Acuan Penilaian Tes Diagnostik

17 administrasi penyajian tes yang antara lain meliputi petunjuk pengerjaan, cara menjawab, alokasi waktu yang disediakan, ruangan, dan tempat duduk siswa, pengawasan dan lain sebagainya. Penskoran adalah pemberian angka dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi kuantitatif dari masing-masing siswa. Penskoran harus dilakukan seobyektif mungkin. Hasil penilaian diagnostik pada umumnya dapat berbentuk skor, grafik, atau deskriptif. Selanjutnya adalah membuat suatu rumusan bagaimana skor itu akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga kesimpulan akhir tentang kemampuan siswa sudah merupakan nilai keseluruhan berbagai aspek. Hasil pengukuran yang diperoleh melalui tes berguna sesuai dengan tujuan dilakukannya tes. Informasi hasil pengukuran dapat dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, proses atau kegiatan belajar mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan atau menentukan kebijakan.

2.3.4. Acuan Penilaian Tes Diagnostik

Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan kedalam dua sistem, yaitu penilaian acuan norma PAN dan penilaian acuan patokan PAP. 1. Penilaian Acuan Norma PAN Penilaian acuan norma norm referenceed test =NRT adalah penilaian yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya Nana Sudjana,1999:7. Posisi yang dicapai siswa sangat bergantung pada prestasi kelompoknya karena kriteria yang 18 digunakan dalam penentu derajat prestasi siswa dibandingkan dengan nilai rata- rata kelas. Atas dasar penilaian ini akan diperoleh tiga kategori prestasi siswa, yaitu di atas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas. Keuntungan sistem ini adalah dapat diketahui prestasi kelompok atau kelas sehingga sekaligus dapat diketahui keberhasilan pengajaran bagi semua siswa. Sedangkan kelemahan dari sistem ini yaitu kurang praktis sebab harus dihitung dahulu rata-rata kelasnya. Sistem ini memiliki kriteria keberhasilan yang tidak tetap dan tidak pasti bergantung pada rata-rata kelasnya sehingga kurang menggambarkan tercapainya tujuan instruksional dan tidak dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan pengajaran. Sistem penilaian acuan norma disebut juga standar relatif. 2. Penilaian Acuan Patokan PAP Penilaian acuan patokan PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai oleh siswa Nana Sudjana,1999:7. Pada sistem ini keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai. Sistem penilaian ini mengacu kepada konsep belajar tuntas atau mastery learning. Berdasarkan teori tuntas, maka seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran Mulyasa,2004:99. Maka, pada penilaian tes diagnostik ini digunakan nilai ketuntasan 65. Sistem penilaian ini kriterianya sudah pasti sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata kelasnya. Dalam sistem penilaian acuan patokan PAP bisa saja terjadi semua siswa gagal atau tidak lulus karena tidak seorangpun siswa 19 yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Sistem penilaian acuan patokan disebut standar mutlak.

2.3.5. Kriteria Tes yang Baik