PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1% v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA

SKRIPSI

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP
EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1% v/v PADA
SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

Lembar Pengesahan

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN
TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%
v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl
DOSIS GANDA
SKRIPSI


Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2012

Oleh:

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN
NIM : 08040036

Disetujui oleh :

Pembimbing I

Drs. Sugiyartono, MS., Apt

Pembimbing II

Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt


Lembar Pengujian

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN
TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%
v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl
DOSIS GANDA
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal
28 Juli 2012

Oleh:

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN
08040036

Tim Penguji

Penguji I

Drs. Sugiyartono, MS., Apt

Penguji III

Drs. H. Achmad Inoni. Apt

Penguji II

Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt
Penguji IV

Dian Ermawati. S.Farm.,Apt

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah
Nya atas seluruh hambanya. Yang pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Rasulullah SAW dan kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada
seluruh keluarga, sahabat serta orang-orang beriman.
Dengan terselesainya skripsi yang berjudul PENGARUH FREKUENSI
PENGAMBILAN TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%
v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA ini,

perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Sugiyartono, MS., Apt selaku pembimbing I dan Arina Swastika
Maulita, S.Farm., Apt selaku pembimbing II yang selalu meluangkan
waktu untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan terbaik
untuk kesempurnaan skripsi ini.
2. Drs. H. Achmad Inoni. Apt dan Dian Ernawati. S.Farm.,Apt selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya demi
kesempurnaan skripsi ini.
3. Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Kesehatan.
4. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS selaku kepala Laboratorium
Formulasi Sediaan Steril yang telah mengijinkan kami menggunakan
Laboratorium untuk melakukan penelitian.
6. Para Dosen Program studi Farmasi yang telah mengajarkan kepada
saya pengetahuan yang berguna sehingga saya dapat menyelesaikan
pendidikan sarjana.
7. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS selaku dosen wali saya.
8. Kedua orang tua saya tercinta Sutrisno dan Su’u Diyah serta adikku
Chalisah Anas Irhamna. Terima kasih banyak atas kasih sayang dan


perhatiannya, dukungan moral dan materi, nasehat serta do’a yang
tidak henti-hentinya Beliau panjatkan kepada Saya .
9. Laboran Laboratorium Formulasi Sediaan Steril Mas Sigit, Mas
Miftah, Mbak Fat, Ibu Arina, para staf Program Studi Farmasi yang
tidak pernah bosan memberikan bantuan kepada saya.
10. Dwi lestari yang telah memberikan dukungan moral, materi,
kebahagiaan, serta nasehatnya. Terima kasih banyak buat semuanya.
11. Saudaraku serta Kakakku Fitriansyahyang memberikan dukungan dan
nasehatnya untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan team skripsi “ Steril “ Arin, Henry Bagus,
Fela, Nur Djahra, Sufiana, I Phutu, Yayan, Fandy, Dias. Terima kasih
buat saran, masukan bantuan, dan kerja-samanya.
13. Teman-teman terbaikku Farmasi 2008 kelas A, Arin, Henry Bagus,
Feni Ika, Puspa Rani, Reni Oktavia, Syarifah ( Nina ), Yofrita ( Ita )
yang telah memberikan bantuan dan semangatnya, dan kepada saudara
Alvian yang telah memberikan saya tumpangan untuk mengeprint
naskah skripsi, terimakasih banyak atas bantuannya.
14. Teman-teman kost Cahaya Hati, Perumahan MSI blok AA.10
M.


Salamudin

yang

telah

menemani

saya

begadang

dalam

mengerjakan skripsi, Samsul, Yudi, Ilham dan Lutfi yang telah
memberikan dukungannya. Terima kasih buat bantuannya.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih
atas bantuan, dukungan, yang telah diberikan dalam penyelesaiaan
skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat Nya atas

segala budi baik yang telah diberikan.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian.

Malang, 28 Juli 2012

Ainal Wahyudi Sudiawan
08040036

RINGKASAN
Pengaruh Frekuensi Pengambilan Terhadap Efektivitas Benzil Alkohol 1%
v/v Pada Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis Ganda
Sediaan farmasi terutama sediaan injeksi dosis ganda mempunyai peluang
terkontaminasi mikroba, sehingga sediaan tersebut dapat membahayakan
kesehatan bagi pengguna, kerusakan sediaan produk, perubahan estetika, dan
perubahan efikasi sediaan. Dengan dosis 1-2 ml secara parenteral memungkinkan
penggunaan sediaan ini dipakai sebanyak 5-15 kali pemakaian, sehingga dapat
menyebabkan kemungkinan terjadinya kontaminasi pada pemakaian berulang.
Agar dapat menjaga sterilitas sediaan dan meminimalkan kontaminasi mikroba
maka pada sediaan injeksi dosis ganda diperlukan adanya penambahan suatu

pengawet. Pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah benzil alkohol
1% v/v pada sediaan injeksi difenhidramin HCl. Benzil alkohol adalah alkohol
aromatik, yang sering digunakan sebagai pengawet, sebagai bahan aktif dalam
perawatan kutu, dan sebagai pelarut. Bahan ini paling sering dibuat dengan
menggabungkan klorida benzil.
Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas benzil alkohol 1% v/v dapat mempertahankan sterilitas sediaan injeksi
difenhidramin hidroklorida dosis ganda pada frekuensi pengambilan berulang
selama 5 kali pengambilan. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode
inokulasi langsung yang mengacu pada prosedur uji sterilitas yang tercantum pada
Farmakope Indonesia edisi IV. Pengujian sampel dilakukan secara teknik aseptis
di laminar air flow cabinet selama 5 hari dan dilakukan pengambilan sampel
sebanyak 5 kali selama waktu 7 hari. Pengujian sampel dilakukan pada hari ke- 1,
2, 3, 4, 5. Setiap kali pengambilan sampel, sampel diambil sebanyak 2 ml didalam
ruangan laminar air flow cabinet, dilakukan tiga kali repliksai dan kemudian
sampel diinkubasi selama 14 hari pada suhu 30-35°C untuk media pertumbuhan
tioglikolat dan untuk media pertumbuhan kassamino diinkubasi selama 14 hari
pada suhu 20-25°C. Sampel yang digunakan dalam keadaan terbuka, diperlakukan
sama kemudian disampling dan disimpan pada suhu terkendali.
Sampel yang telah di uji sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan

pendahuluan untuk mengetahui kondisi fisik dan menjamin sediaan yang
digunakan sebagai sampel apakah masih dalam keadaan baik. Sebelum dilakukan
uji sterilitas sampel diencerkan dengan aqua for injeksi untuk menghilangkan
pengaruh antibakteri dan antifungi yang ada dalam sediaan injeksi Difenhidramin
HCl dosis ganda sehingga tidak mempengaruhi hasil. Dalam penelitian ini
dilakukan pengenceran 1:1 untuk media kassamino dan sedangkan untuk media
Tioglikolat dilakukan pengenceran 1:0, karena sifat dari Tioglikolat tersebut
mempunyai efek dapat meminimalkan aktivitas dari pertumbuhan bakteri. Untuk
menghindari adanya positif palsu dilakukan kontrol lingkungan Laminar Air Flow
Cabinet setiap hari selama 5 hari dan setiap pengujian sterilitas menggunakan
nutrient broth agar kemudian di inkubasi selama 3 hari pada suhu 30-35°C.
Kontrol pembanding digunakan media tioglikolat dan media kassamino. Untuk
kontrol positif ditambahkan bakteri Bacillus subtillis pada media tioglikolat
kemudian diinkubasi selama 14 hari pada suhu 30-35°C dan jamur Candida

albicans ditambahkan pada media kassamino dan diinkubasi pada suhu 20-25°C
selama 14 hari. Sedangkan untuk kontrol negatif tidak perlu dilakukan adanya
penambahan mikroorganisme. Pada hari ke-6 dilakukan uji sterilitas sampel dan
uji sterilitas blanko yang bertujuan sebagai indikator pembanding terhadap
sterilitas dari sampel yang digunakan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pengawet benzill alkohol 1% v/v
efektif dalam mempertahankan sterilitas sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis
ganda pada frekuensi pengambilan berulang sebanyak lima kali pengambilan.

ABSTRAK
Pengaruh Frekuensi Pengambilan Terhadap Efektivitas Benzil alkohol 1%
v/v Pada Sediaan Injeksi Difenhidramin Hidroklorida Dosis Ganda
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Frekuensi Pengambilan
Terhadap Efektivitas Benzil alkohol 1% v/v Pada Sediaan Injeksi difenhidramin
hidroklorida Dosis Ganda. Pengujian dilakukan menggunakan metode inokulasi
langsung dimana pengambilan sediaan menggunakan spuit injeksi 3 ml yang
dilakukan secara teknik aseptis, kemudiaan sampel dimasukkan ke dalam media
thioglikolat dan media kassamino. Pengambilan sampel difenhidramin HCl
diambil berulang sebanyak 5 kali dalam waktu selama 5 hari, sebelum sampel
dimasukkan kedalam media terlebih dahulu sampel tersebut diencerkan
menggunakan Water For Injection (WFI), pada media tioglikolat sampel
dilakukan pengenceran dengan perbandingan 1:0, sedangkan untuk media
kassamino sampel diencerkan dengan perbandingan 1:1 kemudian media
tioglikolat diinkubasi pada suhu 30 o-35oC selama 14 hari, sedangkan untuk media
kassamino diinkubasi pada suhu 20 o-25oC selama 14 hari. Penafsiran dari

