Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP KESESUAIAN
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI KLINIK SUMIARIANI
MEDAN TAHUN 2013
NURSYAHID SIREGAR 125102141
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
(3)
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care
Di Klinik Sumiariani Tahun 2013
Abstrak Nursyahid Siregar
Latar Belakang : Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Ketidaksesuaian jumlah kunjungan Antenatal Care selama kehamilan, menyebabkan masalah dan komplikasi dalam kehamilan masih berlanjut.
Tujuan Penelitian : bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care dengan kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani tahun 2013.
Metode Penelitian : desain penelitian ini bersifat deskritif analitik dengan besar sampel 65 orang ibu hamil trimester III dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data menggunakan analisis chi-square
Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-25 tahun sebanyak 33 orang (50,8%), mayoritas responden berpendidikan menengah yaitu 44 orang (67,7%), mayoritas belum memiliki anak yaitu 19 orang (29,2%), mayoritas melakukan kunjungan >4 kali yaitu 47 orang (72,3 %), mayoritas berpengetahuan baik yaitu 30 orang (46,2 %), mayoritas bersikap positive 48 orang (73,8 %) dan mayoritas melakukan kunjungan Antenatal Care sesuai usia kehamilan yaitu 45 orang (69,2 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care P= 0,000<0,05 dan ada hubungan sikap terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care P= 0,000<0,05. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III berhubungan terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care, sehingga di harapkan agar bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang Antenatal Care, tujuan ibu melakukan Antenatal Care, jadwal kunjungan Antenatal Care, sehingga setiap kunjungan yang dilakukan ibu hamil bermakna dan bermanfaat.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani Tahun 2013”.
PenyusunanKTI ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, Mkes. Selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Diah Lestari Nasution, SST, M.Keb selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan masukan dan nasehat pada penulis semoga Allah memberikan balasan yang setimpal untuknya.
4. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang secara langsung banyak memberikan ilmu kepada penulis selama menjalani pendidikan.
5. Ibu Dina Indarsita SST, M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan banyak masukan dan dr. Arlinda Sari W M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi.
6. Buat Ibunda dan Ayahanda tercinta, abang dan adik tersayang yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moril maupun material.
(5)
7. Seluruh teman D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara,yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan KTI ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini nantinya.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga KTI ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
1. Tujuan Umum ... 5
2. Tujuan Khusus ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
1. Praktik Kebidanan ... 5
2. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu hamil ... 6
3. Penelitian Kebidanan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. PENGETAHUAN ... 7
1. Pengertian Pengetahuan ... 7
2. Tingkat Pengetahuan ... 7
B.SIKAP ... 9
1. Pengertian Sikap ... 9
2. Komponen Pokok Sikap ... 10
3. Tingkatan Sikap ... 11
4. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 11
5. Pengukuran Sikap ... 12
(7)
C. KEHAMILAN ... 13
1. Tanda-Tanda Kehamilan ... 13
2. Antenatal Care ... 15
BAB III KERANGKA KONSEP ... 20
A. Kerangka Konsep ... 20
B. Hipotesis ... 21
C. Defenisi Operasional ... 21
BAB IV METODE PENELITIAN ... 24
A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
C. Tempat Penelitian ... 26
D. Waktu Penelitian ... 26
E. Pertimbangan Etik Penelitian ... 26
F. Instrument Penelitian ... 27
G. Uji Validitas dan Realibilitas ... 29
H. Pengumpulan Data ... 30
I. Analisa Data ... 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
A.Hasil ... 33
B.Pembahasan ... 42
C.Keterbatasan Penelian ... 47
D.Implikasi untuk Pelayanan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan 47
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Defenisi Operasional ... 20 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden menurut karakteristik responden
di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan
Tahun 2013 ... 33
Tabel 5.2Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan
kuesioner pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan
Tahun 2013 ... 35 Tabel 5.3Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan ibu hamil
trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani
Jl.KaryaKasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 ... 36 Tabel 5.4Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner
sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 ... 37 Tabel 5.5Distribusi frekuensi responden menurut sikap ibu hamil
trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani
Jl.KaryaKasih Gg.Kasih XNo.69 J Medan tahun 2013 ... 38 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden menurut kunjungan Antenatal Care di
Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih XNo.69 J Medan
tahun 2013 ... 39 Tabel 5.7 Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
Antenatal Care terhadap kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 ... 40 Tabel 5.8Hubungan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care
terhadap kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 ... 41
(9)
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2. Kuesioner
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Content Validity Lampiran 4. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Surat Balasan Klinik Sumiariani Lampiran 7. Master Tabel
(11)
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care
Di Klinik Sumiariani Tahun 2013
Abstrak Nursyahid Siregar
Latar Belakang : Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Ketidaksesuaian jumlah kunjungan Antenatal Care selama kehamilan, menyebabkan masalah dan komplikasi dalam kehamilan masih berlanjut.
Tujuan Penelitian : bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care dengan kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani tahun 2013.
Metode Penelitian : desain penelitian ini bersifat deskritif analitik dengan besar sampel 65 orang ibu hamil trimester III dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data menggunakan analisis chi-square
Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-25 tahun sebanyak 33 orang (50,8%), mayoritas responden berpendidikan menengah yaitu 44 orang (67,7%), mayoritas belum memiliki anak yaitu 19 orang (29,2%), mayoritas melakukan kunjungan >4 kali yaitu 47 orang (72,3 %), mayoritas berpengetahuan baik yaitu 30 orang (46,2 %), mayoritas bersikap positive 48 orang (73,8 %) dan mayoritas melakukan kunjungan Antenatal Care sesuai usia kehamilan yaitu 45 orang (69,2 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care P= 0,000<0,05 dan ada hubungan sikap terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care P= 0,000<0,05. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III berhubungan terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care, sehingga di harapkan agar bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang Antenatal Care, tujuan ibu melakukan Antenatal Care, jadwal kunjungan Antenatal Care, sehingga setiap kunjungan yang dilakukan ibu hamil bermakna dan bermanfaat.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan, dan nifas (Syafei, 2010). Kematian ibu dan perinatal merupakan tolok ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu Negara (Manuaba.2008)
Kematian maternal menurut WHO ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan (Wiknjosastro.2007).
Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menteri kesehatan Negara-negara Asia Tenggara yang bertemu di New Delhi, India, pada 8-11 September 2008, melakukan pembahasan khusus tentang angka kematian ibu dikawasan Asia Tenggara yang tergolong masih tinggi. WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut pada tahun 2007 dan 2008 yaitu 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu dan anak di kawasan ini terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal, dan Myanmar (Wordpress.2008).
Dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), tahun 2007 AKI 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB 34/1.000 kelahiran hidup serta target Millenium Development Goals (MDGs) yang sudah harus dicapai pada tahun 2015
(13)
yaitu AKI 102/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari profil kabupaten / kota, AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera Utara 123/100.000 kelahiran hidup, namun ini belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi. Berdasarkan estimasi bahwa AKI di Sumut tahun 2008 adalah 260/100.000 kelahiran hidup. Bila kita lihat angka nasional, hasil SDKI terakhir menyebutkan AKI sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan tahun 2002 yang mencapai 307/100.000 kelahiran hidup (Syafei.2010).
Ketidaksesuaian jumlah kunjungan Antenatal Care selama kehamilan, menyebabkan masalah dan komplikasi dalam kehamilan masih berlanjut. Komplikasi tersebut merupakan pencetus tingginya Angka Kematian Ibu (Kusmiyati.2009).
Menurut Manuaba (2008) Kematian ibu dan perinatal terjadi justru pada pertolongan pertama yang sangat diperlukan, sehingga sebenarnya masih banyak mempunyai peluang untuk dapat menghindari atau menurunkannya. Penyebab kematian ibu dan perinatal adalah penyebab langsung (terjadi pada kehamilan yang dikendaki atau tidak, terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan 60-70 %, perdarahan pasca partum 4 kali lebih banyak, preeklamsi dan eklamsi 10-20 %, infeksi 10-10-20 % termasuk partus terlantar, dan lainnya emboli air ketuban dan anesthesia), penyebab antara (persalinan masih di dominasi oleh dukun, Pus ber KB masih rendah, pelayanan gugur kandung illegal oleh dukun, status kesehatan reproduksi), penyebab kematian tidak langsung (jangkauan daerah Indonesia terlalu luas, kemiskinan poleksosbudhankam keluarga, status gizi kurang, keterlambatan memberi pertolongan).
Memperhatikan kenyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa perjalanan untuk terjadinya AKI cukup panjang, yang memberi peluang untuk melakukan intervensi pelayanan yang lebih mantap. Dengan upaya mengendalikan penyebab tidak
(14)
langsung maka penyebab langsung AKI terjadi yaitu perdarahan dan infeksi akan dapat ditekan dan kematian karena preeklamsia dan eklamsia dapat diturunkan dengan melakukan perawatan antenatal secara intensif (Manuaba.2008).
Dengan melakukan asuhan antenatal sebanyak empat kali sudah dianggap cukup (sekali setiap trimester, dua kali pada trimester ketiga). Tujuan pemberian asuhan ini adalah mempersiapkan kehamilan sehat optimal, mempersiapkan persalinan aman dan bersih, menentukan kehamilan dengan risiko, mempersiapkan kesehatan pasca partus dan laktasi, memberi KIE atau motivasi keluarga berencana. Bila kehamilan berisiko rendah, dapat diatasi secara setempat. Bila kehamilan dicurigai berisiko tingggi harus dilakukan rujukan ke rumah sakit (Manuaba.2008).
Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah pertolongan persalinannya. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan kunjungan antenatal minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali trimester II, dan 2 kali trimester III (Yulaikhah.2009).
Pemeriksaan Antenatal Care juga dipengaruhi oleh perilaku ibu hamil yang pada dasarnya terbentuk dari dua faktor yaitu, faktor internal meliputi tingkat pengetahuan (kecerdasan), tingkat emosi, sikap, motivasi, dan faktor eksternal meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Jadi perilaku ibu hamil dalam merawat kehamilannya juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap terhadap kehamilannya (Notoadmodjo, 2003).
Data yang diperoleh pada cakupan kunjungan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Kota Medan tahun 2007 yaitu K1: 95,88%, K4: 92,08% dan pada tahun 2008 yaitu K1: 95,00%, K4: 90,66% (Depkes, 2009). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat penurunan cakupan kunjungan ibu hamil pada tahun 2008.
(15)
Cakupan K1 dan K4 masih perlu ditingkatkan seoptimal mungkin sehingga target pelayanan Antenatal Care dapat tercapai sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % pada Tahun 2015 (Dinkes.2008).
Langkah kegiatan untuk mencapai K4 95 % adalah pengadaan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), pendataan bumil (ibu hamil), pelayanan antenatal sesuai standar, kunjungan rumah bagi yang Drop Out, pembuatan kantong persalinan, pelatihan KIP/konseling, pencatatan dan pelaporan, supervisi, monitoring dan evaluasi (Dinkes.2008).
Klinik Sumiariani merupakan BPM yang memberikanan pelayanan kesehatan salah satunya adalah pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil. Berdasarkan survey awal dari 10 status ibu hamil terdapat 8 ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care sesuai usia kehamilan, dan 2 ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal Care tidak sesuai usia kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani tahun 2013.
(16)
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui karaktristik ibu hamil trimester III berdasarkan umur, pendidikan, paritas dan jumlah kunjungan Antenatal Care.
b) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care
c) Untuk mengetahui gambaran tentang kesesuaian kunjungan Antenatal Care
d) Untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Praktik Kebidanan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi klinik bersalin maupun tenaga kesehatan lainnya tentang upaya meningkatkan pelayanan Antenatal Care.
(17)
2. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu Hamil
Penelitian ini digunakan untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang teknik kesesuaian kunjungan Antenatal Care sehingga para ibu dan keluarga menyadari dan memahami pentingnya kesuaiain kunjungan Antenatal Care.
3. Penelitian Kebidanan
Sebagai masukan dan tambahan informasi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang sama.
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, pencuiman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo.2003)
2. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan.
a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Temasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
(19)
b) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyinpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplkasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun informasi baru dari informasi-informasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
(20)
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
(Notoatmodjo.2003)
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitin atau responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo.2003).
B. Sikap
1. Pengertian SIkap
Sikap merupakan reaksi atau respon terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari pengetahuan dan sikap yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimuluas sosial (Notoatmodjo.2003).
Newcomb, salah seorang psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu pengetahuan dan sikap. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
(21)
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo.2003).
Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar.2007).
2. Komponen pokok sikap
Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok.
a) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek. b) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. c) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo.2003).
(22)
3. Tingkatan sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan. a) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
b) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernanyataan responden terhadap suatu objek.
(Notoatmodjo.2003)
4. Faktor yang mempengaruhi sikap
Menurut Maulana (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu : a) Faktor Internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia
itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
(23)
b) Faktor Eksternal yaitu faktor yang terdapat dari luar diri manusia itu sendiri. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalah, dan sebagainya.
5. Pengukuran Sikap
Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara, yang pada garis besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung yaitu subjek secara langsung dimintai pendapat bagaimana sikapnya terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survei (misal public option survey). Sedangkan secara langsung yang berstruktur yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti (Arikunto, 2006).
6. Pengukuran sikap model Likert
Pengukuran sikap model Likert juga dikenal dengan pengukuran sikap skala Likert. Skala Likert juga dikenal sebagai Summated Rating Method (Hidayat.2007). Didalam skala Likert subjek yang akan diteliti disuruh memilih salah satu jawaban yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yang disedikan oleh Likert.
