PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT PERINEUM TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RS PERMATA BUNDA MALANG
i
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT PERINEUM TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TRIMESTER III DI RS PERMATA BUNDA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) PadaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
YAYUK SEPTIANINGRUM 09060003
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(2)
(3)
iii
(4)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini :
Nama : YAYUK SEPTIANINGRUM
NIM : 09060003
Program Studi : IlmuKeperawatan
JudulSkripsi : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PIJAT PERINEUM TERHADAP PERUBAHAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RS PERMATA BUNDA MALANG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Juli 2014 Yang MembuatPernyataan
(5)
v
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan.Karena
itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan
berharaplah kepada Tuhanmu. (Q.S Al-Insyirah :6-8)
Bismillahirrohmanirrohim
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT ,taburan cinta dan kasih
sayang mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan
yang engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat
dan salam selalu terlimpahkan ke haribaan Rasulullah Muhammad
SAW.
“Tanpa
Keluarga, manusia sendiri didunia, gemetar dalam
dingin”.
Aku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku, Papa
(Nurwinanto, S.pd, M.pd) dan Mama (Dwisulfayatin, S.sos).
Mamaaaa, trimakasih atas limpahan kasih sayang, cinta, serta doa mu.
Trimakasih untuk semua yang mama berikan ke yayu, mama begitu
sabar mendidik yayu dari kecil sampai saat ini, mama selalu mengerti apa
yang yayu mau. Mungkin yayu tidak bisa membalas semua apa yang
udah mama berikan, tapi yayu berjanji yayu akan membuat mama dan
papa bahagia, serta menjadi anak sukses dunia akhirat. Yayu menjadi
perawat adalah cita-cita mama, dan sekarang Alhamdulillah yayu udah
meraih gelar S.Kep sesuai harapan mama, doakan selalu yayu ma, agar
yayu di berikan kelancaran untuk melanjutkan study pendidikan profesi
ners. Trimakasih ma udah menjadi mama yang wonder women untuk
yayu dan ade. I love u mama.
(6)
vi
Paa, trimakasih atas limpahan kasih sayang, cinta, serta doa mu.
Trimakasih atas nasehat-nasehat yang papa berikan ke yayu sampai deti
kini, nasehat yang papa berikan merupakan kekuatan yayu untuk saat ini
yang membuat yayu kuat untuk menghadapi setiap masalah, trimakasih
juga untuk kerja keras papa banting tulang untuk membiayai keluarga,
serta membiayai pendidikan yayu dan ade. Kerja keras pap sebagai
kepala keluarga mungkin tidak akan bisa di ganti dengan apapun, tapi
insyaallah Allah SWT selalu melindungi setiap langkah papa dimanapun
dan kapanpun. Teruslah sehat dan umur panjang pa, agar yayu bisa
menjadi anak yang papa inginkan, sukses dunia akhirat.Amiiin ya robbal
alamin…
Untuk adeku Yogie Ari Prasetyo, yang sering
nanya “mba
yayu kapan
lulusnya?”.Kata –
kata itu yang membuat mba yayu termotivasi untuk
lulus. Trimakasih atas perhatian yang ade berikan ke mba yayu.
Mungkin mba yayu belum bisa menjadi kaka yang baik untuk
dicontoh.Walaupun mba yayu sering marah-marah ke kamu, tapi kamu
tetap sabar menghadapinya. Belajar yang rajin ya semoga cepat lulus dan
cepat dapat gelar S.Psi
Trimakasih untuk Alm.Aki dan Nenek, trimakasih atas nasehat-nasehat
aki dan nenek berikan, selalu meningatkan yayu untuk sholat 5
waktu.Untuk Alm. Aki, aki udah meninggalkan kami begitu cepat,
padahal aki belum liat yayu wisuda, semoga aki dapat tempat terindah di
sisi Allah SWT.
Trimakasih juga untukTante-tante yayu (Ibu eka, tante yayat, tante
rini, tante mia, tante santi dan tante ade). Sepupu-sepupu (Erin, Tika,
Dela, Bara, Ajeng, Adit, Febi, Rio, Risky, Rasya, Reno). Dan
Keluarga dari papa (Mbah kung, Mbah putri, Bude, Bule, Pakde, om,
dan sepupu-sepupu di blitar).
“…dialah yang bisa
mengisi kekurangan mu, bukan mengisi
kekosongan
mu” –
Khalil Gibran-
(7)
vii
Trimakasih untuk Arif Khariman, S.kep,Ns , si bayi gede kuuu.
Trimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaran mu yang telah
memberikanku semangat dalam menyelasaikan tugas akhir ini, yang
selalu mendengarkan keluh kesahku, yang selalu menasehati ku untuk
memberikan jalan yang terbaik di setiap masalah ku, dan selalu sabar
dengan sikap kelabilanku. Semoga tahun depan kita berdua bisa
mewujudkan impian kita yang udah lama kita rencanakan ,dan semoga
engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa depanku.
