Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentangsenam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013

(1)

i

TAHUN 2013

SKRIPSI

Oleh

Nuri Siska Silalahi 121121077

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2014


(2)

Nama : Nuri Siska Silalahi NIM : 121121077

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013 adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya, dan belum pernah diajukan kepada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan kaidah ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Medan, Februari 2014 Yang menyatakan,

Nuri Siska Silalahi NIM 121121077


(3)

(4)

i

PRAKATA

Segala Puji dan Syukur Peneliti Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan Karunia Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013”. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut:

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku dekan fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Afi Darti, SKp, Mkep, selaku dosen pembimbing Skripsi ini.

3. Ibu Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, Ns, MNS dan Ibu Ellyta Aizar, SKp selaku dosen penguji Skripsi ini.

4. dr. Joice Harry Nainggolan selaku kepala puskesmas Buhit Kecamatan Pangururann Kabupaten Samosir.

5. Ayahanda (L. Silalahi) dan Ibunda tercinta (M. br Siahaan), serta kakak – kakak saya tersayang (Julita Sulastri,STH, Monike Adelina,Spd, Nila Ningsih,SKM, Timbul Barata,ST, Frans Boyke,ST) serta semua keluargaku yang telah banyak memberikan dorongan kepada penulis baik moril, maupun material serta semangat dan doa dalam menyusun Skripsi ini.


(5)

ii

6. Secara khusus kepada rekan-rekan satu angkatan Program Studi S1 Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan dukungan.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang bersifat membangun dari semua pihak agar Skripsi penelitian ini dapat menjadi lebih baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan keperawatan. Demikianlah Skripsi ini dibuat oleh peneliti, kiranya dapat berguna kepada semua pihak yang terkait. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2014 Peneliti


(6)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR SKEMA ... vi

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengetahuan ... 7

1.1. Pengertian Pengetahuan ... 7

1.2. Tingkat Pengetahuan ... 7

1.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan... 9

2. Sikap ... 10

2.1. Pengertian Sikap ... 10

2.2. Komponen Pokok Sikap ... 11

2.3. Tingkatan Sikap... 11

2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 12

2.5. Pembentukan Sikap………... 12

3. Senam Hamil Dan Dampaknya Terhadap Kehamilan 3.1. Senam Hamil ... 13

3.1.1. Pengertian Senam Hamil ... 13

3.1.2. Manfaat Senam Hamil... 14

3.1.3 Syarat Melakukan Senam Hamil ... 15

3.1.4. Kontraindikasi Senam Hamil ... 15

3.1.5. Tempat Melakukan Senam Hamil ... 16

3.1.6. Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil ... 16

3.1.7. Gerakan yang Harus Dihindari Ibu Hamil ... 16


(7)

iv

a. Senam Sirkulasi ... 17

b. Senam Dasar Panggul ... 17

c. Senam Abdomen Dan Mengangkat Panggul ... 18

3.1.9. Pelaksanaan Senam Hamil ... 18

3.2. Kehamilan Trimester II & III ... 24

a. Trimester II ... 25

b. Trimester III ... 25

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep ... 27

3.2. Defenisi Operasional ... 28

3.2.1. Pengetahuan ... 28

3.2.2. Sikap ... 29

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian ... 30

4.2. Populasi dan Sampel a. Populasi ... 30

b. Sampel ... 30

4.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 32

4.4. Pertimbangan Etik Penelitian ... 32

4.5 . Instrumen Penelitian ... 33

a. Pengetahuan... 33

b. Sikap ... 34

4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

4.7. Rencana Pengumpulan Data ... 36

4.8. Analisa Data ... 36

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 38

1.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 38

1.2 Pengetahuan Responden Tentang Senam Hamil ... 39

1.3 Sikap Responden Tentang Senam Hamil ... 41

2. Pembahasan... 42

2.1. Pengetahuan ... 42


(8)

v BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ... 49

2. Saran ... 49

2.1. Institusi Pendidikan ... 49

2.2. Pelayanan Keperawatan ... 50

2.3. Pendidikan Keperawatan ... 50

2.4. Penelian Selanjutnya ... 50 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Surat Izin Survey Awal 2. Surat Uji Validitas Kuisioner

3. Surat Ijin dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan 4. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Keperawatan 5. Surat Ijin Penelitian dari Puskesmas

6. Informed Consent 7. Instrumen Penelitian 8. Data Hasil Penelitian 9. Lembar Bukti Bimbingan 10.Jadwal Tentatif Penelitian 11.Anggaran Dana


(9)

vi

DAFTAR SKEMA


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional... 28 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 39 Tabel 5. 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil ... 40 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat

Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Responden ... 40 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu tentang

Senam Hamil ... 41 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap


(11)

viii

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013.

Nama Mahasiswa : Nuri Siska Silalahi

NIM : 121121077

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2014

ABSTRAK

Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan. Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dan membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut serta melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ibu dalam melaksanakan senam hamil sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ibu hamil. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Buhit kecamatan pangururan kabupaten Samosir. Desain penelitian deskriptif, dengan jumlah populasi 150 dengan sampel 60 orang, menggunakan tehnik consecutive sampling, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian yang berjumlah 30 pertanyaan pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 responden yang diteliti mayoritas berusia 20-30 tahun (63,33%), pendidikan SMP (53,3%), pekerjaan wiraswasta (33,3%), multipara (70%), dengan mayoritas pengetahuan kurang 27 orang (45%) dan sikap positif 54 orang (90%). Diharapkan untuk penelitian selanjutnya melakukan observasi tindakan senam hamil yang dilakukan ibu hamil dan kepada pelayanan keperawatan untuk menggalakkan pendidikan kesehatan khususnya tentang senam hamil sehingga ibu hamil mengetahui manfaat dan mau bekerjasama melakukan senam hamil.

Kata Kunci : Senam Hamil, Pengetahuan, Sikap


(12)

ix

Tittle : The Overview of Level of Knowledge and Attitudes of Pregnant Woman about Pregnancy Exercise in Public Health Center of Buhit Subdistrict of Pangururan Samosir Regency in 2013

Name of Student : Nuri Siska Silalahi Student Number : 121121077

Department : Bachelor of Nursing

Year : 2014

ABSTRACT

Pregnancy exercise is an exercise movement therapy given to pregnant women to prepare themselves, both physically and mentally to face for a childbirth. The pregnancy exercise is not an obligatory, but by doing pregnancy exercise it can reduce discomfort and complaints during the pregnancy. Mother readiness for the exercise is strongly influenced by their knowledge and attitude. Therefore, researcher is interested in conducting a research about the level of knowledge and attitudes of pregnant women in public health center of Buhit district of Pangururan Samosir regency. The research used a descriptive design, with a population of 150 with a sample of 60 people, using consecutive sampling technique, using the questionnaire as a research instrument which consists of 30 questions of knowledge and attitudes. The results showed that the majority of 60 respondents surveyed aged 20-30 years as much as 63.33% graduated from primary and secondary schools as much as 66.6%, 33.3% self-employed work, multiparous 70%, with the majority less knowledge of 27 people (45%) and having a positive attitude for 54 people (90%). It is expected to further research to observe actions performed by pregnancy woman in pregnancy exercise, and to the nursing services to promote health education, especially about pregnancy exercise so that pregnant women know the benefits and want to cooperate doing the pregnancy exercise.


(13)

viii

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013.

Nama Mahasiswa : Nuri Siska Silalahi

NIM : 121121077

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2014

ABSTRAK

Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan. Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dan membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut serta melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ibu dalam melaksanakan senam hamil sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ibu hamil. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Buhit kecamatan pangururan kabupaten Samosir. Desain penelitian deskriptif, dengan jumlah populasi 150 dengan sampel 60 orang, menggunakan tehnik consecutive sampling, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian yang berjumlah 30 pertanyaan pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 responden yang diteliti mayoritas berusia 20-30 tahun (63,33%), pendidikan SMP (53,3%), pekerjaan wiraswasta (33,3%), multipara (70%), dengan mayoritas pengetahuan kurang 27 orang (45%) dan sikap positif 54 orang (90%). Diharapkan untuk penelitian selanjutnya melakukan observasi tindakan senam hamil yang dilakukan ibu hamil dan kepada pelayanan keperawatan untuk menggalakkan pendidikan kesehatan khususnya tentang senam hamil sehingga ibu hamil mengetahui manfaat dan mau bekerjasama melakukan senam hamil.

Kata Kunci : Senam Hamil, Pengetahuan, Sikap


(14)

ix

Tittle : The Overview of Level of Knowledge and Attitudes of Pregnant Woman about Pregnancy Exercise in Public Health Center of Buhit Subdistrict of Pangururan Samosir Regency in 2013

Name of Student : Nuri Siska Silalahi Student Number : 121121077

Department : Bachelor of Nursing

Year : 2014

ABSTRACT

Pregnancy exercise is an exercise movement therapy given to pregnant women to prepare themselves, both physically and mentally to face for a childbirth. The pregnancy exercise is not an obligatory, but by doing pregnancy exercise it can reduce discomfort and complaints during the pregnancy. Mother readiness for the exercise is strongly influenced by their knowledge and attitude. Therefore, researcher is interested in conducting a research about the level of knowledge and attitudes of pregnant women in public health center of Buhit district of Pangururan Samosir regency. The research used a descriptive design, with a population of 150 with a sample of 60 people, using consecutive sampling technique, using the questionnaire as a research instrument which consists of 30 questions of knowledge and attitudes. The results showed that the majority of 60 respondents surveyed aged 20-30 years as much as 63.33% graduated from primary and secondary schools as much as 66.6%, 33.3% self-employed work, multiparous 70%, with the majority less knowledge of 27 people (45%) and having a positive attitude for 54 people (90%). It is expected to further research to observe actions performed by pregnancy woman in pregnancy exercise, and to the nursing services to promote health education, especially about pregnancy exercise so that pregnant women know the benefits and want to cooperate doing the pregnancy exercise.


(15)

1 A. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa atau proses alamiah yang dialami oleh seorang ibu. Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40). Dan bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2008).

Kehamilan akan mengakibatkan terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh yang cukup mendasar. Tentunya perubahan ini akan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik dan perubahan psikis wanita hamil (Kushartanti, 2004). Perubahan fisik dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, sistem metabolisme, sistem muskuloskletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, sistem gastrointestinal, sistem urinaria, sistem endokrin, dan sistem pernafasan. Perubahan ini akan menimbulkan berbagai keluhan yang dialami ibu hamil, diantaranya adalah nyeri panggul, mual & muntah, kejang tungkai, keringat berlebih, konstipasi, sering berkemih, dan sesak nafas (Kusmiyati dkk, 2009).


(16)

Perubahan dan adaptasi psikologis selama kehamilan yaitu pada trimester I (periode penyesuaian), ibu mengalami kesedihan, kekecewaan, dan kecemasan. Sedangkan pada trimester II (periode kesehatan yang baik) ibu mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya, dan pada trimester III (periode penantian) ibu merasa tidak sabar menunggu, cemas, khawatir akan kondisi kelahiran bayi serta waspada (Jannah,2008). Keluhan- keluhan dan perubahan yang dialami ibu hamil baik secara fisik maupun psikologis tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan pergerakan atau senam hamil (Maryunani & Sukaryati, 2011).

Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki prinsip- prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan, serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan (Khushartanti, 2004).

Dalam perkembangannya , senam hamil dulunya menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat (mungkin masih ada sampai sekarang) yang terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh banyak bepergian, tidak boleh makan ikan dan masih banyak pantangan lainnya. Akan tetapi, saat ini sudah banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa senam hamil merupakan bagian penting dari perawatan kehamilan. Dan data empiris menunjukkan bahwa semua pekerjaan yang tidak melelahkan dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan menghindari gerakan yang tiba- tiba berbalik atau berputar (Kushartanti, 2004).


(17)

Penelitian yang dilakukan oleh Clapp (2000) membuktikan bahwa wanita yang mengikuti program latihan senam hamil menjalani masa persalinan yang lebih pendek dan sedikit intervensi serta masa pemulihan yang lebih cepat (Brayshaw, 2007). Ada 3 faktor yang menyebabkan partus lama atau persalinan memanjang yaitu : tenaga, jalan lahir dan janin. Salah satu cara mengendalikan masalah tenaga yaitu dengan mengikuti senam hamil. Karena dengan senam hamil, wanita hamil memperoleh tenaga yang baik sehingga memperlancar proses persalinan (Huliana, 2001).

Beberapa penelitian juga menyatakan mengenai manfaat senam hamil bagi ibu hamil dalam persiapan persalinannya, antara lain: Sofoewan (dalam penelitian Sri, 2000) meneliti pengaruh senam hamil terhadap lama persalinan dan luaran janin di RS dr Sardjito. Hasil penelitian menemukan senam hamil dapat memperpendek lama persalinan, menurunkan angka kejadian partus lama, dan meningkatkan cara persalinan spontan. Wulandari (2006) dalam penelitiannya tentang efektivitas senam hamil sebagai pelayanan dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama, menemukan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama (Maryunani, 2011).

Di negara maju metode senam hamil telah lama diterapkan, begitu juga di negara berkembang seperti Indonesia. Namun, penerapannya belum merata diseluruh daerah hanya diterapkan dibeberapa rumah sakit dan klinik terkemuka, hal ini mungkin dikarenakan belum tersedianya tempat atau lokasi untuk melakukan senam hamil tersebut. Selain tempat atau lokasi, untuk mewujudkan terlaksananya senam


(18)

hamil sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil. Karena dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin merasakan pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya (Maryunani & Sukaryati, 2011).

Data yang didapat pada survei awal, di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir jumlah ibu hamil pada tahun 2012 sebanyak 600 orang. Dan di wilayah tersebut belum pernah diadakan senam hamil. Dari hasil wawancara dengan 3 orang ibu hamil mendapatkan 2 orang diantaranya tidak mengetahui tentang senam hamil dan manfaatnya, sedangkan 1 orang ibu lagi hanya mengetahui tentang senam hamil tetapi belum pernah melakukannya. Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013.


(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir.”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kegiatan senam hamil.

b. Untuk mengidentifikasi sikap ibu hamil terhadap kegiatan senam hamil.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Menambah dan meningkatkan kemampuan dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh kedalam lingkungan penelitian, serta dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa keperawatan.


(20)

2. Bagi pendidikan keperawatan

Sebagai bahan bacaan dan memberikan informasi bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya mata ajaran maternitas tentang manfaat senam hamil serta tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil.

3. Bagi instansi tempat penelitian dan responen

Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Buhit untuk mengadakan atau melaksanakan kegiatan senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit. Menambah informasi dan wawasan tentang pentingnya melakukan senam hamil.


(21)

7 1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek terentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang disebut juga over behavior (Notoatmodjo, 2011). 1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011) tingkat pengetahuan yang dicakup dalam domain kofnitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara


(22)

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum- hokum, rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi lain.

d. Analisis (analysis)

Analisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen- komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria- kriteria yang sudah ada.


(23)

1.3 Faktor-faktor Yang Memperngaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya sebagai berikut :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai- nilai yang baru diperkenalkan. b. Pekerjaaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

d. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.


(24)

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

F. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

g. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

2. Sikap

2.1 Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan ‘predisposisi’ tindakan atau perilaku. Sikap itu masih reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka (Notoatmodjo, 2011).


(25)

Faktor yang mempengaruhi sikap seseorang antara lain : pengalaman, media massa, pendidikan, kebudayaan, persepsi dan pengaruh orang lain yang dianggap penting (Azwar, 1995).

