PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) DENGAN BASIS MANITOL

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengobatan beberapa penyakit di masyarakat masih memanfaatkan pengobatan tradisional, yang pengobatan tersebut pada cara penyajiannya masih dengan cara sederhana. Hal tersebut terus diwariskan secara turun temurun dengan metode penyajian yang sama. Penyajian tersebut pada umumnya kurang disukai oleh sebagian besar kalangan usia terutama pada anak-anak. Salah satu contoh dari pengobatan tersebut adalah dalam bentuk jamu. Namun bentuk jamu memiliki dosis kurang tepat.

Seiring perkembangan dunia farmasi ditemukan zat aktif yang berasal dari berbagai bahan alam dan industri farmasi telah mengembangkan sediaan yang modern dengan zat aktif yang berasal dari bahan alam tersebut salah satu diantaranya adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Temulawak merupakan salah satu obat tradisional yang hingga saat ini masih digunakan oleh kalangan masyarakat.

Aroma dan warna yang khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buah yang berwarna kekuning-kuningan. Di dalamnya terkandung kurkuminoid, protein, pati, saponin, flavonoid dan minyak atsiri (Hutapea, 2000). Kandungan minyak atsiri yang terdapat di rimpang temulawak antara lain, kamfer, zingiberen, germakron, xanthorizol yang merupakan kandungan tertinggi sekitar 40% di dalam temulawak. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak memiliki khasiat yang sangat manjur untuk hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, immunomodulator, dan lain-lain. Khasiat tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan kurkumin di dalam ekstrak temulawak (Agoes, 2010).

Ekstrak rimpang temulawak telah dikembangkan dalam berbagai sediaan yang telah beredar dipasaran seperti emulsi dan serbuk effervescent. Sediaan tersebut kurang memberikan rasa yang nyaman dalam penggunaannya dan tidak praktis. Perkembangan bentuk sediaan farmasi terus berlanjut, kearah yang lebih modern agar memudahkan dan mencapai tujuan dari pengobatan tersebut diantaranya adalah dengan ditemukannya formulasi tablet hisap. Tablet hisap


(2)

2

merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram yang mengandung bahan obat dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga mulut untuk efek setempat. Tablet hisap memiliki kelebihan dibandingkan sediaan yang telah beredar dipasaran karena lebih mudah digunakan, dibawa dan memiliki rasa yang enak. Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami kehancuran di dalam mulut tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang (Lachman, 1994).

Tablet hisap dapat dibuat dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Ekstrak rimpang temulawak yang digunakan pada pembuatan formulasi pembuatan tablet hisap memiliki sifat alir yang kurang baik karena sifat serbuk yang sangat higroskopis serta memiliki kompaktibilitas yang tidak baik. Berdasarkan sifat dari ekstrak dan bahan tambahan yang digunakan maka metode yang digunakan untuk membuat tablet hisap ekstrak temulawak adalah metode granulasi basah. Metode granulasi basah dapat memperbaiki sifat dari bahan aktif yang kurang baik serta memperbaiki mutu fisik dari tablet. Pemberian tekanan yang tinggi saat pengempaan diharapkan dapat menghasilkan tablet hisap yang lebih keras dari tablet biasa dan dapat perlahan-lahan melarut atau hancur di dalam tubuh. Kurkumin merupakan zat aktif yang tahan terhadap pemanasan. Selain itu, kurkumin merupakan zat aktif yang akan digunakan sebagai tujuan dari pembuatan sediaan tablet hisap ekstrak temulawak yaitu immunomodulator.

Sediaan tablet hisap diharapkan perlahan-lahan melarut di dalam mulut. Pada pembuatan tablet hisap perlu ditambahkan bahan pengisi, bahan pengikat, lubrikan. Sebagai bahan pengisi yang digunakan adalah manitol yang ditujukan untuk memberikan rasa manis serta sensasi dingin pada mulut. Jika rasa manis yang ditimbulkan dari manitol tidak mampu menutupi rasa kurang enak yang berasal dari ekstrak maka penambahan pemanis dapat dijadikan sebagai alternatif. Adanya bahan pengikat memiliki peranan penting dalam pembuatan tablet hisap tersebut baik dari segi jenis bahan yang digunakan dan konsentrasi yang efektif dalam formulasi sediaan tablet hisap. Bahan pengikat yang biasa digunakan untuk tablet hisap adalah gom arab, natrium alginat, gelatin, sukrosa, CMC-Na, PVP, HPMC, amilum manihot, PEG. Bahan pengikat yang digunakan pada formulasi sediaan tablet hisap dengan ekstrak temulawak adalah gom arab. Gom arab dapat


(3)

3

berfungsi sebagai bahan pengikat pada tablet hisap. Dimana gom arab memiliki efek mencegah kehancuran sehingga sering digunakan sebagai komponen pada tablet hisap (Voigt, 1994). Sebagai bahan pengikat gom arab memiliki rentang konsentrasi yaitu 1-5 %. Gom arab bersifat mudah larut dalam air, gliserin, dan propylen glycol. Gom arab memiliki efek waktu hancur yang lama pada tablet hisap (Rowe et al, 2009). Konsentrasi gom arab yang digunakan pada formulasi sediaan tablet hisap adalah 1%, 2%, dan 3%. Dengan adanya campuran dari bahan pengikat tersebut yang dicampurkan secara basah diharapkan dapat terdispersi dengan sempurna keseluruh permukaan campuran bahan aktif dan bahan pengisi agar diperoleh granul yang homogen.

Berdasarkan pertimbangan dan hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi gom arab sebagai pengikat tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap sifat fisik tablet dengan basis manitol.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh gom arab sebagai pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh kadar dari gom arab sebagai pengikat tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap mutu fisik tablet.

1.4 Hipotesis

Perbedaan kadar gom arab 1%, 2%, 3% menghasilkan mutu fisik tablet yang berbeda. Peningkatan kadar gom arab akan meningkatkan kekerasan, mengurangi kerapuhan tablet dan memperlambat waktu melarut di dalam mulut dari tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).


(4)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang formulasi tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dengan bahan pengikat gom arab yang menghasilkan mutu fisik tablet yang memenuhi persyaratan.


(5)

SKRIPSI

DEVITA YONIVA

PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza.

Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(6)

i

SKRIPSI

DEVITA YONIVA

PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza.

Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(7)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza.

Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh:

DEVITA YONIVA 201120410312273

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II


(8)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza.

Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 31 Mei 2014

Oleh:

DEVITA YONIVA 201120410312273

Tim Penguji:

Penguji II

Drs. H. Achmad Inoni, Apt. Penguji I

Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.

Penguji III

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.

Penguji IV


(9)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran serta dibukakan pikiran dalam

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kadar Gom Arab Terhadap

Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)

Dengan Basis Manitol”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan baik moral maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Nailis Shifa’, S. Farm,. MSc., Apt selaku KAPRODI Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang .

2. Drs. Bambang Widjaja, M.Si, Apt selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu tanpa lelah disela kesibukannya untuk memberikan pengarahan, saran, revisi beserta kalimat yang seharusnya sehingga memudahkan penulis dan bimbingan kepada penulis hingga terselesaikan Skripsi ini.

3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Kedua orang tua (M.Yunis Noer., SE., Ak dan Eva Waty) yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, saran, dukungan, solusi, perhatian, semangat baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis agar penulis dimudahkan dalam segala urusan.

6. Kedua kakak kandung (Femi Yoniva., SKM. dan Nova Yoniva., SE.) beserta kakak ipar (Wahyudi Muharyoto.,ST. dan Lutfi Kurrahman., SE.)


(10)

v

dan keponakan-keponakan yang telah memberikan dukungan, perhatian, semangat kepada penulis secara moril dan materil.

7. Kepada keluarga besar Mayjen TNI Sentot Yuswandono yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang kepada penulis yang telah dianggap seperti anak sendiri.

8. Kepada cece, lia, intan, dian dan vivi yang telah memberikan semangat, dukungan, solusi, serta hiburan disaat penulis sedang jenuh dalam penulisan Skripsi ini.

9. Sahabat Solida seperjuangan yaitu nowval, hafiz, sabitul, ratih, yunan yang saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain sejak awal penyusunan Skripsi ini.

10.Seluruh teman-teman Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

11.Kepada seluruh staf dosen, karyawan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

12.Seluruh element pendukung yang tidak dapat disebutkan secara satu persatu.