“Sahabat
adalah salah satu sumber kebahagiaan di kala kita tidak merasa
tidak
bahagia”
Untuk my best friend ku genduuut (Nurbadriyah, S.kep,Ns) trimakasih
banyak selama ini udah jadi sahabatku yang menerima kekurangan ku
dengan ikhlas, yang selalu ada dan selalu membantu ku setiap aku ada
masalah, teman curhat ku yang selalu bikin aku nyaman dan selalu
mendengar kan curhatan ku, dan trimakasih juga udah banyak
membantu skripsiku. Dan trimakasih kepada Rumiasih, S.kep, Ns yang
di waktu dinasnya yang super sibuk masih sempat dengerin keluh
kesahku, yang selalu aku Tanya-tanyain tentang masalah skripsiku, yang
selalu meberikan semangat, Semoga persahabatn kita bertiga selamanya
sampe kapanpun..love u girls.
Spesial untuk teman-teman: Neneng, Anik, Wati, Ira, An an, Sarfiani,
Evi, Yeni, Ajeng, Nina, Nindy, yana, Riga, Adp, Cris, Rio, Agil, Pras,
Adon, Dani, Soleh, Gufron, Ghoib, Fauzan, serta teman-teman PSIK A
2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, trimakasih kalian udah
membantu dalam pembuatan skripsiku serta menjadi teman-teman yang
memberikan banyak pelajaran dan pengalaman baru.
Untuk calon-calon Ners : Candra, Sari, Ayu, Tari, Weny, Yhumei,
Mayah, Dimas, Ipe, trimakasih udah banyak menghibur di saat jadwal
(8)
viii
Kepada kaka-kaka kuuu, si son (dr.Sani Puspita), ka dev (devi kurnia
Sari Riyadi, S.s) dan chui (Rina Dwita Sari, S.s) trimakasih kalian udh
menjadi kaka-kaka ku selama di malang, udah nyemangati aku dalam
pembuatan skripsi ini, selalu menghibur, beruntung banget dimalang ini
dipertemukan
sama kalian…
Buat Ceriwis (Tina, Maya, Nisa, Sri ibab, Rita, Nova, Oci) trimakasi
hteman-temanku yang selalu meberikan semangat, udh 7 tahun kita
(9)
ix
“Jadilah seperti kerang di lautan
yang kuat dihantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat
untuk diri sendiri dan orang lain,
karena hidup hanyalah sekali, ingat
hanya kepada Allah apapun dan
dimanapun kita berada kepada
Dia-lah tempat meminta dan
memohon”
(10)
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Perineum Terhadap Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Di RS Permata Bunda Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti P,M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep.,selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak sudah dengan sabar membimbing saya.
4. Nur Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak sudah dengan sabar membimbing saya.
5. Erma Wahyu M., S.Kep. Ns. M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini, dan bersedia meluangkan waktunya untuk menguji saya ditengah kesibukannya.
6. Reni Ilmiasih, M.Kep.Sp.An, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini, dan bersedia meluangkan waktunya untuk menguji saya ditengah kesibukannya.
7. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberikan dukungan moril dan materil, motivasi, dan kasih sayang bagi terselesaikannya proposal ini.
8. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah mengajar, mendidik, membimbing, dan memberikan ilmunya.
(11)
xi
9. Kepala Direktur RS PermataBunda Malang yang memberikan ijin untuk studi pendahuluan dan penelitian di RS tersebut.
10. Kepala Bidan Eny yang sudah memberikan ijin untuk penelitian di kelas senam hamil.
11. Teman-teman PSIK A 2009 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masihbanyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Malang, Juli 2014
(12)
xii
The influence of Medical Education about Perineum Massage on Changing Knowledge of third trimester pregnant mothers in PermataBunda Malang
Hospital
Yayuk Septianingrum, Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat,Nuraini, S.Kep,Ns,M.Kep
ABSTRACT
Background: Medical Education is an activity or effort for giving medical message to the societies, groups, or individual. The purpose of perineum massage education
given to the third trimester pregnant mothers is increasing mothers’ insight and
knowledge about perineum massage and one of the benefits is to avoid perineum or episiotomy tear. By extensive knowledge, someone will gain much information from many sources. Perineum massage can reduce perineum or episiotomy tear, increase blood flow and soften the tissue around mothers’ perineum so that muscles become elastic. The objective of this research is to know the influence of Medical Education about Perineum Massage on Changing Knowledge of third trimester pregnant mothers.
Research Method: Research design used was pre-experimental research (one-group pre test – post test design) with data analysis of wilcoxon. The technique of sample used in this research was Total Sampling with 35 respondents of pregnant mothers as sample. This research was conducted on June-July 2014 in PermataBunda Hospital.
Result: The research result, by using wilcoxon test, was found the average value of
mothers’ knowledge before and after medical education given was from 3.00 becomed 12.62 with probability value (P) = 0,000, where mothers’ knowledge increased and most of them was good. The research result explained that there was influence medical education about perineum massage on changing knowledge of third trimester pregnant mothers.
Conclusion: There is influence of medical education about perineum massage on changing knowledge of third trimester pregnant mothers in PermataBunda Hospital.
Keywords: Medical Education, Knowledge, and Perineum Massage.
1. Students of Nursing Study Program, Medical Education Faculty, University of Muhammadiyah Malang
2. Head of Directorate of Research and Community Service and the lecturers of University of Muhammadiyah Malang
3. Lecturers of Nursing Study Program, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang
(13)
xiii
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Perineum Terhadap Perubahan Pengetahuan IbuHamil Trimester III
Di RS Permata Bunda Malang
Yayuk Septianingrum1, Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat2, Nuraini, S.kep,Ns,M.Kep3
INTISARI
Latar Belakang : Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat, kelompok atau individu. Tujuan diberikan pendidikan kesehatan pijat perineum kepada ibu hamil trimester III yaitu meningkatkan wawasan serta pengetahuan ibu tentang pijat perineum yang salah satu manfaatnya untuk mencegah robekan perineum atau episiotomi. Dengan pengetahuan yang luas, maka seseorang akan banyak memperoleh informasi dari berbagai sumber. Pijat perineum dapat mengurangi kejadian robekan perineum atau episiotomi, meningkatkan aliran darah dan melunakkan jaringan disekitar perineum ibu sehingga otot menjadi elastis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat perineum terhadap perubahan pengetahuan ibuhamil trimester III.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimental (one-group pra test – post test design) dengan analisis data wilcoxon. Teknik penganbilan sampel yang di gunakan pada penelitian ini adalah total sampling dengan sampel penelitiannya yaitu ibu hamil sebanyak 35 responden. Penelitian ini di lakukan padabulan Juni-Juli 2014 Di RS Permata Bunda Malang.
Hasil : Hasil penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai rata-rata pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan yaitu dari 3.00 menjadi 12.62 dengan nilai probabilitas(P)= 0,000. Pengetahuan ibu terjadi peningkatan yang sebagian besar hasilnya adalah baik. Hasil dari penelitian ini mejelaskan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat perineum terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil trimester III.
Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat perineum terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil trimester III di RS PermataBunda Malang.
Kata Kunci : PendidikanKesehatan, Pengetahuan, Dan Pijat Perineum.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
(14)
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ... v
MOTTO ... ix
KATA PENGANTAR ... x
ABSTRAK ... xii
INTISARI ... xiii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR DIAGRAM ... ... xix
DAFTAR LAMPIRAN... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ... 5
1.4.2 Bagi Peneliti Lain ... 5
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian ... 5
1.4.4 Bagi Profesi Keperawatan ... 6
1.4.5 Bagi Masyarakat ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan ... 8
2.1.1 Definisi Pendidikan Kesehatan ... 8
2.1.2 Tujuan pendidikan kesehatan ... 8
2.1.3 Sasaran dan Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan... 9
2.1.4 Metode pendidikan kesehatan ... 9
2.1.5 Macam-macam Alat Bantu Pendidikan Kesehatan ... 10
2.1.6 Strategi Pendidikan Kesehatan ... 11
2.1.7 Media Pendidikan Kesehatan ... 11
2.2 Konsep Pengetahuan ... 13
2.2.1 Definisi Pengetahuan ... 13
2.2.2 Tingkat Pengetahuan ... 14
2.2.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ... 16
2.2.4 Faktor-faktor yang Mepengaruhi Pengetahuan ... 18
2.3 Konsep Kehamilan ... 20
2.3.1 Definisi Kehamilan ... 20
2.3.2 Tanda dan Gejala Kehamilan ... 20
(15)
xv
2.3.4 Perubahan Fisiologis pada saat kehamilan ... 22
2.4 Konsep Kehamilan Trimester III ... 23
2.4.1 Definisi Kehamilan Trimester III ... 23
2.5 Konsep Episiotomi ... 23
2.5.1 Definisi Episiotomi ... 23
2.5.2 Derajat robekan episiotomi ... 24
2.5.3 Faktor-Faktor terjadinya Robekan Perineum ... 24
2.5.4 Macam-macam Jenis Episiotomi ... 25
2.5.5 Alasan Di Lakukan Episiotomi ... 26
2.5.6 Dampak Dilakukan Episiotomi ... 26
2.5.7 Manfaat Episiotomi ... 28
2.5.8 Indikasi Dan Kontraindikasi Episiotomi ... 29
2.5.9 Cara Melakukan Episiotomi ... 29
2.5.10 Penyembuhan Dan Komplikasi Episiotomi ... 30
2.6 Konsep Pijat Perineum ... 30
2.6.1 Definisi Pijat Perineum ... 30
2.6.2 Tujuan Dan Manfaat Pijat Perineum ... 31
2.6.3 Kontra Indikasi Pijat Perineum ... 33
2.6.4 .Petunjuk Umum Pijat Perineum ... 33
2.6.5 Persiapan Pijat Perineum ... 34
2.6.6 Posisi Ibu Melakukan Pijat Perineum ... 35
2.6.7 Pelaksanaan Pijat Perineum ... 35
2.6.8 Teknik Pijat Perineum ... 35
2.6.9 Langkah – Langkah Pijat Perineum ... 36
2.7 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Perineum Terhadap Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III di RS Permata Bunda Malang ... 38
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 40
3.1 Kerangka Konsep ... 40
3.2 Hipotesa Penelitian ... 40
BAB IV METODE PENELITIAN ... 42
