11 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa SMK merupakan
bagian pendidikan kejuruan tingkat menengah ditujukan terutama untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja pada bidang tertentu.
3. Pembelajaran Praktik SMK
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran 2011: 180 pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Instruction”, terdiri
dari dua kegiatan utama yaitu: belajar learning dan mengajar teaching kemudian disatukan dalam suatu aktivitas, yaitu kegiatan belajar mengajar yang
selanjutnya popular dengan istilah pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono Syaiful Sagala,2011: 62 pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Berdasarkan uraian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena
adanya usaha. Pembelajaran terbagi menjadi pembelajaran teori dan pembelajaran praktik. Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk
meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan.
Selain itu, pembelajaran praktik merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk
dapat melakukan suatu ketrampilan.
12 Praktik merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta
mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-
pengalaman yang mereka pernah alami. Pembelajaran praktik diharapkan mampu membuat siswa melihat, mengamati, memahami, membandingkan dan
memecahkan suatu masalah saat kegiatan praktik dilaksanakan. Pembelajaran praktik dapat berjalalan sesuai dengan tujuan apabila didukung oleh fasilitas
pembelajaran praktik yang memadai. 4.
Fasilitas Pembelajaran Praktik
Proses pembelajaran hakikatnya adalah interaksi antara siswa dan guru dalam rangka penyampaian materi ajar guna mencapai tujuan pembelajaran yaitu
penerapan ilmu pengetahuan yang akan berdampak pada perkembangan siswa. Berdasarkan Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran 2011: 147,
bahwa ciri utama kegiatan pembelajaran adalah interaksi. Selain itu ciri lain pembelajaran berkaitan dengan komponen pembelajaran itu sendiri, yaitu a
tujuan; b materi bahan ajar; c metode dan media; d evaluasi; e anak didik siswa dan f adanya pendidik guru. Dengan adanya faktor-faktor tersebut
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik walaupun terkadang hasil yang dicapai tidak maksimal. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana
penunjang yaitu faktor fasilitas belajar atau sarana prasarana pendidikan. Fasilitas pembelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini identik
dengan sarana dan prasarana pendidikan. Fasilitas pembelajaran merupakan sarana penunjang dalam belajar yang turut membantu dalam proses kegiatan
13 belajar, bahkan fasilitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas Bab XII Pasal 45 ayat 1 dinyatakan, setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 yang dimaksud sarana dan prasarana tersebut adalah 1 sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan; 2 prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
E. Mulyasa 2003: 49, menyatakan bahwa, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti; meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti;
14 gedung, ruang kelas, halaman, taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Fasilitas
praktik sebagai salah satu faktor penting bagi kemajuan keterampilan siswa, maka perlu dilakukan pengengolaan yang baik dan benar. Pengelolaan fasilitas
pembelajaran praktik harus disesuaikan dengan sistem penjaminan mutu dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
5. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran Praktik