variabel independen yaitu peringkat obligasi dan variabel dependen yaitu abnormal return dan cumulative abnormal return yang diproksikan dengan
periode pengumuman dan grade perusahaan yang terdaftar di PEFINDO untuk tahun 2010-2015.
3.6.2. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2011, 160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Data penelitian yang telah diambil oleh peneliti harus diuji
terlebih dahulu untuk mengetahui karakteristik dari data tersebut salah satu pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas data. Tujuan digunakan uji
normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari penelitian mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Jika distribusi data normal maka uji
hipotesis yang digunakan adalah uji statistik parametrik, dan jika tidak berdistribusi normal menggunakan uji statistik non parametrik.
Uji normalitas menggunakan Kolomogorov Smirnov Test, dengan
membandingkan Asymptotic Significance den gan α = 0,05. Dasar penarikan
simpulannya adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymptotic Significance-nya 0,05.
3.7. Pengujian Hipotesis
3.7.1. Uji One Sample T-Test
One sample t-test merupakan salah satu uji parametrik. Biasanya digunakan untuk ukuran sampel dibawah 30. Syaratnya adalah data berupa kuantitatif dan memiliki
distribusi normal. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding berbeda secara nyata
ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai tertentu disini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi.
Uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata populasi yang
digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil ini apakah akan diketahui bahwa rata-rata populasi yang digunakan sebagai
pembanding secara signifikan berbeda dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Jika data berdistribusi normal
dengan menentukan tingkat signifikansi α = 5, df=n-1. Jika nilai signifikan
0,05 maka hipotesis diterima, tetapi jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak.
3.7.2. Uji Paired Sample T-Test
Paired sampel t-test atau uji T sampel berpasangan merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda Ho
diantara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil subjek yang di pasangkan Ghozali,
2011. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian apabila data berdistribusi
normal yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan cumulative abnormal return selama periode pengamatan. Jika data berdistribusi normal dengan
menentukan derajat kepercayaan sebesar 95 dan tingkat kesalahan α sebesar
5. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima, tetapi jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak.