38
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian
Penenlitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hal ini karena dalam analisisnya menekankan pada data-data numerical angka yang diolah dengan
metode statistika. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi sejajar yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel motivasi berprestasi dan kesiapan memasuki dunia kerja pada remaja di Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
Subyek di dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang sedang mengikuti pelatihan keterampilan dan bimbingan mental sosial di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta pada periode tahun 2015. Berikut tabel daftar keterampilan dan jumlah remaja pada masing-masing keterampilan di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta: Tabel 1. Daftar Keterampilan dan Jumlah Remaja Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta Periode Tahun 2015
No Nama keterampilan Jumlah remaja
1. Pertukangan kayu
3 2.
Tata rias salon 3
3. Menjahitborder
10 4.
Montir sepeda motor 5
5. Pertukangan las
17
Jumlah 38
Di dalam penelitian ini seluruh anggota dijadikan subyek penelitian, dan jumlah seluruh subyek yang akan diteliti adalah sebanyak 38 orang.
39
C. Variabel Penelitian
Variabel di dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas independent variable, dan satu variabel terikat dependent variable.Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah motivasi berprestasi X, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan memasuki dunia kerja Y.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran dan untuk memperjelas pengertian yang terkandung dalam penelitian, maka ditetapkan definisi operasional sebagai
berikut: 1.
Motivasi berprestasi Motivasi berprestasi adalah pendorong seseorang untuk mencapai
keberhasilan di dalam berbagai keahlian dengan adanya standar keunggulan, kepandaian, dan keahlian serta memiliki tanggung jawab peribadi yang tinggi,
berani mengambil dan memiliki resiko, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh, berjuang untuk merealisasikan tujuan,
memanfaatkan umpan balik yang konkret dalam semua kegiatan yang dilakukan, serta mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
2. Kesiapan memasuki dunia kerja
Kesiapan memasuki dunia kerja adalah kondisi seseorang dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja, dengan ditunjukan oleh
pengetahuan yang luas, sifat-sifat pribadi seperti setia, tenaga yang besar, sehat, inisiatif, pertimbangan yang baik, pandai bergaul, semangat kerja sama, kestabilan
emosi, tingkah laku yang sopan, serta memiliki kemampuan yang baik dan optimisme.