29
C. Kerangka Berpikir
Sekolah Unggulan dan bermutu tidak luput dari SNP, yang merupakan kriteria minimal tentang system pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Salah
satu lingkup SNP adalah standar sarana dan prasarana. Sarana dan prsarana menjadi salah satu hal yang vital dalam mencapai keberhasilan proses belajar
mengajar di Sekolah. Ruang praktik merupakan salah satu sarana dan prasarana yang harus ada dan dipenuhi oleh sekolah. Ruang praktik menjadi salah satu
factor pendukung yang sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan ruang praktik yang memadai dan layak untuk pembelajaran praktik. Standar untuk mengetahui
tingkat kelayakan ruang praktik adalah standar ISO 9001:2008, standar sarana dan prasarana yang terinci dalam lampiran Permendiknas Republik Indonesia Nomor.
40 Tahun 2008 yang didukung oleh Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan 20122013.
Pembelajaran siswa SMK yang lebih dominan pada pembelajaran praktik, membuat pihak sekolah harus memenuhi standar sarana dan prasarana yang
maksimal. Untuk itulah perlu dilakukan pengukuran tentang tingkat kelayakan sarana dan prasarana pada ruang praktik yang mengacu pada Permendiknas
Nomor 40 Tahun 2008 yang didukung oleh Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Kejuruan yang telah menjelaskan secara detail standar
minimal sarana dan prasarana yang harus dipenuhi sekolah. Dari hasil pengukuran tersebut, diharapkan dapat menjadi alat evaluasi bagi sekolah untuk terus
membenahi dan meningkatkan sarana dan prasarana khususnya SMK N 2 Yogyakarta.
30
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan peneliti:
1. Bagaimanakah tingkat kelayakan prasarana di ruang praktik program
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta? 2.
Bagaimanakah tingkat kelayakan sarana di ruang praktik program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta?
31
BAB III METODE PENELITIAN
A . Desain Penelitian
Penelitian ini dikategorikan penelitian evaluasi dengan metode studi kasus. Metode studi kasus digunakan untuk menggambarkan keadaan atau mencari fakta
dan keterangan secara faktual dengan cara membandingkan keadaan sarana dan prasarana ruang paraktik program keahlian Teknik Insalasi Tenaga Listrik di
SMK N 2 Yogyakarta yang sebenarnya dengan standar yang ada. Pendekatan evaluasi yang digunakan adalah model discrepancy model.
B . Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Yogyakarta, yang beralamat di Jl. AM. Sangaji 47 Yogyakarta. Penelitian dikhususkan pada ruang praktik program
keahlian TITL. Beberapa ruang praktik yang akan diteliti adalah laboratorium dasar teknik elektro, area kerja pemanfaatan tenaga listrik, ruang penyimpanan
dan instruktur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013.
C. Objek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana di ruang praktik khususnya yaitu kelayakan prasarana ruang praktik program keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik dan kelayakan sarana ruang praktik program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK N 2 Yogyakarta ditinjau dari perabot,
peralatan, media pendidikan dan peralatan lain.