persyaratan lain dalam kadar tertinggi yang diperlukan untuk mempertahankan prestasi.
Berdasarkan  paparan  tersebut,  maka  tampak  bahwa  atlet  usia  dini hingga  anak  usia  SLTP  masih  dalam  fase  penyesuaian  dari  peningkatan
kekayaan gerak dan intensitas beban moderat.
2.3.2.3.1.5. Tahapan Pembinaan
Di  Indonesia,  sistem  pembinaan  olahraga  yang  digunakan  berdasarkan piramida  pembinaan  olahraga,  adapun  tahapan  pembinaan  yang  berdasarkan
piramida adalah pemassalan, pembibitan, dan peningkatan prestasi. Dari ketiga unsur itu saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Adapun jenjang pembinaan
olahraga nasional adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Jenjang Pembinaan Olahraga Nasional Sumber: Aribiknuko Tjiptoadhidjojo , 2000.67.
1  Pembinaan Pemassalan Pemassalan  merupakan  sebuah  tahapan  dasar  yang  bertujuan  untuk
memasyarakatkan  olahraga  dan  mengolahragakan  masyarakat.  Bagaimana melalui  tahapan  ini  masyarakat  memiliki  akses  yang  luas  untuk  melakukan
berbagai aktivitas fisik dan olahraga dengan berbagai latar belakang dan tujuan masing-masing.  Masyarakat  yang  berasal  dari  berbagai  latar  belakang  sosial,
ekonomi,  dan  budaya  secara  sukarela  melakukan  olahraga,  baik  untuk  tujuan sosialisasi,  mengisi  waktu  luang  atau  rekreasi,  kesehatan  maupun  kebugaran
tubuh.  Keberhasilan  tahapan  pemassalan  olahraga  ini  akan  berakumulasi terhadap  munculnya  calon-calon  bibit  olahragawan  yang  memiliki  potensi  untuk
dikembangkan lebih lanjut Wahjoedi dkk, 2009:12.
2  Pembinaan Pembibitan Bibit-bibit  atlet  yang  baik  mempunyai  pengaruh  terhadap  pencapaian
prestasi.  Bibit  atlet  yang  baik  dan  berbakat,  maka  akan  lebih  mudah  untuk mengembangkan  potensi  yang  dimiliki  sampai  pada  batas  kemampuan
maksimal.  Pengertian  Pembibitan  atlet  adalah  upaya  untuk  mencari  dan menemukan  individu-individu  yang  memilki  potensi  untuk  mencapai  prestasi
olahraga  yang  setinggi-tingginya  di  kemudian  hari,  sebagai  langkah  atau  tahap lanjutan  dari  pemassalan  olahraga.  Berdasarkan  pengertian  di  atas  dapat
disimpulkan bahwa pembibitan merupakan usaha untuk mendapatkan atlet yang baik  dan  berbakat.  Dimana  atlet  yang  berbakat  tersebut  nantinya  dibina  untuk
pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya.
3  Pembinaan Prestasi Dalam setiap cabang olahraga prestasi yang maksimal merupakan tujuan
utama  yang  harus  dicapai  oleh  setiap  klub  atau  atlet.  Kenyataan  menunjukkan bahwa  prestasi  yang  dicapai  oleh  atlet  akan  mengharumkan  nama  atlet  itu
sendiri  serta  klub  dan  juga  pelatih  yang  menanganinya.  Pengertian  prestasi olahraga  itu  sendiri  merupakan  puncak  penampilan  atlet  yang  dicapai  dalam
suatu  pertandingan  atau  perlombaan,  setelah  melalui  berbagai  macam  latihan maupun  uji  coba.  Kompetisi  tersebut  biasanya  dilakukan  secara  periodik  dan
dalam  waktu  tertentu.  Pencapaian  prestasi  yang  setinggi-tingginya  merupakan puncak  dari  segala  proses  pembinaan,  termasuk  dari  proses  pemassalan
maupun  pembibitan.  Dari  hasil  proses  pemassalan  dan  pembibitan,  maka  akan dipilih atlet yang makin menampakkan prestasi olahraga yang dibina
Pemanduan  dan  pembinaan  atlet  dalam  lingkup  perencanaan  untuk mencapai  prestasi  puncak,  memerlukan  latihan  jangka  panjang.  Kurang  lebih
berkisar  antara  8  s.d  10  tahun  secara  bertahap,  kontinu,  meningkat  dan berkesinambungan. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.  Pembibitan  panduan bakat 2.  Spesialisasi cabang olahraga
3.  Peningkatan prestasi Aribiknuko Tjiptoadhidjojo, 2000:11
2.3.2.3.1.6. Sistem Pembinaan