4.1 Desain Penelitian ... 42
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 43
4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 44
4.3.1 Populasi ... 44
4.3.2 Teknik Sampling ... 44
4.3.3 Sampel ... 44
4.4 Variable Penelitian ... 44
4.4.1 Variabel Bebas (Independen) ... 44
4.4.2 Variabel Terikat (Dependen) ... 44
4.5 Definisi Operasional ... 45
4.6 Tempat Penelitian ... 46
4.7 Instrumen Penelitian ... 46
4.7.1 Audio Visual aids ... 46
4.7.2 Leaflet ... 46
4.7.3 Phantom ... 46
4.7.4 Lembar Kuisoner ... 47
4.7.5 Lembar Observasi ... 47
(16)
xvi
4.7.7 Uji Reliabilitas ... 49
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 50
4.8.1 Prosedur Penelitian ... 50
4.8.2 Pengolahan Data ... 52
4.9 Analisis Data ... 53
4.10Etika Penelitian ... 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 56
5.1 Data Umum ... 56
5.1.1 Karakteristik Sampel ... 56
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 56
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ... 57
5.2 Hasil Penelitian ... 57
5.2.1 Hasil Pengetahuan tentang pijat perineum Pre dan Post Akibat Pemberian Pendidikan Kesehatan ... 57
5.2.2 Peningkatan Kemampuan Pijat Berdasarkan Observasi Akibat Diberikan Pendidikan Kesehatan Pijat Perineum ... 58
5.3 Analisa Data ... 59
BAB VI PEMBAHASAN ... 61
6.1 Gambaran Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Pijat Perineum Pada Ibu Hamil Trimester III Di RS Permata Bunda Malang ... 61
6.2 Gambaran Peningkatan Pengetahuan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pijat Perineum Pada Ibu Hamil Trimester III Di RS Permata Bunda Malang ... 62
6.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Perineum Terhadap Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Di RS Permata Bunda Malang ... 63
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 64
6.5 Implikasi Perawat ... 66
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
7.1 Kesimpulan... 68
7.2 Saran ... 68
7.2.1 Bagi RS Permata Bunda Malang ... 68
7.2.2 Bagi Dinas Kesehatan ... 68
7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan ... 69
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
(17)
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 45
Tabel 4.2 Hasil Uji validitas ... 48
Tabel 4.3 Rencana Tabulasi Data ... 53
Tabel 5.1 Karakteristik Usia Ibu di RS Permata Bunda Malang ... 56
Tabel 5.2 Karakteristik Usia Kehamilan di RS Permata Bunda Malang ... 57
Tabel 5.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Perineum Terhadap Perubahan Pengetahuan ... 59
(18)
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 penelitian pra-eksperimental (one-group pra test – post test design) ... 42 Gambar 4.2 Kerangka kerja Penelitian ... 43 Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 57
(19)
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 5.1 Hasil Tabulasi Nilai Rata-rata Pengetahuan pre dan post di RS
Permata Bunda Malang Tahun 2014 ... 58 Diagram 5.2 Hasil Nilai Rata-rata Peningkatan kemampuan pijat berdasarkan
observasi Post Tingkat Pengetahuan di RS Permata Bunda Malang Tahun 2014 ... 59
(20)
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Dan Penelitian ... 73
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 74
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 75
Lampiran 4 Inform Consent... 76
Lampiran 5 Satuan Acara Penyuluhan ... 76
Lampiran 6 Pengetahuan... 82
Lampiran 7 Interpretasi Uji Validitas ... 85
Lampiran 8 Analisa Data ... 91
Lampiran 9 Kisi-Kisi Kuisoner Tingkat Pengetahuan Pijat Perineum ... 97
Lampiran 10 Lembar Kuisioner ... 102
Lampiran 11 Lembar Observasi Pengetahuan Pijat Perineum ... 106
Lampiran 12 Leaflet ... 107
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ... 109
(21)
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Abrahams, P. (2010). Panduan Kesehatan dalam Kehamilan.Jakarta:Kharisma Publishing Gruoup
Albar, E. (2000). Perawatan Luka Jalan Lahir,Ilmu bedah edit.Jakarta
Alimul, A. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika.
Anderson, L.W., & Kratwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and
Assesing; Arevision of Bloom’s Taxonomy of Education Objective. New York : Addison Wesley Lonman Inc
Aprilia, Y. (2010). Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Nyaman Saat Hamil & Melahirkan. Jakarta : Gagasmedia
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke-13. Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2005). Media Pemblajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Barret, G. (2000). Women’s Sexual Health After Childbirth. BJOG: an international journal of obstetrics and gynecology, 107(2),95-186.
Budioro, B. (2001) .Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang : Universitas Diponegoro.
Burns, E. (2011). Antenatal perineal massage. Oxford Radcliffe Hospitals, 1-5
Dachroni. (2002). Jangan Biarkan Hidup Dikendalikan Rokok. Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia No XII , Jakarta.