(24)
Adapun alternatif jawaban yang disediakan oleh Likert adalah : a) Sangat Setuju (Strongly approve)
b) Setuju (Approve)
c) Tidak Setuju (Disapprove)
d) Sangat Tidak Setuju (Strongly Disapprove)
C. Kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani atau spermatozoa (Saminem.2008).
1. Tanda-tanda kehamilan menurut Sulistyawati (2009) adalah a) Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) 2) Terasa gerakan janin
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio
4) Pada permeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu) b) Tanda tidak pasti kehamilan
1) Rahim membesar 2) Randa hegar
3) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva
4) Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas kea rah pembesaran tersebut.
(25)
5) Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi
6) Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat 7) Ballottement positif
jika dIlakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara mengggoyang-goyangkannya di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain.
8) Tes urin kehamilan (tes HCG) positif
Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormone gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.
c) Dugaan Hamil
1) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid) 2) Nausea, anoreksia, emesis, hipersalivasi
3) Pusing
4) Miksing/sering buang air kecil 5) Obstipasi
6) Hiperpigmentasi: striae, cloasma, linea nigra. 7) Varises
8) Payudara menegang 9) Perubahan perasaan 10)BB bertambah
(26)
2. Antenatal Care (ANC)
Menurut Depkes R.I tahun 1997 Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pelayanan antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan (Pantikawati, Ika & Saryono. 2010).
Asuhan antenatal (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim (Yulaikhah.2009).
Asuhan antenatal (Antenatal Care) meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan umum, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (risiko tinggi, risiko meragukan atau risiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapakan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well born baby) dan kesehatan ibu yang baik (well health mother), mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi, memfasilitasi
pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir nifas (Manuaba. 2008).
a) Tujuan Antenatal Care
Adapun tujuan ANC menurut WHO dalam Yulaikhah (2009), yaitu: 1) Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan pada saat persalinan 2) Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan
3) Perawatan neonatus-bayi
(27)
Secara khusus, pengawasan antenatal bertujuan:
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas
3) Memberi nasehat dan memberi petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Yulaikhah.2009)
b) Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Istilah “kunjungan” di sini tidak mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi setiap kontak tenaga kesehatan (di posyandu, pondik bersalin desa, kunjungan rumah) dengan ibu hamil untuk memberikan pelayanan antenatal sesuai standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes.2005).
Setiap ibu hamil menghadapi risiko komplikasi yang bias mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antennal:
1). Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) 2). Satu kali kunjungan selama trimester kedua (14-28 minggu)
3). Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36)
(28)
Jadwal pemeriksaan Antenatal Care menurut Yulaikhah (2009) adalah: 1) Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. 2) Pemeriksaan ulang
a) Setiap bulan umur kehamilan 6-7 bulan
b) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c) Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampa terjadi persalinan.
d) Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu. c) Tempat pelayanan Antenatal Care
Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek.
d) Standar asuhan antenatal yang di programkan
Menurut Yeyeh dan Lia (2011) standar asuhan antenatal yang di programkan “7 T”:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Pertambahan berat badan pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI: Boddy Masa Indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berta badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu <145 cm (Prawairaharjo,2005)
(29)
2) Ukur tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau sistolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengidentifikasi hipotensi persalinan.
3) Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya (Depkes RI,2001)
4) Pemberian imunsisasi Tenus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu atau yang kedua diberikan 2 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
5) Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual menghilang, diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tablet zat besi sebaiknya
(30)
tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi perhari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia.
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS
7) Temu wicara (Konseling dan pemecahan masalah)
Anamnese meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.
(31)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara variabel satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo.2010).
Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani dijelaskan dalam bentuk bagan berikut ini:
Skema.1.Kerangka Konsep
Kesesuaian kunjungan Antenatal Care Pengetahuan
tentang antenatal care
Sikap tentang antenatal care
(32)
B. Hipotesis
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
C. Defenisi Operasional
Tabel 1. Defenisi Operasional N o Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Pengetahuan Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan Antenatal Care.
Kuesioner Dengan menghitu ng jawaban responden pada kuesioner 1.Baik: bila responden menjawab benar 11-15 dari seluruh pertanyaan. 2.Cukup: bila responden menjawab benar 6-10 dari seluruh pertanyaan. 3.Kurang: bila responden menjawab benar 0-5 dari
(33)
seluruh pertanyaan 2 Sikap Sikap adalah
reaksi atau respon yang masih tertutup dari ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care
Kuesioner Dengan menghitu ng jawaban responden pada kuesioner 1.Sikap Positif: bila skor
responden 38-60. 2.Sikap Negatif: bila skor responden 15-37,5 Nominal
3 Kesesuaian kunjungan Antenatal Care Kesesuaian kunjungan Antenatal Care adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai jadwal pemeriksaan Rekam Medik Dengan melihat rekam medic yaitu status pasien. 1.sesuai bila melakukan kunjungan Antenatal Care sesuai jadwal yaitu 1 kali trimester I, 1 kali trimester II, dan 2 kali trimester III
2.Tidak sesuai
(34)
yaitu 1 kali trimester I, 1 kali trimester II, dan 2 kali trimester III
bila tidak melakukan kunjungan Antenatal Care sesuai jadwal yaitu 1 kali trimester I, 1 kali trimester II, dan 2 kali trimester III
(35)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini bersifat Deskriptif Korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Rancangan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo.2010.hlm.115). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 77 orang ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo.2010).
Sampel menggunakan rumus: n= N
(36)
Keterangan :
N : Besarnya populasi n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan (ketetapan yang diinginkan) (0,05)
n = 77 1+ 77 (0,052) = 77
1+ 0,1925 = 64,57
= 65 orang
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu mengambil sampel yang kebetulan ada atau tersedia saat melakukan penelitian di Klinik Sumiariani pada bulan Februari sampai dengan akhir bulan April dengan Kriteria :
a) Ibu hamil trimester III >36 minggu
b) Ibu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, dapat membaca dan menulis
c) Ibu bersedia menjawab pernyataan diajukan secara tulisan
d) Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan suka rela.
(37)
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan. Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan karena adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, lokasi mudah dijangkau, menghemat waktu dan biaya, dan lokasi ini belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.
D. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2013.
E. Pertimbangan Etik Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari ketua program D-IV bidan pendidik fakultas keperawatan USU. Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pemilik Klinik Sumiariani, setelah permohonan izin diluluskan, kuesioner diberikan kepada sampel yang diteliti. Sampel dalam penelitian terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan penelitian yang dilakukan serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang terjadi selama dan sesudah pengumpulan data serta dijelaskan juga bahwa partisipasi responden yang diteliti bersifat sukarela. Responden mempunyai hak untuk mengundurkan diri dan peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden diminta untuk menandatangani lembaran persetujuan (informed consent) yang dilanjutkan dengan pengisian lembar kuesioner.
(38)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden (anonymity) pada lembaran kuesioner tetapi menggunakan nomor kode masing-masing lembar kuesioner tersebut. Dalam hal ini hanya peneliti yang mempunyai
akses terhadap informasi tersebut. Masalah ini merupakan m asalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan (confidentiality) hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.
