Konteks Tugas dan Ekspektasi Kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Konselor Sekolah

132 dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.

7.2 Konteks Tugas dan Ekspektasi Kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Konselor Sekolah

Berikut dinyatakan pada Gambar 6, wilayah tugas managemen dan kepemimpinan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan guru pembimbing dalam jalur pendidikan formal dipetakan dalam kurikulum 1975. Ketika itu bimbingan dan konseling dinamakan layanan bimbingan dan penyuluhan pendidikan Depdiknas, 2008. Gambar 6. Wilayah Tugas Managemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran dan Guru Pembimbing melalui Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal Akan tetapi, dalam Permen Diknas No. 222006 tentang Standar Isi, pelayanan bimbingan dan konseling diletakkan sebagai bagian dari kurikulum yang isinya dipilah menjadi 1 kelompok mata pelajaran, 2 muatan lokal, dan 3 materi pengembangan diri, yang harus “disiapkan“ oleh konselor kepada peserta didik seperti Gambar 7. 133 Gambar 7. Kerancuan Wilayah Layanan Konselor dengan Wilayah Layanan Guru dalam KTSP Lahirnya KTSPKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memunculkan kerancuan peran penanganan layanan pengembangan diri. Perlu dihindari konselor yang tidak menggunakan materi pelajaran sebagai konteks layanan, ke wilayah layanan guru yang menggunakan mata pelajaran sebagai konteks pelayanan. Artinya, pengembangan diri lebih terkait dengan wilayah layanan guru yang mengacarakan berbagai dampak pengiring nurturant effects yang relevan, yang perlu dirajutkan ke dalam pembelajaran yang mendidik yang menggunakan mata pelajaran sebagai konteks layanan. Meski demikian, konselor diharapkan berperan serta dalam layanan komplementer dengan layanan guru, termasuk dalam pengelolaan kegiatan ekstra kurikuler. Persamaan, keunikan dan keterkaitan antara wilayah layanan, konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor ditampakkan pada Gambar 7., materi pengembangan diri merupakan wilayah komplementer antara guru dan konselor. 134 Gambar 8. Keunikan Komplementalitas Wilayah Pelayanan Guru dan Konselor Melalui pemahaman terhadap seluk-beluk perkembangan dan belajar peserta didik serta pemotivasian dan pengelolaan perilaku belajar peserta didik, dapat dilihat kepedulian pada perkembangan optimum peserta didik ditekankan pada segi-segi yang menuntut dikuasainya kompetensi guru, terutama kompetensi kepribadian yang bermuara dari penghormatan pada keunikan dan komplementaritas layanan.

7.3 Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru