HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

(1)

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang

Disusun Oleh OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

SKRIPSI Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

Skripsi ini Diujikan pada 4 Agustus 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Ririn Harini, S.Kep.,Ns NIP.UMM.112.0501.0420


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN SKRIPSI

Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

Skripsi ini Telah Diujikan pada tanggal 4 Agustus 2011

Penguji I, Penguji II,

DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti Prasetyo, Mkep.,Sp.Kom Faqih Ruhyanudin, Skep.,Ns NIP.UMM.112.0309.0405 NIP.UMM.112.0309.0391

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani.M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311


(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Okky Fitriasari

NIM : 08060089

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir dengan judul : Hubungan Aspek Interpersonal Health Promotion Model Dengan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi Pada Lansia di Kelurahan Plowijen Malang adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur Plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan,

Okky Fitriasari NIM. 08060089


(5)

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kita tak bisa melakukan apapun untuk mengubah masa lalu. Tapi apapun yang kita

lakukan bisa mengubah masa depan

Sebuah perjalanan tak harus dimulai dengan ambisi. Pelabuhan terindah seringkali

tergapai oleh sebuah kepasrahan yang dihidupkan oleh energi iman, takwa,

kesabaran, dan ketekunan

(Penulis)

Ku persembahkan untuk:

Ayah & Mama.

Samudra cinta tanpa batas

Kakak & adik.

Cinta, hati dan hidupku

Teman-temanku


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat : 1. Dr. Muhadjir Effendy MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberi kesempatan kepada saya untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin penelitian.

3. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. DR. H. M. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan Edi Purwanto, S.Kep. Ns selaku Dosen Pembimbing II, dengan sabar dan teliti membimbing penulis.

5. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku dosen penguji I dan Faqih Ruhyanudin, S.Kep.,Ns selaku dosen penguji II, saran dan kritik yang memberikan cahaya dalam penulisan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Penuntun ilmu, pahlawan dan sahabat yang berlayar bersama penulis.

6. Staf dan karyawan FIKES UMM yang telah memberikan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. .

7. Ayah Sukadi dan Mama Karmiati. Kasih sayang dan samudra cinta tanpa batas. 8. Ibu Iin Indawati dan Papa Teh Man Beo. Penerang jalan, a big heart who touch my heart. 9. Mas Anto, Mbak Widi, My little Pungky . A good good brother and sister.


(7)

10. Fida, Mega, Umi, Satria dan Tri. Always close to my heart and friend forever.

11. Teman-teman PSIK 2007, Widya, Hendra, Vivi. Teman seperjuangan, Hands that touch me . 12. Bunga community : Mbak Karis, Rosa, Anik, Ifhna, Lely, Eva, Firda, Tika, Winda, Iim, Irma,

Martha, Dwi. New family. Keindahan kebersamaan dan keindahan jiwa. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang mereka berikan selama ini kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca.

Malang, Agustus 2011


(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan ... ... iv

Lembar Motto & Persembahan ... ... v

Abstrak... ... vi

Abstract ... vii

Kata pengantar ... .. viii

Daftar isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat ... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 8

1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

1.5 Batas Istilah Penelitian ... 9

1.6 Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Health Promotion ... 13

2.1.1 Definisi Promosi kesehatan ... 13

2.1.2 Visi dan Misi Promosi Kesehatan ... 15

2.1.3 Strategi Promosi Kesehatan ... 16

2.1.4 Konsep Health Believe Models ... 17


(9)

2.1.6 Aspek-Aspek Health Promotion Model ... 20

2.1.7 Aspek Interpersonal ... 24

2.2 Hipertensi ... 27

2.2.1 Definisi hipertensi ... 27

2.2.2 Etiologi ... 27

2.2.3 Klasifikasi ... 28

2.2.4 Patogenesa Hipertensi ... 29

2.2.5 Manifestasi Klinis ... 32

2.2.6 Diagnosa Hipertensi ... 32

2.2.7 Penatalaksanaan Hipertensi ... 33

2.2.8 Indikator Keberhasilan Penatalaksanaan Hipertensi ... 40

2.3 Peran Perawat Pada Penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 40

2.4 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promosi Kesehatan ... 42