F. Instrument Penelitian 1. Kuesioner Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrument penelitian secara struktural berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik responden, mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care berupa kuesioner pengetahuan yang berisi 15 pernyataan tipe check list dan kuesioner sikap berisi 15 pernyataan dengan tipe check list yang disusun sendiri oleh penulis dengan arahan dari pembimbing.
a) Pernyataan untuk pengetahuan sebanyak 15 pernyataan dengan bentuk pernyataan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban : benar dan salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai 1 (skor = 1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol ( skor = 0).
1). Menentukan skor kategori P = Rentang ( R )
Banyak kelas
(39)
Dimana P adalah panjang kelas interval, R adalah selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dan banyak kelas merupakan banyaknya kelompok/ lebar interval yakni baik, cukup, kurang. Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan :
Menentukan skor tertinggi dan skor terendah yaitu skor tertinggi adalah 15 dan terendah adalah 0.
Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Skor tertinggi – Skor terendah = 15-0
= 15
P =
= 5
Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut : • Jika skor responden 0-5, maka pengetahuan responden adalah
kurang
• Jika skor responden 6-10, maka pengetahuan responden adalah cukup
• Jika skor responden 11-15, maka pengetahuan responden adalah baik
b) Peryataan untuk sikap terdiri dari 15 pernyataan positif pemberian skornya adalah menurut skala Likert menggunakan 4 kategori yakni untuk jawaban ” Sangat setuju (SS) = diberi skor 4, Setuju (S) = diberi skor 3, Tidak setuju (TS) = diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi
(40)
1). Menentukan skor kategori P = Rentang ( R )
Banyak kelas
Dimana P adalah panjang kelas interval, R adalah selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dan banyak kelas merupakan banyaknya kelompok/ lebar interval yakni positif dan negatif. Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan :
Menentukan skor tertinggi dan skor terendah yaitu skor tertinggi adalah 60 dan terendah adalah 15.
Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Skor tertinggi – Skor terendah = 60-15
= 45
= 22,5
Untuk menentukan kategori sikap adalah sebagai berikut :
• Jika skor responden 15 – 37,5, maka sikap responden adalah negatif
• Jika skor responden 38 – 60, maka sikap responden adalah positif
G. Validitas dan Realibilitas Instrumen
Validitas adalah menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas isi (content validity) yang terdiri dari 15 pernyataan pengetahuan dan 15 pernyataan
(41)
sikap. Uji validitas dilakukan secara conten validity kepada ahlinya. Hasil dari content validity index yang didapat adalah 0,78 untuk kuesioner pengetahuan, dan 0,82 untuk kuesioner sikap.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapar dipercaya atau dapat di andalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuruan itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pada uji reliabilitas ini telah diujikan pada 10 responden yang lain tetapi memiliki kriteria yang sama maka menghasilkan suatu kesimpulan yang sama. Uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Dikatakan reliable bila nilai alpha 0,7. Hasil uji reabilitas pada pengetahuan didapat nilai α = 0,973 dan hasil uji reabilitas pada sikap didapat nilai α = 0,975 , sehingga instrumen ini sudah reliabel.
H. Pengumpulan Data
Pada tahap awal penelitian ini setelah peneliti mendapatkan izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan program D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, Kemudian surat tersebut diajukan kepada Klinik Sumiariani, setelah mendapat izin dari Ibu Sumiariani selanjutnya peneliti melaksanakan pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer datanya diambil langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner, setelah semua jawaban dari responden diperoleh selanjutnya diberi nilai untuk setiap jawaban dari tiap-tiap pernyataan yang ada dengan menggunakan skala ukur yang telah ditentukan. Data sekunder
(42)
diambil dari Rekam Medik Klinik Sumiariani dan melihat kunjungan Antenatal Care ibu hamil dari masing-masing status ibu hamil.
Peneliti menjelaskan tentang tujuan dari penelitian yang dilakukan, serta menanyakan kepada calon responden apakah bersedia.Setelah calon responden bersedia, maka diminta untuk menandatangani lembaran persetujuan (informed consent) dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembaran kuesioner. Jika peneliti dibutuhkan oleh responden, maka peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner. Peneliti mengambil kembali lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden pada hari yang sama.
I. Analisi Data
1. Pengolahan data
Agar analisa penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada 4 tahapan dalam pengolahan data harus dilalui, yaitu :
a) Editing
Merupakan kegiatan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan yaitu pengecekan pengisian formulir atau kuesioner di mana harus lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
b) Koding
Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka/bilangan. Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat analisa data dan juga mempercepat pada saat entry data.
(43)
c) Data Entry
Setelah data di coding maka data dari kuesioner dimasukkan ke dalam program computer.
d) Cleaning
Yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.
Melakukan Tehnik Analisa a) Univarat
Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase tiap variable yang diteliti yang meliputi : umur, pendidikan, paritas, jumlah kunjungan Antenatal Care, pengetahuan tentang antenatal care, sikap tentang Antenatal Care, dan kunjungan Antenatal Care.
b) Bivariat
Analisa data dilakukan dengan uji statistic menggunakan chi-square, untuk melihat adanya hubungan antara variable independen dan variable dependen dengan derajat kemaknaan α =0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p value > 0,05 maka Ho gagal ditolak.
(44)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 dengan jumlah responden sebanyak 64 orang, telah diperoleh hasil penelitian dan disajikan dalam bentuk analisa univariat dan analisa bivariat.
1. Analisa Univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care. Berikut ini akan dijabarkan hasil identifikasi karakteristik responden (umur, pendidikan, paritas dan kunjungan Antenatal Care), serta pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care.
a) Karakteristik responden
Berdasarkan tabel 5. 1. menunjukkan bahwa dari 65 orang responden sebagian besar responden 33 orang (50,8 %) berumur 20-25 tahun, sebagian besar responden 44 orang (67,7%) berpendidikan menengah dan sebagian besar responden 19 orang (29,2%) belum memiliki anak. Dan jumlah kunjungan sebagian besar responden 47 orang (72,3%) sebanyak ≥4 kali.
(45)
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden menurut karakteristik responden di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan Tahun 2013 (n= 65)
No Karakteristik Responden Frekuensi (f) Presentasi (%) 1. Umur 20-25 tahun 26-30 tahun >30 tahun 33 19 13 50,8 29,2 20 2. Pendidikan Pendidikan dasar Pendidikan menengah Perguruan Tinggi 9 44 12 13,8 67,7 18,5 3. Paritas Belum ada 1 anak 2 anak 3 anak 19 17 16 13 29,2 26,2 24,6 20 4. Jumlah Kunjungan
1 kali 2 kali 3 kali ≥4 kali 2 3 13 47 3,1 4,6 20 72,3
b) Pengetahuan ibu hamil di ukur dengan menggunakan kuesioner
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden tentang Antenatal Care dengan kesesuaian kunjungan Antenatal Care selama kehamilan sebanyak lima belas pernyataan yaitu nomor 1 sampai 15 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu pernyataan tentang kehamilan dan persalinan hal yang normal, pemeriksaan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ketenaga kesehatan, pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, sedangkan pernyataan yang paling banyak dijawab salah yaitu pernyataan selama hamil tablet penambah darah diminum minimal 90 tablet, pemberian
(46)
imunisasi tetanus toxoid (TT) pada kehamilan diberikan 2 kali saja, imunisasi tetanus toxoid berguna untuk mencegah bayi dari tetanus.
