hanya menengok dan mengetahui dimana tempat seseorang dikubur atau hanya sekedar mengetahui makam atau kuburan tersebut. Akan tetapi terkadang seseorang ke makam untuk berziarah mendoakan orang yang sudah dimakamkan dan mengirim doa untuknya. 1 Afif Jatijajar, “Sejarah Budaya Indonesia” dalam historikultur.blogspot.co.id 26 Juni 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kaitannya dengan tujuan budaya ziarah makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung bahwa budaya ini memiliki tujuan untuk mengalab berkah dan meminta pada Tuhan di tempat makam tersebut. Pada dasarnya orang yang pergi ke makam yang dikramatkan untuk berdoa meminta kepada Tuhan bukan meminta kepada pesarean tersebut tetapi tempat sarana untuk beribadah dan berdoa melalui perantara makam kramat tersebut konon katanya orang yang diziarahi lebih dekat dengan Tuhan dan doa yang diinginkan cepat terkabul. 2 Seperti halnya tempat untuk beribadah yakni masjid. Tempat makam tersebut dipercaya oleh masyarakat Desa Terungwetan adalah tempat yang suci dan makam orang itu dianggap suci. Dalam pandangan dan keyakinan masyarakat Desa Terungwetan, ziarah kubur atau makam ini sangat mempengaruhi masyarakat, ziarah ke makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Terungwetan, pada hari-hari biasa mereka berziarah sama seperti halnya berziarah pada makam-makam tokoh Islam lainnya seperti walisongo adalah makam Sembilan wali sebagai makam tokoh-tokoh Islam yang menjadi wisata religi bagi mereka. Penziarah mengunjungi atau menziarahi makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung bertujuan untuk mengalab berkah dan sebagai tempat untuk meminta kepada Tuhan agar permintaannya terkabul. Masyarakat Terungwetan ini berkeyakinan bahwa berdoa di makam tersebut dengan 2 Sunan As’ari, Wawancara, Terungwetan. 09 mei 2016. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id melalui orang yang diaziarahi akan cepat terkabul dan makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung adalah aset desa yang dilestarikan oleh masyarakat Desa Terungwetan karena Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung adalah cucu dari Raja Majapahit yakni Raja Brawijaya V. Ritual keagamaan ini memiliki posisi penting dalam pandangan masyarakat desa terungwetan, mengingat cara keberagaman mereka yang amat kental dengan nuansa tradisional-lokal. Keyakinan-keyakinan yang ada pada budaya ziarah makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung merupakan hasil dari hubungan dialogis antara unsur-unsur Islam yang keberadaannya bisa di lacak hingga Hindu-Budha. Jadi, tujuan budaya ziarah makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung sebagai mengalab berkah dan meminta derajatnya ditinggikan oleh Tuhan melalui perantara orang yang diziarahi seperti Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung. Budaya pelaksanaan ziarah makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung memiliki pengaruh penting tidak hanya dalam lingkaran internal melainkan dilingkaran eksternal masyarakat luas, sebagaimana pada pembahasan selanjutnya.

B. Kisah Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung

Raden Ayu Putri Ontjat Tandha 3 Wurung adalah putri dari Raden Kusen dari istri kedua yaitu Mas Ayu Cendana binti Bhre Pakembangan mempunyai tiga saudara putri. Raden Kusen adalah Adipati Terung 3 Menurut Masyhudi, et al, Ontjat Thanda berasal dari kata pecat tanda yaitu salah satu jabatan dari kerajaan majapahit. Sedangkan Wuru adalah nama pendahulunya dari Adipati Terung, yakni Akuwu Rakyan Wuru Angraja.