Pengertian Bunyi Pengertian Kebisingan

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kebisingan

Kebisingan merupakan masalah kesehatan yang selalu timbul, baik pada in- dustri besar seperti pabrik baja, pabrik mobil maupun industri rumah tangga se- perti penggergajian kayu, pande besi, perajin kuningan serta aneka logam lainnya.

2.1.1.1 Pengertian Bunyi

Bunyi atau suara didefinisikan sebagai serangkaian gelombang yang meram- bat dari suatu sumber getar sebagai akibat perubahan kerapatan dan juga tekanan udara J.F. Gabriel, 1996:65. Definisi lain suara adalah sensasi yang dihasilkan apabila getaran longitudinal molekul-molekul dari lingkungan luar, yaitu fase pe- madatan dan perenggangan dari molekul-molekul yang silih berganti, mengenai membran timpani. Pola dari gerakan ini digambarkan sebagai perubahan-perubah- an tekanan pada membran timpani tiap unit waktu merupakan sederetan gelom- bang dan gerakan ini dalam lingkungan sekitar kita umumnya dinamakan gelom- bang suara W.F. Ganong, 1999:171. Bunyi merupakan perubahan tekanan da- lam udara yang ditangkap oleh gendang telinga dan disalurkan ke otak J.M. Harrington dan F.S. Gill, 2005:172.

2.1.1.2 Pengertian Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenya- manan dan kesehatan manusia Dwi P. Sasongko, dkk, 2000:1. Definisi lain ada- 8 lah bunyi yang didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getar- an-getaran melalui media elastis manakala bunyi-bunyi tersebut tidak diinginkan Suma’mur P.K., 1996:57. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dike- hendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan Kepmenkes RI No.261MENKESSK111998. Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dike- hendaki bagi manusia Benny L. Priatna dan Adhi Ari Utomo, 2002:246. Kualitas suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya Suma’mur P.K., 1996:57. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detikHertz Hz. Suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang-gelombang sederha- na dari beraneka frekuensi. Intensitas atau arus energi per satuan luas yang dinya- takan dalam desibel dB dengan memperbandingkannya dengan kekuatan dasar 0,0002 dynecm 2 yaitu kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat didengar oleh telinga manusia, dinyatakan dengan rumus: SPL = 20 10 log o p p Dengan: SPL sound pressure level = aras tekanan suara dB p = tegangan suara yang bersangkutan Pa p o = tegangan suara standar 0,0002 dynecm 2 = 2x10 -5 Pa Dwi P. Sasongko, dkk, 2000:3 Telinga manusia mampu mendengar frekunsi-frekuensi diantara 16-20.000Hz.

2.1.1.3 Pengukuran Kebisingan

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM-KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 166

PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI JAWA TENGAH.

0 2 15

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN KARANGANYAR

0 5 62

Strategi Peningkatan Nilai Tambah Industri Kayu Jati Perum Perhutani (Sudi Kasus pada PGM KIPKJ Cepu & PGM Brumbung)

0 7 156

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA GETARAN MESIN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BAGIAN MOULDING INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU BRUMBUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH TAHUN 2009.

2 3 79

Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang Tahun 2005.

0 0 2

KEBISINGAN BERPENGARUH TERHADAP BEBAN KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

0 0 5