Jika dilihat dari persentase responden yang menjawab benar yaitu pernyataan tentang ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ketenaga kesehatan (96,88), sedangkan responden yang menjawab salah yaitu pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) pada kehamilan diberikan 2 kali saja (54,69).
(47)
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner pengetahuan
ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan Tahun 2013 (n=65)
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
Benar Salah
F % f %
1. Kehamilan dan persalinan hal yang normal 60 93,75 4 6,25 2. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayinya
61 95,32 3 4,69 3. Saat pemeriksaan kehamilan denyut jantung
janin harus di dengar
59 92,19 5 7,82 4. Amenore/ merupakan dugaan kehamilan 51 79,68 13 20,32 5. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan
ketenaga kesehatan
62 96,88 2 3,13
6. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali
60 93,75 4 6,25 7. Pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat
keluhan-keluhan tertentu selama kehamilan
55 85,94 9 14,07 8. Penimbangan berat badan dilakukan saat
pemeriksaan kehamilan
58 90,63 8 12,5 9. Imunisasi tetanus toxoid berguna untuk
mencegah bayi dari tetanus
33 51,57 31 48,44 10. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
pada kehamilan diberikan 2 kali saja
29 45,32 35 54,69 11. Selama hamil tablet penambah darah
diminum minimal 90 tablet.
39 60,94 25 39,07 12. Manfaat dari tablet penambah darah tersebut
adalah untuk mencegah anemia (kurang darah)
58 90,63 8 12,5
13. Tablet penambah darah diminum satu tablet sehari setelah rasa mual menghilang
48 75 16 25
14. Tablet penambah darah sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi
52 81,25 12 18,75 15. Rencana persalinan didiskusikan oleh ibu
hamil, keluarga dan tenaga kesehatan.
47 73,43 17 26,56
c) Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care
Peneliti membagi pengetahuan responden menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 65 orang responden terdapat mayoritas responden 30 orang (46,2 %) berpengetahuan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini.
(48)
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X
No.69 J Medan tahun 2013 (n=65)
Variabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Pengetahuan
Baik Cukup Kurang
30 19 16
46,2 29,2 24,6
d) Sikap ibu hamil di ukur dengan menggunakan kuesioner
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa hasil sikap responden tentang Antenatal Care dengan kunjungan Antenatal Care selama kehamilan sebanyak lima belas pernyataan yaitu nomor 1 sampai 15 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak menyatakan sangat setuju yaitu ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek, semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan, setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali agar perkembangan janinnya dapat dipantau, sedangkan pernyataan yang paling banyak dijawab sangat tidak setuju yaitu pernyataan suntikan tetanus toxoid sangat diperlukan ibu hamil selama kehamilan untuk mencegah tetanus pada bayi, setiap ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Jika dilihat dari persentase responden yang menjawab sangat setuju ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek (75 %) yaitu, sedangkangkan responden yang
(49)
menjawab sangat tidak setuju yaitu setiap ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan (17,19 %)
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani
Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan 2013 (n=65)
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
SS S TS STS
f % f % f % f %
1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali agar perkembangan janinnya dapat dipantau
45 70,31 15 23,43 2 3,12 2 3,12
2. Kunjungan pada triwulan-1 dilakukan minimal 1 kali
28 43,75 26 40,63 6 9,38 4 6,25 3. Kunjungan pada triwulan-2
dilakukan minimal 1 kali
27 42,19 23 35,94 9 14,06 5 7,81 4. Kunjungan pada triwulan-3
dilakukan minimal 2 kali
43 67,18 10 15,62 6 9,37 5 7,81 5. Semakin tua kehamilan harus
sering melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan.
47 73,44 8 12,5 6 9,38 3 4,69
6. Pemeriksaan pertama
dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
30 46,88 20 31,25 9 14,07 7 10,94
7. Dengan memeriksakan
kehamilan maka komplikasi kehamilan dapat dicegah
35 54,69 20 21,35 6 9,38 3 4,69
8. Ibu hamil dapat melaksanakan
pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek
48 75 10 15,62 3 4,69 4 6,25
9. Penimbangan berat badan harus dilakukan pada setiap pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan berat badan ibu
41 64,06 20 31,25 12 18,75 1 1,56
10. Pengukuran tekanan darah dilakukan harus dilakukan setiap periksa kehamilan
38 59,38 12 18,75 10 15,63 6 9,38
11. Setiap kunjungan ibu hamil perlu didengar detak jantung janin untuk memantau
(50)
perkembangan janin
12. Saat pemeriksa hamil bidan / dokter memberikan konseling (tanya jawab).
28 43,75 17 26,57 11 17,19 8 12,5
13. Setiap ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
29 45,32 15 23,43 9 14,07 11 17,19
14. Tablet penambah darah sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan obat
30 46,88 12 18,75 14 21,88 8 12,5
15. Suntikan tetanus toxoid sangat diperlukan ibu hamil selama kehamilan untuk mencegah tetanus pada bayi
23 35,94 20 31,25 13 20,32 10 15,62
e) Sikap ibu hamil
Peneliti membagi sikap responden menjadi dua kategori yaitu positif dan negativ. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 65 orang responden terdapat mayoritas responden 48 orang (73,8%) bersikap positive. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden menurut sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X
No.69 J Medan Tahun 2013 (n=65)
Variabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Sikap Positive Negative 48 17 73,8 26,2
f) Kesesuaian kunjungan Antenatal Care
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 65 orang responden terdapat mayoritas responden 45 orang (69,2 %) melakukan kunjungan
(51)
Antenatal Care. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini.
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi responden menurut kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X
No.69 J Medan tahun 2013 (n=65)
Variabel Frekuensi (f) Presentasi (%) Kunjungan Antenatal Care
Sesuai usia kehamilan Tidak sesuai usia kehamilan
45 20
69,2 % 30,8 %
2. Analisa Bivariat
a) Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care
Berdasarkan tabel 5.7, hasil penelitian didapatkan bahwa analisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care: dari 30 responden berpengetahuan baik memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 30 responden (100%). Dari 19 orang berpengetahuan cukup, memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 12 responden (63,2%), dan yang tidak memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 7 responden (36,8%). Sedangkan dari 16 orang berpengetahuan kurang, memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 3 responden (18,8%), dan yang tidak memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 13 responden (81,2%).
Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care
(52)
diperoleh nilai p = 0,000. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
Tabel 5.7
Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani Jl.Karya
Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan Tahun 2013 (n=65)
Pengetahuan
Kesesuaian Kunjungan
Total p value Sesuai usia
kehamilan
Tidak sesuai usia kehamilan
F % F % F %
Baik 30 100 0 0 30 100
0,000
Cukup 12 63,2 7 36,8 19 100
Kurang 3 18,8 13 81,2 16 100
Total 44 68,7 20 31,3 64 100
b) Hubungan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care
Berdasarkan tabel 5.8, hasil penelitian didapatkan bahwa analisis hubungan antara sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care: dari 48 responden bersikap positif memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 40 responden (83,3%), dan 8 responden (16,7 %) dengan kunjungan tidak sesuai usia kehamilan. Sedangkan dari 17 orang bersikap negativ, memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 5 responden (29,4%), dan yang tidak memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan yaitu 12 responden (70,6%).
Hasil analisis hubungan antara sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kunjungan Antenatal Care diperoleh nilai p = 0,000.
(53)
Hal ini berarti ada hubungan antara sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
Tabel 5.8
Hubungan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care di Klinik Sumiariani
Jl.Karya Kasih Gg.Kasih X No.69 J Medan tahun 2013 (n=65)
Sikap
Kesesuaian kunjungan
Total p value Sesuai usia
kehamilan
Tidak sesuai usia kehamilan
F % F % F %
Positif 40 83,3 8 16,7 48 100
0,000
Negatif 5 29,4 12 70,6 17 100
Total 44 68,7 20 31,3 64 100
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini peneliti menguraikan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care, serta bagaimana identifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
1. Interpretasi dan diskusi hasil
a. Pengetahuan responden tentang Antenatal Care
Berdasarkan tabel 5.2 pengetahuan responden terhadap kunjungan Antenatal Care diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 30 orang (46,1 %).
Hasil tabel silang diketahui 30 responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki latar belakang pendidikan tinggi sebanyak 11 orang,
(54)
pendidikan menengah 16 orang, pendidikan dasar 3 orang. Dan berlatarbelakang umur 20-25 tahun sebanyak 10 orang, umur 26-30 sebanyak 8 orang, umur >30 sebanyak 12 orang.
Tingkat pengetahuan responden yang baik tersebut dapat dihubungkan dengan tingkat pendidikan responden lebih banyak pada tingkat pendidikan menengah daripada tingkat pendidikan dasar, dan usia yang mayoritas >30 tahun. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 2003). Sementara orang usia muda akan mudah menyerap informasi, darimanapun dan hal itu akan berujung pada semakin baiknya pengetahuan (Hurlock,1999).
b. Sikap responden tentang Antenatal Care
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap positive sebanyak 48 orang (73,8 %) dan minoritas memiliki sikap negative sebanyak 17 orang (26,6 %) yang menunjukkan sikap negative terhadap kunjungan Antenatal Care.
Hasil tabel silang diketahui 48 responden yang memiliki sikap positiv memiliki latar belakang pengetahuan baik sebanyak 29 orang, pengetahuan cukup 17 orang, pengetahuan kurang sebanyak 2 orang
Hal ini dapat terjadi mungkin karena sebagian besar tingkat pengetahuan responden dalam rentan cukup dan baik. Pembentukan sikap sendiri diawali setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek (ANC) kemudian akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau obyek
(55)
tersebut (Notoatmodjo, 2003). Hal lain yang bisa dihubungkan adalah pengetahuan. Diketahui adanya responden yang bersikap negatif bisa disebabkan karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka tahu jadwal kunjungan Antenatal Care
c. Kunjungan Antenatal Care
Sebagian besar ibu hamil, sebanyak 45 orang (69,2%) melakukan kunjungan sesuai dengan usia kehamilan, sedangkan 20 orang (30,8%) tidak melakukan kunjungan sesuai usia kehamilan karena mereka sudah mempunyai pengalaman melalui kehamilan sebelumnya. Mereka tidak mengalami resiko walaupun pemeriksaan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Hasil tabel silang diketahui 45 responden yang memiliki kunjungan sesuai usia kehamilan memiliki latar belakang paritas belum ada sebanyak 10 orang, paritas 1 sebanyak 9 orang, paritas 2 sebanyak 15 orang, dan paritas 3 sebanyak 11 orang.
Ada atau tidaknya resiko pada saat kehamilan bukan merupakan jaminan pada kehamilan berikutnya. Setiap ibu hamil menghadapi risiko yang bisa mengancam kehidupnnya. Dengan demikian, setiap kehamilan seharusnya dilakukan pemeriksaan agar dapat dipantau kemajuan kehamilan (Prawiraharjo, 2002).
(56)
d. Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 , maka terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p<0,05) artinya ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
Hal ini sesuai dengan penelitian Shila Priyadarsini Tanone (2012), hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan kunjungan Antenatal Care dengan uji korelasi Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan p=0,005 untuk pengetahuan dan p=0,007 untuk sikap dengan nilai p < α 0,05 terhadap kepatuhan kunjungan Antenatal Care .
Peningkatan pengetahuan dapat diperoleh melalui sarana informasi baik elektronik (televisi, radio) maupun media cetak (koran, majalah) dan juga dapat diperoleh melalui penyuluhan-penyuluhan tentang Antenatal Care yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pengetahuan mengenai kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil. Dalam hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal tetapi juga dari pendidikan informal.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melaui panca indera manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
(57)
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
e. Hubungan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kunjungan Antenatal Care
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 , maka terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p<0,05) artinya ada hubungan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care.
Hal ini sesuai dengan penelitian Shila Priyadarsini Tanone (2012), hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan kunjungan Antenatal Care dengan uji korelasi Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan p=0,005 untuk pengetahuan dan p=0,007 untuk sikap dengan nilai p < α 0,05 terhadap kepatuhan kunjungan Antenatal Care .
Menurut Azwar (2009) individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakan akan merugikan dirinya. Ini dapat diartikan bahwa semakin seseorang mengerti dan memiliki pengetahuan yang baik tentang kesesuaian kunjungan Antenatal Care, maka orang tesebut cenderung bersikap lebih positif. Tetapi tidak selamanya orang yang mempunyai pengetahuan baik akan memiliki sikap yang positif, atau sebaliknya yang mempunyai pengetahuan kurang akan memiliki sikap yang negatif.
(58)
Sikap ibu hamil tersebut dapat diubah untuk menjadi lebih baik ataupun sikap positif. Sikap yang kurang baik (negatif) dalam kunjungan Antenatal Care dapat diubah dengan memberikan penyuluhan maupun pendidikan kesehatan sehingga ibu memahami bahwa memeriksakan diri selama kehamilan merupakan cara untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan akan membantu proses persalinan.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya dan mengontrol kondisi yang berkaitan dengan proses dan hasil penelitian secara optimal, namun berbagai kendala tidak jarang muncul. Keterbatasan pada saat melaksanakan penelitian ini antara lain, dalam menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden sehingga timbul keengganan responden dalam mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.