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. . (2004). Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta.
. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Easen, E. (2002). Anal Incontinence After Childbirth. Canadia Medical Association Journal,166(3),326
Helen, V. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC Herdiana, T. (2007). Tips Pijat Perineum. 3. Jakarta: EGC.
Hidayat, Asri & Mufdillah. (2009). Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: EGC
Indivara, N. (2009). The moms secret-rahasia melahirkan selamat & tidak sakit. PT. Galangpress Media Utama
(22)
xxii
Indriarti. (2008). Senam Hamil dan Balita. Jogjakarta:Penerbit Cemerlang Publishing. . . (2009). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan,dan Perawatan Bayi.
Yogyakarta: Diglossia Media.
Liu, D. (2005). Manual Persalinan edisi 3.Jakarta.Buku kedokteran EGC Machfoedz, I. (2006). Statistika Deskriptif : Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan (Bio Statistik). Yogyakarta : Fitramaya.
Manuaba, I. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.Ed.2.Jakarta: EGC
Maulana Heri D.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
Moctar, R. (2002). Sinopsis Obstetri Jilid Kedua.Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Mongan. (2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta:Buana Ilmu
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mubarak, Wahid I & Chayatin. Nurul. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Salemba Medika : Jakarta
Mudyahardjo, R. (2001). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muhimah, N. (2010). Senam Hamil Khusus ibu hamil . Jogjakarta:penerbit power book. Myles. (2009). Buku Ajar Bidan, Cetakan 1, EGC.Jakarta.
Nolan, Mary. (2004). Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta: ARCAN.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. . (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga.
Penerbit Rineka Cipta.Jakarta
. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
. (2008). Konsep dan Perawatan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi Tesis, dan Instrumen Keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
. (2007). Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
(23)
xxiii
Rukiyah, S. (2010). Asuhan kebidanan IV (patologi kebidanan). Jakarta : trans info Media Sadiman. (2002). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Saifudin, A. (2008). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. edisi 4.
. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Sarwono. (2007). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Edisi 4.
. (2008). Ilmu Kebidanan Edisi Ke 3. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC
Simkin, dkk. (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta: Arcan.
Splete, H. (2006). Perineal Massage Reduces Likelihood of Episiotomy.The Leading independent newspaper for the obstetritian/gynecology,41(4),1-10.
Stoppard. (2007). Buku Pintar Kehamilan Minggu Perminggu. Jakarta: PT. Mitra Media. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sujiyatini, dkk. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan Plus Contoh Asuhan
kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sulaiman, W. (2002). Jalan Pintas Menguasai SPSS. Yogyakarta : Andi. Suliha, U. (2002) . Pendidikan Kesehatan : Pendidikan Kesehatan. Jakarta
Sumarah,dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin(Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta.
Walfisch , A. (2005). Effect of perineal massage during pregnancy on perineal trauma: A prospective controlled trial. Am J Obstet Gynecol, 680(1),189.
Wiknjosastro dkk. (2005). Ilmu Kebidanan.. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi Ketiga
Wiknjosastro. (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta
. (2005). Ilmu kandungan. Edisi 2. Jakarta.Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo.
(24)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melahirkan merupakan perjalanan hidup yang akan dilakukan oleh seorang perempuan, akan tetapi persalinan sering membuat takut para ibu yang akan mengalami proses persalinan. Salah satu hal yang paling banyak ditakuti pada ibu hamil saat proses melahirkan adalah episiotomi. Episiotomi yaitu tindakan bedah ringan berupa irisan di daerah perineum antara lubang kemaluan dan lubang anus. Episiotomi dilakukan untuk memperlebar perineum agar bayi mudah keluar dari lubang vagina (Indiarti, 2009).
Episiotomi dapat menyebabkan perlukaan perineum yang umumnya terjadi di unilateral, namun dapat juga bilateral. Perlukaan pada diafragma urogenitalis dan muskulus levator ani, yang terjadi pada waktu persalinan normal atau persalinan dengan alat dapat terjadi tanpa luka pada kulit perineum atau pada vagina, sehingga hal tersebut menyebabkan robekan tidak terlihat dari luar. Perlukaan demikian dapat melemahkan dasar panggul, sehingga mudah terjadi prolapsus genetalis (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Robekan perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan dan terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan berat badan bayi), pimpinan persalinan yang salah, riwayat persalinan, ekstraksi vakum, trauma alat dan episiotomi(Wiknjosastro, 2005).
Dampak dari robekan perineum antara lain meningkatkan pendarahan, menambah dalamnya laserasi perineal, menambah resiko kerusakan spincher ani,
(25)
2
menambah rasa sakit pada hari-hari pertama masa post partum, dan meningkatkan resiko infeksi. Robekan jalan lahir juga di akibatkan oleh robekan spontan perineum, trauma forsep atau vakum ekstraksi, versi ekstraksi dan episiotomi Yanti (2010). Ciri yang khas dari robekan perineum yaitu kontraksi uterus kuat, keras dan mengecil, pendarahan terjadi langsung setelah anak lahir ( Depkes, 2012).
