3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 31 Maret 2012
Tempat : Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan
3.3 Alat Penelitian
Alat yang digunakan selama penelitian di lapangan adalah sebagai berikut: 1. Resistivitimeter Multi Channel merk S-Field gunanya untuk memberikan
harga beda potensial V dan kuat arus I. 2. Patok untuk mengetahui penempatan elektroda elektroda potensial dan
elektroda arus yang akan dipasang. 3. Palu geologi digunakan untuk memukul elektroda potensial dan elektroda arus
di permukaan tanah. 4. Elektroda
5. Aki elemen kering sebagai sumber arus. 6. Meteran digunakan untuk mengukur panjang lintasan yang akan diteliti.
7. Kabel listrik digunakan sebagai kabel penghubung. 8. Laptop untuk dihubungkan ke alat resistivitimeter.
3.4 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Penelitian
Kajian pustaka
Uji coba alat di lokasi penelitian
Alat dapat bekerja
Pengolahan Data dengan Software Res2Dinv
Interpretasi Data Hasil Pengolahan
Analisa data
Kesimpulan
Selesai Persiapan alat penelitian
Mulai
Pengambilan data Ya
Tidak
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur, yaitu mempelajari literatur-literatur atau teori-teori yang
berhubungan dengan kondisi geologi dan jurnal-jurnal penelitian tentang geolistrik khususnya yang berhubungan dengan interpretasi serta tehnik
akuisisi data. b. Mengurus surat izin penelitian dan melakukan survei pendahuluan untuk
mengetahui gambaran umum lokasi penelitian. c. Menyiapkan peralatan.
d. Melakukan uji test pada alat yang digunakan di lapangan. e. Mempersiapkan stacking chart yang sesuai dengan luas daerah dan kedalaman
yang di inginkan pada daerah yang sudah di observasi sebelumnya.
Gambar 3.3 Stacking Chart Geolistrik Multi channel
C2 C1 P1 P2
C2 a C1 2a P1 a P2
C2 a C1 3a P1 a
P2
3.5.2
Pengukuran Lapangan Pelaksanaan
Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan di tiga lokasi penelitian, yang terdiri dari dua bentangan untuk setiap lokasinya. Teknik pengukuran dalam
penelitian ini, didasarkan pada stacking chart yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan seperangkat alat
resistivity multi channel seperti gambar 3.4. Beberapa hal tahapan yang dilakukan adalah:
a. Memasang elektroda sebanyak 16 elektroda pada lintasan sepanjang 75 meter dengan spasi antar elektroda sebesar 5 meter pada lapangan lokasi penelitian.
b. Kabel penghubung elektroda pertama hingga elektroda ke delapan dimasukkan pada lubang alat resistivity multi channel yang bertuliskan angka
1-8. c. Kabel penghubung elektroda ke sembilan hingga elektroda ke enam belas
dimasukkan pada lubang alat resistivity multi channel yang bertuliskan angka 9-16.
d. Sisa lubang dipergunakan untuk kabel penghubung dengan sumber arus atau aki dan kabel penghubung alat resistivity multi channel dengan USB agar
terkoneksi dengan laptop.
Gambar 3.4 Alat Resistivity Multi channel
e. Membuka software GeoRes-Multi channel seperti gambar 3.5 pada laptop. Memilih settings mengubah metode didalamnya menjadi custom dan
memasukan konfigurasi dipole-dipole yang telah dibuat dalam bentuk notepad setelah itu mengklik save setting now.
f. Memilih resistivity setelah itu memilih direktori untuk menyimpan data yang
dihasilkan dari pengukuran lalu mengklik start. Dengan software tersebut monitoring di bawah permukaan tanah dapat otomatis terbaca.
g. Data hasil pengukuran disimpan pada direktori yang sudah dipilih sebelum memulai pengukuran.
h. Mengulangi langkah poin a sampai g untuk lintasan berikutnya.
Gambar 3.5 Program GeoRes yang Dijalankan Langsung di Lapangan
3.6 Metode Analisis Data
Data berupa nilai beda potensial V, nilai potensial diri Vsp dari hasil pengukuran, dan nilai besarnya kuat arus I yang diinjeksikan diolah
menggunakan program Microsoft Excel untuk mendapatkan nilai faktor geometri K dan nilai resistivitas . Data resistivitas semu hasil perhitungan, data
datum point dp, spasi elektroda a dan faktor pemisah elektroda n diinput ke program notepad dalam bentuk file text. Setelah file data lapangan sudah berada
dalam bentuk file text dan mengikuti format data Res2Dinv, selanjutnya dilakukan inversi untuk menampilkan gambar penampang bawah permukaan daerah survei.
Interpretasi data dilakukan dengan membaca dan mengevaluasi penampang sounding berdasarkan nilai
hasil perhitungan dan keberadaan air tanah. Pada tahapan ini terlihattampak sebaran variasi nilai-nilai resistivitas bawah
permukaan daerah penelitian dari warna yang diberikan pada gambar penampang hasil pemrosesan. Dari perbedaan nilai resistivitas inilah dapat menafsirkan
sebaran kedalaman potensi sumber air tanah dibawah permukaan daerah survei.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada daerah survei dilakukan pengukuran sebanyak tiga lokasi untuk setiap lokasinya terdiri dari 2 lintasan, dimana setiap lintasan tersebut diterapkan
pengukuran dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Pengambilan data dilakukan di daerah survei dengan panjang lintasan 75 meter
dengan spasi elektroda 5 meter untuk tiap lokasi. Jarak antara kedua lintasan 5 meter.
Setelah data diolah dengan software Res2Dinv maka diperoleh penampang resistivitas bawah permukaan pada tiap lokasi dengan kedalaman 17,9 meter di
bawah permukaan tanah. Kedalaman yang terukur adalah seperempat dari panjang lintasannya sesuai dengan koreksi dalam software tersebut.
4.1.1 Hasil Pengukuran Lintasan Pertama pada Lokasi Pertama
Setelah dilakukan proses akuisisi data langkah selanjutnya mengolah data dan menginterpretasikannya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode
geolistrik dipole-dipole yang memiliki panjang lintasan 75 meter dengan target kedalaman yang ingin diketahui sekitar 18,75 meter di bawah permukaan tanah.
Jarak spasi antar elektroda yang digunakan sebesar 5 meter. Lintasan ini terletak pada koordinat S 07 02.375 dan E 110 48.753 . Data lapangan yang diperoleh
32