Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan.
Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa
yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri.
2.2.2.2 Faktor-Faktor EksogenEksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah
2003 menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan nonsosial.
2.2.2.2.1Lingkungan sosial
1 Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masya¬rakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengang¬guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman
belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
2 Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga letak
rumah, pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak,
kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
3 Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu
memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
2.2.2.2.2Lingkungan non-sosial.
Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah: 1 Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak
dingin, sinar yang tidak terlalu silaukuat, atau tidak terlalu lemahgelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupa¬kan
faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan
terhambat. 2 Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software,
seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya.
Faktor materi pelajaran yang diajarkan ke siswa. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode
mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu,
agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode
mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
2.2.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Pontjopoetro 2002:3 mengatakan bahwa pada murid sekolah dasar perlu diajarkan berbagai macam bentuk permainan agar dapat membina,
menumbuhkan dan menciptakan rasa gembira, jiwa dan raga yang sehat, sportivitas yang tinggi bagi anak-anak.Dan yang utama adalah meletakkan dasar
pada anak-anak tanpa melepas atau mengesampingkan unsur yang paling utama adalah gembira
Selain bahan ajar yang dimiliki seorang guru, kemampuan dari peserta didik juga sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu pembelajaran, karena
minat dan bakat yang dimilki oleh masing – masing peserta didik berbeda,
sehingga penting sekali untuk menentukan porsi ajar kepada setiap individu atau peserta didik.
Menurut Sugiyanto 2008:4.35 menyebutkan bahwa sifat-sifat pada anak- anak usia 6-9 tahun adalah :
1 Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik. 2 Menyenangi pengulangan aktivitas.
3 Menyenangi aktifitas kompetitif. 4 Rasa ingin tahunya besar.
5 Selalu memikirkan sesuatu yang di butuhkan atau di inginkan. 6 Lebih menyenangi aktifitas kelompok dari pada aktivitas individual.
7 Meningkatkan minat untuk terlibat dalam permainan yang diorganisir, tetapi belum siap untuk peraturan yang rumit.