Analisis Kuantitatif Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Tabel 3.5 Kriteria Presentase Tanggapan Responden No. Jumlah Skor Kriteria 1 20.00 – 36.00 Tidak Baik 2 36.01 – 52.00 Kurang Baik 3 52.01 – 68.00 Cukup 4 68.01 – 84.00 Baik 5 84.01 – 100 Sangat Baik Sumber: Umi Narimawati, 2007:85

3.3.1.3 Analisis Kuantitatif

Pada analisis kuantitatif, data kuantitatif diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan apotek Rumah Sakit AU Dr. M. Salamun. Metode kuantitatif dilakukan dengan alat bantu statistik. Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan langkah-langkah : yaitu , memberikan nilai pemboboton 5-4-3-2-1 untuk jenis pertanyaan positif. Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara : a Mengolah setiap jawaban dan pertayaan dari kuisioner yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya. b Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel independen X yaitu X 1 , X 2 , …X n dan variabel dependen Y sebagai berikut X 1 ,Y, X 2 ,Y,…X n , Y dan asumsikan sebagai hubungan linear. c Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuisioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Methode of Successive Interval” hays, 1969:39. Dengan rumus sebagai berikut : Density at Lower limit – Density at Upper Limit Means of Interval = Area at Below Density Upper Limit – Area at Below Lower Limitt Data yang dianalisis diperoleh dari kuesioner dengan memberikan ceklist pada kolom jawaban yang telah disediakan. Selanjutnya dipindahkan ke coaling sheet, lalu diurut atau dirangking berdasarkan nilai terbesar. Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan atau pertanyaan tipe Likert, penjelasan skala Likert dikemukakan oleh Sugiono 2004;86 dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis, yaitu : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Skor atas jawaban kuesioner No JENIS JAWABAN SKOR 1 Sangat setuju 5 2 Setuju 4 3 Ragu-ragu 3 4 Tidak setuju 2 5 Sangat tidak setuju 1 Sumber: Sugiono, 2009:134 Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara : 1 Mengolah setiap jawaban dan pertayaan dari kuisioner yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya. 2 Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel independen X, variable dependen Y dan variabel dependen Z sebagai berikut X, Y, X, Z,…X, Y, Z dan asumsikan sebagai hubungan linear. 3 Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuisioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Methode of Successive Interval” hays, 1969:39. Dengan rumus sebagai berikut Density at Lower limit – Density at Upper Limit Means of Interval = Area at Below Density Upper Limit – Area at Below Lower Limitt Langkah kerja pengolahan dan analisis data dalam analisis regresi multiple linier adalah sebagai berikut : 1 Mengubah skala ordinal menjadi skala interval dengan metode interval berurutan Method Successive Interval untuk variabel bebas maupun terikat yaitu : a. Ambil data ordinal hasil kuesioner b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya c. Menghitung nilai Z tabel distribusi normal untuk setiap proporsi kumulaif. Untuk data n 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal. d. Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi komulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal. e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval f. Menentukan nilai transformasi nilai untuk skala interval dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1 2 Untuk mengetahui pengaruh antara variabel kualitas software, dengan kepuasan karyawan. Maka digunakan analisis jalur path analysis 3 Menggunakan Analisis Jalur Path Analysis Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. Model analisis jalur adalah sebagai berikut : X Y Z P ZX P ZY ε 2 P YX1 ε 1 Keterangan : Z = Kinerja karyawan Y = kepuasan karyawan X = kualitas software apotek P YX = Koefisien jalur sistem infomasi apotek terhadap kepuasan karyawan P ZX = Koefisien jalur kualitas software apotek terhadap kinerja karyawan P ZY = Koefisien jalur kepuasan karyawan terhadap kinerja karyawan ε = Pengaruh faktor lain 4 Menggunakan Analisis Korelasi Menurut Sujana 1989 : 152, pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus : dimana : 1 1 + ≤ ≤ − r r = koefisien korelasi x = kualitas software apotek, kepuasan karyawan z = kinerja karyawan n = jumlah responden Ketentuan untuk melihat tingkat ke-eratan korelasi digunakan acuan pada table di bawah ini : Tabel 3.7 Tingkat Keeratan Korelasi 0 - 0.20 Sangat rendah hampir tidak ada hubungan 0.21 - 0.40 Korelasi yang lemah 0.41 - 0.60 Korelasi sedang 0.61 - 0.80 Cukup tinggi 0.81 – 1 Korelasi tinggi Sumber : Syahri Alhusin, 2003 : 157 { }{ } 2 2 2 2 yi yi n Xi Xi n y Xi XiYi n r ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = 5 Menggunakan Analisis Determinasi Persentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan MicrosoftSPSS atau secara manual didapat dari R 2 = SS reg SS tot 100 2 x r Kd = Dimana : d : Koefisien Determinasi r : Koefisien korelasi

3.3.1.4 Pengujian Hipotesis