Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1 MEDAN
ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM
DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
DRAFT SKRIPSI
OLEH
ZULFIANSYAH 050502033 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR TABEL ...ix
DAFTAR GAMBAR ...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 7
D. . Hipotesis . ... 9
E. . Tujuan dan Manfaat penelitian ... 9
1. Tujuan Penelitian ... 9
2. Manfaat Penelitian ... 9
F. Metode Penelitian ... 10
1. Batasan Operasional ... 10
2. Defenisi Operasional ... 11
3. Populasi dan Sampel ... 12
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
5. Jenis Data ... 14
6. Teknik Pengumpulan Data ... 14
7. Metode Analisis Data ... 15
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Pengertian Pasar Modal ... 17
C. Saham ... 20
D. Penilaian Saham ... 21
1. Pendekatan Dividen ... 22
2. Pendekatan Pendapatan ... 24
E. Macam-Macam Dividen ... 25
1. Dividen Tunai ... 25
2. Dividen Saham... 26
3. Dividen Kekayaan ... 26
F. Return Saham ... 26
G. Corporate Action ... 27
H. Teori yang Berhubungan dengan Informasi ... 28
(3)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
3
BAB III BURSA EFEK INDONESIA
A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 31
B. Struktur Bursa Efek Indonesia ... 32
C. Profil perusahaan ... 34
1. Adira Dinamika Multi finance ... 34
2. AKR Corporindo ... 35
3. Aqua Golden Missisippi ... 35
4. Astra Graphia ... 35
5. Astra Internasional ... 35
6. Astra Otoparts ... 36
7. Bank Central Asia ... 36
8. Bank Internasional Indonesia ... 36
9. Bank Niaga ... 37
10. Bank Rakyat Indonesia ... 37
11. Berlian Laju Tanker ... 38
12. BFI Finance Indonesia ... 38
13. Citra Marga Nusaphala Persada ... 39
14. Citra Tubindo ... 39
15. Colorpak Indonesia ... 39
16. Enseval Putera ... 39
17. Goodyear Indonesia ... 39
18. Gowa Makassar Tourism Developement ... 40
19. Gudang Garam ... 40
20. Hexindo Adiperkasa ... 40
21. HM Sampoerna ... 40
22. Indofood Sukses Makmur... 41
23. Indorama Synthetics ... 41
24. Jaya Real Property ... 41
25. Lautan Luas ... 41
26. Mandala Multifinance ... 42
27. Maskapai Reasuransi Indonesia ... 42
28. Matahari Putra Prima ... 42
29. MERCK ... 42
30. Multi Bintang Indonesia ... 43
31. Panin Sekuritas ... 43
32. Pembangunan Jaya Ancol... 43
33. Plaza Indonesia Realty ... 43
34. Pool Advista Indonesia... 43
35. Pudjiadi And Sons ... 44
36. Rig Tenders Indonesia ... 44
37. Semen Gresik ... 44
38. Summarecon Agung ... 45
39. Telekomunikasi Indonesia ... 45
40. Tiga Raksa Satria ... 45
(4)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ... 46 B. Analisis Data ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA... xi LAMPIRAN
(5)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai ... 6
Tabel 1.2 Jumlah populasi yang sesuai kriteria ... 12
Tabel 1.3 Jumlah sampel yang sesuai kriteria ... 13
Tabel 4.4 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman DividenTunai 2005 ... 47
Tabel 4.5 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2006 ... 51
Tabel 4.6 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2007 ... 56
Tabel 4.7 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2008 ... 60
Tabel 4.8 Paired Sample Statistics ... 64
Tabel 4.9 Paired Sample Correlation ... 65
Tabel 4.10 Paired Sample test ... 66
Tabel 4.11 Paired Sample Statistics Tahun 2005 ... 67
Tabel 4.12 Paired Sample Statistics Tahun 2006 ... 67
Tabel 4.13 Paired Sample Statistics Tahun 2007 ... 68
Tabel 4.14 Paired Sample Statistics Tahun 2008 ... 68
Tabel 4.15 Paired Sample Correlation Tahun 2005 ... 69
(6)
Tabel 4.17 Paired Sample Correlation Tahun 2007 ... 70 Tabel 4.18 Paired Sample Correlation Tahun 2008 ... 70
DAFTAR GAMBAR
(7)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
7
ABSTRAK
