Populasi Penelitian Cara Pemilihan Sampel Sampel Penelitian Variabel Penelitian

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Soekidjo Notoatmodjo, 2002:79. Populasi yang digunakan adalah tenaga kerja bagian moulding industri pengolahan kayu sejumlah 30 orang.

3.2 Cara Pemilihan Sampel

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, diguna- kan teknik nonprobability sampling dimana tidak memberi peluang sama bagi se- tiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digu- nakan adalah purposive sampling yaitu teknik yang penentuan dengan pertim- bangan-pertimbangan tertentu Sugiyono, 2005:61. Adapun pertimbangan-per- timbangan tersebut adalah: 1. umur: umur tenaga kerja 20–50 tahun. 2. beban kerja: tenaga kerja yang mempunyai beban kerja sama yaitu ringan. 3. masa kerja: tenaga kerja yang telah bekerja lebih dari lima tahun. 4. kondisi kesehatan: tenaga kerja yang sehat. 5. status gizi: tenaga kerja yang mempunyai status gizi normal.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Soekidjo Notoatmodjo, 2002:79. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 18 orang. 37

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep tertentu Soekidjo Notoatmodjo, 2002:70. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi Soekidjo Notoatmodjo, 2002:68. Variabel bebas adalah variabel yang bila dalam suatu saat berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini ada- lah kebisingan. Variabel tergantung adalah variabel yang berubah akibat perubahan varia- bel bebas. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kelelahan tenaga kerja. Variabel pengganggu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabel antara Sudigdo Sastroasmoro, 1995:158. Variabel pengganggu pada penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, beban kerja, status gizi, dan kondisi kesehatan tenaga kerja, iklim kerja serta getaran.

3.5 Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM-KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 166

PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI JAWA TENGAH.

0 2 15

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN KARANGANYAR

0 5 62

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 156

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

2 3 79

Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang Tahun 2005.

0 0 2

KEBISINGAN BERPENGARUH TERHADAP BEBAN KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

0 0 5