Standar Fuse link TINJAUAN UMUM PT. PLN Persero

16  Fuse Cut-Out Link Terbuka Open Link Fuse cutout link terbuka terdiri dari sebuah fuse link yang tertutup didalam sebuah tabung fiber yang relatif kecil dengan dilengkapi kabel penghubung tambahan pada fuse link-nya untuk memperpanjang kedua ujung tabungnya.terlihat pada gambar 3.4 Gambar 6. Fuse Cut out tipe Open Link Kabel penghubung tambahan ini kemudian dihubungkan ke pegas kontak beban pada rumah fuse fuse support untuk kerja secara mekanik. Kerja pegas ini dimaksudkan untuk menjamin pemisahan agar kedua ujung dari fuse terbuka pada saat fuse bekerja dan ini dipakai karena kemampuan pemutusan pada tabung fiber yang kecil relatif terbatas. Fuse cutout ini dirancang untuk dipakai pada tegangan 17 kV, selain itu fuse ini mempunyai arus pengenal pemutusan yang lebih rendah dari pada fuse cutout bertabung fiber

c. Standar Fuse link

17 Ada sejumlah standar yang dianut fuse link, salah satu standar pengenal fuse link yang terdahulu dikenal dengan sebutan pengenal N. Pengenal N dispesifikasi fuse link tersebut mampu untuk disalurkan arus listrik sebesar 100 secara kontinue dan akan melebur pada nilai tidak lebih dari 230 dari angka pengenalnya dalam waktu 5 menit [1] . Pada praktek dilapangan ketentuan tersebut kurang memuaskan penggunanya karena hanya satu titik yang dispesifikasi pada kerakteristik arus-waktu sehingga fuse link yang dibuat oleh sejumlah pabrik yang berbeda mempunyai keterbatasan dalam memberikan jaminan koordinasi antar fuse link. Setelah fuse link dengan pengenal N kemudian muncul standar industri fuse link dengen pengenal K dan pengenal T pada tahun 1951 Pengenal K untuk menyatakan fuse link dapat bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan waktu kerja lebih “cepat” dan pengenal T untuk menyatakan fuse link bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan waktu kerja lebih ”lambat”. Fuse link tipe T dan tipe K ini merupakan rancangan yang universal karena fuse link ini bisa ditukar tukar interchangeability kemampuan elektris dan mekanisnya yang dispesifikasi dalam standar. Fuse link tipe K dan tipe T yang diproduksi suatu pabrik secara mekanis akan sama dengan fuse link tipe K dan tipe T yang diproduksi pabrik lain. Karakteristik listrik link tipe K dan fuse link tipe T sudah distandarisasi dan sebagai titik temu nilai arus maksimum dan minimum yang diperlukan untuk melelehkan fuse link ditetapkan pada 3 titik waktu dalam kurva karakteristik Kondisi ini lebih menjamin koordinasi antara fuse link yang dibuat oleh beberapa pabrik menjadi lebih baik dari pada yang dimiliki fuse link N. 18 Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum 6 12. 0 14. 4 13. 5 20. 5 72 86 6. 0 10 19. 5 23. 4 22. 5 34 128 154 6. 6 15 31. 0 37..2 37 55 215 258 6. 9 25 50 60 60 90 350 420 7. 0 40 80 96 98 146 565 680 7. 1 65 128 153 159 237 918 1100 7. 2 100 200 240 258 388 1520 1820 7. 6 140 310 372 430 650 2470 2970 8. 0 200 480 576 760 1150 3880 4650 8. 1 Rasio Kecepatan Arus leleh Arus leleh Arus Pengenal yang disarankan disukai Arus leleh Arus Pengenal fuse link 300 – 600 detik 1 10 detik 1 0,1 detik 1 Rasio Kecepatan Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum 8 15 18 20. 5 31 166 199 11.1 12 25 30 34. 5 52 296 355 11. 8 20 39 47 57. 0 85 496 595 12. 7 30 63 76 93. 0 138 812 975 12. 9 50 101 121 152 226 1310 1570 13. 0 80 160 192 248 370 2080 2500 13. 0 1 2 2. 4 .2 11 .2 100 2 4 4. 8 .2 11 .2 100 - 3 6 7. 2 .2 11 .2 ` - - Arus Pengenal yang tidak disarankan tidak disukai Intermediate Arus Pengenal fuse link Arus Pengenal dibawah 6 Amper Arus leleh 10 detik 1 Arus leleh 0,1 detik 1 Arus leleh 300 – 600 detik 1 Tabel 4. Arus Leleh Fuse Link Tipe K Arus pengenal rating Fuse yang disarankan disukai Tabel 5. Arus Leleh Fuse Link Tipe K Arus pengenal rating Fuse yang tidak disarankan disukai - intermediate 19 Tiga titik operasi fuse link untuk tipe K dan tipe T yang distandarkan dalam karakteristik arus – waktu adalah :  300 detik untuk fuse link 100 amper dan dibawahnya , 600 detik untuk fuse link 140 amper dan 200 amper  10 detik Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum 8 15 18 18 27 97 116 6. 