Data dari Depkes RI (2012) dari rentang tahun 2009-2010 tercatat 106.461 ibu yang melahirkan dan 26.383 ibu mengalami kasus episiotomi. Hasil dari study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2014 di RS Permata Bunda kota Malang setelah di lakukan wawancara kepada ibu-ibu hamil yang mengikuti senam hamil mereka kurang bahkan tidak mengetahui tentang manfaat dan cara melakukan pijat perineum. Tingkat pengetahuan ibu hamil pada pijat perineum menurut Zubaidah (2012) masih sangat rendah. Zubaidah menegaskan bahwa kurangnya tingkat pengetahuan ibu pada saat hamil dikarenakan masih banyak ibu yang beranggapan kehamilan tidak memerlukan pijatan pada area perineum, sehingga tidak jarang ditemukan kasus ibu hamil yang pada saat melahirkan dilakukan episiotomi. Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat perineum belum sepenuhnya dimengerti oleh ibu hamil. Banyak ibu hamil yang masih belum memahami maksud dan tujuan dari pijat perineum tersebut. Pengetahuan yang rendah dan ketidaktahuan ibu tentang pijat perineum dan kurangnya paparan pengetahuan mengenai pijat perineum membuat ibu minim informasi. Dalam hal ini upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu pada pijat perineum yakni dengan mencari informasi seperti mengikuti seminar, pelatihan khusus dan meningkatkan pendidikan mengenai pijat perineum yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu pada saat hamil.
(26)
3
Pencegah perlukaan perineum bisa di cegah dengan di lakukannya pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di saat hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan hormonal yang melembutkan jaringan ikat, sehingga jaringan perineum lebih elastis dan lebih mudah meregang. Teknik ini dapat dilakukan satu kali sehari selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah perineum (area antara vagina dan anus (Aprilia, 2010).
Manfaat dari pijat perineum yaitu mencegah terjadinya robekan perineum maupun episiotomi. Pijat perineum juga dapat meningkatkan aliran darah, melunakkan jaringan di sekitar perineum ibu dan membuat elastis semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan termasuk kulit vagina. Saat semua otot-otot itu menjadi elastis, ibu tidak perlu mengejan terlalu keras cukup pelan-pelan saja bahkan bila prosesnya lancar robekan pada perineum tidak terjadi dan vagina tidak perlu dijahit (Indivara, 2009).
Penelitian oleh Beckmann dan Garett 2006, (dalam Burns, 2011) menunjukkan bahwa pijat perineum di usia 35 minggu kehamilan, dapat mengurangi kemungkinan trauma perineal yang membutuhkan jahitan. Umumnya wanita mengeluh kesakitan pada perineal di tiga bulan pasca kelahiran. Ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang mengalami robekan perineum, kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat. Wanita yang melakukan pijat perineum juga mengalami penurunan resiko dari trauma yang cukup berat dari episiotomi (Elsevier, 2006).
Ibu hamil dapat memperoleh informasi mengenai pijat perineum melalui pendidikan maupun promosi kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, maupun tenpat pelayanan kesehatan lainnya.
(27)
4
Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Tujuan diberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil trimester III yaitu meningkatkan wawasan serta pengetahuan ibu tentang pijat perineum yang salah satu manfaatnya untuk mencegah robekan perineum atau episiotomi (Depkes RI, 2008).
Peran perawat maternitas dalam penelitian ini adalah sebagai edukator dimana perawat dapat memberikan pengetahuan tentang pijat perineum kepada ibu hamil usia 35 minggu, mengajarkan ibu cara Pijat perineum dan memotivasi ibu untuk melakukan pijat perineum. Sebagai konselor dalam perannya disini perawat dapat membantu klien untuk sharing mengenai pijat perineum selama kehamilan untuk menghindari terjadinya robekan perineum.
Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai “Pengaruh pendidikan kesehatan pada perubahan pengetahuan tentang pijat perineum pada ibu hamil trimester III di RS Permata Bunda”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ Bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat perineum terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil trimester III di RS Permata Bunda Malang”
(28)
5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pengetahuan pada ibu hamil trimester III tentang pijat perineum.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang pijat perineum
2. Mengidentifikasi pengetahuan ibu sesudah di berikan pendidikan kesehatan tentang pijat perineum
3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan ibu tentang pijat perineum
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meberikan dan menambah wawasan bagi peneliti untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III pada pijat perineum
1.4.2 Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi data dasar dan pengembangan ilmu keperawatan dalam lingkup keperawatan maternitas, serta sebagai dasar dalam pengembangan ilmu keperawatan untuk dijadikan referensi penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil khususnya mengenai pijat perineum untuk mencegah episiotomi.
(29)
6
1.4.4 Bagi Profesi Keperawatan
Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan maternitas dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan mengenai pijat perineum selama kehamilan sehingga dapat memanimalisir angka kejadian episiotomi.