Zulfiansyah (2009), Analisis perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (Pembimbing: Dr. Muslich Lufti, SE, MBA, Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE. M.Si, Penguji I: Drs. Syahyunan Msi dan Penguji II: Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dividen tunai sebagai peristiwa yang mempengaruhi return saham. Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah dividen tunai mempengaruhi perubahan return saham selama 14 hari periode 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pengumuman dividen, dengan kata lain mengamati reaksi pasar modal terhadap event berupa informasi dividen tunai.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi yang berpasangan (t-test: Paired Two Sample for Means). Pengujian akan menggunakan program statistik SPSS versi 15.0 untuk mempermudah pelaksanaaan perhitungan. Data yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yng melakukan pengumuman dividen tunai dari tahun 2005 sampai dengan 2008 di Bursa Efek Indonesia.
Hail penelitian berdasarkan uji Paired Two Sample For means bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai.
(8)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat hidayah, kesehatan, kesempatan, rezeki, kesabaran, ketekunan serta doa dari semua keluarga khususnya doa dari kedua orang tua saya sehingga diberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumman Dividen Tunai Pada perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Penulis menyadari sebelumnya bahwa pengetahuan dan pengalaman sangatlah terbatas dan pasti tidak sempura karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT sehingga penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penyajian materi ataupun dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.
Selama mengerjakan penelitian ini, penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(9)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
9
4. Bapak Dr. Muslich Lufti, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs Syahyunan Msi selaku Dosen Penguji I penulis yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE. M.Si selaku Dosen Penguji II penulis yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Adja Safinat selaku Dosen Wali penulis yang telah membantu
dan memompa motivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar pada setiap semester selama penulis aktif dalam perkuliahan.
8. Kepada seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Pegawai Departemen Manajemen: Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Susi, Kak Vina yang telah banyak membantu penulis baik dalam perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
9. kepada orang tua Ananda yaitu ayahanda Parmono dan ibunda Nafsiah Ananda kedua insan yang paling kucintai setelah Allah, Nabi Muhamad SAW serta AlQuar’an Dan Hadist ananda saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan tidak mungkin Ananda balas jasa-jasa mu yang sangat banyak sekali dari kecil sampai maut memisahkan kita hanya Allah yang dapat membalas jasamu pada ananda baik dari segi material dan spritual, skripsi ini kupersembahkan pada mu ayah dan mama mudah-mudahan ini membuat ayah dan mama tersenyum bahagia.
10.Kepada kedua adikku yaitu anak ke-2 Adinda Irwansyah Putra sekaligus menjadi teman suka dan dukaku terus berjuang dan rajin belajar ya adikku
(10)
serta adik ragilku Nuri Pratiwi yang selalu gigih untuk menjadi yang terbaik. Abang yakin Adinda akan menjadi cahaya bagi keluarga kita dek terus gali dan kembangkan potensimu dek abang akan selalu mendukungmu dari segi apapun.
11.Buat Wo Halimah yang membesarkan ku dari umur 2 tahun sampai SMA, Ananda mengucapkan terima kasih karena dengan arahan dan bimbingan dan doamu ananda dapat menyelesaikan skripsi ini.
12.Kepada keluarga Ma’ruf kepada Wo Alm Rosmaniar, Wo Nurlela, Wo Fatimah, Wo Harisah, abah Nazaruddin dan tek Mariati aden mengucapkan terima kasih atas motivasi yang diberikan.
13.Kepada keluarga di Laut Tador wak Ngatinem, uak Alm Kasimin, Uak sisu,Uak Tronjol, Uak Bodong, buk ratna dan buk Fatimah aan mengucapkan aturnuon.