2.2 Komonen Pokok Sikap

Menurut Allport dalam Notoatmodjo (2011), Komponen pokok sikap meliputi kepercayaan (keyakinan) atau ide dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

2.3 Tingkatan Sikap

Menurut Azwar (2005), tingkatan sikap meliputi : a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang itu menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah.


(26)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Maulana (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah faktor internal dan eksternal. Faktor Internal, yaitu faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Sedangkan faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat dari luar diri manusia itu sendiri. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalah, dan sebagainya. 2.5 Pembentukan Sikap

Pembentukan sikap menurut Azwar (2005) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu yang pertama pengalaman pribadi, haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Yang kedua pengaruh orang lain yang dianggap penting atau orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Yang ketiga pengaruh kebudayaan, dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Kita memiliki pola sikap dan perilaku tertentu


(27)

dikarenakan kita mendapat reinforcement (penguatan, ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut. Yang keempat media massa, pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap. Yang kelima lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentuksan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal. Yang keenam pengaruh faktor emosional merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

3 Senam Hamil dan Dampaknya terhadap Kehamilan 3.1 Senam Hamil

3.1.1 Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2008).

Senam hamil menurut Viscera (1995) merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) yang akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibu- ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil (Dewi & Sunarsih, 2011).


(28)

Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki prinsip- prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil (Kushartanti dkk, 2004).

Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk mempertahankan atau memperbaiki kesimbangan fisik terhadap calon ibu (Maryunani & Sukaryati, 2011).

3.1.2 Manfaat senam hamil

Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun dengan melakukan senam hamil akan banyak memberikan manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot- otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan (Jannah, 2012). Senam hamil yang teratur dapat mengurangi ketidaknyamanan dan keluhan- keluhan ibu dalam menghadapi kehamilan, seperti : nyeri punggung, mual, kejang tungkai, konstipasi, sesak nafas, serta kecemasan (Kusmiyati dkk, 2008)

Senam hamil juga bertujuan untuk mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki, melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan, memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot- otot dinding perut, membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan, memperoleh relaksasi yang sempurna, serta mendukung ketenangan fisik (Pantikawati & Saryono, 2010).


(29)

3.1.3 Syarat Melakukan Senam Hamil

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil menurut Huliana (2008) yaitu : kehamilan yang berjalan normal dengan rekomendasi/ izin dari dokter/ bidan, kehamilan berusia minimal 5 bulan, diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak premature, latihan harus dilakukan secara teratur dalam suasana yang tenang, berpakaian cukup longgar dan menggunakan kasur atau matras.

Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah, sebaiknya: konsultasi dengan tenaga kesehatan, cari bantuan untuk menentukan latihan fisik rutin, hindari aktivitas dan latihan berisiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung, berlari, berlatih secara teratur yaitu sekurang- kurang nya 3 kali dalam seminggu, batasi waktu aktivitas dengan istirahat dua sampai tiga menit setelah melakukan latihan selama 10 sampai 15 menit, hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik, hindari lingkungan yang terlalu panas seperti berendam dalam air panas dan sauna (Maryunani & Sukaryati, 2011).

3.1.4 Kontraindikasi Senam Hamil

Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk mengikuti latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil dengan : preeklamsia, KPD (Ketuban Pecah Dini), perdarahan trimester II & trimester III, kemungkinan lahir premature, incopeten cervix, diabetes, anemia, aritmi, riwayat perdarahan dan penurunan atau kenaikan BB yang berlebihan (Maryunani & Sukaryati, 2011).


(30)

3.1.5 Tempat Melakukan Senam Hamil

Untuk menjamin dilakukanya senam hamil dengan aman dan benar dibutuhkan tuntunan yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena itu, dianjurkan agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di Rumah Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena ditempat tersebut akan ada saling tukar pengalaman, bertambah semangat juga akan ada penambahan wawasan bisa diberikan oleh petugas medis yang merangkap sebagai instruktur (Kushartanti dkk, 2004).

3.1.6 Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008) dianjurkan untuk melakukan senam hamil yaitu setelah usia kehamilan 22 minggu.

3.1.7 Gerakan Yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Ada gerakan yang harus dihindari ibu hamil saat melakukan senam hamil yaitu mengangkat kedua kaki dan sit-up dengan kaki tetap lurus. Gerakan ini sangat beresiko tinggi untuk dilakukan siapa pun dan dapat mengakibatkan cidera kompresi pada diskus vertebralis dan kerusakan otot serta ligament terutama pada ibu hamil karena adanya peregangan otot dan ligament yang lentur. Ibu hamil dianjurkan menghindari posisi berdiri lama, dan duduk atau berbaring dengan kaki menyilang agar sirkulasi tidak terganggu (Brashaw, 2007).


(31)

3.1.8 Senam Hamil Dasar a. Senam Sirkulasi

Senam sirkulasi harus dikerjakan dengan sering khususnya pada dini hari serta sore hari. Latihan ini harus dipraktikkan pada posisi semi fowler atau dengan posisi duduk diangkat, dan senam ini ditujukan untuk mempertahankan serta meninggkatkan sirkulasi. Senam sirkulasi meliputi senam kaki dan tungkai. Suatu gerakan kasar di kaki yang ditimbulkannya akan membantu mengembalikan aliran vena serta meminimalkan resiko varises, pembengkakan pergelangan kaki serta kram. Ibu hamil dianjurkan menghindari posisi berdiri lama, dan duduk atau berbaring dengan kaki menyilang.

Saat melakukan sesuatu, harus diingatkan untuk memilih posisi duduk daripada berdiri, seperti ketika melakukan tugas rumah tangga. Wanita harus diingatkan untuk latihan berjalan, yang akan membantu sirkulasinya. Ia juga perlu dianjurkan untuk mengenakan sandal yang mampu menyangga dengan baik serta menghindari sepatu bertumit tinggi yang dapat mengakibatkan cidera akibat ketidak stabilan.

b. Senam Dasar Panggul

Senam dasar panggul dapat dilakukan pada setiap posisi yang dianggap nyaman, dengan catatan posisi antara kedua kaki sedikit regang, bukan posisi menyilang. Senam dasar panggul harus menjadi prioritas dalam program latihan fisik apa pun selama kehamilan. Senam dasar panggul bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan memperbaiki tonus otot menghadapi kehamilan dan persalinan. Karena pada saat


(32)

hamil terjadi peregangan pada dasar panggul karena pengaruh hormon dan berat badan ekstra.

c. Senam Abdomen Dan Mengangkat Panggul

Senam abdomen dan mengangkat panggul penting untuk melatih otot abdomen profunda selama kehamilan. Otot transversus abdominis terbukti sebagai otot stabilitas inti dan perlu berfungsi seefisien mungkin untuk mempertahankan integritas panggul. Latihan ini bertujuan untuk mempertahankan stabilitas panggul dan menghilangkan sakit punggung. Karena pada saat hamil, otot abdomen lemah dan perubahan postur dan instabilitas panggul dapat menimbulkan nyeri punggung (Brayshaw, 2007).

3.1.9 Pelaksanaan Senam Hamil

Menurut Huliana (2008) senam hamil dapat diterapkan dalam beberapa tahap latihan, yaitu tahap latihan I sampai latihan XII.

a. Latihan I

Latihan pelemasan otot paha bagian dalam/ dari pangkal paha sampai lutut bagian dalam. Kegunaan latihan I adalah agar kedua paha dapat dibuka selebar mungkin untuk memperluas jalan lahir pada saat persalinan. Adapun sikap tubuh saat melakukan senam hamil ini adalah duduk bersila dengan nyantai dan nyaman, kedua telapak tangan diletakkan di atas lutut. Tekan kedua lutut ke bawah dengan bantuan berat badan sehingga menyentuh kasur atau matras. Lakukan gerakan ini sebanyak 15-30 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).


