37
3. Metode observasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperlihatkan pengelolaan pembelajaran dengan metode pembelajaran berdasarkan
masalah oleh guru dan partisipasi siswa dikelompoknya dan juga kerja kelompok secara keseluruhan. Lembar pengamatan ini mengukur secara
individual maupun kelas bagi keaktifan mereka belajar. 4.
Metode tes Metode tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu
diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap butir tes.
E. Instrumen Penelitian
1. Materi dan Bentuk Tes
Materi tes berupa soal cerita yang terdapat pada materi aritmatika sosial. Dan bentuk tes yang diberikan adalah berupa soal uraian.
Pemakaian bentuk soal uraian dalam pembuatan soal mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a. Mudah disiapkan dan disusun.
b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-
untungan.
38
c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusunnya dalam bentuk kalimat yang bagus. d.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang
diteskan. Arikunto, 2002: 163
2. Metode Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.
b. Menentukan tipe soal.
c. Menentukan jumlah butir soal.
d. Menentukan waktu mengerjakan soal.
e. Menentukan komposisi atau jenjang.
f. Membuat kisi-kisi soal.
g. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, bentuk lembar jawab, kunci
jawaban, dan penentuan skor. h.
Menulis butir soal. i.
Mengujicobakan instrumen. j.
Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
39
k. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan. 3.
Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini akan diketahui keefektifan penggunaan
metode pembelajaran berdasarkan masalah pada siswa kelas VII SMP 7 Semarang Tahun Ajaran 2005 2006. Setelah diketahui item soal yang
dipilih untuk dijadikan instrumen penelitian maka dilakukan treatmen pada kelompok sampel. Perlakuan yang diberikan adalah kelompok eksperimen
dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Sedangkan kelompok kontrol dalam proses pembelajarannya dengan menggunakan metode
ekspositori. Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes.
4. Pelaksanaan Tes Uji Coba
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas uji coba yaitu kelas VIIE SMP 7 Semarang untuk diuji apakah butir-butir
soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang baik dan dapat digunakan.
5. Analisis Perangkat Tes
a. Reliabilitas soal
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tetap atau ajeg jika tes tersebut
digunakan pada kesempatan yang lain. Karena tes yang dilakukan
40
merupakan tes bentuk uraian maka rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal adalah rumus alpha, yaitu:
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
=
∑
= 2
1 2
2 x
xx
1 r
x n
i i
n n
σ σ
σ
, Arikunto, 2002: 109
dengan r
xx
= reliabilitas yang dicari
∑
2 x
σ = jumlah varians skor tiap-tiap item
2 x
σ = varians total rumus varians:
N N
X X
σ
2 2
2
∑ ∑
− =
, Nilai r
xx
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan r product moment
pada tabel dengan ketentuan jika r
xx
r
tabel
maka tes tersebut reliabel.
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 15 butir. Dari perhitungan uji coba didapat r
xx
adalah 0.8254. Dengan α = 5 , n =
42 dan k = 15. diperoleh r
tabel
= 0.304. Karena r
xx
r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba tersebut reliabel. Perhitungan analisis
uji coba reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8.
41
b. Validitas
Untuk menghitung validitas tiap butir soal digunakan rumus product moment,
yaitu:
{ }
{ }
, Y
N Y
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
Y X
X N
X XY
N r
xy
Arikunto, 2002: 81
dengan r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y , dua variabel yang dikorelasikan.
N = banyaknya peserta tes
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan pada tabel harga kritik product moment
dengan taraf signifikasi 5. Jika r
xy
r
kritik
maka butir soal tersebut valid signifikan.
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 15 butir, dan dari hasil uji coba, yang termasuk kategori valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6,
7, 8, 10, 11, 13, 15. Karena butir-butir soal tersebut mempunyai r
xy
lebih dari r
tabel.
Perhitungan analisis uji coba validitas soal dapat dilihat pada lampiran 7.
c. Taraf Kesukaran
Teknik perhitungan taraf kesukaran adalah dengan menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau ada di bawah
batas lulus passing grade untuk tiap-tiap item. Untuk
42
menginterpretasikan nilai taraf kesukaran itemnya dapat digunakan tolok ukur sebagai berikut,
- Jika jumlah testi yang gagal mencapai 27, termasuk mudah.
- Jika jumlah testi yang gagal antara 28 sampai dengan 72,
termasuk sedang. -
Jika jumlah testi yang gagal 72 ke atas, termasuk sukar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
TK = N
TG x 100, Arifin, 1991: 135
dengan TK
= taraf kesukaran TG
= banyaknya testi yang gagal N
= banyaknya siswa Dari hasil uji coba, 15 butir soal yang termasuk dalam kategori:
1 Mudah adalah
: 1, 4, dan 5. 2
Sedang adalah : 2, 3, 6, 7, 9, 10, dan 11.
3 Sukar adalah
: 8, 12, 13, 14, 15. Perhitungan analisis taraf kesukaran butir soal dapat dilihat
pada lampiran 7.
d. Daya Pembeda
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-
rata mean yaitu antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata
43
dari kelompok bawah untuk tiap-tiap item. Rumus yang digunakan adalah:
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
=
∑ ∑
1 -
ni ni
X X
ML MH
t
2 2
2 1
, Arifin, 1991: 141
dengan t
= daya pembeda MH = rata- rata dari kelompok atas
ML = rata- rata dari kelompok bawah
∑
2 1
X
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
∑
2 2
X
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah Ni = 27 x N , dengan N adalah jumlah peserta tes.
Df = n1 - 1 + n2 – 1, α = 5 Dengan kriteria soal memiliki daya beda yang signifikan apabila t
t
tabel
. Dari hasil uji coba diperoleh soal yang signifikan adalah soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, dan 15.
Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa 10 item dari 15 item soal yang diujicobakan layak untuk dipakai yaitu dengan kriteria valid
dan mempunyai daya pembeda yang tidak jelek sehingga soal tersebut dapat digunakan. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, dan 15. Perhitungan analisis uji coba tes selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 7 dan 8.
44
F. Metode Analisis Data