Permainan Hadang atau Gobag Sodor

dituntut paham atas materi,dan sikap disiplin dan berketerampilan agar bisa membentuk siswa yang berkarakter. Dan guru juga dituntut paham atas materi yang diajarkan agar siswa bisa dengan mudah mencerna apa yang di sampaikan oleh guru. Kegiatan pilihan dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan kondisi lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam.Sekolah-sekolah di kecamatan Bobotsari dengan sarana dan prasarana yang cukup minim dan karena itu guru pendidikan jasmani berusaha mengembangkan permainan tradisional untuk pembelajaran. Permainan tradisional diantaranya ialah: gobag sodor, benteng, kasti dan kucing tikus dan permainan tradisional lainnya.

2.3.2.2.1 Permainan Hadang atau Gobag Sodor

Setiap daerah mempunyai permainan dan pelaksanaanya hampir sama atau banyak persamaannya dengan permainan di daerah lainnya. Tentang nama permainannya sama tetapi tidak jarang namanyapun berbeda, padahal pelaksanaanyapun sama. Untuk tidak terpaku pada salah satu nama daerah, maka Direktur Keolahragaan memberi nama permainan tersebut dengan nama permainan hadang. Nama hadang ditetapkan berdasarkan hasil pengamatan, bahwa didalam permainan ini tugas pemain adalah menghadang. Permainan ini dimainkan dua regu yang jumlah anggotanya sama. Lapangan berbentuk persegi panjang dengan sekat atau ruang berukuran 5 x 4,5 meter. Regu pemain berusaha melewati garis yang dijaga regu penjaga dan berusaha menghindar agar tidak tersentuh oleh penjaga dari garis depan sampai gari belakang dan kembali ke garis depan lagi. Sedangkan regu penjaga berusaha menyentuh atau menangkap permainan dengan tangan dalam posisi kedua kaki atau slah satu kaki berpijak pada garis. Gambar 2.1. Lapangan Permainan Hadang Sumber: Soemitro 1991: 281 Jalannya permainan sebagai berikut: 1 Sebelum permainan dimulai diadakan undian, yang kalah sebagai penjaga dan yang menang sebagai penyerang. 2 Regu penjaga menempati garisnya masing-masing dengan kedua kaki berada diatas garis, sedangkan regu penyerang siap untuk masuk. 3 Permainan dimulai setelah wasit membunyikan peluit. 4 Penyerang berusaha melewati garis depan dengan menghindari tangkapan atau sentuhan pihak penjaga. 5 Penjaga berusaha menyentuh penyerang dengan tangan dalam posisi kedua kaki berpijak diatas garis atau salah satu kaki berpijak diatas garis, sedangkan kaki yang satu lagi melayang. 6 Permainan dinyatakan salahapabila 1 kedua kaki keluar garis samping lapangan 2 Mengganggu jalannya permainan. 7 Pergantian penyerang menjadi penjaga atau sebaliknya. Pergantian diadakan oleh wasit dengan membunyikan peluit setelah 1 Penyerang disentuh penjaga 2 Terjadi butir f diatas 3 Apabila tidak terjadi perubahan posisi selama 2 menit. 8 Pergantian pemain diadakan pada saat permainan sedang berhenti pada saat pergantian. 9 Setiap pemain yang telah berhasil melewati seluruh garis dari garis depan sampai garis belakang dan garis belakang sampai garis depan langsung dapat melanjutkan permainan seperti semula. Kemudian istirahat 1 Apabila permainan telah berjalan 20 menit, wasit membunyikan peluit tanda istirahat dan posisi pemain dicatat 2 Apabila permainan babak kedua dilanjutkan posisi pemain sama seperti pada saat permainan dihentikan. 10 Nilaiterjadi ketika 1 Pemain yang telah berhasil melewati garis depan sampai garis belakang diberi nilai 1 2 Pemain yang berhasil melewati garis belakang sampai garis depan diberi nilai 1.

2.3.2.2.2 Permainan Benteng