(33)

b. Latihan II

Latihan otot- otot kaki yang berfungsi untuk memperlancar sirkulasi darah di kaki, mencegah terjadinya pembengkakan pada pergelangan kaki. Sikap tubuh saat melakukan latihan ini adalah duduk dengan kedua lutut lurus, bersandar, kedua lengan yang diletakkan di samping badan, gerakan tegak lurus dan menunduk datar (dorsi fleksi dan plantar fleksi), tegakkan kedua telapak kaki. Posisi lutut bagian belakang menekan kasur sehingga betis dan lutut bagian belakang terasa sakit. Tundukkan kedua telapak kaki bersama jari- jarinya pada posisi datar. Lakukan setiap gerakan 3-4 kali dalam 1 kali latihan (1 hari). Jika terjadi pembengkakan, lakukan gerakan ini sebanyak mungkin.

c. Latihan III

Latihan dasar pernafasan terdiri dari pernafasan perut, pernafasan iga- iga dan pernafasan dada. Kegunaan nya adalah untuk melemaskan dinding perut sehingga akan mempermudah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau bidan, untuk memperoleh oksigen sebanyak mungkin yang dibutuhkan oleh ibu dan janinnya dan untuk mengurangi rasa sakit dalam persalinan. Tahapan gerakan dan sikap pada saat melakukan latihan ini adalah pakaian dilonggarkan (pada bagian dada dan pinggang), tidur terlentang dengan 1 bantal, kedua lutut dibuka sebesar 20 cm, kedua telapak tangan diletakkan di atas perut (di sekitar pusat), iga- iga dan dada bagian atas secara bergantian sebagai perangsang. Secara perlahan- lahan, keluarkan nafas dari mulut (tiup) sambil menekankan tangan ke dinding perut (mengempiskan perut). Tarik nafas dari hidung dengan mulut tertutup (perut akan mengembang dan mendorong kedua


(34)

tangan ke atas). Lakukan sebanyak 6 kali gerakan di pagi hari (bangun tidur) dan di malam hari (sebelum tidur).

d. Latihan IV

Latihan untuk memperbaiki posisi panggul yang jatuh ke depan. Dengan bertambahnya usia kehamilan, perut akan jatuh ke depan dan pantat akan jatuh ke belakang. Melalui pengeluaran otot perut akan terjadi cekungan pada pinggang bagian belakang (sikap lordose) sehingga menimbulkan rasa pegal dan sakit pinggang. Melalui penguluran otot pantat akan timbul rasa sakit pada lipatan paha. Kegunaan latihan ini adalah untuk mengembalikan posisi panggul yang berat ke depan dan mengurangi/ mencegah rasa pegal, sakit pinggang, punggung dan rasa sakit pada lipatan paha. Sikap saat melakukan gerakan ini adalah tidur terlentang dengan bantal tipis, kedua lutut dibengkokkan, Kedua tangan meraba tonjolan- tonjolan tulang di panggul depan sebagai pengontrol. Tundukkan kepala, kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur atau matras, kempeskan perut sehingga punggung menekan kasur dan tonjolan tulang akan bergerak ke belakang. Lakukan sebanyak 15- 30 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).

e. Latihan V

Latihan ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya perut gantung dan memperkuat otot perut. Karena semakin kuat otot perut, makin kecil rongga yang ada di dalam perut. Dengan cara ini, semakin besar tenaga yang tersedia untuk mengejan saat persalinan. Posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul, tundukkan kepala dengan lemas, kempeskan perut, tahan sehingga


(35)

punggung menjadi bengkok dan pandangan ke depan. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).

Latihan ini bisa dilakukan sambil mengepel. Caranya, posisi duduk di atas tumit, tangan kanan memegang kain pel. Lakukan posisi merangkak, tundukkan kepala dengan lemas, kempeskan perut, lalu pel lantai dengan cara mundur sambil mempertahankan kerutan perut. Jika lelah kembali duduk di tumit dan lepaskan kerutan sambil membilas kain pel. Lakukan kegiatan mengepel lantai sampai selesai. Kegiatan mengepel dilakukan cukup 1 kali sehari dan 1 kamar saja.

f. Latihan VI

Latihan menguatkan otot pantat, yang kegunaannya untuk mencegah timbulnya wasir pada waktu mengejan dan menguatkan otot pantat apabila sudah timbul wasir. Sikap tubuh saat melakukan latihan ini adalah tidur terlentang tanpa bantal (supaya leher tidak sakit), kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan dan tumit didekatkan ke pantat, kedua tangan di samping badan. Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepasndari kasur atau matras. Angkat panggul ke atas sejauh mungkin, tahan selama 6 hitungan, kemudian turunkan panggul secara perlahan. Sampai di bawah, lepaskan kerutan pantat tersebut. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).

g. Latihan VII

Latihan menguatkan otot dasar panggul yang berguna untuk melemaskan otot dasar panggul yang kuat dalam keadaan yang santai. Pada saat mengejan otot akan mengendur secara aktif sehingga kepala bayi akan keluar dengan mudah. Dengan


(36)

demikian, otot dasar panggul yang lemas tidak akan mudah robek pada saat melahirkan. Sikap pada saat melakukan latihan VII adalah tidur terlentang dengan 1 bantal, kedua lutut dibengkokkan, dan dibuka sekitar 20 cm serta kedua tangan di samping badan. Kerutkan pantat, tarik bagian antara pangkal paha ke dalam, dan kempeskanlah perut. Langkah ini dilakukan seperti menahan buang air kecil dan tahan sampai 6 hitungan, kemudian lepaskan perlahan- lahan. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).

h. Latihan VIII

Latihan menguatkan otot betis yang berguna untuk mencegah terjadinya kejang di betis. Berdiri tegak di belakang kursi yang diduduki orang lain atau berpegang pada sesuatu yang berat. Cara memegangnya, ibu jari menghadap ke bawah dan jari- jari lainnya menghadap ke atas dan kaki agak diregangkan sekitar 20 cm, badan lurus serta pandangan ke depan. Tundukkan kepala, lalu jongkok perlahan- lahan tanpa mengangkat tumit dari lantai (tumit tetap menapak di lantai). Setelah jongkok, lemaskan bahu, kempeskan perut dan secara perlahan kembali berdiri tegak. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).

i. Latihan IX

Pendidikan sikap sempurna yang berguna untuk menguatkan otot- otot tubuh sehingga dapat menyempurnakan sikap tubuh wanita hamil. Dengan cara ini, wanita hamil memiliki refleks untuk tetap menjaga dan mempertahankan sikap tubuh yang baik dan sempurna. Posisi panggul panggul yang normal adalah kunci dari sikap tubuh yang sempurna. Posisi sikap sempurna yaitu posisi terlentang (tidur terlentang


(37)

dengan menempatkan kedua telapak kaki pada dinding dan posisi lutut lurus), posisi duduk (duduk bersila dan tangan di atas paha), posisi berdiri (berdiri dan posisikan leher sehingga pandangan lurus ke depan).

j. Latihan X

Latihan anti sungsang yang berguna untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi janin agar bagian kepala tetap di bawah. Posisi merangkak di atas kasur atau matras, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar dan panggul agak diregangkan. Letakkan kepala di antara dua tangan. Hadapkan kepala ke kiri atau ke kanan dan letakkan siku di atas kasur atau matras, lalu jauhkan siku sejauh mungkin samping kiri dan kanan sehingga bagian dada menyentuh kasur atau matras. Lakukan sebanyak 3 kali gerakan, masing- masing dengan kepala menghadap ke kiri dan ke kanan dalam 1 kali latihan (1 hari).

k. Latihan XI

Belajar mengejan dilakukan jika kehamilan sudah mencapai usia 8 ½ bulan yang beguna untuk mempersiapkan kondisi mengejan yang sebenarnya. Duduk bersila sambil bersandar dengan 1 bantal melintang di punggung dan kedua tangan diletakkan pada dada bagian atas dengan siku lemas. Tarik dan keluarkan nafas dengan mulut terbuka sebanyak 3 kali ulangan. Tarik nafas yang dalam dengan mulut terbuka, tundukkan kepala, kempeskan perut, lalu mengejan (seperti buang air kecil). Lakukan sebanyak 3 kali mengejan dalam 1 kali latihan (1 hari).