Semoga kebaikan serta ketulusan kalian mendapat balasan dari Allah SWT dan kita semua selalu memperoleh rahmat serta karunia-Nya. Akhir kata penyusun berharap, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi seluruh civitas akademika Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, 31 Mei 2014


(11)

vi

RINGKASAN

PENGARUH KADAR PENGIKAT GOM ARAB TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) DENGAN BASIS MANITOL

Pengobatan beberapa penyakit di masyarakat masih memanfaatkan pengobatan tradisional, yang pengobatan tersebut pada cara penyajiannya masih dengan cara sederhana. Temulawak merupakan salah satu obat tradisional yang hingga saat ini masih digunakan oleh kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak memiliki khasiat yang sangat manjur untuk hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, immunomodulator, dan lain-lain. Khasiat tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan kurkumin di dalam ekstrak temulawak (Agoes, 2010). Tablet hisap merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram yang mengandung bahan obat dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga mulut untuk efek setempat. Berdasarkan sifat dari ekstrak dan bahan tambahan yang digunakan maka metode yang digunakan untuk membuat tablet hisap ekstrak temulawak adalah metode granulasi basah. Metode granulasi basah dapat memperbaiki sifat dari bahan aktif yang kurang baik serta memperbaiki mutu fisik dari tablet. Pada pembuatan tablet hisap perlu ditambahkan bahan pengisi, bahan pengikat, lubrikan. Pengikat pada formulasi tablet hisap memiliki peranan yang sangat penting untuk membuat seluruh komponen bahan menjadi tercampur sehingga dihasilkan tablet yang kompaktible. Sehingga pada pembuatan formulasi ekstrak temulawak digunakan gom arab sebagai pengikat tablet, karena gom arab memiliki efek waktu waktu melarut yang lebih lama dan telah sering digunakan sebagai pengikat pada tablet hisap. Diharapkan seiring dengan kenaikan kadar pengikat gom arab maka semakin meningkatkan kekerasan tablet, mengurangi kerapuhan dan memperlambat waktu melarut tablet hisap. Dosis yang digunakan berdasarkan kadar kurkuminoid yang terkandung dalam ekstrak hasil produksi Java Plant adalah 100mg per tablet.

Pembuatan diawali dengan pencampuran bahan pengisi yaitu manitol dengan ekstrak temulawak sesuai dengan perhitungan masing-masing formula. Gom arab yang digunakan pada masing-masing formula dilarutkan menggunakan


(12)

vii

air hangat hingga terbentuk massa yang kental. Gom arab yang telah terbentuk massa yang kental akan dimasukkan kedalam campuran manitol dengan ekstrak dan diaduk sampai homogen. Setelah itu dilakukan pengecilan ukuran granul dan di oven dengan suhu 40-50 ˚ C selama kurang lebih 15 menit. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian mutu fisik granul meliputi kandungan lengas (MC), distribusi ukuran granul, sifat alir dan sudut diam, kompaktibilitas dan kompresibilitas. Setelah dilakukan pengujian terhadap mutu fisik granul maka dilanjutkan dengan penambahan Mg. Stearat dengan jumlah sesuai perhitungan dari bobot akhir granul dan pencampuran dilakukan selama tidak leboh dari 5 menit.

Pembuatan dilanjutkan dengan pencetakan tablet dengan bobot 700mg dan dilanjutkan dengan pengujian mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut. Pada pengujian secara statistika dengan menggunakan metode one way anova diperoleh F hitung lebih besar daripada F tabel. Sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antar formula pada masing-masing parameter pengujian. Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Tukey HSD untuk mengetahui formula yang memiliki perbedaan bermakna. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa formula 3 (kadar gom arab 2%) merupakan formula yang optimum pada tablet hisap temulawak dengan hasil pengujian sifat fisik tablet yaitu kekerasan tablet 16,2 Kg, kerapuhan 0,29% dan waktu melarut tablet paling lama diantara formula lainnya yaitu 14,09 menit.


(13)

viii

ABSTRAK

PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

Salah satu tanaman yang masih digunakan sebagai obat tradisional dalam masyarakat adalah Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang memiliki khasiat sebagai immunomodulator karena kandungan zat aktif berupa kurkuminoid. Oleh karena itu dibuat suatu penelitian tablet hisap dengan menggunakan ekstrak temulawak. Tujuan dilakukan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh kadar pengikat gom arab 1%,2% dan 3% dengan mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak. Pembuatan tablet hisap dilakukan dengan metode granulasi basah dan dilanjutkan dengan pengujian mutu fisik granul dan mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak. Hasil pengujian dianalisa menggunakan program SPSS dengan metode one way anova pada tingkat kepercayaan 95%. Perbedaan hasil antar formula dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk mengetahui perbedaan yang bermakna secara statistika pada masing-masing formula sesuai dengan peningkatan kadar pengikat gom arab. Dari hasil yang diperoleh memenuhi seluruh persyaratan mutu fisik granul dan pengujian mutu fisik tablet. Dapat disimpulkan bahwa formula optimum terdapat pada formula 3 dengan kadar pengikat gom arab 2%. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap rasa dari tablet hisap ekstrak temulawak.


(14)

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF GUM ARABIC CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS OF Curcuma xanthorrhiza . Roxb EXTRACT

LOZENGES WITH MANNITOL BASE

One of the plants that is still used as a traditional medicine in society is Wild Ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). It is used as an immunomodulator because it contains the active substance in the form of curcuminoids. The purpose of the study was to determine the effect of gum arabic concentration of 1 % , 2 % and 3 % on the physical characteristics of ginger extract lozenges . Lozenges were made by wet granulation method , followed by testing of the physical quality of the granules and the physical quality of ginger extract lozenges . The test results were analyzed using SPSS with one way ANOVA method at 95% confidence level. The difference between the results of the formulation were analyzed by Tukey's HSD to determine statistically significant differences in each formulation. The results showed that all formulation fulfill all the requirements of the physical quality of granules and tablets. It can be concluded that the optimum formula was formula 3 with a binder concentration of 2% gum arabic. Keywords : physical quality, lozenges of wild ginger extract, gum arabic


(15)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Hipotesis ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) ... 5

2.1.1 Kurkuminoid ... 6

2.2 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 7

2.2.1 Metode Ekstraksi ... 7

2.2.2 Parameter Ekstrak ... 9

2.3 Tablet Hisap ... 9

2.4 Komponen tablet hisap ... 11

2.5 Metode Pembuatan Tablet ... 12

2.5.1 Pengujian ... 13


(16)

xi BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 21

3.2 Alur Kerangka Konseptual ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 24

4.1.1 Populasi dan Sampel ... 24

4.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

4.1.3 Variabel ... 24

4.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 24

4.2.1 Bahan Penelitian ... 24

4.2.2 Alat Penelitian ... 25

4.3 Rancangan Formula ... 25

4.4 Metode Penelitian ... 26

4.5 Pembuatan Granul dan Tablet ... 26

4.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 26

4.6.1 Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 27

4.6.2 Penentuan Kandungan Lembab ... 27

4.6.3 Distribusi Ukuran Granul (Massa Cetak) ... 27

4.6.4 Penentuan Kompresibilitas ... 27

4.6.5 Penentuan Kompaktibilitas ... 28

4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 28

4.7.1 Keseragaman Bobot Tablet ... 28

4.7.2 Kekerasan Tablet ... 28

4.7.3 Kerapuhan Tablet ... 28

4.7.4 Waktu Melarut Tablet ... 28

4.8 Analisis Statistik ... 29

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 30

5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 31 5.2.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak 31 5.2.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak 33


(17)

xii

5.2.3 Hasil Uji Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak

Temulawak ... 34

BAB 6 PEMBAHASAN ... 36

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(18)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Syarat Waktu alir ... 13

II.2 Hubungan antara sudut diam dengan Sifat Alir Granul ... 14

II.3 Syarat Kompresibilitas ... 16

II.4 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 17

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 25

V.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

V.2 Nilai Rata-rata Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 31

V.3 Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 32

V.4 Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 33


(19)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.a Tanaman Temulawak ( Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 5

2.1.b Rimpang Temulawak ... 5

2.2 Struktur Kurkuminoid ... 6

2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 13

2.4 Rumus Struktur Mannitol ... 19


(20)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Daftar Riwayat Hidup ... 47 2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 48 3. Perhitungan Dosis Tablet Hisap Ekstrak Temulawak

(Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 49 4. Sertifikat Analisis Ekstrak Temulawak... 50 5. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Dengan Bahan Pengikat

Gom Arab ... 54 6. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Dengan Bahan Pengikat

Gom Arab ... 58 7. Grafik Perbandingan Antar Formulasi Pada Pengujian Sifat Fisik

Tablet ... 61 8. Hasil Cetakan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak Dengan Bahan

Pengikat Gom Arab ... 63 9. Analisis Statistika Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 64 10. Analisis Statistika Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 67 11. Analisis Statistika Waktu Melarut Tablet Hisap

Ekstrak Temulawak ... 70 12. Daftar Tabel F ... 73


(21)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Medika, hal.99-101

Anief, M., 2010. Ilmu Meracik Obat. Edisi Revisi. Cetakan ke 9. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal 168-169.

Anonim, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia, pp. 397-439.

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 293-343.

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, pp. 132-243.

Commandeur, J.N And N.P Vermeulen. 1996. Cytoxicity and Cytoprotective Activites of Natural Compounds. The Case of Curcuminoid. Xenobiotics Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi

III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia.

Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hutapea, J.R., dkk. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan : Jakarta.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical


(22)

xvii

Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Second Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc.

Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp. 160-161, 713-714.

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta

Mendes,R.W., and Bhargava. 2002. Lozenges, in : Swarbrick, James.

Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Vol 1. 2nd Ed. Mercel Dekker Inc : New York.

Mun’im, Abdul., Hanani, Endang, 2011. Fisioterapi Dasar. Dian Rakyat : Jakarta Nur Iman and Zebua. 2011. Aktivitas Hambatan Gabungan Ekstrak Kunyit, Temulawak terhadapa Proliferasi Sel Kanker Usus Besar HCTC ATCC (CL 16). Respository IPB.

Parrot. E.L.,1979, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Burgess Publishing Company : Mineapolis, pp. 73-86.

Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1, 2nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp : 419-582. Rowe, C.R. Sheskey,J.P., and Owen, C.S., 2009. Handbook of Pharmaceutical

Exipients, six Edition, Amerika Pharmacetical Association, London, Chicago.

Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta: EGC

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta : Bandung

The United States Pharmacopoeia. 2007. Ed. United States Pharmacopoeia. Convention Inc,.p. 2091

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Ed V, diterjemahkan oleh Soedani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 167-168, 199-205, 579-583


(1)

xii

5.2.3 Hasil Uji Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak

Temulawak ... 34

BAB 6 PEMBAHASAN ... 36

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(2)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Syarat Waktu alir ... 13

II.2 Hubungan antara sudut diam dengan Sifat Alir Granul ... 14

II.3 Syarat Kompresibilitas ... 16

II.4 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 17

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 25

V.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

V.2 Nilai Rata-rata Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 31

V.3 Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 32

V.4 Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 33


(3)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.a Tanaman Temulawak ( Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 5

2.1.b Rimpang Temulawak ... 5

2.2 Struktur Kurkuminoid ... 6

2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 13

2.4 Rumus Struktur Mannitol ... 19


(4)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 47 2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 48 3. Perhitungan Dosis Tablet Hisap Ekstrak Temulawak

(Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 49 4. Sertifikat Analisis Ekstrak Temulawak... 50 5. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Dengan Bahan Pengikat

Gom Arab ... 54 6. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Dengan Bahan Pengikat

Gom Arab ... 58 7. Grafik Perbandingan Antar Formulasi Pada Pengujian Sifat Fisik

Tablet ... 61 8. Hasil Cetakan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak Dengan Bahan

Pengikat Gom Arab ... 63 9. Analisis Statistika Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 64 10. Analisis Statistika Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 67 11. Analisis Statistika Waktu Melarut Tablet Hisap

Ekstrak Temulawak ... 70 12. Daftar Tabel F ... 73


(5)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Medika, hal.99-101

Anief, M., 2010. Ilmu Meracik Obat. Edisi Revisi. Cetakan ke 9. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal 168-169.

Anonim, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia, pp. 397-439.

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 293-343.

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, pp. 132-243.

Commandeur, J.N And N.P Vermeulen. 1996. Cytoxicity and Cytoprotective Activites of Natural Compounds. The Case of Curcuminoid. Xenobiotics Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi

III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hutapea, J.R., dkk. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan : Jakarta.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton.


(6)

xvii

Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Second Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc.

Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp. 160-161, 713-714.

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta

Mendes,R.W., and Bhargava. 2002. Lozenges, in : Swarbrick, James. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Vol 1. 2nd Ed. Mercel Dekker Inc : New York.

Mun’im, Abdul., Hanani, Endang, 2011. Fisioterapi Dasar. Dian Rakyat : Jakarta Nur Iman and Zebua. 2011. Aktivitas Hambatan Gabungan Ekstrak Kunyit, Temulawak terhadapa Proliferasi Sel Kanker Usus Besar HCTC ATCC (CL 16). Respository IPB.

Parrot. E.L.,1979, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Burgess Publishing Company : Mineapolis, pp. 73-86.

Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1, 2nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp : 419-582. Rowe, C.R. Sheskey,J.P., and Owen, C.S., 2009. Handbook of Pharmaceutical

Exipients, six Edition, Amerika Pharmacetical Association, London, Chicago.

Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta: EGC

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta : Bandung

The United States Pharmacopoeia. 2007. Ed. United States Pharmacopoeia. Convention Inc,.p. 2091

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Ed V, diterjemahkan oleh Soedani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 167-168, 199-205, 579-583