Open-Ended Problems Masalah Open-Ended

Gambar 2.1. Skema Klasifikasi Masalah Matematika Sumber: Yee 2002

3. Open-Ended Problems Masalah Open-Ended

Yee 2002 mendefinisikan open-ended problems as ill-structured problems because they involve missing data or assumptions and they have no fixed procedures that guarantees a correct solution . Masalah Open-ended merupakan masalah tak lengkap karena ada data atau asumsi-asumsi yang hilang dan tidak ada prosedur tetap yang menjamin solusi yang tepat. Definisi lain tentang masalah open-ended juga diungkapkan oleh Al-Absi 2013 yang e yataka open-ended tasks are tasks which have multiple answers and approa hes to the solutio . Hal ini berarti soal-soal open-ended merupakan soal-soal yang memiliki multi jawaban dan pendekatan untuk mencapai solusi. Selanjutnya, Inprasitha 2006 mendefinisikan open-ended problems are pro le s hi h are for ulated to ha e ultiple orre t a s ers i o plete or ope -e ded yang artinya masalah open-ended merupakan masalah yang difor ulasika e iliki ultijawa a ya g e ar tidak le gkap atau open- ended . Sejalan dengan pendapat tersebut, Suherman 2003 mendefinisikan open-ended problems atau problem tak lengkap atau problem terbuka sebagai problems yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai masalah open-ended, definisi masalah open-ended pada penelitian ini mengacu pada definisi menurut Suherman yang menyatakan open-ended problems atau problem tak lengkap Problem s Closed Types Exclude textbook exercises Open-ended Types Mathematical Investigations Projects Routine Problems Content-specific Multiple-steps Non-routine problems Using heuristics Prob solv strategies Converted textbook problems with open- ended situations for conceptual understanding Applied Problems with real-life context Missing Data Problem posing Explain conceptsrules or errors Pro le s atau problem terbuka sebagai problems yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar. Menurut Becker Epstein Wijaya, 2012 suatu soal dapat terbuka open dalam tiga kemungkinan sebagai berikut. a. proses yang terbuka yaitu ketika soal menekankan pada cara dan strategi yang berbeda dalam menemukan solusi yang tepat. Jenis soal semacam ini masih mungkin memiliki satu solusi tunggal, b. hasil akhir yang terbuka yaitu ketika soal memiliki jawaban akhir yang berbeda-beda, c. cara untuk mengembangkan yang terbuka, yaitu ketika soal menekankan pada bagaimana siswa dapat mengembangkan soal baru berdasarkan soal awal initial problem yang diberikan. Dari sudut pandang tujuan, Shimada Wijaya, 2012 membedakan soal open-ended menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut. a. mencari suatu relasi finding relation dimana siswa diminta untuk mencari aturan atau relasi matematis dari masalah yang diberikan, b. mengklasifikasikan classifying, yaitu siswa diminta untuk melakukan klasifikasi karakteristik berbeda untuk memformulasikan konsep matematika, c. mengukur measuring, yaitu siswa diminta untuk mengukur suatu fenomena. Terkait dengan penggunaan open-ended problem dalam pembelajaran matematika, Sawada Wijaya, 2012 menyebutkan lima manfaat penggunaan open-ended problem sebagai berikut. a. siswa menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan menjadi lebih sering mengekspresikan diri gagasan mereka, b. siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika secara komprehensif, c. setiap siswa dapat bebas memberikan berbagai tanggapan yang berbeda untuk masalah yang mereka kerjakan, d. penggunaan soal open-ended memberikan pengalaman penalaran reasoning kepada siswa, e. soal open-ended pengalaman yang kaya kepada siswa untuk melakukan kegiatan penemuan discovery yang menarik serta menerima pengakuan approval dari siswa lain terkait solusi yang mereka miliki. Menurut Suherman 2003, meskipun terdapat banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan masalah open-ended, namun penggunaan masalah open-ended juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut. a. membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah, b. mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan, c. siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka, d. mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

4. Pemecahan Masalah Problem Solving

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah pada Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Berdasarkan Tahapan Polya

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Berbentuk Open-Ended Berdasarkan Tahapan Polya pada Siswa SMP Negeri 5 Salatiga dalam Materi Lingkaran

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Berbentuk Open-Ended Berdasarkan Tahapan Polya pada Siswa SMP Negeri 5 Salatiga dalam Materi Lingkaran T1 202010050 BAB I

0 2 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Berbentuk Open-Ended Berdasarkan Tahapan Polya pada Siswa SMP Negeri 5 Salatiga dalam Materi Lingkaran T1 202010050 BAB IV

0 1 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Berbentuk Open-Ended Berdasarkan Tahapan Polya pada Siswa SMP Negeri 5 Salatiga dalam Materi Lingkaran T1 202010050 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Berbentuk Open-Ended Berdasarkan Tahapan Polya pada Siswa SMP Negeri 5 Salatiga dalam Materi Lingkaran

0 6 88

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Kelas VIII pada Materi SPLDV Berdasarkan Tahapan Polya Ditinjau dari Perbedaan Gender

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Pemecahan Masalah pada Materi Luas Gabungan Segi Empat Berdasarkan Tahapan Polya bagi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Salatiga T1 Full text

0 1 19

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Pemecahan Masalah pada Materi Luas Gabungan Segi Empat Berdasarkan Tahapan Polya bagi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Salatiga

0 0 1

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA MATERI PECAHAN SISWA SMP KELAS VII

0 0 32