(38)

l. Latihan XII

Istirahat penuh/ sempurna yang berguna untuk melatih ketenangan agar mulut rahim/ kandungan dapat membuka dengan wajar dan cepat sehingga proses persalinan dapat berjalan lancer. Posisi tidur miring ke kiri atau ke kanan sehingga perut dapat tersanggah dengan baik. Bantal dipasang miring, kepala diletakkan pada bantal bagian atas, lengan atas diletakkan pada bantal bagian samping dengan ketiak terbuka. Lengan yang ada di bawah diletakkan di belakang punggung dengan siku sedikit bengkok. Kaki yang ada di atas diletakkan ke depan dengan lutut sedikit bengkok, sedangkan kaki yang ada di bawah diletakkan ke belakang dengan lutut sedikit bengkok pula dan kepala ditundukkan agar punggung menjadi bengkok.

3.2 Kehamilan Trimester II dan III

Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40). Dan bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2008).

Menurut Kusmiyati dkk. (2009) kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan- prubahan baik anatomis maupun psikologis pada ibu. Untuk itulah dalam kehamilan terjadi adaptasi ibu dalam bentuk fisik dam psikologis. Berikut ini akan dibahas


(39)

perubahan dan adaptasi anatomi dan psikologis pada ibu hamil pada kehamilan trimester II dan III.

a. Trimester I

Kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istmus menjadi bagian korpus uteri. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi serta fundus dan serviks mulai fleksi sehingga menimbulkan nyeri punggung. Pada sistem Gastrointestinal akan terjadi konstipasi yang dipengaruhi oleh hormon progesteron yang terus meningkat. Kebutuhan oksigen juga akan meningkat dan sehingga ibu akan sering mengeluh sesak nafas. Keluhan- keluhan yang muncul pada kehamilan trimester II tersebut dapat diatasi dengan melakukan senam hamil secara teratur.

b. Trimester III

Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol, pergerakan semakin sulit. Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal, untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar. Selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota tubuh bagian atas.

Pada 32 minggu ke atas karena usus- usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas. Dari segi psikologis, pada


(40)

trimester III ibu merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.

Keluhan rasa pegal pada anggota tubuh, kesulitan bernafas dan kecemasan yang dialami ibu pada kehamilan trimester III dapat diatasi dengan melakukan gerakan senam hamil yang benar dan teratur.


(41)

27 Keterangan:

= Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti

Skema 1 : Kerangka konsep gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit.

Senam Hamil Tingkat

Pengetahuan : - Baik

- Cukup - Kurang

Sikap : - Positif - Negatif Faktor Internal :

− Pendidikan

− Pekerjaan

− Umur

− Motivasi

− Persepsi

− Pengalaman

Faktor Eksternal :

− Lingkungan

− kebudayaan

− Informasi


(42)

3.2 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur Pengetahuan Adalah segala

sesuatu yang diketahui ibu hamil mengenai senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir meliputi : pengertian senam hamil, manfaat senam hamil, syarat melakukan senam hamil, kontraindikasi senam hamil, waktu untuk

Kuisioner a. Baik (10-15) b. Cukup (5-9) c. Kurang (0-4) Ordinal


(43)

melakukan senam hamil, dan gerakan senam hamil. Sikap Adalah segala

respon dan wujud dari segala sesuatu yang di ketahui ibu hamil mengenai senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan

Kabupaten Samosir

Kuisioner a. Positif (23-45) b. Negatif (0-22)


(44)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013.

4.2 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Buhit kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir pada bulan November – Desember tahun 2013. Menurut prediksi kepala Puskesmas Buhit, populasi ibu hamil bulan November - Desember 2013 berkisar 150 orang.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Rumus yang ditetapkan oleh Notoatmodjo (2010), yang menyatakan bahwa dalam menentukan besarnya sampel jika populasi lebih kecil dari 1000, dapat menggunakan rumus :

n =

) (

1 2

d N

N +


(45)

Keterangan : N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan 0,1 (10%)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan tehnik non random jenis consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria dari bulan November sampai dengan Desember tahun 2013 sehingga jumlah sampel terpenuhi. Kriteria sampel yang dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit yang bersedia menjadi responden. 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir selama ± 2 bulan yaitu mulai tanggal 1 November sampai dengan 29 Desember tahun 2013.

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU. Setelah mendapatkan persetujuan dan dinyatakan tidak bertentangan dengan nilai dan norma kemanusiaan, peneliti meminta izin dari pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti meminta izin kepada kepala Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.


(46)

Peneliti memperkenalkan terlebih dahulu dan menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian serta menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent)

yang dilengkapi dengan judul penelitian. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar tersebut diberikan kode pengganti atau inisial nama responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan di jamin kerahasiaan oleh peneliti (Nursalam, 2008).

4.5Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Kuisioner terdiri dari tiga bagian : pertama kuisioner data demografi responden, kedua kuisioner pengetahuan ibu hamil dan yang ketiga kuisioner sikap ibu hamil.

a. Pengetahuan

Kuisioner terdiri dari 15 pernyataan, masing- masing terdiri dari 3 pilihan yaitu a,b dan c. Jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 15 dan terendah 0. Berdasarkan rumus statistik menurut sudjana (2005)

P= �������


(47)

Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 15 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) dan banyak kelas 3 (pengetahuan baik, cukup, kurang) maka didapatkan panjang kelas sebesar 5. Menggunakan p=5 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, data pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dikategorikan atas interval sebagai berikut:

0-4 = pengetahuan kurang 5-9 = pengetahuan cukup 10-15 = pengetahuan baik b. Sikap

Kuisioner terdiri dari 15 pernyataan dengan menggunakan skala likert. Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang terdiri dari : sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju (Alimul, 2012). Masing-masing jawaban dari responden seperti : sangat tidak setuju = 0, tidak setuju = 1, setuju = 2, sangat setuju = 3, maka berdasarkan rumus statistik menurut sudjana (1992)

P= �������

�����������

Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 45 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) dan banyak kelas 2 (positif dan negatif) maka didapatkan panjang kelas sebesar 22,5. Menggunakan p=23 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, data sikap ibu hamil terhadap senam hamil dikategorikan atas interval sebagai berikut:


(48)

0-22 = sikap negatif 23-45= sikap positif

4.6 Validitas dan Uji Reliabilitas a. Validitas Instrumen

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi (content validity) yang memastikan bahwa pengukuran memasukkan item yang memadai dan mewakili konsep. Uji valititas isi dilakukan dengan cara semua alat ukur pengambilan data diperiksa oleh ahli dalam bidang penelitian tersebut. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang di kumpulkan menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006).

b. Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrument dilakukan uji reliabilitas sehingga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang akan di ukur (Ibnu dkk, 2009). Apabila datanya benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap sama. Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Dimana menurut Saryono (2010), jika Alpha > 0,70 maka butir – butir pernyataan dikatakan Reliabel. Uji reliabel ini dibantu dengan menggunakan tehnik komputerisasi.


(49)

Uji coba instrumen dilakukan pada bulan oktober 2013 di Puskesmas Simarmata, Samosir. Uji coba dilakukan pada 30 orang ibu hamil . Berdasarkan uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan ibu hamil didapatkan 0,757 (> 0,70) dan pada kuesioner tentang sikap ibu hamil didapatkan 0, 775 (>0,70). Dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil telah reliabel.

4.7Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 1 November sampai dengan 29 Desember 2013 dengan memberikan kuisioner kepada responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada pendidikan (Program studi Ilmu Keperawatan )

2. Mengirim surat ijin penelitian dari fakultas ke tempat penelitian (Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

3. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas Buhit. Peneliti mendatangi rumah ibu hamil dan menjelaskan tentang prosedur, manfaat penelitian dan cara pengisian kepada responden. Kemudian kepada responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner dalam waktu 30 menit dan diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti. Setelah kuesioner diisi, peneliti mengumpulkan data tersebut untuk dianalisa.


