19
yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Sistem penilaian acuan patokan disebut standar mutlak.
2.3.5. Kriteria Tes yang Baik
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas,
ekonomis Suharsimi,2002:57-58 1. Validitas
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran diagnosis dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku
Ngalim Purwanto,1990:137. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur.
Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris Suharsimi,2001:65
a. Validitas logis Validitas logis untuk sebuah instrument evaluasi menunjuk pada kondisi
bagi sebuah instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran Suharsimi,2001:65. Kondisi valid dipandang terpenuhi apabila
instrument yang bersangkutan sudah dirancang dengan baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada validitas logis tidak perlu diuji kondisinya tetapi langsung
diperoleh sesudah instrumen selesai disusun. Jadi, tes diagnostik Fisika yang telah disusun dengan memperhatikan teknik pengembangan tes diagnostik secara logis
dapat dikatakan valid.
20
b. Validitas empiris Validits empiris diperoleh setelah instrumen atau tes telah diuji atau
dibuktikan melalui pengalaman Suharsimi,2001:66. Tes diagnostik dapat diuji validitas empirisnya setelah diujicobakan, kemudian dibandingkan dengan kriteria
yang telah ditetapkan. 2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian atau suatu alat evaluasi atau tes Ngalim Purwanto,1990:141. Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat.
3. Objektivitas Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes
telah ditentukan tingkat kesamaan skor-skor meskipun hasil tes dinilai oleh beberapa penilai Ngalim Purwanto,1990:141.
4. Praktikabilitas Praktikabilitas menyatakan tingkat kepraktisan, kemudian administrasi tes
apabila digunakan Suharsimi, 2001:62. Suatu tes dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya serta dilengkapi dengan petunjuk yang jelas
sehingga dapat diberikan oleh orang lain. Pada penelitian ini, penulis terbatas pada pengukuran validitas dan
reliabilitas.
21
2.4. Tinjauan Tentang Materi Kinematika Gerak Lurus