penelitian ini dapat dilihat dari kontrol positif, dimana pada kontrol positif
menunjukkan adanya pertumbuhan mikroba, dan kontrol negatif, dimana pada
kontrol negatif media tetap jernih tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Jenis
mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis untuk media
thioglikolat dan Candida albicans untuk media kassamino. Hasil data yang
diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengawet benzil alkohol
dengan konsentrasi 1% efektif mempunyai daya antibakteri dan mampu
mempertahankan sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis ganda tetap
dalam kondisi steril setelah dilakukan pengambilan berulang sebanyak 5 kali
pengambilan.

Kata kunci : benzil alkohol 1%, difenhidramin hidroklorida dosis ganda.

ABSTRACT
Effect Taking Towards Effectiveness Benzyl Alcohol 1% v/v On The
Preparations Injection Diphenhydramine Hydrochloride In Multiple Doses
A research has been conduct on the Effect Taking Towards Effectiveness
Benzyl Alcohol 1% v/v On The Preparations Injection diphenhydramine
hydrochloride In Multiple Doses. The test is taken using direct inoculation
method in which decision-preparation using 3 ml syringe injection is carried out
in aseptic technique, then the sample is inserted into the thioglikolat and casamino
media. Sampling of diphenhydramine HCl is taken over 5 times in a period of 5
days, the sample was diluted before inserted into the first media sample using
Water For Injection (WFI), in the media of thioglikolat sample dilution with a
ratio 1:0, mean while for kassamino media samples were diluted with a ratio of
1:1 then thioglikolat media were incubated at 30o-35oC for 14 days, while
kassamino media were incubated at 20o-25oC for 14 days. The interpretation of
this study can be seen from the positive control, where the positive control
showed a growth of microbes, and also negative control, where the negative
control media remained clear without any bacterial growth. Microbial strains used
in this study were Bacillus subtilis for thioglikolat media and Candida albicans
for kassamino media. The results of the data obtained in this study showed that
the preservative of benzyl alcohol by 1% effective concentration has antibacterial
power and able to maintain diphenhydramine hydrochloride injection in multiple
dose remained under sterile conditions after taken repeatedly as much as 5 times.

Key words: benzyl alcohol 1%, diphenhydramine hydrochloride multiple dose.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
RINGKASAN ............................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
2.1 Tinjauan Efektivitas Pengawet.......................................................... 5
2.1.1 Definisi Pengawet ................................................................. 5
2.1.2 Mekanisme Kerja Pengawet .................................................. 5
2.1.3 Tipe Pengawet ...................................................................... 6
2.1.4 Pengawet Benzil Alkohol ...................................................... 6
2.1.5 Tinjauan Sifat Fisikokimia Benzil Alkohol ........................... 7
2.2 Tinjauan Sediaan Injeksi Difenhidramin Hidroklorida ....................... 7
2.2.1 Definisi Sediaan Injeksi ....................................................... 7
2.2.2 Persyaratan Sediaan Injeksi .................................................. 8
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Sediaan Injeksi.......................... 8
2.2.4 Tinjauan Farmakologi Bahan Obat Sediaan
Difenhidramin .................................................................. 10
2.2.5 Tinjauan Fisikokimia Difenhidramin .................................... 11

2.3 Tinjauan Wadah ................................................................................. 12
2.3.1 Wadah Penutup Sediaan Injeksi ........................................... 12
2.3.2 Wadah Dosis Tunggal .......................................................... 12
2.3.3 Wadah Dosis Ganda............................................................ 13
2.4 Tinjauan Tentang Sterilitas ............................................................... 13
2.4.1 Sterilisasi Uap (Autoklaf) ................................................ 14
2.4.2 Sterilisasi Panas Kering (Oven)........................................ 14
2.4.3 Sterilisasi dengan Penyaringan ......................................... 15
2.4.4 Sterilisasi Gas .................................................................. 15
2.4.5 Sterilisasi dengan Radiasi ................................................ 15
2.4.6 Teknik Aseptik ................................................................ 15
2.5 Tinjauan Mikrobiologi ..................................................................... 17
2.5.1 Jenis Mikrobiologi Umum ............................................... 17
2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Mikroorganisme ............................................................... 17
2.5.3 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ................ 19
2.5.4 Mikroorganisme Percobaan.............................................. 21
2.6 Tinjauan Uji Sterilitasi ..................................................................... 22
2.6.1 Media Untuk Uji Sterilitas ............................................... 22
2.6.2 Pengambilan Sampel Untuk Uji Sterilitas ........................ 25
2.6.3 Prosedur Umum ............................................................... 25
2.6.4 Metode Uji Sterilisasi ...................................................... 27
2.6.5 Kontrol Uji Sterilitas ....................................................... 28
2.6.6 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas .......................................... 29
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................ 30
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ............................................................ 30
3.2 Bagan Kerangka Konseptual............................................................. 32
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 33
4.1 Desain Penelitian .............................................................................. 33
4.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 33
4.2.1 Alat ...................................................................................... 33
4.2.2 Bahan .................................................................................. 34

