Konteks Tuturan Tujuan Tuturan

2.2.1.2 Konteks Tuturan

Konteks tuturan menurut Leech 1993:20 adalah suatu pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki penutur maupun mitra tutur yang membantu petutur menafsirkan makna tuturan. Sementara itu, pengertian konteks menurut Rahardi 2003:20 adalah semua latar belakang pengetahuan background knowledge yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur, serta yang mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur. Berdasarkan definisi konteks yang telah dipaparkan oleh Leech dan Rahardi, dapat disimpulkan bahwa definisi konteks tuturan adalah semua latar belakang pengetahuan yang diamsusikan, dipahami, dimiliki, dan disetujui oleh penutur dan mita tutur yang membantu mitra tutur dalam menafsirkan makna tuturan dan yang mendukung pemahaman mitra tutur atas apa yang dimaksudkan penutur dalam pertuturan. Konteks tuturan mempunyai peranan yang sangat penting untuk sebuah tuturan, karena konteks tuturan dapat digunakan untuk membantu menganalisis maksud yang ada dalam sebuah tuturan.

2.2.1.3 Tujuan Tuturan

Penutur dan mitra tutur ketika berkomunikasi dalam suatu peristiwa tutur mempunyai tujuan tuturan yang melatarbelakangi peristiwa tutur tersebut. Tujuan tuturan dalam peristiwa tutur merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh penutur maupun mitra tutur. Tujuan tuturan dalam suatu pertuturan harus dipahami bersama antara penutur dan mitra tutur, sehingga diharapkan tercapainya tujuan tuturan tersebut. Pemahaman atas tujuan tuturan yang berbeda antara penutur dan mitra tutur menyebabkan suatu pertuturan tidak berjalan dengan lancar atau tidak komunikatif. Tujuan tuturan yang ingin dicapai oleh penutur atau mitra tutur dalam suatu pertuturan harus ada dan jelas. Tujuan tuturan yang jelas antara penutur dan mitra sangat membantu dalam pertuturan untuk menafsirkan maksud dari tuturan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahardi 2003:21 bahwa tujuan tutur dalam suatu pertuturan memiliki sifat tertentu dan jelas ada dalam pertuturan. Tujuan tuturan misalnya adalah untuk berdiskusi masalah tertentu, untuk meminta maaf, untuk menyatakan pendapat, untuk meminta bantuan, atau menjelekkan orang lain. Di dalam peristiwa tutur, sebuah tujuan tuturan dapat diekspresikan dengan berbagai tuturan yang berbeda, sebaliknya sebuah tuturan yang sama dapat digunakan untuk menyatakan tujuan tuturan yang bermacam-macam.

2.2.1.4 Tuturan sebagai Bentuk Tindak Ujar