14.Kepada sepupu-sepupuku k’eli, k’lina, k’Ila, K’ Ani, Bg ipul and bg Arel, bg Uwi maaf bila ada kesalahan, Nani, Ayu banyak makan dek biar cepat gemuk, kiki, Aji (anak band), irfan (sang buffon) , Ari, Fazla dan siragil Naya cepat besar ya dek.
15.Kepada m’Iril, buk Drs Emizar abak, wo aksara makasih ya semoga diberiakan kesehatan selalu sama Allah.
16.Kepada keluarga besar BP2M ketum Hadi Syahputra (closest friend), septian, Dedi, Dodi, Dona, Hasan, B’novri, bg Ipan, Halim dan semua mujahid muda mushalla thanks alot allahu akbar.
17.Kepada temanku arman, jaka K link teman ngaji yang sangat baik pada aan , wulan geng kamput Aris, Fai, Hadi p, wahyu atas IT nya lanjutkan
(11)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
11
bro hobimu its good, Roni, Novri, Rafael et all kalian lah yang membuat hidupku penuh colour thank so much for all.
18.Kepada temanku Fitri, Dana, Nia, Yati, Shinta, Rika, dan Dewi maafkan aan bila ada kesalahan dan semoga sukses selalu menjalani hidup.
19.Kepada keluarga besar Ahad Net Internasional b’ono, b’veri, pak Gianto P’Ateng atas solusinya dan seluruh mitra Ahad net diseluruh Nusantara semoga diberikan kebahagian dunia dan akhirat.
20.Kepada keluarga besar HMI FE-USU Mara, Bobby, khalid, Salli, selly , jihan teruslah berjuang dan yakin lah usaha kita akan sampai.
21.Kepada seluruh teman teman daru manajemen 05 khususnya konsentrasi keuangan terus lakukan lah hal yang terbaik dan terus semangat mengerjakan skripsi Jerri, Akhyar, Ira, Irma dan seluruh anak keuangan ayo terus maju.
22.Kepada seluruh teman seperjuangan Manajemen 05 dan seluruh
departemen Manajemen semoga menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2009 Penulis
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi investor untuk memperkirakan laba dan ekspektasi laba perusahaan (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).
Pembayaran dividen yang stabil untuk sebagian perusahaan dapat diterjemahkan sebagai suatu tanda bahwa perusahaan tersebut pada kondisi yang sehat. Dividen merupakan manfaat yang diterima dari investasi saham yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Dividen sering digunakan oleh para investor untuk menilai resiko dan laba perusahaan sebab dividen mempunyai kandungan informasi. Meningkatnya pembayaran dividen ditafsirkan sebagai tanda meningkatnya keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang dan menurunnya pembayaran dividen sering ditafsirkan sebagai tanda dividen sering diterjemahkan sebagai tanda menurunnya tingkat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.
Perubahan dividen naik atau turun dipandang sebagai signal dimana manajemen mengharapkan laba yang akan datang berubah kearah yang sama. Peningkatan dividen dipandang sebagai signal positif yang menyebabkan investor menawarkan harga lebih tinggi dan penurunan dividen merupakan signal negatif yang dapat menurunkan harga saham. Dividen dibayarkan kepada investor dengan harapan para investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut, sehingga akan dapat meningkatkan return saham.
(13)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
13
Dampak kebijakan dividen terhadap harga saham merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena kebijakan struktur modal dan kebijakan dividen menyangkut keputusan finansial yang sering dilakukan setiap perusahaan dan lewat keputusan inilah nilai perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga pasar saham perusahaan tersebut.
Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara karena mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal berfungsi untuk memindahkan dana dari pihak yang memilki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan modal yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dana. Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menyediakan dana tidak harus terlibat langsung dalam transaksi di pasar modal, akan di bantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal (investor), memberikan saran serta mengelola dana bagi kepentingan modal. Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go public dengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai emiten.