4.3 Prosedur Penelitian ............................................................................ 34
4.3.1 Pembuatan Sediaan ............................................................... 34
4.3.2 Sterilisasi Alat ................................................................... 35
4.3.3 Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet dan Memasukkan
Alat dan Bahan ................................................................. 35
4.3.4 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet.................... 36
4.3.5 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembaban .......................... 36
4.3.6 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .................................... 36
4.3.7 Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ................................... 37
4.3.8 Pemeriksaan Pendahuluan ..................................................... 37
4.3.9 Pengujian Sampel .............................................................. 39
4.4 Bagan Kerangka Operasional ............................................................ 40
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 41
5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet
(LAFC) Sebelum Pengujian Sterilitas ............................................... 41
5.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air flow Cabinet
(LAFC) Saat Pengujian Sterilitas ...................................................... 42
5.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Di Luar LAFC .................................. 42
5.4 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Suhu Dan Kelembaban
Lingkungan Di Luar LAFC ........................................................... 43
5.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Fisik Sediaan) .......... 43
5.6 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ....................................... 43
5.7 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ...................................... 46
5.8 Hasil Uji Sterilitas Sampel................................................................. 48
5.9 Hasil Uji Sterilitas Blanko ............................................................... 51
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................. 52
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 56
`

7.1 Kesimpulan ..................................................................................... 56
7.2 Saran ............................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 57
LAMPIRAN ................................................................................................. 59

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Agen antimikroba yang sering digunakan .............................................. 6
II.2 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia .............................. 16
II.3 Volume Pengambilan Sampel ................................................................. 25
II.4 Jumlah Volume dan Media Untuk Bahan Cair ........................................ 26
IV.2 Volume Pengambilan Sampel berulang Untuk Penelitian ...................... 37
IV.3 Galur Mikroba Uji Fertilitas .................................................................. 38
V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sebelum Pengujian Sterilitas .................................................................. 41
V.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air flow Cabinet (LAFC)
Saat Pengujian Sterilitas ......................................................................... 42
V.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Di Luar LAFC ........................................ 42
V.4 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Suhu Dan Kelembaban
Lingkungan Di Luar LAFC ................................................................... 43
V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Fisik Sediaan) ................ 43
V.6 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-1 ............................. 43
V.7 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-2 ............................. 44
V.8 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-3 ............................. 44
V.9 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-4 ............................. 45
V.10 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-5 ........................... 45
V.11 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-1 .......................... 46
V.12 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-2 .......................... 46
V.13 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-3 .......................... 47
V.14 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-4 .......................... 47
V.15 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-5 .......................... 48
V.16 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-1 .................................................... 48
V.17 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-2 .................................................... 49
V.18 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-3 .................................................... 49
V.19 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-4 .................................................... 50
V.20 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-5 .................................................... 50
V.21 Hasil Uji Sterilitas Blanko Hari ke-6 .................................................... 51

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1.5 Rumus Bangun Benzil Alkohol ............................................................ 7
2.2.5 Tinjauan Fisikokimia Difenhidramin Hidroklorida ............................... 11
3.1

Bagan Kerangka Konseptual…............................................................. 32

4.4

Bagan Kerangka Operasional… ........................................................... 40

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup........................................................................ 59
2. Surat Pernyataan ................................................................................ 60
3. Certificate of Quality and Analysis ..................................................... 61
4. Benzil Alkohol ................................................................................... 62
5. Laporan Hasil Uji Isolat Bakteri ......................................................... 64
6. Hasil Pengamatan Uji Efektivitas ...................................................... 66
7. Hasil Uji Inaktivasi............................................................................. 69
8. Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel Media Kassamino ........ 71
9. Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel Media Tioglikolat ........ 77
10. Foto Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ........ 83
11. Hasil Uji Kotrol Lingkungan ............................................................. 85
12. Alat dan Bahan yang digunakan ........................................................ 88