5 12 25 30 29. 5 44 166 199 6. 6 20 39 47 48 71 273 328 7. 0 30 63 76 77. 5 115 447 546 7. 1 50 101 121 126 188 719 862 7. 1 80 160 192 205 307 1180 1420 7. 4 1 2 2. 4 .2 10 .2 58 - 2 4 4. 8 .2 10 .2 58 - 3 6 7. 2 .2 10 .2 58 - Arus Pengenal dibawah 6 Amper Rasio Kecepatan 10 detik 1 Arus leleh 0,1 detik 1 Arus leleh Arus Pengenal fuse link 300 – 600 detik 1 Arus leleh Arus Pengenal yang tidak disarankan tidak disukai Intermediate Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum 6 12. 0 14. 4 15. 3 23 120 144 10 10 19. 5 23. 4 26. 5 40 224 269 11. 5 15 31. 0 37..2 44. 5 67 388 466 12. 5 25 50 60 73. 5 109 635 762 12. 7 40 80 96 120 178 1010 1240 13 65 128 153 195 291 1650 1975 12. 9 100 200 240 319 475 2620 3150 13. 1 140 310 372 520 775 4000 4800 12. 9 200 480 576 850 1275 6250 7470 13. 0 300 – 600 detik 1 0,1 detik 1 Arus Pengenal yang disarankan disukai Arus leleh Arus leleh Rasio Kecepatan Arus leleh Arus Pengenal fuse link 10 detik 1 Tabel 7. Arus Leleh Fuse Link Tipe T Arus pengenal rating Fuse yang disarankan disukai Tabel 6. Arus Leleh Fuse Link Tipe T Intermediate – Tidak disarankan. 20  0.1 detik seperti yang dirancang pada tabel 1 dan tabel 2. untuk fuse link tipe K dan tabel tabel 3 dan tabel 4 untuk fuse link tipe T Karakteristik arus – waktu lebur minimum fuse link tipe K dan T yang dibuat semestinya tidak kurang dari nilai-nilai minimum yang ditampilkan dan karakteristik lebur minimum fuse link ini ditambah dengan toleransi dari pabrikan seharusnya tidak lebih besar dari nilai maksimum seperti pada tabel 1 dan tabel 2. untuk fuse link tipe K dan tabel 3 dan tabel 4 untuk fuse link tipe T Untuk memperoleh kerja yang selektif dapat dipergunakan sederetan fuse link dengan nilai arus pengenal yang disarankan prefered continues rating : 6 - 10 – 15 – 25 – 40 – 65 – 100 – 140 dan 200 amper, nilai arus pengenal kontinyu 8 – 12 – 20 – 30 – 50 – dan 80 amper merupakan nilai arus pengenal yang tidak disarankan non prefered countinues rating. sebagai standar intermediate. Nilai-nilai arus pengenal fuse ini disediakan dengan maksud agar setiap nilai arus penganal fuse link yang disarankan dapat diproteksi oleh nilai arus pengenal fuse link yang disarankan dengan nilai arus pengenal yang lebih besar dan setiap nilai arus pengenal fuse link yang tidak disarankan akan diproteksi oleh nilai arus pengenal fuse link yang tidak di sarankan dengan nilai arus pengenal yang lebih besar dalam beberapa kasus kerja selektif dapat juga diperoleh antara fuse link yang disarankan dengan fuse link yang tidak disarankan. Nilai arus pengenal fuse link di bawah 6 amper : 1, 2 dan 3 sudah distandarisasi, nilai-nilai arus pengenal yang rendah ini tidak dimaksudkan untuk berkordinasi satu dengan yang lain namun koordinasi lebih baik dengan nilai arus pengenal 6 ampere atau diatasnya. Karakteristik kerja fuse link fuse cutout type K , T dan H masing masing dapat dilihat pada gambar 5 , gambar 6 dan pada gambar 7 seperti berikut : 21 Gambar 7. Kurva Karakteristik Arus –Waktu Fuse link tipe K kerja cepat Kurva Leleh Minimum Kurva Leleh Maksimu Pemutusan Rampung 22 Gambar 8. Fuse link tipe T kerja lebih lambat Kurva Leleh Minimum Kurva Leleh Maksimu Pemutusan Rampung 23 Gambar 9. Fuse link tipe H Tahan Surja 24 Dari kedua Karakteristik kerja fuse ini masing-masing memiliki a. Kurva waktu leleh minimum minimum melting time Yaitu kurva yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan mulai dari saat terjadinya arus lebih sampai dengan mulai meleburnya pelebur untuk harga arus tertentu. b. Waktu busur Waktu antara saat timbulnya busur permulaam sampai saat pemadaman c. Kurva waktu pembebasan maksimum maximum clearing time Yaitu kurva yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan dari saat terjadinya arus lebih sampai dengan padamnya bunga api untuk harga arus tertentu

d. Ketersediaan Tipe Dan Angka Pengenal Fuse Link