Pelepasan Aset Tetap Penyajian Aset Tetap di Neraca

metode ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan umum. Penyusutan diakui pada periode penghetian aset atau pada saat aset ditempatka. Perbedaan metode penghentian dan penempatan terletak pada penentuan harga perolehan yang dipakai sebagai dasar pertimbangan depresiasi. Berdasarkan metode penggantian, penyusutan ditentukan sebesar. Sedangkan untuk metode penempatan penyusutan ditentukan sebesar. Jika aset yang diganti dapat dijual, hasil penjualan diperlakukan sebagai pengurang nilai residu. d. Sistem Persediaan Inventory System Metode ini dkenal juga dengan sistem taksiran. Metode ini diterapkan tanpa memperhatikan adanya alat-alat yang rusak, cacat, atau hilang. Jika ada penjualan aset yang cacat atau rusak, maka jumlah tersebut harus dikurangkan dari jumlah penurunan aset.

2.3.5 Pelepasan Aset Tetap

Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomian masa yang akan datang diharapkan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan Nilai aset yang diganti – Nilai residu aset yang diganti Nilai aset yang ditempatkan – Nilai residu aset yang ditempatkan 33 suatu aset tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi. Jika suatu aset tetap dipertukarkan untuk suatu aset yang serupa, biaya perolehan aset yang diperoleh adalah sama dengan jumlah tercatat aset yang dilepaskan dan tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

2.3.6 Penyajian Aset Tetap di Neraca

Secara umum aset tetap perusahaan disajikan dalam laporan keuangan yaitu pada komponen neraca, bentuk penyajian aset tetap di dalam neraca yang umumnya sering digunakan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Di neraca yang hanya mencantumkan nilai buku saja atau nilai cost aset tetap masing-masing dan kemudian dikurangi akumulasi penyusutan secara global. 2. Informasi yang lebih lanjut dapat dibuat dalam catatan atas laporan keuangan. Di sini dapat dibuat nilai cost masing-masing dan akumulasi penyusutan masing-masing. 3. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. Penyajian aset tetap dineraca pada perusahaan dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Nilai yang berkaitan dengan aset tetap yang ada berdasarkan hasil laporan dan pengawasan aset tetap, sehingga dapat 34 diketahui harga perolehan, akumulasi penyusutan maupun kondisi dari aset tersebut apakah masih layak digunakan atau tidak. Neraca pada perusahaan disajikan dalam bentuk stafel, dimana semua aset tercantum sebelah atas debit dan passiva dibawah kredit. 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, yang beralamat di JI. Teuku Umar No. 47 Semarang.

3.2 Obyek Kajian

Obyek penelitian merupakan obyek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi, 2002 : 96. Obyek kajian dalam penelitian ini adalah penerapan Akuntansi Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Arikunto, 2002: 135 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masa manfaat, metode penyusutan aset tetap dan penerapan 39 36