2.6 Lansia ... ... 44

2.6.1 Definisi Lansia ... ... 44

2.3.2 Kebutuhan hidup lansia ... ... 45

2.3.4 Faktor kesehatan ... ... 46

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... ... 50

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 50

4.2.1 Populasi ... 50

4.2.2 Sampel ... 51

4.2.3 Sampling ... 51

4.3 Variabel Penelitian ... 52

4.3.1 Variabel Independen ... 52

4.3.2 Variabel Dependen ... 52

4.4 Definisi Operasional ... 53

4.5 Tempat Penelitian ... 55


(10)

4.7 Prosedur Penelitian ... 55

4.7.1 Tahap Persiapan ... 55

4.7.2 Tahap Pelaksanaan ... 56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 56

4.8.1 Angket atau Kuesioner ... 56

4.9 Instrumen Penelitian ... 60

4.10 Pengelolaan Data dan Analisa Data ... 60

4.10.1 Teknk pengumpulan data ... 60

4.10.2 Pengolahan data ... 61

4.10.3 Analisa Data ... 61

4.11 Etika Penelitian ... 65

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 66

5.1.1 Berdasarkan Usia ... 66

5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

5.1.3 Skor Keluarga ... 68

5.1.4 Skor Teman ... 69

5.1.5 Skor Pelayanan kesehatan ... 70

5.1.6 Skor Media Massa ... 71

5.1.7 Skor Pengetahuan... 72

5.1.8 Skor Penatalaksanaan Non-Farmakologi hipertensi ... 73

5.2 Hasil analisa Data ... 74

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 83

6.1.1 Hubungan keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 84

6.1.2 Hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 87

6.1.3 Hubungan pelayanan kesehatan penatalaaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 88

6.1.4 Hubungan media massa dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 89

6.1.5 Hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipretensi ... 91

6.1.6 Hubungan Keluarga (X1), Teman (X2), Pelayanan kesehatan (X3), Media massa (X4), Pengetahuan (X5) dengan Penatalaksanaan Non-farmakologi Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Polowijen Malang ... 93


(11)

6.2 Keterbatasan Penelitian ... ... 96

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 97

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 101

7.2 Saran ... 102

Daftar Pustaka ... 103


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi dan klasifikasi tingkat tekanan darah(mmHg) ... 29

Table 2.2 Jenis minuman beralkohol ... 38

Table 3.1 Kerangka konsep ... 48

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 53

Tabel 4.2 Pedoman intepretasi koefisien korelasi... ... 64

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 67

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 67

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Skor Keluarga ... 68

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Skor Teman ... 69

Tabel 5.5 Distribusi sampel Skor Pelayanan Kesehatan ... 70

Tabel 5.6 Distribusi sampel Skor Media Massa ... 71

Tabel 5.7 Distribusi sampel Skor Pengetahuan ... 72

Tabel 5.8 Distribusi sampel Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 73

Tabel 5.9 Menghitung Korelasi antara Keluarga dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 75

Tabel 5.10 Menghitung Korelasi antara Teman dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 76

Tabel 5.11 Menghitung Korelasi antara Pelayananan Kesehatan dan Penatalaksanaan Non- .... Farmakologi Hipertensi ... 77

Tabel 5.12 Menghitung Korelasi antara Media Massa dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 78

Tabel 5.13 Menghitung Korelasi antara Pengetahuan dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 80

Tabel 5.14 Tabel Hasil Analisis ... 81


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The health promotion model ... 20 Gambar 2.2 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ... 30 Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 48


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Keterangn Penelitian

Lampiran 4 Lembar Inform Concent Lampiran 5 Lembar Kuesioner

Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 7 Skor hasil perhitungan 35 lansia

Lampiran 8 Perhitunagan manual Kolmogorov-smirnov Lampiran 9 Perhitungan SPSS 16 Kolmogorov-smirnov Lampiran 10 Perhitungan manual korelasi

Lampiran 11 Perhitungan SPSS korelasi Lampiran 12 Lembar Konsultasi

Lampiran 13 Tabel korelasi product moment Lampiran 14 Dokumentasi foto


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta : EGC

Alimul, Azis. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Andri. Tanpa Tahun. Penatalaksanaan Hipertensi Terkini.

http://eharmayaku.blogspot.com/2008/03/penatalaksanaan-hipertensi-terkini-2008.html andri journal diperoleh 4 April 2011

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bategay. Lip. Bakris. 2005. hypertension Principles and practice. USA : Taylor & Francis Group

Bunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 2. Jakarta : EGC

Departemen kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI

Efendi & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Erbes Joan T. 2005. Aging & Older Adulthood. Canada: Wadsworth

Felman. 2009. Human Develpment: Perkembangan Manusia.Jakarta: Salemba. Mc Graw Hill.

Friedman Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: EGC

Garcia et. All. Health Promotion Model as teori Pender in Adolescent.2006. Dalam www.Nursing Science Quarterly.com diakses pada 30 Juli 2011

Herlianita, Risa. 2010. Hipertensi Krisis dalam Jurnal Keperawatan . Volume 1, Nomor 2


(16)

Kozier. Erb. Berman. Snyder. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7. Volume 1. Jakarta: EGC

Kuswardhani,Tuty RA. Penatalaksanaan Hipertensi Lansia. Bali : UNUD

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/penatalaksanaan%20hipertensi%20pada%20lanjut%20us1a%20(dr%2 0ra%20tuty%20k).pdf diperoleh 4 April 2011

Lesley & Elizabeth. 2008. Public Health Skill a Practical Guide for Nurses and Publical Health Practioners. Auatralia: Blackwell Publishing

Mc. Kenzie, James F etc. 2007. Kesehatan Masyarakat. Edisi IV. Jakarta : EGC

Mubarak. Chayatin. Santoso. 2009. Buku 2. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Nirla. Rafaella. Thelma. 2009. Student’s Physical Activity: an Analysis According to pender’s health promotion Model: www.ee.usp.br/reeusp/. Diakses pada 30 Juli 2011

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehaatan Teori dan Aplikasi. Bandung : Rineka Cipta Nugroho Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Nursalam. 2008. Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Palmer & Williams. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC

Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC

Purwati, Susi dkk. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya

Rahayu, Dewi. Skripsi. 2008. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Metode Peer Educator Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS. Surakarta : FIKES UNS http://etd.eprints.ums.ac.id/2753/1/J410040005.pdf diperoleh 31 Maret 2011


(17)

Setiadi & Muhtadi. 2007. upaya promotif, preventif dan kuratif kejadian Hipertensi/Stroke Bagi Warga di Dukuh Majan Desa Kwadungan Kecamatan Kerjo Kab. Karanganyar . Surakarta : FIKES Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Tjltn2lXgIUJ:eprints.ums.ac.id/1579/1/44-49.pdf+upaya+promotif+penanganan+hipertensi&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjiQp FQPaNY5UsMmSmVmMb02QM1UtApmOqnMjFW8faMvJeKlgmPiciLaolRiOHuXKTCx7ns2

EcKjfBd62DwhvJIOJdhJGfl8peBW-MKxMdMNpy9beVg3mThJTCrL-X1E_mqsphB&sig=AHIEtbRRmJpobagu_kKjogsYIpeXT1bhhA diperoleh 17 Maret 2011

Sugiyono. 2010. Stastika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumantri & Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Twibell & Ali. Health Promotion and osteoporosis Prevention Among Postmenopausal Woman. 2000 Diakses 30 juli 2011


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau sudah dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan nilai diastolik ≥ 90 mmHg, yang berakibat peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Zukhair, 2004). Peningkatan umur harapan hidup dan perubahan gaya hidup meningkatkan faktor risiko hipertensi di berbagai negara. Sehingga hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara baik mengingat prevalensinya yang cukup tinggi dimana kenaikan prevalensi sejalan dengan bertambahnya usia.

WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat tidak menaruh perhatian terhadap penyakit ini, tanpa disadari penyakit ini dapat menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal misalnya kelainan pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) dan gangguan ginjal, bahkan pecahnya pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan nama stroke (Nissonline, 2007).

Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari ketuaan, insiden hipertensi pada lanjut usia adalah tinggi. Setelah umur 69 tahun, prevalensi hipertensi meningkat sampai 50%. Pada tahun 1988-1991 National Health and Nutrition Examination Survey menemukan prevalensi hipertensi pada kelompok umur 65-74 tahun sebagai berikut: prevalensi keseluruhan 49,6% untuk hipertensi derajat 1 (140-159/90-99 mmHg), 18,2% untuk hipertensi derajat 2


(19)

(160-179/100-2

109 mmHg), dan 6.5% untuk hipertensi derajat 3 (>180/110 mmHg). Prevalensi HST adalah sekitar berturut-turut 7%, 11%, 18% dan 25% pada kelompok umur 60-69, 70-79, 80-89, dan diatas 90 tahun. HST lebih sering ditemukan pada perempuan dari pada laki-laki. Pada penelitian di Rotterdam, Belanda ditemukan: dari 7983 penduduk berusia diatas 55 tahun, prevalensi hipertensi (160/95 mmHg) meningkat sesuai dengan umur, lebih tinggi pada perempuan (39%) dari pada laki-laki (31%). Di Asia, penelitian di kota Tainan, Taiwan menunjukkan hasil sebagai berikut: penelitian pada usia diatas 65 tahun dengan kriteria hipertensi berdasarkan JNVC, ditemukan prevalensi hipertensi sebesar 60,4% (laki-laki 59,1% dan perempuan 61,9%). Pada kclompok ini, adanya riwayat keluarga dengan hipertensi dan tingginya indeks masa tubuh merupakan faktor risiko hipertensi. Ditengarai bahwa hipertensi sebagai faktor risiko pada lanjut usia. Pada studi individu dengan usia 50 tahun mempunyai tekanan darah sistolik terisolasi sangat rentan terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskedas) 2007 prevalensi Hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu mencapai 31,7 persen dari total jumlah penduduk dewasa. Menurut Ketua Pelaksana Seminar The 5 Scientific Meeting on Hypertension 2011, Dr Abdulbar Hamid, Sp.S(K) tingkat prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7 persen dari total penduduk dewasa. Hamid menjelaskan bahwa prevalensi Hipertensi di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 27,3 persen, Thailand dengan 22,7 persen dan Malaysia mencapai 20% persen. Menurut survei Boedhi Darmojo, ditemukan prevalensi hipertensi tanpa atau dengan tanda penyakit jantung hipertensi sebesar 33,3% (81 orang dari 243 orang tua 50 tahun ke atas).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di kelurahan Polowijen wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi Kabupaten Malang didapatkan prevalensi


(20)

3

hipertensi 68/118 (55%) penduduk lansia pada tahun 2010,dan didapatkan 3 kasus kematian mendadak akibat gangguan ginjal dan gagal jantung dengan riwayat hipertensi.

Selain itu menurut hasil survei peneliti terhadap 20 lansia di Kelurahan Polowijen didapatkan data bahwa kedua puluh lansia tersebut mengalami hipertensi lebih dari 1 tahun, tetapi mereka mengeluh belum bisa mengendalikan hipertensi. Hal ini didukung dengan data obyektif peneliti tentang berat badan dan status BMI. Para penderita hipertensi juga mengatakan bahwa mereka datang ke posyandu dan pernah mengikuti penyuluhan tentang hipertensi, akan tetapi menurut pengkajian yang dilakukan peneliti penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi belum dilaksanakan dengan baik. Terlihat dari kebiasaan makan, aktivitas yang kurang teratur dan kebiasaan merokok yang belum bisa ditinggalkan.

Salah satu disiplin ilmu keperawatan, yaitu keperawatan komunitas mendefinisikan keperawatan komunitas sebagai suatu bidang perawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.(Agung, 2010)

Menurut Betty Neuman (1972), seorang tokoh keperawatan mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan


(21)

4

kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Tindakan perawatan diri terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual akibat stresor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.(Potter & Perry, 2005).

Melalui kegiatan promosi kesehatan tentang penatalaksanaan farmakologi tersebut diharapkan lansia dapat melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik, tetapi pada kenyataannya menurut hasil survei dan observasi yang dilakukan masih terdapat lansia yang kurang dapat melakukan penatalaksanaan hipertensi secara non-farmakologi dengan baik. Meskipun mereka datang ke posyandu dan menerima promosi kesehatan dari petugas kesehatan.

Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) untuk mengatasi atau meningkatkan promosi terhadap perilaku penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi. Health Believe Model mempunyai peranan dalam mempengaruhi seseorang dalam mengubah perilakunya. Peranan Health Believe Model (HBM) dalam penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku indivu tersebut terhadap perilaku yg sedang dijalaninya, sehingga dengan pendekatan Health Believe Model (HBM) seorang lansia yang menderita hipertensi dapat melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik. Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari seseorang. Model perilaku, “Health believe Model (HBM)” didasarkan atas 3 faktor esensial: 1) Kesiapan individu intuk merubah


(22)

5

perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan. 2) Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku, 3) Perilaku itu sendiri. Health Believe Model (HBM) sebagai salah satu model perilaku yang saling mempengaruhi dengan model promosi kesehatan (Health promotion Model) dalam mencapai suatu perubahan.

Health Promotion Model (HPM) atau Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Fokus Health Promotion Model (HPM) pada pencegahan primer dan promosi kesehatan. Health Promotion Model (HPM) menggolongkan faktor-faktor penentu perilaku kesehatan menjadi 3 aspek, yaitu 1) aspek karakteristik/personal dan pengalaman individu, 2) aspek kognitif dan afek, dan 3) aspek situasional dan interpersonal. Keluarga, kelompok teman, pemberi pelayanan kesehatan, media massa, dan pengetahuan adalah sumber interpersonal penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk berperilaku promosi kesehatan. Pengaruh media massa, pengaruh keluarga dan pengaruh teman (peer group) dinilai secara langsung memberi pengaruh terhadap penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi menimbulkan keinginan untuk memiliki gaya hidup lebih baik demi meningkatkan status kesehatan sebagai penderita hipertensi.

Berdasarkan data yang diperoleh tentang kurangnya penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi di wilayah Polowijen dan berbagai faktor interperpersonal yang mempengaruhi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang hubungan aspek interpersonal health promotion model dengan penetalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia. Sebagai upaya promotif dan pencegahan sekunder terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat Kelurahan Polowijen


(23)

6

serta membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal secara mandiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian initerdiri dari lima subvariabel, sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

2. Apakah ada hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

3. Apakah ada hubungan pelayanan kesehatan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang. 4. Apakah ada hubungan media massa dengan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

5. Apakah ada hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah : 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor interpersonal (keluarga, teman, pelayanan kesehatan, media massa dan pengetahuan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi) dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia di Keluarahan Polowijen Wilayah kerja Pukesmas Pandanwangi.


(24)

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Menegtahui skor aspek interpersonal health promotion model 1.3.2.2 Mengetahui skor penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi

1.3.2.3 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.4 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.5 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pelayanan kesehatan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.6 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi media massa dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.7 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.8 Mengidentifikasi aspek interpersonal health promotion model lansia di Kelurahan Polowijen

1.3.2.9 Mengidentifikasi penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen.

1.4 Manfaat Penelitian


(25)

8

1.4.1 Manfaat teoritis

1.4.1.1 Bagi penulis merupakan sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman sehingga menjadi bekal di kemudian hari yang kelak dapat diterapkan dalam praktek yang sesungguhnya sehingga tercapai keselarasan antar teori dan praktek di lapangan sekaligus sebagai media belajar untuk dapat memecahkan masalah secara ilmiah.

1.4.1.2 Bagi civitas akademika sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi pengembangunan bangsa dan negara dalam upaya peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Manfaat bagi klinis

a. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya upaya promotif dan preventif dalam penatalaksanaan hipertensi non-farmakologi.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan hipertensi dengan baik dan terkendali.

c. Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keperawatan komunitas, dalam ini fokus terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Penderita hipertensi merupakan bagian dari masyarakat, dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap penyelesaian masalah penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi yang ada.


(26)

9

Memberikan masukan dan motivasi kepada masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik, terkontrol dan sesuai anjuran petugas kesehatan.

1.4.2.3 Manfaat bagi pemerintah

Sebagai masukan bagi program penanggulangan perencanaan dan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia.

1.5 Batasan Istilah Penelitian 1. Health promotion

Suatu proses untuk memampukan lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2010)

2. Health believe model

Merupakan salah satu teori perubahan perilaku terhadap kesehatan. 3. Penatalaksanaan hipertensi

Upaya penanganan setiap pasien lansia usia guna mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai tekanan darah di bawah 140/90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2007)

4. Non-farmakologi

Program penanganan pasien hipertensi tanpa menggunakan obat-obatan, lebih diutamakan pada penurunan berat badan, aktivitas teratur pembatasan alkohol, diit natrium, berhenti merokok, relaksasi, diit mikronutrien penyebab hipertensi (Lip etc, 2005).


(27)

10

5. Lansia

Menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 45-59 tahun (midle age) ,Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Suhartini, 2011).

1.6 Keaslian Penelitian

1. Istina, Ervin Artha. 2006. (Jurnal Indonesia/skripsi UMM program pendidikan dokter). Menggunakan metode penelitian studi analitik dengan pendekatan cross sectional dengan judul “Hubungan Sikap dengan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi terhadap Penatalaksanaan Terapi Diit di desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Jumlah sampel 30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui hubungan sikap dengan tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap penatalaksanaan terapi diit di desa Pujon Kidul Kecamatan pujon Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan pengetahuan penderita hipertensi.

2. Dewi, Rahayu. 2008. (Jurnal Indonesia/Skripsi UMS Program Studi Kesehatan Masyarakat). Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

judul “Efektivitas Promosi Kesehatan Dengan metode Peer Educator terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS. Jumlah sampel 30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas promosi kesehatan dengan metode peer educator terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukan promosi kesehatan dengan metode peer educator efektiv terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.


(28)

11

3. Sigarlaki, Herke. 2006. (Jurnal Indonesia/Skripsi UKI, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran). Menggunakan metode penelitian deskriptif cross sectional dengan judul “Karakteristik dan faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 102 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan terbanyak yang diderita masyarakat desa Bocor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah adalah hipertensi grade I (53,93%). Faktor yang berhubungan yaitu: umur (28,43 %), jenis kelamin (30,39%), tingkat penghasilan (51,95%), tingkat pendidikan (35,29%), pekerjaan (44,11%), dan jumlah anak (42,15%), serta faktor makanan (29,41%). Sehingga perlunya membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai hipertensi, agar hipertensi dapat dicegah sejak dini dan agar masyarakat dapat menjalankan pola hidup sehat dan mengurangi asupan garam dalam makanan sehari-hari.\ 4. Sugiharto, Aris. 2007. (Jurnal Indonesia/Tesis UNDIP, Program Studi

Magister Epidemologi).menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 310 responden. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi besar risiko faktor yang melekat atau tidak dapat diubah (faktor demografi dan riwayat keluarga) dan faktor risiko yang dapat diubah (pola hidup dan status kesehatan) sebagai faktor risiko hipertensi. Hasil penelitian yaitu faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi asin, sering konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, tidak biasa olah raga, olah raga tidak ideal, obesitas dan penggunaan pil KB 12 tahun


(29)

12

berturut-turut. Faktor-faktor yang tidak terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah jenis kelamin perempuan, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan stres kejiwaan.

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan seperti tertera di atas, merupakan salah satu bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya. Perbedaan antara penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dari variabel, metode, tujuan dan target sampel dari masing-masing penelitian. Ada pun beberapa kesamaan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan yang akan diteliti oleh peneliti tidak spesifik.


(1)

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Menegtahui skor aspek interpersonal health promotion model 1.3.2.2 Mengetahui skor penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi

1.3.2.3 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.4 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.5 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pelayanan kesehatan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.6 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi media massa dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.7 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3.2.8 Mengidentifikasi aspek interpersonal health promotion model lansia di Kelurahan Polowijen

1.3.2.9 Mengidentifikasi penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen.

1.4 Manfaat Penelitian


(2)

1.4.1 Manfaat teoritis

1.4.1.1 Bagi penulis merupakan sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman sehingga menjadi bekal di kemudian hari yang kelak dapat diterapkan dalam praktek yang sesungguhnya sehingga tercapai keselarasan antar teori dan praktek di lapangan sekaligus sebagai media belajar untuk dapat memecahkan masalah secara ilmiah.

