P e m b a r u a n P e t a d a n S I G F a k u l t a s T e k n i k U n i v e r s i t a s N e g e r i S e m a r a n g
Y u d h a P r a t i k a K u s u m a W a r d h a n a .
Page 63
Pemasangan Benchmark di lapangan sebagai titik-titik tetap yang mempunyai harga koordinat x,y dan ketinggian z dalam sistim koordinat peta, dimaksudkan sebagai data
yang terpasang dilapangan yang dapat dipergunakan sebagai dasar atau referensi dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan terkait seperti stake-out design teknis yang telah dibuat,
maupun sebagai referensi pekerjaan lainya. Berdasarkan hasil orientasi lapangan yang telah dilakukan, ditentukan posisi
Benchmark yang akan dipasang. Benchmark dipasang pada tempat-tempat strategis dan menyebar pada seluruh areal proyek.
1. Patok BM dipasang pada tanah yang keras atau stabil sehingga tidak berubah
kedudukanya. 2.
Patok BM dibuat dengan pipa PVC berdiameter 4”. 3.
Pipa PVC tersebut dimasukkan kedalam lubang galian berukuran 30cmX30cm dengan kedalaman disesuaikan dengan kondisi tanah, sampai ditemukan tanah keras
minimum 50c m, yang dipancang dengan pipa besi diameter 1.5” kemudian diisi
dengan beton cor didalamnya, dan ditengahnya dipasang baut besi berukuran 12mm yang diberi tanda silang sebagai kepala BM.
4. Lubang galian diisi dengan beton cor, dan diatasnya dibentuk segiempat dengan
ketinggian ±20cm diatas permukaan tanah. 5.
Tinggi Pipa PVC ±5cm diatas permukaan beton dan kepala baut bertanda silang, harus kelihatan.
3.3.3 Pengukuran Benchmark dengan GPS
Untuk memperoleh koordinat sistim nasional, Benchmark yang telah terpasang perlu dilakukan pengukuran dengan titik acuan koordinat titik dari bakosurtanal .
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan GPS geodetic untuk memperoleh ketelitian tinggi.
Pengukuran dilakukan lebih kurang 4jam setiap titik dan data hasil pengamatan akan dihitung rata-rata.
P e m b a r u a n P e t a d a n S I G F a k u l t a s T e k n i k U n i v e r s i t a s N e g e r i S e m a r a n g
Y u d h a P r a t i k a K u s u m a W a r d h a n a .
Page 64
Dari pengatan ini akan dihasilkan koordinat Geographic dan UTM Grid.
3.3.4 Pengukuran Poligon dengan Total Station
Pengukuran poligon ini dimaksudkan untuk menambah jumlah Benchmark jika diperlukan dan membuat jaringan titik kontrol atau titik referensi yang akan dipergunakan
dalam pelaksanaan pengukuran secara detail, seperti pengukuran batas areal, situasi topography, bangunan exsisting, dan lain sebagainya.Dalam pekerjaan pengukuran ini
menggunakan metode polygon tertutup. Pelaksanaan pengukuran poligon tertutup dilakukan dengan keriteria dan persyaratan sebagai
berikut : 1.
Jaringan poligon dibuat membentuk jaringan poligon terikat, dimulai dari dua titik GPS yang telah diketahui koordinatnya melalui pengamatan GPS yaitu GPS 01 dan
GPS 02, menuju titik GPS selanjutnya. 2.
Pengukuran poligon dilakukan dengan menggunakan Total Station 3.
Pengukuran dilakakan dengan cara sistim kipasradiasi yang mengikat pada jalur polygon, Jarak antara jalur kipasradiasi adalah antara + 50 meter disesuaikan
dengan keadaan lapangan dan dapat mengambil poin situasi dengan jarak +25.
3.3.5 Pengukuran Situasi dan Bangunan Existing.
Pengukuran detail situasi dimaksudkan untuk mendapatkan data posisi planimetris x,y maupun ketinggian z dari semua titik-titik dilapangan, baik itu titik-titik yang
mewakili keadaan topografi kemiringan tanah, detail alam maupun detail bangunan existing yang ada.
Pelaksanaan pengukuran detail situasi dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1.
Pengukuran situasi detail dilakukan menggunakan sistim kipasradiasi dari titik Benchmark, atau titik poligon yang terdekat.
2. Pada daerah hutansemak-semak dan tidak memungkinkan untuk dilakukan
pengukuran dengan system kipasradiasi, maka akan dilakukan dengan menggunakan sistem baseline dan cross section.
3. Pengukuran situasi detail dilakukan dengan menggunakan Total Station.
P e m b a r u a n P e t a d a n S I G F a k u l t a s T e k n i k U n i v e r s i t a s N e g e r i S e m a r a n g
Y u d h a P r a t i k a K u s u m a W a r d h a n a .
Page 65
4. Pengukuran posisi bangunan existing dilakukan dengan mengunakan Total Station.
5. Pengukuran detail situasi meliputi semua bangunan existing, jalan saluran, pagar,
jembatan,gazebo,selter bus,pos satpam, serta sarana lainnya.
3.3.6 Pengukuran Batas Areal