1.4.2 Bagi Guru
1 Menambah informasi tentang penelitian tentang permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes yang sesuai dengan pembelajaran penjasorkes di
sekolah 2 Adanya inovasi pembelajaran melalui modifikasi pada pembelajaran
penjasorkes.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah tempat penelitian, di Kecamatan bobotsari Kabupaten Purbalingga.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman dan memperjelas alur proposal maka penulis menyajikan pembatasan istilah sebagai berikut :
1.5.1 Survei
Menurut singarimbun 1991,3 Surveiyaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpilan data yang pokok. dalam pembelajaran ini menggunakan pendekatan permainan tradisional di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bobotsari
Kabupaten Purbalingga.
1.5.2 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan pemberdayaan potensi peserta didik menjadi kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang
yang membantu syaiful sagala 2011: 62. Pembelajaran dalam penelitian ini adalah pembelajaran pada mata pelajaran penjasorkes melalui permainan
tradisional.
1.5.3 Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah permainan yang telah dimainkan oleh anak- anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksudkan secara tradisi disini
ialah permainan itu telah diwariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Jadi, permainan tersebut telah dimainkan oleh anak-anak dari zaman ke zaman
berikutnya Sukintaka, 1992: 91.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Jasmani
Menurut Sugiyanto dan Sudjawarwo 1993: 67, perkembangan kemampuan fisik anak kecil erat kaitannya dengan sifat pertumbuhan otot-otot
besar pada 2 tahun terakhir masa anak kecil yang cukup cepat, pertumbujan kaki dan tangan yang cara provisional lebih cepat dibandingkan pertumbuhan bagian
tubuh lainnya, peningkatan koordinasi dan keseimbangan tubuh, serta kesempatan yang lebih luas untuk melakukan aktivitas fisik.
Menurut Harsuki 2002:104, menyebutkan bahwa misi pendidikan
jasmani di Sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1 Menyelenggarakan pendidikan jasmani dan olahraga di SD sebagai landasan pemasalan, pembibitan dan pembinaan prestasi pada jenjang
pendidikan selanjutnya di SLTP, SMU, dan Perguruan Tinggi, serta masyarakat.
2 Menanamkan gerakan-gerakan dasar yang benar. 3 Menanamkan dasar-dasar perilaku, watak, budi pekerti, kedisiplinan,
kejujuran, sportivitas, kerja sama, etos kerja, dan ketekunan dalam berolahraga.
4 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 5 Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian melalui latihan,
perlombaan, dan pertandingan olahrga. 6 Menjadikan pendidikan jasmani diberikan pada setiap jenjang.
7 Menjadikan pendidikan jasmani dan olahraga salah satu pilar utama dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat
Indonesia seutuhnya.