1.4.5 Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini terhadap masyarakat umumnya dan ibu hamil dapat memberikan informasi tentang pijat perineum sehingga ibu hamil dapat menerapkannya selama kehamilan dengan harapan angka kejadian robekan perineum pada ibu hamil kala 2 persalinan menurun
1.5 Keaslian Penelitian
Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah di lakukan berkaitan dengan penelitian tentang pengaruh perineum massage terhadap kejadian episiotomi pada ibu kala 2 persalinan , yang memiliki kemiripan pernah di lakukan seperti tercantum sebagai berikut :
1. Penelitian Ruliati (2010) dengan judul pengaruh pijat perineum pada kehamilan terhadap
kejadian ruptur perineum pada persalinan di Bidan Praktek Swasta BPS Siswati dan BPS Siti Zulaikah Jombang, mengatakan pada kelompok yang diberikan intevensi pijat perineum : primigravida tidak mengalami ruptur sebanyak 44,4%, ruptur derajat I 55,6%, sedangkan pada multigravida tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 55,6%, ruptur derajat I sebanyak 44,4%. Pada kelompok kontrol : primigravida yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 22,2%, ruptur perineum derajat I sebanyak 22,2%, dan ruptur perineum derajat II sebanyak 55,6%. Sedangkan untuk multigravida yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 11,1%, 33,3% mengalami ruptur perineum derajat I, dan 55,6% dengan ruptur perineum derajat II.
(30)
7
Perbedaan antara penelitian ruliati dengan penelitian yang saya lakukan adalah pada variabel dependen. Variabel dependen pada penelitin ini adalah kejadian robekan perineum, sementara pada penelitian yang saya lakukan adalah episiotomi kala 2 persalinan.
2. Ingelia (2010), dengan judul Pengaruh Pijat Perineum Antenatal Terhadap Kejadian
Robekan Perineum pada Primipara di klinik bersalin Karya Bhakti Pekanbaru. Pada penelitian tersebut didapatkan bahwa kelompok intervensi yaitu 66,7% tidak terjadi ruptur dan 33,3% terjadi ruptur. Sedangkan dari kelompok kontrol 20% tidak terjadi
ruptur dan 80% terjadi ruptur. Perbedaan antara penelitian Ingelia dengan
penelitian yang saya lakukan adalah pada variabel dependen. Variabel dependen pada penelitin ini adalah kejadian robekan perineum, sementara pada penelitian yang saya lakukan adalah pengetahuan ibu hamil trimester 3 terhadap pijat perineum.
(1)
menambah rasa sakit pada hari-hari pertama masa post partum, dan meningkatkan resiko infeksi. Robekan jalan lahir juga di akibatkan oleh robekan spontan perineum, trauma forsep atau vakum ekstraksi, versi ekstraksi dan episiotomi Yanti (2010). Ciri yang khas dari robekan perineum yaitu kontraksi uterus kuat, keras dan mengecil, pendarahan terjadi langsung setelah anak lahir ( Depkes, 2012).
Data dari Depkes RI (2012) dari rentang tahun 2009-2010 tercatat 106.461 ibu yang melahirkan dan 26.383 ibu mengalami kasus episiotomi. Hasil dari study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2014 di RS Permata Bunda kota Malang setelah di lakukan wawancara kepada ibu-ibu hamil yang mengikuti senam hamil mereka kurang bahkan tidak mengetahui tentang manfaat dan cara melakukan pijat perineum. Tingkat pengetahuan ibu hamil pada pijat perineum menurut Zubaidah (2012) masih sangat rendah. Zubaidah menegaskan bahwa kurangnya tingkat pengetahuan ibu pada saat hamil dikarenakan masih banyak ibu yang beranggapan kehamilan tidak memerlukan pijatan pada area perineum, sehingga tidak jarang ditemukan kasus ibu hamil yang pada saat melahirkan dilakukan episiotomi. Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat perineum belum sepenuhnya dimengerti oleh ibu hamil. Banyak ibu hamil yang masih belum memahami maksud dan tujuan dari pijat perineum tersebut. Pengetahuan yang rendah dan ketidaktahuan ibu tentang pijat perineum dan kurangnya paparan pengetahuan mengenai pijat perineum membuat ibu minim informasi. Dalam hal ini upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu pada pijat perineum yakni dengan mencari informasi seperti mengikuti seminar, pelatihan khusus dan meningkatkan pendidikan mengenai pijat perineum yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu pada saat hamil.
(2)
Pencegah perlukaan perineum bisa di cegah dengan di lakukannya pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di saat hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan hormonal yang melembutkan jaringan ikat, sehingga jaringan perineum lebih elastis dan lebih mudah meregang. Teknik ini dapat dilakukan satu kali sehari selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah perineum (area antara vagina dan anus (Aprilia, 2010).
Manfaat dari pijat perineum yaitu mencegah terjadinya robekan perineum maupun episiotomi. Pijat perineum juga dapat meningkatkan aliran darah, melunakkan jaringan di sekitar perineum ibu dan membuat elastis semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan termasuk kulit vagina. Saat semua otot-otot itu menjadi elastis, ibu tidak perlu mengejan terlalu keras cukup pelan-pelan saja bahkan bila prosesnya lancar robekan pada perineum tidak terjadi dan vagina tidak perlu dijahit (Indivara, 2009).
