Trigger in stainless steel. Galvanized mounting Brackets.

31 A. Porcelain insulator with higher Creepage distance and greater insulation properties. G. Crank shaft support lower housing in Brass. B. Upper eye bolt connector in Tin plated brass.

H. Trigger in stainless steel.

C. Upper contact - silver plated ETP Copper. I. Stainless steel spring provides toggle action for fuse link ejector. D. Galvanized steel hooks for load break tools guiding the fuse tube during closure. J. Lower eye bolt connector in Tin plated Brass. E. Fuse tube holder coated with UV resistant paint, impervious to water constructed in Epoxy resin with special arc quenching liner. K. Crank shaft. F. Lower contact in ETP grade copper duly silver plated.

L. Galvanized mounting Brackets.

32 Gambar 10. bagian bagian dari konstruksi FCO Gambar 11. Pemasangan FCO untuk Proteksi Saluran 33 Gambar 12. PelepasanPemasukan Fuse Holder FCO Dengan Load Buster 34 g. Cara Pemilihan Arus Pengenal Rating Fuse Link FCO a. Pemilihan Arus Pengenal Fuse link FCO untuk Proteksi Percabangan Pemilihan arus pengenal Rating fuse link Cut Out FCO untuk saluran cabang sangat penting untuk dilakukan dengan sebaik baiknya dalam rangka koordinasi sistem untuk memperoleh penampilan sistem yang optimal dengan harapan target perusahaan dalam pencapaian kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan KWh dengan mengecilkan tingkat SAIDI dan SAIFI di harapkan dapat terpenuhi. Salah satu metode pemutusan arus hubung singkat permanen persistant yang efektif adalah dengan memasang fuse pada tiap tiap percabangan atau anak cabangnya sub branch. Kesalahan dalam menentukan pilihan rating fuse link tentu akan memupus harapan perusahaan. Sering kerjanya Trip PMT Penyulang di Gardu Induk, Gambar 13. Load Buster alat untuk membuka Fuse Holder Cut Out pada kondisi berbeban dengan peredam busur api 35 oleh karena sering terjadi gangguan di saluran-saluran cabang atau terutama saluran-saluran anak cabang perlu dipertimbangkan untuk penempatan FCO yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan arus pengenal FCO untuk proteksi saluran cabang atau saluran anak cabang adalah besarnya nilai arus beban maksimum yang akan atau dapat mengalir pada saluran cabang atau anak cabang yang dimaksud. Sesuai dengan Standard kemampuan dari fuse link Cut out FCO yang diproduksi oleh sejumlah pabrik yang telah dikemukakan di fuse cut out dan pada pemilihan arus pengenal fuse link FCO. Untuk menentukan arus pengenal rating fuse link yang dipilih dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Pilih fuse link Cut Out FCO yang sesuai dengan standar dalam hal ini PLN dalam SPLN 64 :1985 menentukan pilihan type K T dan H. 2. Bagilah Arus beban maksimum yang sudah ditentukan dengan kemampuan arus kontinue fuse link. 3. Koordinasi yang sebaik baiknya dengan alat proteksi yang lain PMT, PBO dan Fuse Cut out baik yang berada di sisi sebelah hulu sumber dan sebelah hilirnya beban. 4. Perhatikan Batas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat. 5. Perhatikan pula kemampuan pemutusan dari Fuse Cut Out khususnya bagi FCO yang terpasang dekat dengan sumber tenaga. Dengan demikian fuse link cutout yang dipilih selain harus tahan terhadap arus beban, juga harus bisa dikoordinasikan dengan alat proteksi yang lain dan mempunyai kemampuan pemutusan terhadap arus hubung singkat yang mungkin 36 terjadi dan dapat melindungi penghantar yang diamankan dari kerusakan akibat arus lebih. Pemilihan rating arus fuse link yang benar adalah tidak akan lebur atau terjadi kerusakan oleh gangguan sesaat no-persistant yang terjadi disebelah hilirnya karena recloser yang akan membuka rangkaian dengan operasi instantaneous tanpa memutuskan fuse link. Pada saat gangguan tetap fuse link pertama pada sebelah sumber dari gangguan akan melebur dan membuka rangkaian setelah operasi recloser.

h. Koordinasi Proteksi Antar Fuse Cut-0ut