Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Pengrajin tahu Limbah Industri Tahu

mengelola limbah hasil industri. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENGRAJIN TAHU DENGAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS”. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ditarik rumusan masalah, yaitu: adakah hubungan positif antara tingkat pendidikan pengrajin tahu dengan cara pengelolaan limbah industri tahu? 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara tingkat pendidikan pengrajin tahu dengan cara pengelolaan limbah industri tahu. 1.4.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, anatara lain:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam mengkaji limbah industri tahu dan upaya pengelolaan limbah industri tahu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu lingkungan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan tentang berbagai macam upaya pengelolaan limbah industri tahu yang dilakukan para pengrajin tahu, untuk pertimbangan penyusunan kebijakan bagi pihak-pihak yang berkompeten Pemkab, Pemprov, dll. b. Penelitian ini memberikan referensi dan masukan bagi para pelaku industri tahu tentang pentingnya mengelola limbah sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 1.5.Batasan Istilah 1.5.1 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan, pendidikan nonFormal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan Formal dan nonFormal pengrajin tahu. Tingkat pendidikan Formal diukur dengan tahun sukses. Sedangkan tingkat pendidikan nonFormal diukur dari seberapa sering pengrajin tahu memperoleh pelatihan dan penyuluhan yang berkaitan dengan limbah.

1.5.2 Pengrajin tahu

Pengrajin tahu adalah bagian dari masyarakat yang memiliki mata pencaharian memproduksi tahu. Pengrajin tahu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemilik industri tahu di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

1.5.3 Limbah Industri Tahu

Industri tahu dalam proses produksinya selain menghasilkan produk berupa tahu, juga menimbulkan adanya limbah. Menurut Kristanto 2004, limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Limbah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah limbah padat dan limbah cair hasil industri tahu.

1.5.4 Cara Pengelolaan Limbah Industri Tahu