Penelitian oleh Beckmann dan Garett 2006, (dalam Burns, 2011) menunjukkan bahwa pijat perineum di usia 35 minggu kehamilan, dapat mengurangi kemungkinan trauma perineal yang membutuhkan jahitan. Umumnya wanita mengeluh kesakitan pada perineal di tiga bulan pasca kelahiran. Ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang mengalami robekan perineum, kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat. Wanita yang melakukan pijat perineum juga mengalami penurunan resiko dari trauma yang cukup berat dari episiotomi (Elsevier, 2006).
Ibu hamil dapat memperoleh informasi mengenai pijat perineum melalui pendidikan maupun promosi kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, maupun tenpat pelayanan kesehatan lainnya.
(3)
Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Tujuan diberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil trimester III yaitu meningkatkan wawasan serta pengetahuan ibu tentang pijat perineum yang salah satu manfaatnya untuk mencegah robekan perineum atau episiotomi (Depkes RI, 2008).
Peran perawat maternitas dalam penelitian ini adalah sebagai edukator dimana perawat dapat memberikan pengetahuan tentang pijat perineum kepada ibu hamil usia 35 minggu, mengajarkan ibu cara Pijat perineum dan memotivasi ibu untuk melakukan pijat perineum. Sebagai konselor dalam perannya disini perawat dapat membantu klien untuk sharing mengenai pijat perineum selama kehamilan untuk menghindari terjadinya robekan perineum.
Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh pendidikan kesehatan pada perubahan pengetahuan tentang pijat perineum pada ibu hamil trimester III di RS Permata Bunda”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ Bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat perineum terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil trimester III di RS Permata Bunda Malang”
(4)
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pengetahuan pada ibu hamil trimester III tentang pijat perineum.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang pijat perineum
2. Mengidentifikasi pengetahuan ibu sesudah di berikan pendidikan kesehatan tentang pijat perineum
3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan ibu tentang pijat perineum
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meberikan dan menambah wawasan bagi peneliti untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III pada pijat perineum 1.4.2 Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi data dasar dan pengembangan ilmu keperawatan dalam lingkup keperawatan maternitas, serta sebagai dasar dalam pengembangan ilmu keperawatan untuk dijadikan referensi penelitian selanjutnya. 1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil khususnya mengenai pijat perineum untuk mencegah episiotomi.
(5)
1.4.4 Bagi Profesi Keperawatan
Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan maternitas dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan mengenai pijat perineum selama kehamilan sehingga dapat memanimalisir angka kejadian episiotomi.
1.4.5 Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini terhadap masyarakat umumnya dan ibu hamil dapat memberikan informasi tentang pijat perineum sehingga ibu hamil dapat menerapkannya selama kehamilan dengan harapan angka kejadian robekan perineum pada ibu hamil kala 2 persalinan menurun
1.5 Keaslian Penelitian
Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah di lakukan berkaitan dengan penelitian tentang pengaruh perineum massage terhadap kejadian episiotomi pada ibu kala 2 persalinan , yang memiliki kemiripan pernah di lakukan seperti tercantum sebagai berikut :
1. Penelitian Ruliati (2010) dengan judul pengaruh pijat perineum pada kehamilan terhadap kejadian ruptur perineum pada persalinan di Bidan Praktek Swasta BPS Siswati dan BPS Siti Zulaikah Jombang, mengatakan pada kelompok yang diberikan intevensi pijat perineum : primigravida tidak mengalami ruptur sebanyak 44,4%, ruptur derajat I 55,6%, sedangkan pada multigravida tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 55,6%, ruptur derajat I sebanyak 44,4%. Pada kelompok kontrol : primigravida yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 22,2%, ruptur perineum derajat I sebanyak 22,2%, dan ruptur perineum derajat II sebanyak 55,6%. Sedangkan untuk multigravida yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 11,1%, 33,3% mengalami ruptur perineum derajat I, dan 55,6% dengan ruptur perineum derajat II.
(6)
Perbedaan antara penelitian ruliati dengan penelitian yang saya lakukan adalah pada variabel dependen. Variabel dependen pada penelitin ini adalah kejadian robekan perineum, sementara pada penelitian yang saya lakukan adalah episiotomi kala 2 persalinan.
2. Ingelia (2010), dengan judul Pengaruh Pijat Perineum Antenatal Terhadap Kejadian Robekan Perineum pada Primipara di klinik bersalin Karya Bhakti Pekanbaru. Pada penelitian tersebut didapatkan bahwa kelompok intervensi yaitu 66,7% tidak terjadi ruptur dan 33,3% terjadi ruptur. Sedangkan dari kelompok kontrol 20% tidak terjadi ruptur dan 80% terjadi ruptur. Perbedaan antara penelitian Ingelia dengan penelitian yang saya lakukan adalah pada variabel dependen. Variabel dependen pada penelitin ini adalah kejadian robekan perineum, sementara pada penelitian yang saya lakukan adalah pengetahuan ibu hamil trimester 3 terhadap pijat perineum.