D. Implikasi untuk Pelayanan Kebidanan/Pendidikan Bidan 1. Untuk Asuhan Kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang pentingnya Antenatal Care sesuai dengan usia kehamilan, agar dapat dipantau perkembangan kehamilan serta dapat dicegah komplikasi kehamilan
(59)
2. Untuk Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya tentang Antenatal Care untuk menciptakan kehamilan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat.
(60)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
1. Karaktristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: dari 65 orang responden mayoritas berumur antara 20-25 tahun, berpendidikan menengah, belum memiliki anak dan jumlah kunjungan Antenatal Care sebanyak >4 kali kunjungan.
2. Dari 65 orang, 30 orang (46,2%) diantaranya mempunyai tingkat pengetahuan baik dan 48 orang (73,8%) diantaranya mempunyai sikap positive.
3. Dari 65 orang, 45 orang (69,2%) memiliki kunjungan sesuai dengan usia kehamilan.
4. Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care terhadap kesesuaian kunjungan Antenatal Care dengan p=0,000<0,05 pada pengetahuan dan p=0,000<0,05 pada sikap .
B. SARAN
1. Praktik Kebidanan
Diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi klinik bersalin maupun tenaga kesehatan lainnya tentang upaya meningkatkan pelayanan Antenatal Care. Dan diharapkan bidan dapat lebih memberikan pendidikan kesehatan tentang Antenatal Care, tujuan ibu melakukan Antenatal Care, jadwal kunjungan Antenatal Care, sehingga setiap kunjungan yang dilakukan ibu hamil bermakna dan bermanfaat.
(61)
2. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu Hamil
Diharapkan kepada ibu hamil untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang kesesuaian kunjungan Antenatal Care tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi lebih aktif lagi untuk mencari informasi misalnya dari media cetak (formulir K1, K4,dan buku KMS) agar kunjungan Antenatal Care yang dilakukan ibu hamil lebih bermanfaat.
3. Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan masukan pengetahuan dan informasi serta pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
(62)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Depkes RI.2005. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
. 2009.Kunjungan K1 Dan K4
tanggal 27 Oktober 2012
Dinkes.2008. Lampiran Menkes Nomor: 828/MENKES/SK/IX/2008.
Hidayat, A.A.A (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Terbaik Analisis Data. Salemba Medika : Jakarta
Kusmiyati, Yuni., Wahyuningsih., & Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta :Fitramaya
Manuaba, I.A.C. et. all. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Maulana, J.D.H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pantikawati, Ika & Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, S. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka.
Saminem. 2008. Seri Asuhan Kebidanan : Kehamilan Normal. Jakarta:EGC.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
Syafei, Candra. 2010. Penurunan AKI/AKB Secara Komprehensif.
(63)
Tanone, Shila Priyadarsini.2011. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Primigravida di Rumah Sakit Umum Daerah Ekapata Kabupaten Sumba Barat. http://repository.library.uksw di akses pada tanggal 21 Juni 2013
Wiknjosastro, H. et. all. 2007. Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Cetakan 9. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wordpress.2008. Angka Kematian Ibu Di Asia Tenggara Paling Tinggi Di Dunia.
(64)
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Nursyahid Siregar / 125102141 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Dengan Kunjungan Antenatal Care”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya saya mohon kesediaan saudara dalam melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan saudara.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi saudara dan semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Terima kasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.
Medan, Februari 2013
Peneliti Responden
(65)
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
DI KLINIK SUMIARIANI TAHUN 2013
Petunjuk Pengisian :
1. Responden diharapkan untuk memberikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia.
2. Setiap pernyataan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai menurut ibu. 3. Semua pernyatan hendaknya dijawab dengan sebenarnya.
A. Karakteristik/Identitas Responden
No Responden :
Umur : tahun
Pendidikan terakhir : SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat Diploma Sarjana Jumlah Anak : Belum Ada
1 Anak 2 Anak 3 Anak
>3 Anak
(66)
B. Pernyataan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Antenatal Care Beri tanda Check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.
No Pernyataan Jawaban
Benar Salah 1. Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal
dialami oleh wanita
2. Pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu hamil secara berkala bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
3. Saat pemeriksaan kehamilan denyut jantung janin harus di dengar
4. Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus merupakan dugaan adanya kehamilan
5. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan sebaiknya ketenaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek
6. Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan.
7. Pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat keluhan-keluhan tertentu selama kehamilan
8. Penimbangan berat badan dilakukan saat pemeriksaan kehamilan
9. Imunisasi tetanus toxoid berguna untuk mencegah bayi dari tetanus.
10. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja
11. Selama hamil tablet penambah darah diminum minimal 90 tablet.
12. Manfaat dari tablet penambah darah tersebut adalah untuk mencegah anemia (kurang darah)
13. Tablet penambah darah diminum satu tablet sehari setelah rasa mual menghilang
14. Tablet penambah darah sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi
15. Rencana persalinan didiskusikan oleh ibu hamil, keluarga dan tenaga kesehatan.
(67)
C. Pernyataan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Antenatal Care
Beri tanda Check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda. Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali agar perkembangan janinnya dapat dipantau
2. Kunjungan pada triwulan-1 dilakukan minimal 1 kali 3. Kunjungan pada triwulan-2 dilakukan minimal 1 kali 4. Kunjungan pada triwulan-3 dilakukan minimal 2 kali 5. Semakin tua kehamilan harus sering melakukan
pemeriksaan ke petugas kesehatan.
6. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
7. Dengan memeriksakan kehamilan maka komplikasi kehamilan dapat dicegah
8. Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek 9. Penimbangan berat badan harus dilakukan pada setiap
pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan berat badan ibu
10. Pengukuran tekanan darah dilakukan harus dilakukan setiap periksa kehamilan
11. Setiap kunjungan ibu hamil perlu didengar detak jantung janin untuk memantau perkembangan janin
12. Saat pemeriksa hamil bidan / dokter memberikan konseling (tanya jawab).
13. Setiap ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
14. Tablet penambah darah sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan obat
15. Suntikan tetanus toxoid sangat diperlukan ibu hamil selama kehamilan untuk mencegah tetanus pada bayi D. Kunjungan antenatal care
Diisi oleh peneliti
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
No
Karakteristik Responden
Pengetahuan Sikap
Kunjungan Antenatal
Care Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas
1 1 2 1 4 1 1 1
2 2 2 3 4 1 1 1
3 2 2 3 4 1 1 1
4 1 2 1 4 1 1 1
5 2 1 3 3 3 2 1
6 1 2 2 4 1 1 1
7 2 1 4 4 1 2 1
8 1 1 2 3 3 2 2
9 1 2 3 3 3 2 1
10 3 2 4 4 1 1 1
11 2 1 4 1 3 2 2
12 2 2 3 4 1 1 1
13 1 2 2 2 3 2 2
14 1 1 3 4 1 1 1
15 2 3 3 4 1 1 1
16 1 2 1 4 3 2 2
17 1 2 2 3 3 1 2
18 1 2 3 4 2 1 2
19 2 2 3 4 2 2 1
20 1 2 1 3 3 2 2
21 3 3 4 4 1 1 1
22 1 2 2 3 2 1 2
23 3 2 4 4 2 2 1
24 1 2 1 4 3 1 1
25 1 2 2 4 2 1 1
26 2 2 2 4 2 1 1
27 3 3 4 4 1 1 1
28 1 2 2 3 3 2 2
29 1 2 2 3 3 2 2
30 3 3 4 4 1 1 1
31 2 1 4 2 3 2 2
32 1 2 2 4 2 1 1
33 3 3 4 4 1 1 1
34 2 2 3 4 1 1 1
35 3 3 4 4 1 1 1
36 2 2 2 4 2 1 1
37 2 2 1 3 3 2 2
38 1 2 1 3 3 2 2
39 1 2 1 3 2 1 2
(73)
Keterangan:
Umur : Pendidikan : Jumlah anak: Jumlah Kunjungan Pengetahuan: Sikap: Kunjungan
Antenatalcare: Antenatalcare
1=20-25 tahun 1=dasar 1=Belum ada 1=1 kali 1= baik 1= positive
1=sesuai
2=26-30 tahun 2=menengah 2=1 orang 2=2 kali 2=cukup 2= negative
2= tidak
sesuai
3=>30 tahun 3=tinggi 3=2 orang 3=3 kali 3=kurang
4= 3 orang 4=lebih atau
5= >3 orang sama dengan 4
41 1 1 2 4 2 1 1
42 1 2 1 4 3 2 2
43 1 2 3 4 1 1 1
44 2 3 1 4 2 1 1
45 1 2 2 4 1 1 1
46 2 3 3 4 1 1 1
47 2 1 3 4 2 1 1
48 1 3 1 4 1 1 1
49 2 2 2 1 2 1 2
50 2 2 3 4 2 1 1
51 1 2 1 2 3 2 2
52 1 2 1 3 2 1 2
53 3 2 4 4 1 1 1
54 1 2 1 4 2 1 1
55 1 3 1 4 1 1 1
56 3 2 4 4 1 1 1
57 3 3 2 4 1 1 1
58 1 2 1 4 2 1 2
59 3 2 3 4 1 1 1
60 1 3 1 4 1 1 1
61 1 2 2 3 2 1 2
62 3 2 3 4 1 1 1
63 2 1 2 4 1 1 1
(74)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nursyahid Siregar
Tempat Tangga Lahir : Batang Pane, 14 Mei 1990
Agama : Islam
Anak ke : 2 Dari 3 Bersaudara
Nama Ayah : Mangatas Siregar
Nama Ibu : Rita Juliana Lbn. Tobing
Alamat : Tarutung
I. IDENTITAS PENDIDIKAN
Tahun 1996-2002 : SD Negeri 173102 Tarutung Tahun 2002-2005 : SMP Negeri III Tarutung Tahun 2005-2008 : SMA SWASTA 2 Tarutung
Tahun 2008-2011 : Akademi Kebidanan Budi Mulia Medan
(1)
(2)
(3)
(4)
No
Karakteristik Responden
Pengetahuan Sikap
Kunjungan
Antenatal Care
Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas
1 1 2 1 4 1 1 1
2 2 2 3 4 1 1 1
3 2 2 3 4 1 1 1
4 1 2 1 4 1 1 1
5 2 1 3 3 3 2 1
6 1 2 2 4 1 1 1
7 2 1 4 4 1 2 1
8 1 1 2 3 3 2 2
9 1 2 3 3 3 2 1
10 3 2 4 4 1 1 1
11 2 1 4 1 3 2 2
12 2 2 3 4 1 1 1
13 1 2 2 2 3 2 2
14 1 1 3 4 1 1 1
15 2 3 3 4 1 1 1
16 1 2 1 4 3 2 2
17 1 2 2 3 3 1 2
18 1 2 3 4 2 1 2
19 2 2 3 4 2 2 1
20 1 2 1 3 3 2 2
21 3 3 4 4 1 1 1
22 1 2 2 3 2 1 2
23 3 2 4 4 2 2 1
24 1 2 1 4 3 1 1
25 1 2 2 4 2 1 1
26 2 2 2 4 2 1 1
27 3 3 4 4 1 1 1
28 1 2 2 3 3 2 2
29 1 2 2 3 3 2 2
30 3 3 4 4 1 1 1
31 2 1 4 2 3 2 2
32 1 2 2 4 2 1 1
33 3 3 4 4 1 1 1
34 2 2 3 4 1 1 1
35 3 3 4 4 1 1 1
36 2 2 2 4 2 1 1
37 2 2 1 3 3 2 2
38 1 2 1 3 3 2 2
(5)
Keterangan:
Umur : Pendidikan : Jumlah anak: Jumlah Kunjungan Pengetahuan: Sikap: Kunjungan
Antenatalcare: Antenatalcare
1=20-25 tahun 1=dasar 1=Belum ada 1=1 kali 1= baik 1= positive 1=sesuai
2=26-30 tahun 2=menengah 2=1 orang 2=2 kali 2=cukup 2= negative 2= tidak
sesuai
3=>30 tahun 3=tinggi 3=2 orang 3=3 kali 3=kurang 4= 3 orang 4=lebih atau
5= >3 orang sama dengan 4
41 1 1 2 4 2 1 1
42 1 2 1 4 3 2 2
43 1 2 3 4 1 1 1
44 2 3 1 4 2 1 1
45 1 2 2 4 1 1 1
46 2 3 3 4 1 1 1
47 2 1 3 4 2 1 1
48 1 3 1 4 1 1 1
49 2 2 2 1 2 1 2
50 2 2 3 4 2 1 1
51 1 2 1 2 3 2 2
52 1 2 1 3 2 1 2
53 3 2 4 4 1 1 1
54 1 2 1 4 2 1 1
55 1 3 1 4 1 1 1
56 3 2 4 4 1 1 1
57 3 3 2 4 1 1 1
58 1 2 1 4 2 1 2
59 3 2 3 4 1 1 1
60 1 3 1 4 1 1 1
61 1 2 2 3 2 1 2
62 3 2 3 4 1 1 1
63 2 1 2 4 1 1 1
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nursyahid Siregar
Tempat Tangga Lahir : Batang Pane, 14 Mei 1990
Agama : Islam
Anak ke : 2 Dari 3 Bersaudara Nama Ayah : Mangatas Siregar
Nama Ibu : Rita Juliana Lbn. Tobing
Alamat : Tarutung
I. IDENTITAS PENDIDIKAN
Tahun 1996-2002 : SD Negeri 173102 Tarutung Tahun 2002-2005 : SMP Negeri III Tarutung Tahun 2005-2008 : SMA SWASTA 2 Tarutung
Tahun 2008-2011 : Akademi Kebidanan Budi Mulia Medan