(50)

Pada penelitian ini, data dianalisis dengan statistik deskriptif. Data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase (%). Setelah data terkumpul, maka data di analisa melalui beberapa tahap , pertama adalah melalui tahap editing

yaitu mengecek kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, koding yaitu dengan pemberian kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk mempermudah sewaktu mengadakan tabulasi dan analisa. Lalu dilakukan analisa data dengan bantuan spss 16.0 untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Senam Hamil.


(51)

37 1. Hasil Penelitian

Berikut diuraikan hasil penelitian analisa data tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil terhadap 60 responden, yang dimulai pada tanggal 1 November 2013 sampai dengan 29 Desember 2013 di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

1.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden rata – rata pada usia 20-30 tahun sebanyak 63,33%, berpendidikan SD dan SMP sebanyak 66,6% . Kebanyakan ibu hamil bekerja sebagai wiraswasta (33,3%) dan mayoritas primigravida sebanyak 14 orang (23,3%).

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase

Umur

- <19 tahun - 20-30 tahun - >30 tahun

0 41 19 0 68,33 31,67 Pendidikan

- SD, SMP - SMA

- Perguruan Tinggi

32 19 9 66,6 31,7 15,0 Pekerjaan

- Ibu Rumah Tangga - PNS - Petani - Wiraswasta 17 7 16 20 28,3 11,7 26,7 33,3 Kehamilan yang Ke:

- Primigravida - Multipara

- Grande Multipara

14 42 4 23,3 70 6,7


(52)

1.2. Pengetahuan Responden tentang Senam Hamil

Bila dilihat dari hasil pengetahuan ibu, sebagian besar responden salah dalam menjawab pertanyaan yang ke 2 yaitu tentang tujuan senam hamil. Mereka tidak tahu bahwa selain memberikan kenyamanan fisik, senam hamil juga bertujuan untuk memperoleh relaksasi yang sempurna.

Secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil dalam kategori kurang, namun bila dilihat dari pengetahuan ibu secara rinci untuk setiap pertanyaan, ada pertanyaan yang kebanyakan dijawab benar oleh responden yaitu pertanyaan yang ke 12 mengenai manfaat gerakan perut dan panggul saat melakukan senam hamil dapat menghilangkan sakit punggung.

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013 mayoritas memiliki pengetahuan yang kurang yaitu 27 responden (45%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 15 25

Cukup 18 30

Kurang 27 45

Berdasarkan karakteristik responden, responden yang berusia 20-30 tahun berpengetahuan kurang 41,46%. Responden yang pendidikan terakhirnya SD dan SMP berpengetahuan kurang 75 %. Responden yang pekerjaannya sebagai petani


(53)

memiliki tingkat pengetahuan kurang 62,5%. Reponden yang memiliki status kehamilan multipara memiliki tingkat pengetahuan kurang 54,76. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Baik Cukup Kurang

Frekuensi (%) Frekuensi (%) Frekuensi (%) Umur

- <19 Tahun 0 - 0 - 0 -

- 20-30 Tahun 11 26.83 13 31.71 17 41.46

- >30 Tahun 4 21.05 5 26.32 10 52.63

Pendidikan

- SD, SMP 1 3.13 7 21.88 24 75

- SMA 8 42.11 8 42.11 3 15.79

- Perguruan Tinggi 6 66.67 3 33.33 0 0

Pekerjaan -

Ibu Rumah

Tangga 5 29.41 4 23.53 8 47.06

- PNS 4 57.14 3 42.86 0 0

- Petani 0 0 6 37.5 10 62.5

- Wiraswasta 6 30 5 25 9 45

Status Kehamilan

- Primigravida 7 50 4 28.57 3 21.43

- Multipara 8 19.05 11 26.19 23 54.76

- Grande Multipara 0 0 3 75 1 25

1.3. Sikap Responden tentang Senam Hamil

Hasil penelitian memperlihatkan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013 mayoritas mempunyai sikap


(54)

Positif (90%) sebanyak 54 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4. dan tabel 5.5.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil

Sikap Frekuensi Persentase

Positif 54 90

Negatif 6 10

Secara keseluruhan sikap ibu hamil dalam kategori positif, namun jika dilihat secara rinci, masih ada ibu hamil yang memiliki sikap negatif terhadap senam hamil (10%). Dan apabila dilihat dari data demografinya, responden yang memiliki sikap negatif tersebut mayoritas bekerja sebagai petani, berpendidikan SD, multipara dan berpengetahuan kurang.

Berdasarkan karakteristik responden, usia 20-30 tahun mempunyai sikap positif sebanyak 37 orang (90,2%) dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 4 orang (9,76%). Responden yang berpendidikan SD dan SMP memiliki sikap positif sebanyak 27 orang (83,38 %), yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki sikap positif sebanyak 19 orang (95 %) dan responden yang status kehamilannya multipara mempunyai sikap positif sebanyak 37 orang (88,1 %). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5.5.


(55)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik

Sikap Ibu Hamil

Positif Negatif

Frekuensi (%) Frekuensi (%) Umur

- <19 Tahun 0 - 0 -

- 20-30 Tahun 37 90.24 4 9.76

- >30 Tahun 17 89.47 2 10.53

Pendidikan

- SD, SMP 27 84.38 5 15.63

- SMA 18 94.74 1 5.26

- Perguruan Tinggi 9 100 0 0

Pekerjaan

- Ibu Rumah Tangga 16 94.12 1 5.88

- PNS 7 100 0 0

- Petani 12 75 4 25

- Wiraswasta 19 95 1 5

Status Kehamilan

- Primigravida 13 92.86 1 7.14

- Multipara 37 88.1 5 11.9

- Grande Multipara 4 100 0 0

2. Pembahasan

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.


(56)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang disebut juga over behavior (Notoatmodjo, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan adalah kurang (45%) sebanyak 27 orang. Peneliti berharap agar responden memiliki pengetahuan yang baik dimana mereka mampu menjawab dengan benar 15 pertanyaan yang berisi tentang manfaat senam hamil, syarat melakukan senam hamil, gerakan yang harus dihidari serta langkah- langkah senam hamil. Peneliti berasumsi bahwa tingkat pengetahuan responden dalam kategori kurang karena mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya senam hamil. Dan pengetahuan responden yang kurang mungkin akan meningkat apabila diberikan pendidikan kesehatan dan kegiatan senam hamil oleh petugas kesehatan. Karena menurut penelitian Yullyansi (2009), di RS. DR. OEN Surakarta pada bulan Juli sampai dengan juni 2009 pada 20 responden mendapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil termasuk kategori baik (79,87%) karena di rumah sakit tersebut diberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya senam hamil.

Berdasarkan data demografi diperoleh bahwa mayoritas responden masih dalam usia muda yaitu pada rentang usia 20-30 tahun (68,33%). Hal ini sesuai dengan Prawirohardjo (2008) yang mengatakan bahwa rentang usia reproduksi sehat yakni antara 20-30 tahun. Indriati (2006) menambahkan bahwa kehamilan usia 20-30 tahun adalah usia yang paling tepat bagi wanita untuk mempunyai anak. Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi pengetahuan, karena pengetahuan seseorang


(57)

bertambah sesuai dengan bertambahnya usia (Notoadmodjo, 2003). Dan peneliti berasumsi bahwa dengan bertambahnya usia maka dapat menggali lagi memori yang pernah didapatkan sebelumnya baik itu dari pengalaman atau kebiasaan yang dimilikinya tentang senam hamil.

Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan terakhir responden di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir mayoritas SD dan SMP (66,6%) sebanyak 32 orang. Apabila dikaitkan dengan tingkat pengetahuan responden yang mayoritas rendah, peneliti berasumsi bahwa tingkat pendidikan SD dan SMP tersebut belum cukup mendukung tingkat pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin berkualitas pengetahuan seseorang karena dengan manusia dianggap akan memeperoleh pengetahuan.