Sebuah perusahaan dapat menerbitkan saham atau obligasi untuk mendapatkan dana dari pasar modal, tetapi tidak semua perusahaan dapat melakukan hal tersebut. Perusahaan yang dapat menerbitkan saham, obligasi, atau bentuk sekuritas lain di pasar modal hanyalah perusahaan yang telah terdaftar, sebelum saham diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek), terlebih dahulu saham perusahaan yang akan terdaftar dijual di pasar perdana. Aktivitas ini sering disebut dengan
(14)
penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) salah satu alternatif sumber pendanaan melalaui peningkatan ekuitas perusahaan degan cara menawarkan saham kepada masyarakat.
Berbagai pihak selalu mempunyai harapan bahwa harga saham yang wajar pada saham perdana maupun pada pasar sekunder tidak jauh berbeda sehingga tidak perlu melakukan antrian membelinya pada pasar perdana. Para investor besar yang ingin membeli sekuritas pada saat penawaran perdana (initial public offering) atau disingkat IPO memberitahukan pada minatnya tersebut kepada penjamin emisi. Harga dan kinerja perusahaan merupakan salah satu isu yang tidak pernah berhenti diteliti. Sebagai hasil dari investasi dipasar modal merupakan salah satu investasi yang sering dilakukan oleh para investor, secara umum perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau obligasi) ke pasar modal merupakan perusahaan yang telah memiliki reputasi bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek- efek yang diluncurkan akan mudah diserap dan ditransaksikan ke bursa. Investasi di pasar modal lebih berkontinuitas, sebab setiap investor bisa dengan mudah menyalurkan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya atau dari satu industri ke industri lainnya. Dengan menahan investasi tersebut, para investor (pemegang instrumen pasar modal) menginginkan dapat memperoleh laba.
Informasi merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan pasar modal. informasi perusahaan yang diterbitkan untuk umum pun bermacam-macam, diantaranya adalah pengumuman dividen. Keputusan investasi para investor ditentukan oleh pengharapan mereka atas keberhasilan suatu usaha dimasa yang akan datang. investasi yang dilakukan merupakan reaksi atas informasi yang mereka terima. Pada beberapa kasus tertentu atau situasi tertentu agar sebagian pemodal yang
(15)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
15
lebih suka dividen yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan rendahnya laba yang di tahan. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa jumlah tertentu yang diterima sebagai dividen saat ini lebih berharga dibandingkan dengan capital gain yang akan diperoleh dihari-hari mendatang (Blume, 1980 dalam Fauzi, 2003: 102). Dalam hal ini berarti pemodal akan sangat menunggu pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam kondisi pasar setengah kuat, perusahaan yang aktivitas perdagangannya tinggi mempunyai informasi yang lebih banyak tersedia untuk publik, bertentangan dengan perusahaan yang masih baru. Oleh karena itu informasi mengenai perusahaan yang baru listing di pasar modal merupakan hal menarik bagi investor sebagai pertimbangan investasinya. Kebijakan dividen akan berpengaruh positif terhadap nilai saham, melalui penciptaan keseimbangan di antara dividen saat ini dan laba di tahan sehingga mampu memaksimalkam nilai saham. Jika perusahaan bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan tunai maka akan cenderung meningkatkan harga saham, namun jika nilai dividen tunai meningkat maka makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan yang di harapkan untuk masa mendatang akan rendah, dan hal ini akan menurunkan harga saham. Nilai saham akan maksimal jika terjadi keseimbangan antara dividen saat ini dan laba di tahan.
