3.5.2 Variabel terikat y:
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah cara pengelolaan limbah industri tahu. Adapun sub variabelnya sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang limbah industri tahu, dengan indikator:
1 Mengetahui jenis limbah industri tahu
2 Mengetahui dampak limbah tahu terhadap lingkungan
3 Mengetahui cara pengelolaan limbah hasil industri tahu
b. Pengelolaan limbah padat industri tahu, indikator:
1 Pemanfaatan limbah padat industri tahu ampas tahu
2 Perlakuan terhadap limbah padat industri tahu ampas tahu
c. Pengelolaan limbah cair industri tahu, indikator:
1 Perlakuan terhadap limbah cair industri tahu
2 Adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL
3 Pemanfaatan biogas dari limbah cair tahu
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang selanjutnya akan dianalisis oleh penulis sehingga
diperoleh kesimpulan dari penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
3.6.1 Teknik Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang gambaran umum kondisi fisik industri tahu di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Selain itu juga untuk mengetahui kondisi industri tahu dan lingkungan sekitar
industri tahu di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus berkaitan dengan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pengrajin tahu, dengan datang langsung ke lokasi.
3.6.2 Teknik Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi awal mengenai profil industri tahu, antara lain nama
pemilik industri tahu, tingkat pendidikan pengrajin tahu, proses pembuatan tahu, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi tahu perhari. Wawancara dilakukan
penelitian secara langsung dengan pengrajin tahu di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
wawancara langsung dengan para pengrajin yang ada di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
3.6.3 Teknik Angket Kuesioner
Teknik angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai riwayat pengrajin tahu, pendidikan pengrajin tahu, dan cara pengelolaan limbah hasil
industri tahu. Teknik ini dilakukan dengan cara mendatangi pengrajin tahu di Kecamatan Jati secara langsung dan memberikan angket berisi daftar pertanyaan
untuk dijawab.
3.6.4 Teknik Dokumentasi
Tenik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sampel, tingkat pendidikan, pengelolaan limbah industri tahu, serta hal-hal
lain yang bersangkutan dengan penelitian ini. Teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk memperoleh data awal tentang jumlah pengrajin tahu yang ada di
Kabupaten Kudus.
3.7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif untuk menganalisis data tingkat pendidikan pengrajin tahu dan cara pengelolaan limbah
hasil industri tahu. Sedangkan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan pengrajin tahu dengan cara pengelolaan limbah hasil industri tahu
menggunakan analisis korelasi product moment korelasi Pearson.
3.7.1 Statistik Deskriptif
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan statistik. Dalam Sugiyono 2012, terdapat
dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono 2012, statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Sarwono 2006, kegunaan utama statistik deskriptif ialah untuk
menggambarkan jawaban-jawaban observasi. Yang termasuk di dalamnya diantaranya ialah distribusi frekuensi, distribusi persen dan rata-rata mean.
3.7.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi menggambarkan pengaturan data secara teratur di dalam suatu tabel. Data diatur secara berurutan sesuai dengan besar kecilnya
angka atau digolong-golongkan ke dalam suatu kelas-kelas yang sesuai dengan
tindakan dan jumlah yang ada pada masing-masing kelas. Di bawah ini contoh tabel distribusi frekuensi:
Apakah Saudara pernah berbelanja di Matahari Supermarket? Tabel 3. 4 Jawaban Responden
Jawaban Frekuensi
Pernah 110
Tidak Pernah 90
Jumlah 200
Artinya: ada sebanyak 110 individu yang memilih “pernah” berbelanja di Matahari Supermarket dan 90
yang memilih “tidak pernah” berbelanja di Matahari Supermarket Sarwono, 2006.
3.7.1.2 Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif ialah frekuensi yang dihitung dalam bentuk persen. Cara memperoleh frekuensi relatif ialah:
Frekuensi masing-masing individu x 100 Jumlah frekuensi
Contoh: Tabel 3. 5 Contoh Tabel Frekuensi Relatif
Umur Frekuensi
Presentasae 25
26 – 30
31 – 40
40 121
59 83
66 37
18 25
20
Jumlah 329
100 Sumber: Sarwono 2000: 139
3.7.1.3 Analisis Data Tingkat Pendidikan Pengrajin Tahu
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Tahap Penyekoran Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dalam menganalisis data dengan
cara memberikan skor terhadap jawaban responden dengan kriteria pemberian skor sebagai berikut:
- Opsi jawaban A akan diberi skor 1
- Opsi jawaban B akan diberi skor 2
- Opsi jawaban C akan diberi skor 3
- Opsi jawaban D akan diberi skor 4
b. Menentukan parameter
Menentukan kriteria parameter dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Menentukan skor maksimal dengan rumus:
Skor maksimal= ∑
= 3 x 4 = 12
Menentukan skor minimal dengan rumus: Skor minimal =
∑ = 3 x 1
= 3
Menentukan rentang skor dengan rumus: Rentang
= skor maksimal – skor minimal
= 12 – 3
= 9 Menghitung interval skor dengan rumus:
Ineterval =
= = 2,25
Menentukan kriteria tingkat pendidikan. Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 6 Kriteria Tingkat Pendidikan
No. Interval Skor
Kriteria
1. 3,00
– 5,24 Sangat rendah
2. 5,25
– 7,50 Rendah
3. 7,51
– 9,75 Sedang
4. 9,76
– 12,00 Tinggi
Sumber: Data Primer 2015 c.
Menyusun tabel distribusi frekuensi d.
Menghitung frekuensi relatif
3.7.1.4 Analisis Data Cara Pengelolaan Limbah Tahu
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Tahap Penyekoran Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dalam menganalisis data dengan cara
memberikan skor terhadap jawaban responden dengan kriteria pemberian skor sebagai berikut:
- Opsi jawaban A akan diberi skor 1
- Opsi jawaban B akan diberi skor 2
- Opsi jawaban C akan diberi skor 3
- Opsi jawaban D akan diberi skor 4
b. Menentukan parameter
Menentukan kriteria parameter dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Menentukan skor maksimal dengan rumus:
Skor maksimal= ∑
= 13 x 4 = 52
Menentukan skor minimal dengan rumus: Skor minimal=
∑ = 13 x 1
= 13
Menentukan rentang skor dengan rumus: Rentang
= skor maksimal – skor minimal
= 52 - 13 = 39
Menghitung interval skor dengan rumus: Interval
=
= = 9,75
Menentukan kriteria tingkat pendidikan. Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 7 Kriteria Cara Pengelolaan Limbah Hasil Industri Tahu
No. Interval Skor
Kriteria
1. 13,00
– 22,75 Buruk
2. 22,76
– 32,50 Kurang baik
3. 32,60
– 42,25 Baik
4. 42,26
– 52,00 Sangat baik
Sumber: Data Primer 2015 c.
Menyusun tabel distribusi frekuensi d.
Menghitung frekuensi relatif
3.7.2 Korelasi Product