1.4.1.2 Bagi civitas akademika sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi pengembangunan bangsa dan negara dalam upaya peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Manfaat bagi klinis

a. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya upaya promotif dan preventif dalam penatalaksanaan hipertensi non-farmakologi.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan hipertensi dengan baik dan terkendali.

c. Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keperawatan komunitas, dalam ini fokus terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Penderita hipertensi merupakan bagian dari masyarakat, dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap penyelesaian masalah penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi yang ada.


(3)

Memberikan masukan dan motivasi kepada masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik, terkontrol dan sesuai anjuran petugas kesehatan.

1.4.2.3 Manfaat bagi pemerintah

Sebagai masukan bagi program penanggulangan perencanaan dan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia.

1.5 Batasan Istilah Penelitian 1. Health promotion

Suatu proses untuk memampukan lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2010)

2. Health believe model

Merupakan salah satu teori perubahan perilaku terhadap kesehatan. 3. Penatalaksanaan hipertensi

Upaya penanganan setiap pasien lansia usia guna mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai tekanan darah di bawah 140/90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2007)

4. Non-farmakologi

Program penanganan pasien hipertensi tanpa menggunakan obat-obatan, lebih diutamakan pada penurunan berat badan, aktivitas teratur pembatasan alkohol, diit natrium, berhenti merokok, relaksasi, diit mikronutrien penyebab hipertensi (Lip etc, 2005).


(4)

5. Lansia

Menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 45-59 tahun (midle age) ,Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Suhartini, 2011).

1.6 Keaslian Penelitian

1. Istina, Ervin Artha. 2006. (Jurnal Indonesia/skripsi UMM program pendidikan dokter). Menggunakan metode penelitian studi analitik dengan pendekatan cross sectional dengan judul “Hubungan Sikap dengan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi terhadap Penatalaksanaan Terapi Diit di desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Jumlah sampel 30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui hubungan sikap dengan tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap penatalaksanaan terapi diit di desa Pujon Kidul Kecamatan pujon Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan pengetahuan penderita hipertensi.

2. Dewi, Rahayu. 2008. (Jurnal Indonesia/Skripsi UMS Program Studi Kesehatan Masyarakat). Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan judul “Efektivitas Promosi Kesehatan Dengan metode Peer Educator terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS. Jumlah sampel 30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas promosi kesehatan dengan metode peer educator terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukan promosi kesehatan dengan metode peer educator efektiv terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.


(5)

3. Sigarlaki, Herke. 2006. (Jurnal Indonesia/Skripsi UKI, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran). Menggunakan metode penelitian deskriptif cross sectional dengan judul “Karakteristik dan faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 102 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan terbanyak yang diderita masyarakat desa Bocor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah adalah hipertensi grade I (53,93%). Faktor yang berhubungan yaitu: umur (28,43 %), jenis kelamin (30,39%), tingkat penghasilan (51,95%), tingkat pendidikan (35,29%), pekerjaan (44,11%), dan jumlah anak (42,15%), serta faktor makanan (29,41%). Sehingga perlunya membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai hipertensi, agar hipertensi dapat dicegah sejak dini dan agar masyarakat dapat menjalankan pola hidup sehat dan mengurangi asupan garam dalam makanan sehari-hari.\ 4. Sugiharto, Aris. 2007. (Jurnal Indonesia/Tesis UNDIP, Program Studi

Magister Epidemologi).menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 310 responden. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi besar risiko faktor yang melekat atau tidak dapat diubah (faktor demografi dan riwayat keluarga) dan faktor risiko yang dapat diubah (pola hidup dan status kesehatan) sebagai faktor risiko hipertensi. Hasil penelitian yaitu faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi asin, sering konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, tidak biasa olah raga, olah raga tidak ideal, obesitas dan penggunaan pil KB 12 tahun


(6)

berturut-turut. Faktor-faktor yang tidak terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah jenis kelamin perempuan, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan stres kejiwaan.

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan seperti tertera di atas, merupakan salah satu bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya. Perbedaan antara penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dari variabel, metode, tujuan dan target sampel dari masing-masing penelitian. Ada pun beberapa kesamaan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan yang akan diteliti oleh peneliti tidak spesifik.