Dari hasil penelitian mayoritas pekerjaan responden adalah Wiraswata (33,3%) dan ibu rumah tangga (28,3%). Peneliti berasumsi bahwa wiraswasta yang selalu sibuk mencari nafkah tidak sempat untuk melihat atau mendapatkan informasi tentang senam hamil. Ibu hamil yang hanya sebagai ibu rumah tangga juga menurut pendapat Dwijayanti (1999) memiliki pengertian sebagai wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan tidak mendapatkan informasi yang cukup. Sehingga hal ini menjadikan pengetahuan ibu hamil mayoritas kurang (45%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah multipara (70%). Dan jika dikaitkan antara tingkat pengetahuan dengan status kehamilannya, didapatkan bahwa responden primigravida mayoritas memiliki tingkat pengetahuan


(58)

yang baik (50%), responden multipara mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (54,76%) dan responden grande multipara mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (75%). Peneliti berasumsi tingkat pengetahuan primigravida lebih tinggi dibandingkan multipara karena ibu yang pertama kali hamil biasanya lebih aktif mencari informasi tentang kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil multipara, yaitu melalui buku kehamilan, majalah, koran, TV dan radio. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1992) yang mengatakan bahwa seorang ibu yang akan bersalin untuk pertama kalinya biasanya memiliki ketakutan yang berupa kebingungan sehingga berusaha mendapatkan informasi tentang kehamilan. Tetapi jika dilihat antara multipara dan grande multipara, tingkat pengetahuan multipara lebih rendah daripada tingkat pengetahuan grande multipara. Peneliti berasumsi bahwa hal ini bisa terjadi karena grande multipara lebih mempunyai pengalaman yang lebih banyak pada saat hamil dahulu dan pengalamannya konseling sewaktu ANC (Ante Natal Care) daripada responden yang multipara. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan akan diikuti oleh tindakan yang mengacu berdasarkan banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang itu sendiri.

Bila dilihat dari pengetahuan ibu hamil secara rinci, sebagian besar responden (83,3%) 50 orang, salah dalam menjawab pertanyaan yang ke - 2, yaitu tentang tujuan senam hamil. Mereka tidak tahu bahwa selain memberikan kenyamanan fisik, senam hamil juga bertujuan untuk memperoleh relaksasi yang sempurna. Karena di dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat memutuskan siklus


(59)

kecemasan, ketegangan, dan menstabilkan intensitas emosional ibu hamil yang meningkat (Zimbarg, dkk, 1993). Dan hal ini juga telah dibuktikan oleh Wulandari (2006) dalam penelitiannya yang menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen yang diberikan senam hamil dan kelompok kontrol yang tidak diberikan senam hamil. Tingkat kecemasan kelompok kontrol pada saat pretest

maupun posttest berada pada kategori kecemasan sedang, sementara tingkat kecemasan kelompok eksperimen setelah mengikuti senam hamil semakin menurun yaitu dari kategori kecemasan sedang menjadi rendah.

Walaupun secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil dalam kategori kurang, namun bila dilihat dari pengetahuan ibu hamil secara rinci untuk setiap pertanyaan ada beberapa pertanyaan yang mayoritas dijawab benar oleh responden seperti pertanyaan yang ke 12. Sebanyak 39 orang ibu hamil (65%) menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, yaitu pertanyaan mengenenai manfaat gerakan perut dan mengangkat panggul pada saat melakukan senam hamil dapat menghilangkan sakit punggung. Karena gerakan abdomen dan mengangkat panggul dapat melatih otot abdomen profunda dan transversus yang berfungsi sebagai otot stabilitas inti sehingga gerakan ini mampu menghilangkan sakit punggung (Brayshaw, 2007). Sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh Chelly (2012) yang berjudul “Hubungan Senam Hamil Dengan Penurunan Nyeri Punggung Pada Hamil Trimester Ke-3”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa sebelum dilakukan senam hamil 5 orang mengalami nyeri berat dan setelah dilakukan senam hamil didapatkan 5 orang mengalami nyeri ringan. Dan berdasarkan uji analisa wilconox didapatkan hasil z


(60)

Hitung (-2,889) > z Tabel (0,0020) dan P value (0,04) < taraf signifikasi (0,05). Dan kesimpulan dari penelitiannya adalah ada hubungan yang signifikan senam hamil dengan penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester ke – 3.

2.3 Sikap Responden

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari – hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan aatau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu tindakan atau perilaku. Sikap akan terwujud dalam suatu tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain atau berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang, dan nilai yang berlaku di masyarakat yang menjadi pegangan setiap orang (Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir didapatkan hasil yang mayoritas ibu hamil memiliki sifat yang positif (90%) sebanyak 54 orang. Sikap positif ini perlu dikembangkan karena sikap positif ini akan berpengaruh terhadap perubahan sikap yang lebih baik. Dan dari sikap positif ini tergambar bahwa ada aspek positif yang dinilai ibu tentang senam hamil tersebut, walaupun sikap itu masih reaksi tertutup terhadap suatu objek atau stimulus.

Berdasarkan uraian di atas, jelas terlihat bahwa sikap ibu hamil tentang senam hamil telah positif, sikap ini mengacu pada pendapat Maulana (2009) yang menyatakan faktor yang mempengaruhi sikap tersebut berupa daya pilih seseorang


(61)

untuk menerima atau menolak pengaruh – pengaruh yang datang dari luar serta interaksi di luar kelompok seperti interaksi antar manusia dalam bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalalah dan sebagainya.

Secara keseluruhan sikap ibu hamil dalam kategori positif, namun jika dilihat secara rinci, masih ada ibu hamil yang memiliki sikap negatif terhadap senam hamil (10%). Dan apabila dilihat dari data demografinya, responden yang memiliki sikap negatif tersebut mayoritas bekerja sebagai petani (66,67%), berpendidikan SD (50%), berusia 27 tahun (33,33%), multipara (83,33%) dan berpengetahuan kurang (100%). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Anzwar (2005) yang mengatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pekerjaan, pendidikan, pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain, kebudayaan, motivasi dan faktor emosional.

Dilihat secara rinci dari hasil penelitian ini walaupun dalam persentase yang minoritas masih ada sikap ibu hamil yang tidak setuju (16,7%) melalui pernyataan yang ke – 6 tentang senam hamil akan dilakukan di Puskesmas bersama ibu hamil lainnya yang dipimpin oleh tim medis. Peneliti berasumsi bahwa hal tersebut terjadi karena ibu hamil belum mengetahui manfaat dan pentingnya senam hamil sehingga sebagian kecil ibu hamil masih mempunyai sikap tidak setuju terhadap pelaksanaan senam hamil yang akan di lakukan di Puskesmas bersama ibu hamil lainnya dan dipimpin oleh tim medis.


(62)

48

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir mayoritas berada pada rentang usia 20-30 tahun, dengan pedidikan terakhir SD dan SMP serta bekerja sebagai wiraswasta serta status kehamilan multipara.

Diperoleh bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 orang (25%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 18 orang (30%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 27 orang (45%). Hasil penelitian untuk sikap ibu hamil tentang senam hamil diperoleh hasil yaitu 54 orang (90%) memiliki sikap positif dan 6 orang (10%) memiliki sikap negatif.

2. Saran

2.1.Institusi Pendidikan

Dalam institusi pendidikan diharapkan memberikan sumbangan pemikiran atau masukan bagi institusi pendidikan dan acuan bagi ilmu pengetahuan secara umum.

2.2.Pelayanan Keperawatan

Dalam pelayanan keperawatan khususnya di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten samosir perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil terutama tentang senam hamil dan dibentuk kelas prenatal yang


(63)

melakukan kegiatan senam hamil secara rutin sehingga ibu hamil mengetahui manfaat senam hamil dan mau bekerjasama melakukan senam hamil.

