Lokasi dan Subjek Penelitian Jenis Penelitian Prosedur penelitian

25 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wonosobo, yang beralamat di Jalan Banyumas Km.5, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 1 tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 32 siswa.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development RD. Menurut Sugiyono 2009:297 metode penelitian RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKS berbasis PBL berbantuan peta konsep untuk materi kalor.

3.3 Prosedur penelitian

Langkah –langkah dalam penelitian RD terdiri dari 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan merupakan tahap persiapan sebelum penelitian. Pada tahap ini diawali dengan melakukan observasi ke sekolah untuk mengetahui kondisi siswa, kegiatan belajar mengajar, dan LKS yang digunakan. KD dan indikator yang dikembangkan dalam LKS ditentukan dengan menganalisis 26 kurikulum 2013 bidang studi fisika untuk SMA kelas X MIA. Selanjutnya melakukan pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi LKS yang nantinya akan dikembangkan.

3.2.2 Rancangan Design

Pada tahap ini dilakukan penyusunan dan pengembangan LKS fisika berbasis PBL. LKS tersebut disusun berdasarkan kurikulum 2013 dan dilengkapi dengan kegiatan dalam memecahkan permasalahan fisika guna melatih kemampuan berpikir kreatif siswa. Pada bagian akhir setiap subbab dalam LKS juga dilengkapi dengan peta konsep, bertujuan untuk merangsang kemampuan berpikir mengembang siswa agar semakin terlatih kemampuan berpikir kreatifnya. LKS yang sudah disusun kemudian dikonsultasikan kepada pakar, yaitu dosen pembimbing. 3.2.3 Pengembangan Development Pada tahap ini dimulai dengan melakukan tahap uji coba lapangan awal yang meliputi uji coba skala kecil dan uji coba skala besar. Uji coba skala kecil terdiri dari uji kelayakan dan uji keterbacaan. Uji keterbacaan LKS fisika dilakukan oleh 10 siswa di sekolah tempat penelitian berlangsung dan bertujuan untuk mengetahui LKS mudah dipahami atau tidak. Uji keterbacaan LKS tersebut menggunakan tes rumpang. Uji kelayakan LKS fisika dilakukan oleh 2 guru fisika bertujuan untuk mengetahui LKS fisika berbasis PBL berbantuan peta konsep layak atau tidak untuk dijadikan sebagai pendamping guru dalam pembelajaran. 27 Setelah mendapatkan hasil dari uji coba skala kecil, selanjutnya menganalisis hasil uji coba dan melakukan revisi produk terhadap LKS fisika yang dikembangkan tersebut. Tahap selanjutnya adalah uji coba skala besar, uji coba skala besar ini dilakukan dengan memberikan LKS berbasis PBL berbantuan peta konsep kepada siswa kelas X MIA 1 di SMA Negeri 2 Wonosobo yang berjumlah 32 siswa dan mempergunakannya sebagai salah satu sumber belajar dalam pembelajaran fisika. Uji coba skala besar dilakukan dalam kelompok besar menggunakan desain penelitian one-Group pretest-posttest design. Desain tersebut dapat digambarkan seperti berikut : O 1 X O 2 Keterangan : X = Treatmen, proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis PBL berbantuan peta konsep. O 1 = nilai pretest sebelum diberi LKS O 2 = nilai postes setelah diberi LKS Selanjutnya melakukan analisis uji skala besar mengenai hasil belajar kognitif serta kemampuan berpikir kreatif siswa yang dalam proses pembelajarannya menggunakan LKS fisika tersebut, sehingga berdasarkan hasil setelah dilakukan analisis maka akan diperoleh LKS materi kalor berbasis PBL berbantuan peta konsep. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1 sebagai berikut : 28 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

3.4 Teknik pengambilan data