Ekspektasi Karir KAJIAN PUSTAKA

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 3. Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan , kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami protokol pengalamatan jaringan 3.2. Memahami perangkat keras jaringan 3.3. Memahami aplikasi jaringan pada sistem operasi komputer 3.4. Memahami penggelaran jaringan 4. Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar : 4.1. Menyajikan penggunaan protokol pengalamatan dalam jaringan 4.2. Menyajikan perangkat keras jaringan yang sesuai dengan kebutuhan 4.3. Menyajikan aplikasi jaringan pada sistem operasi komputer 4.4. Menyajikan hasil penggelaran jaringan sederhana horizontal

2.3. Ekspektasi Karir

Menurut Pujihati 2014:4 menyatakan bahwa “Dalam teori ekspektasi seseorang akan memaksimalkan usaha dan meminimalkan segala yang menghalangi pencapaian hasil maksimal”. Murray dalam Azhar 2013:6 menyatakan “Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan, dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai rentang hidupnya sendiri the span of one’s life”. Menurut Jewel dan Soetjipto d alam Krisnawan 2013:8 bahwa “Ekspektasi karir adalah harapan untuk sukses mencari karir yang baik berdasarkan kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dimiliki, berdasar dari apa yang dipelajarinya dari lingkungan dimana individu itu berada”. Krisnawan 2013:4 menjelaskan bahwa “Ekpektasi karir pengetahuan tentang suatu pekerjaan apa yang ada atau dapat diciptakan dengan modal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dari sekolah kejuruan. Harapan karir tersebut akan memberi dorongan yang kuat bagi siswa untuk lebih giat belajar, dengan pengetahuan karir akan timbul keinginan untuk memperoleh karir tersebut. Keinginan inilah yang menjadi motor penggerak giat belajar”. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ekspektasi karir adalah sesuatu pekerjaan atau profesi yang diharapkan oleh individu dengan modal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dari sekolah kejuruan. Teori dasar konsep pemilihan karir menurut Robbins dalam Ramdhani 2013:14 yang digunakan sebagai landasan teori adalah teori pengharapan Expectancy Theory. Definisi teori pengharapan adalah kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu tergantung pada kekuatan atau pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hal tertentu bagi setiap individu. Pengharapan akan mempengaruhi sikap seseorang, menurut Robbins dalam Ramdhani 2013:14 Sikap seseorang terbentuk dari tiga komponen yaitu cognitive component, emotional component dan behavior component. 1. Cognitive component merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh seseorang yang akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani. 2. Emotional component merupakan perasaan yang bersifat emosi yang dimiliki oleh seseorang untuk menyukai sesuatu. Apabila seseorang menyukai sesuatu maka ia akan cenderung untuk berusaha memperolehnya. 3. Behavior component merupakan kegiatan untuk bertindak secara lebih khusus dalam merespon kejadian dan informasi dari luar, sehingga seseorang akan termotivasi untuk menjalankan tingkat usaha yang tinggi apabila ia meyakini bahwa upaya tersebut akan menghantarkannya ke suatu kinerja yang lebih baik.

2.4. Pengaruh Penguasaan Teori Terhadap Kualitas Pelaksanaan