Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah baik. Namun demikian, kegiatan
pembelajaran pada siklus II masih perlu di ulang karena perkembangan sosial siswa dalam pembelajaran belum tercapai maksimal, maka
peneliti dan guru mitra melakukan perencanaan ulang pembelajaran di siklus III.
Aktivitas-aktivitas yang perlu di perbaiki pada siklus selanjutnya adalah meningkatkan kerja sama dan aktivitas sosial antar
siswa baik dalam pembelajaran maupun pada saat istirahat. Peningkatan pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan
motivasi dan memberikan penguatan positif seperti memberikan gambar bintang di tangannya.
2. Perkembangan Sosial Siswa dalam KBM Siklus II
Hasil pengamatan terhadap aktivitas sosial dalam proses pembelajaran yang dapat menggambarkan perkembangan sosial siswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
TABEL 6 DATA HASIL PENGAMATAN
PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA SIKLUS II KELAS B2 TK DHARMAWANITA 1 DEPOK
Hasil Pengamatan
Variabel Perkem bangan sosial
Indikator 1 2 3 4 Jumlah
Yang Tuntas
1. Mampu bermain
bersama teman. - 4 3 13
16 80
2. Mau bergantian dan
antri. - 2 4 14
18 90
3. Mengikuti perintah
dan petunjuk.
- 3 4 13 17
85 4.
Mampu berteman, berkomunikasi, dan
membantunya. - 4 5 11
16 80
Data pengamatan pada lampiran hal 120-123
Keterangan: 1 : Tidak pernah
2 : Kadang-kadang 3 : Sering
4 : Selalu Berdasarkan tabel 6 di atas, ada 4 indikator yang diamati dengan
rata-rata hasil sebagai berikut: Pada proses pembelajaran pada siklus II, melalui strategi
pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada indikator mampu bermain bersama teman 80 ,
mau bergantian dan antri 90 , mengikuti perintah dan petunjuk 85 dan mampu berteman, berkomunikasi dan membantu 80 .
Bila ditinjau dari indikator keberhasilan perkembangan melalui strategi pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar. Peserta didik dilibatkan dalam kerja kelompok, tingkat kerja sama peserta didik sudah baik, hal ini ditunjukkan bahwa
hanya empat siswa yang tidak selalu mau bekerja sama.
Pada proses pembelajaran siklus II, ketika tahap pendahuluan pembelajaran melalui strategi pembelajaran kooperatif dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar semua siswa sudah menunjukkan keterkaitan untuk mengikuti pelajaran. Hal ini ditandai
dengan adanya kesiapan untuk menerima penjelasan materi dari guru dan tanya jawab antara guru dan siswa berjalan dengan lancar.
3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Siklus II
Hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam pembelajaran tema tanaman melalui strategi pembelajaran kooperatif
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar menunjukkan bahwa guru memberikan penguatan positif kepada siswa seperti
memberikan tepuk tangan kepada siswa saat melaksanakan kegiatan dan guru selalu memotifasi siswa saat melaksanakan kegiatan seperti mengajak
siswa untuk bernyanyi bersama. Selain itu guru mengarahkan agar siswa saling membantu saat mau mengambil daun yang agak tinggi, misalnya
siswa mencoba meraih daun dan dipegang terus agar tidak lepas, lalu teman yang lainnya mengambil daun tersebut. Berikut ini adalah hasil
pengamatan terhadap keterampilan guru.
Tabel 7 Hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran melalui strategi
pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada siklus II
NO Aspek yang diamati
Kategori
1. Persiapan mengajar
Baik 2.
Proses mengajar Baik
3. Pengelolaan pembelajaran kooperatif
Baik 4. Evaluasi
pembelajaran Baik
Data pengamatan pada lampiran hal 124
Keterangan: Baik : 80 – 90
Cukup : 70 – 79 Kurang: 50 – 69
E. Hasil Penelitian Siklus III