2.3.2.3.1.7. Prinsip Perkembangan Menyeluruh
Prinsip  perkembangan  menyeluruh  disusun  dari  suatu  keterkaitan antara  semua  organisme  dan  sistem  kerjanya  dari  tubuh  dan  antara  proses
fisiologis  maupun  psikologisnya  terutama  dalam  perkembangan  kemampuan biomotoriknya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, koordinasi
gerak, dan sebagainya. Atlet juga diberi kebebasan untuk melakukan berbagai keterampilan fisik lainya Rusli Lutan, 2000:19.
Program  perkembangan  yang  menyeluruh  ini  bukan  berarti  bahwa atlet akan selamanya mengikuti program ini, karena segera setelah atlet mulai
dewasa dan cukup matang untuk memasuki tahap latihan berikutnya maka sifat latihan sudah mulai menuju ke arah spesialisasi seperti gambar jenjang latihan
olahraga berikut.
Gambar 5. Jenjang latihan Sumber: Rusli Lutan, 2000. 20.
2.3.2.3.1.8. Prinsip Spesialisasi
Spesialisasi  bukanlah  merupakan  proses  yang  sepihak,  melainkan lebih  kompleks  yang  didasarkan  atas  dasar-dasar  yang  kokoh  dari
perkembangan  yang  menyeluruh.  Sejauh  yang  menyangkut  masalah spesialisasi, Ozolin 1971 memberikan saran bahwa suatu latihanaksi motorik
khusus  dipakai  untuk;  1  memperoleh  efek  latihan  dari  cabang  olahraga  yang
Prestasi Puncak
Spesialisai
Perkembangan multilateral
khusus  ditekuninya,  dan  2  dipakai  untuk  mengembangkan  kemampuan biomotoriknya Rusli Lutan, 2000.21
Tabel 1. Tahap-tahap mulai belajar, spesialisasi, dan usia puncak prestasi Cabang
Olahraga Usia
Permulaan Olahraga
Usia Spesialisasi
Usia Untuk Prestasi
Puncak Atletik
10-12 13-14
18-23 Bola basket
7-8 10-12
20-25 Tinju
13-14 15-16
20-25 Balap Sepeda
14-15 16-17
21-24 cLoncat indah
6-7 8-10
18-22 Anggar
7-8 10-12
20-25 Senam putri
6-7 10-11
14-18 Senam putra
6-7 12-14
18-24 Dayung
12-14 16-18
22-24 Sepakbola
10-12 11-13
18-24 Renang
3-7 10-12
16-18 Tenis
6-8 12-14
22-25 Bola voli
11-12 14-15
20-25 Angkat besi
11-13 15-16
21-28 Gulat
13-14 15-16
24-28 Sumber: Rusli Lutan, 2000. 24.
2.3.2.3.1.9. Prinsip Individualisasi