Pengertian Kelelahan Penyebab Kelelahan

17 berkala audiometri pada pekerja yang terpapar Benny L. Priatna dan Adhi Ari Utomo, 2002:252. 2.1.1.8.6 Pelatihan dan Penyuluhan Pada pekerja semua orang di perusahaan tentang manfaat, cara pemakaian dan perawatan alat pelindung telinga, bahaya kebisingan di tempat kerja dan as- pek lain yang berkaitan A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:301. 2.1.1.8.7 Evaluasi: evaluasi hasil pemeriksaan audiometri

2.1.2 Kelelahan

2.1.2.1 Pengertian Kelelahan

Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda–beda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh Suma’mur P.K., 1996:190. Kelelahan fatigue adalah rasa capek yang tidak hilang waktu is- tirahat Yayasan Spirita, 2004:thl. Istilah kelelahan mengarah pada kondisi mele- mahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian ke- lelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:86. Dengan kelelahan fisik otot kita tidak dapat me- lakukan kegiatan apapun semudah seperti sebelumnya. Dengan kelelahan mental kita tidak dapat memusatkan pikiran seperti dulu Yayasan Spirita, 2004:thl.

2.1.2.2 Penyebab Kelelahan

Sebagaimana diketahui, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kelelahan yang mempunyai beragam panyebab yang berbeda, namun demikian secara umum da- pat dikelompokkan seperti pada gambar di bawah ini: 18 Sumber: A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:88 Gambar 1 Penyebab Kelelahan Penyebab kelelahan dikelompokkan seperti gambar di atas oleh Grandjean 1988 merupakan diagram teoritik efek kombinasi dari penyebab kelelahan dan usaha yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan tersebut A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:88. Jantung berdenyut kira-kira 70 kali dalam satu menit pada keadaan istirahat. Frekuensi melambat selama tidur dan dipercepat oleh emosi, olahraga, demam dan rangsang lain W.F. Ganong, 1999:535. Berbagai macam kondisi kerja dapat menaikkan denyut jantung seperti bekerja dengan temperatur yang tinggi, tinggi- nya pembebanan otot statis, dan semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja Eko Nurmianto, 2004:136. Intensitas dan lamanya upaya fisik dan psikis Irama detak jantung Masalah lingkungan kerja : ¾ Kebisingan ¾ Penerangan PENYEMBUHAN Nyeri dan penyakit lainnya Masalah-masalah fisik : ¾ Tanggung jawab ¾ Kecemasan ¾ Konflik Tingkat Kelelahan GiziNutrisi 19 Kebisingan merupakan bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh telinga Sritomo Wignjosoebroto, 2003:85. Rangsang bunyi bising yang diterima oleh telinga akan menyebabkan sensasi suara gemuruh dan berdenging. Timbulnya sensasi suara ini akan menggerakkan atau menguatkan sistem inhibisi atau peng- hambat yang berada pada thalamus W.F. Ganong, 1999:122. Selain itu pene- rangan atau pencahayaan juga dapat menyebabkan kelelahan. Pencahayaan yang kurang mengakibatkan mata pekerja menjadi cepat lelah karena mata akan berusa- ha melihat dengan cara membuka lebar-lebar. Lelahnya mata ini akan mengaki- batkan pula lelahnya mental dan lebih jauh lagi bisa menimbulkan rusaknya mata Sritomo Wignjosoebroto, 2003:85. Intensitas dan lamanya upaya fisik dan psikis dalam bekerja dengan melaku- kan gerakan yang sama dapat menyebabkan waktu putaran menjadi lebih pendek, sehingga pekerja sering melakukan gerakan yang sama secara berulang-ulang A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:92. Kondisi kerja yang berulang-ulang dapat menimbulkan suasana monoton yang berakumulasi menjadi rasa bosan, dimana rasa bosan dikategorikan sebagai kelelahan Eko Nurmianto, 2004:269. Pembebanan otot secara statis dalam waktu yang cukup lama akan mengaki- batkan RSI Repetition Strain Injuries yaitu nyeri otot, tulang, tendon dan lain- lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat berulang atau repetitive Eko Nurmianto, 2004:264. Suasana kerja dengan otot statis, aliran darah menu- run, sehingga asam laktat terakumulasi dan merngakibatkan kelelahan otot lokal Eko Nurmianto, 2004:265. Pekerja dengan keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih baik A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:154. Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, dan diperlukan juga 20 untuk pekerjaan yang meningkat sepadan dengan lebih beratnya pekerjaan Suma’mur P.K., 1996:197. Faktor psikologis juga memainkan peranan besar dalam menimbulkan kele- lahan. Seringkali pekerja-pekerja tidak mengerjakan apapun juga, tetapi mereka merasa lelah Suma’mur P.K., 1996:210. Sebabnya ialah adanya tanggung jawab, kecemasan dan konflik. Kelelahan dapat dihilangkan dengan berbagai cara yaitu melakukan rotasi sehingga pekerja tidak melakukan pekerjaan yang sama selama berjam-jam, mem- beri kesempatan pada pekerja untuk berbicara dengan rekannya, meningkatkan kondisi lingkungan kerja seperti mereduksi kebisingan, memperbaiki lingkungan kerja A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:94-95, memberikan waktu istirahat yang cukup Eko Nurmianto, 2004:264.

2.1.2.3 Gejala Kelelahan

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM-KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 166

PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI JAWA TENGAH.

0 2 15

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN KARANGANYAR

0 5 62

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 156

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

2 3 79

Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang Tahun 2005.

0 0 2

KEBISINGAN BERPENGARUH TERHADAP BEBAN KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

0 0 5