Gambaran Umum Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta Tujuan dan Fungsi Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

36 berprestasi adalah memiliki semangat kerja sama, dengan adanya semangat kerja sama, mereka dapat mencapai tujuan bersama dengan baik, oleh karena itu agar kerja sama dapat terjalin dengan baik, seseorang tersebut harus memiliki kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi selalu memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan. Berdasarkan paparan di atas, motivasi berprestasi yang tinggi akan mendorong kesiapan memasuki dunia kerja yang tinggi, sebaliknya individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah akan memiliki tanggung jawab yang rendah, sehingga kemampuan yang ia miliki kurang baik, dan seringkali memiliki sikap pesimis. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sering kali takut dalam mengambil resiko, individu yang takut mengambil resiko akan sulit mencapai hal yang besar, dan sulit memiliki pengetahuan yang luas. Orang yang memiliki motivasi berprestasi rendah, tidak memiliki tujuan yang realistik, ketika individu tidak memiliki tujuan yang realistik, ia enggan memiliki sifat-sifat pribadi seperti setia, tenaga yang besar, sehat, inisiatif, pertimbangan yang baik dan pandai bergaul. Karakteristik lain pada individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah yaitu tidak memanfaatkan umpan balik, sehingga setiap umpan balik yang ia dapatkan dalam berbagai kesempatan, tidak dijadikan sebagai masukan atau patokan keberhasilan, oleh karena itu ia tidak pernah mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi rendah biasanya tidak memiliki semangat kerja sama, 37 seseorang yang tidak memiliki semangat kerja sama tidak akan pernah mendapat masukan dari orang lain, sehingga ia tidak akan memahami kekurangannya. Selain itu orang yang memiliki motivasi berprestasi rendah jarang memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan jarang berjuang untuk merealisasikan tujuannya. Berdasarkan paparan di atas, semakin tinggi motivasi berprestasi pada seseorang maka semakin tinggi pula seseorang memiliki kesiapan memasuki dunia kerja, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi pada seseorang, maka semakin rendah pula seseorang memiliki kesiapan memasuki dunia kerja.

F. Hipotesis penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesisnya adalah terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kesiapan memasuki dunia kerja pada remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Penenlitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hal ini karena dalam analisisnya menekankan pada data-data numerical angka yang diolah dengan metode statistika. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi sejajar yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel motivasi berprestasi dan kesiapan memasuki dunia kerja pada remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.

B. Subyek Penelitian

Subyek di dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang sedang mengikuti pelatihan keterampilan dan bimbingan mental sosial di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta pada periode tahun 2015. Berikut tabel daftar keterampilan dan jumlah remaja pada masing-masing keterampilan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta: Tabel 1. Daftar Keterampilan dan Jumlah Remaja Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta Periode Tahun 2015 No Nama keterampilan Jumlah remaja 1. Pertukangan kayu 3 2. Tata rias salon 3 3. Menjahitborder 10 4. Montir sepeda motor 5 5. Pertukangan las 17 Jumlah 38 Di dalam penelitian ini seluruh anggota dijadikan subyek penelitian, dan jumlah seluruh subyek yang akan diteliti adalah sebanyak 38 orang.