30
Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji Validitas Soal Uji Coba Tes Diagnostik
nomor soal kriteria
pilihan ganda esai
jumlah valid
1,4,5,6,7,9,10,12,16,18,19,20,22,23,26 27,29,31,32,33,34,37,40,42,43,45,46,4
8,52,53 1,2,3,4,6 35
soal
tidak valid
2,3,8,11,13,14,15,17,21,24,25,28,30, 35,36,38,39,41,44,47,49,50,51,54,
5,7 26 soal
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 4 halaman 87.
3.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Untuk menguji reliabilitas tes pilihan ganda digunakan rumus Kuder-Richardson 21, yaitu:
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
t
kV M
k M
k k
r 1
1
11
Suharsimi,2001:185.
Keterangan:
11
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item butir soal
M = skor rata-rata
V
t
= varians total Kriteria: Apabila r
11
r
tabel
maka soal tersebut reliabel Adapun untuk menguji reliabilitas tes bentuk uraian atau essai digunakan
rumus Alpha.
31
r
11
=
1 −
n n
1 -
2 2
t i
σ σ
Σ Suharsimi, 2001:109
Keterangan: r
11
= reliabilitas yang dicari Σσ
2
i = jumlah varians skor tiap-tiap item
σ
2
t = varians total
Kriteria: Apabila r
11
r
tabel
maka soal tersebut reliabel Dari tabel harga kritik r product momen pada lampiran dengan
α
= 5, N = 40 diperoleh r
tabel
= 0.312. a. Soal pilihan ganda
Dari hasil perhitungan didapatkan r
11
= 0,786. Karena r
11
r
tabel
, maka tes itu reliabel. Perhitungan selengkapnya pada lampiran.
b. Soal esai Dari hasil perhitungan didapatkan r
11
= 0,531. Karena r
11
r
tabel
, maka tes itu reliabel. Perhitungan selengkapnya pada lampiran.
3.3.3 Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Indeks kesukaran dinyatakan dengan bilangan antara
0-1. Taraf kesukaran untuk soal bentuk objektif, digunakan rumus: IK =
B A
B A
JS JS
JB JB
+ +
Erman Suherman,
1990:213
32
Keterangan: IK = indeks kesukaran
JB
A
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB
B
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS
A
= Banyaknya siswa pada kelompok atas JS
B
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah. Untuk keperluan perhitungan tingkat kesukaran diambil 27 dari kelompok atas
dan 27 dari kelompok bawah. Kriteria:
IK = 0,00
terlalu sukar
0,00 IK ≤ 0,30
sukar 0,30 IK
≤ 0,70 sedang
0,70 IK ≤ 1,00
mudah IK = 1,00
terlalu mudah Erman Suherman, 1990:213
Untuk soal uraian digunakan rumus: P =
testi seluruh
jumlah gagal
yang siswa
jumlah
x 100 Zaenal Arifin,1990:135
Keterangan: P = Indeks kesukaran
Kriteria: 0 TK
≤ 27 mudah
≤ 27 TK
≤ 72 sedang
72 TK ≤
100 sukar
Zaenal Arifin,1990:135
33
Dari hasil perhitungan uji taraf kesukaran soal dapat digolongkan menjadi soal mudah, soal sedang dan soal sukar. Hasil perhitungan uji taraf kesukaran soal
uji coba tes diagnostik seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil perhitungan uji taraf kesukaran soal uji coba tes diagnostik
nomor soal kriteria
soal pilihan ganda
esai jumlah
mudah 1,2,3,4,5,7,8,13,18,19,20,22,33,46
1 15 soal
sedang 6,9,10,12,14,16,17,21,23,26,27,29,31,
32,34,36,37,38,39,40,41,43,44,45,48,49, 50,53,54
2,3,4,6 33 soal
sukar 11,15,24,25,28,30,35,42,47,51,52 5,7
13 soal
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran.4 halaman 87.
3.3.4 Daya Pembeda