2.3. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi pendidikan keperawatan agar kegiatan pendidikan kesehatan tentang senam hamil dilaksanaakan dengan melibatkan ibu hamil agar ibu hamil mengetahui manfaat senam hamil dan mau melakasanakan senam hamil

2.4 Penelitian Selanjutnya

 Sebagai rekomendasi, sebaiknya peneliti selanjutnya meneliti tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu tentang senam hamil.  Penelitian ini dilakukan pada 60 orang ibu hamil karena penelitian ini hanya

dilakukan pada satu kecamatan saja. Penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini sebaiknya mencakup populasi yang lebih luas.

 Penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil tanpa disertai dengan tindakan. Perlu dilaksanakan penelitian selanjutnya tentang tindakan senam hamil dengan melakukan observasi kepada ibu hamil yang melakukan senam hamil.


(64)

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.Rineka cipta

Azwar, F. 2005. Sikap Manusia dan Pengaturannya edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Keluarga

Brayshaw, E. (2008). Senam Hamil Dan Senam Nifas. Jakarta : EGC

Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Chelly, A. (2012). Hubungan Senam Hamil dengan Penurunan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III. Diambil 4 januari 2014 dari

Dewi & Sunarsih. (2011). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

D. J. Maulana, Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Faswita , W. (2011). Pengetahuan dan Sikap Inisiasi Menyusu Dini Ibu Hamil.

Diambil 4 januari 2014 dari

Huliana, M. (2008). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara Ibnu, dkk (2009). Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Indriati M T. (2006). Panduan lengkap kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi.

Jakarta

Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Mandar Maju

Kushartanti, dkk. (2004). Senam Hamil. Yogyakarta : Lintang Pustaka Kusmiyati, dkk (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya

Mandriati, G. A. (2008). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC


(65)

Maryunani & Sukaryati. (2011). Senam Hamil, Senam Nifas Dan Terapi Musik. Jakarta : CV. Trans Info Media

Notoatmodjo,S.(2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Salemba Medika. Surabaya.

Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Pantikawati & Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Mulia Medika

Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi 6. Bandung : Tarsito

Wulandari, P.Y. (2006). Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama. Diambil tanggal 2

januari 2014 dari

Zimbarg, R. E, Craske & Barlow, D.H (1993). Therapist’s Guide for The Mastery of Your Anxiety and Worry (MAW) Program. United States of America: Graywind Publications Incorporated


(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

No : 440.454/ 98 /I/2014 Pangururan, 18 Januari 2014 Sifat : Biasa Kepada Yth.

Perihal : Keterangan Selesai Penelitian Dekan Fakultas Keperawatan USU di -

Tempat

Sehubungan dengan surat Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara No: 25561/UN5.2.1.13/PPM/2013 mengenai permohonan Pengambilan Data mahasiswa di Puskesmas Buhit yaitu :

Nama : Nuri Siska Silalahi NIM : 121121077 Jurusan : S1 Keperawatan

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Senam Hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kec. Pangururan Kab. Samosir Tahun 2013

Kami memberitahukan bahwa Mahasiswa tersebut telah selesai melaksanakan kegiatan penelitian di Puskesmas Buhit.


(72)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Nama saya adalah Nuri Siska Silalahi / 121121077, mahasisiwi di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Senam Hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dimana penelitian ini tidak akan memberi dampak yang membahayakan. Jika Ibu bersedia, mohon kesediaan Ibu untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan apa adanya tanpa paksaan. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini.

Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini.

Medan, November 2013

Peneliti Responden


(73)

KUISIONER PENELITIAN

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang

Senam Hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan

Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2013

A. DATA DEMOGRAFI

1. Usia Ibu : …… Tahun 2. Pendidikan : SD

SMP SMA

Perguruan Tinggi 3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

PNS

Petani Wiraswasta 4. Kehamilan ke : …….

B. PENGETAHUAN TENTANG SENAM HAMIL

Berikut dibawah ini terdapat pertanyaan pengetahuan mengenai Senam Hamil. Ibu dapat memilih salah satu jawaban yang ibu anggap benar sesuai dengan yang anda ketahui.

1. Senam hamil memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil. Salah satu manfaat dari senam hamil adalah :

a. Melancarkan ASI

b. Menguatkan otot- otot panggul dan perut c. Menghindari ketuban pecah dini

2. Selain untuk memberikan kenyamanan secara fisik, senam hamil juga bertujuan untuk :

a. Memperoleh relaksasi yang sempurna b. Menambah berat badan ibu hamil


(1)

Pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 33 55.0 55.0 55.0

Benar 27 45.0 45.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 38 63.3 63.3 63.3

Benar 22 36.7 36.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 40 66.7 66.7 66.7

Benar 20 33.3 33.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 21 35.0 35.0 35.0

Benar 39 65.0 65.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 47 78.3 78.3 78.3

Benar 13 21.7 21.7 100.0


(2)

Pertanyaan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 29 48.3 48.3 48.3

Benar 31 51.7 51.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 29 48.3 48.3 48.3

Benar 31 51.7 51.7 100.0


(3)

FREQUENCIES VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 /ORDER=ANALYSIS.

SAVE OUTFILE='E:\entry data\SPSS Sikap.sav' /COMPRESSED.

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Pt 1 Pt 2 Pt 3 Pt 4 Pt 5 Pt 6 Pt 7 Pt 8 Pt 9 Pt 10 Pt 11 Pt 12 Pt 13 Pt 14 Pt 15 N Valid 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid S 39 65.0 65.0 65.0

SS 21 35.0 35.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 1 1.7 1.7 1.7

TS 14 23.3 23.3 25.0

S 38 63.3 63.3 88.3

SS 7 11.7 11.7 100.0


(4)

Pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 7 11.7 11.7 11.7

S 44 73.3 73.3 85.0

SS 9 15.0 15.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 2 3.3 3.3 3.3

TS 16 26.7 26.7 30.0

S 37 61.7 61.7 91.7

SS 5 8.3 8.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 5 8.3 8.3 8.3

S 45 75.0 75.0 83.3

SS 10 16.7 16.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 1 1.7 1.7 1.7

TS 10 16.7 16.7 18.3

S 38 63.3 63.3 81.7

SS 11 18.3 18.3 100.0


(5)

Pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 8 13.3 13.3 13.3

S 43 71.7 71.7 85.0

SS 9 15.0 15.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 1 1.7 1.7 1.7

S 47 78.3 78.3 80.0

SS 12 20.0 20.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 1 1.7 1.7 1.7

TS 10 16.7 16.7 18.3

S 42 70.0 70.0 88.3

SS 7 11.7 11.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 2 3.3 3.3 3.3

TS 5 8.3 8.3 11.7

S 44 73.3 73.3 85.0

SS 9 15.0 15.0 100.0


(6)

Pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 3 5.0 5.0 5.0

TS 23 38.3 38.3 43.3

S 31 51.7 51.7 95.0

SS 3 5.0 5.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 16 26.7 26.7 26.7

S 39 65.0 65.0 91.7

SS 5 8.3 8.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS 4 6.7 6.7 6.7

S 50 83.3 83.3 90.0

SS 6 10.0 10.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pertanyaan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SS 7 11.7 11.7 11.7

S 29 48.3 48.3 60.0

TS 15 25.0 25.0 85.0

STS 9 15.0 15.0 100.0


Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 67 103

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Makanan Pendamping ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2014

1 57 81

Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan Tindakan Pengambilan Imunisasi TT di Poliklinik Ibu Hamil RSUP. Haji Adam Malik Tahun 2010

1 38 49

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Pengawasan Kehamilan (Antenatal Care) di Poliklinik Ibu Hamil RSU Dr Pirngadi

2 100 65

GAMBARAN KELUHAN – KELUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Gambaran Keluhan – Keluhan Fisik Dan Psikologis Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 1 18

GAMBARAN KELUHAN-KELUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Gambaran Keluhan – Keluhan Fisik Dan Psikologis Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 1 13

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN TAHUN 2017

0 0 7

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 3 23

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUHIT KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014

0 1 16

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II SOKARAJA - repository perpustakaan

0 0 16