Adanya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga atau nilai saham, menuntut perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk selalu memperhitungkan akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya. Jika perusahaan ingin mencapai tujuannya maka setiap keputusannya harus di evaluasi pengaruhnya terhadap harga
(16)
saham. Untuk itu keputusan kebijakan dividen harus selalu di evaluasi atas dasar akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya
Harga atau nilai yang terjadi di pasar pada saat keputusan struktur modal dan kebijakan dividen tunai di umumkan, bukan merupakan satu-satunya pedoman yang digunakan untuk pengambilan keputusan, namun demikian setiap perusahaan harus menyadari bahwa nilai atau harga saham yang terjadi di pasar merupakan pedoman yang penting untuk mengevaluasi keputusan perusahaan, yaitu untuk mengevaluasi apakah kebijakan struktur modal dan kebijakan dividen dapat memaksimalkan harga sahamnya.
Sebagai negara yang membangun dan mengejar ketinggalan dari negara-negara lain, maka faktor pembiayaan perusahaan merupakan salah satu faktor penentu. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif pendanaan bagi peruasahaan-perusahaan Indonesia selain perbankan. Kehadiran pasar modal, pada sisi lainnya, dapat dilihat sebagai wahana dan alternatif dalam berinvestasi. (Fakhruddin, 2001: 3).
Selanjutnya, untuk memperlihatkan bukti empiris, diberikan contoh perbedaan rata-rata return yang diperoleh sebelum dan sesudah diumumkan dividen tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Tabel 1.1 memperlihatkan return 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman dividen tunai.
(17)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
17
Tabel 1.1
Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sebelum Pengumuman Sesudah pengumuman
Hari ke- Return Hari-ke Return
-5 0 5 -0,00781
-4 -0,01953 4 0,01185
-3 -0,00398 3 -0,00784
-2 0,03600 2 0
-1 -0,01158 1 0,00790
Total Return 0,00091 Total Return 0.00410 Rata-rata Return 0,000182 Rata-rata Return 0,00082
Sumber www.yahoofinance.com
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata return sebelum pengumuman dividen tunai adalah 0,000182 dan rata-rata return sesudah pengumuman dividen tunai adalah 0,00082. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pengumuman dividen tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Memberikan rata-rata return yang lebih baik daripada sebelum pengumuman dividen tunai.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis mengambil judul “ Analisis
Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
” Apakah ada perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”.
(18)
C. Kerangka Konseptual
Dalam peristiwa pengumuman dividen, sebenarnya ada peristiwa yang lebih menarik yaitu pengumuman iniasi dividen. Iniasi dividen merupakan peristiwa dimana dividen pertama kalinya dibagikan (Giyantiningrum, 2000: 101). Pengumuman iniasi dividen merupakan fenomena yang menarik karena tidak terdapat pengaruh historis dividen, seperti dalam investor, demikian pula dengan iniasi dividen karena pengumuman ini mengandung informasi mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan yang mengeluarkan iniasi deviden merupakan perusahaan yang baru terdaftar, sehingga investor menjadi tertarik untuk menanamkan modalnya, karena ada kemungkinan bahwa harga saham dari perusahaan tersebut masih rendah atau murah.
Kebijakan dividen merupakan penentuan seberapa besar laba akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai deviden dan seberapa besar laba tersebut akan ditahan. Resiko keuangan dan resiko bisnis suatu perusahaan akan tergantung sejauh mana perusahaan memiliki biaya tetap sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan. Pada perusahaan yang sudah terdaftar, harga dari saham yang diterbitkannya cenderung menjadi tolok ukur keberhasilan di dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan dan memakmurkan kekayaan para pemegang sahamnya. Perusahaan dikatakan tumbuh jika tingkat keuntungan yang diperoleh lebih besar dari keuntungan yang dinikmati oleh investor. Suatu alat analisis finansial adalah tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan. Ukuran ini menunjukan besarnya tingkat pertumbuhan maksimal yang dapat dipertahankan apabila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri.
(19)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
19
Kebijakan dividen akan berpengaruh positif terhadap nilai saham, melalui penciptaan keseimbangan di antara dividen saat ini dan laba di tahan sehingga mampu memaksimalkam nilai saham. Jika perusahaan bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan tunai maka akan cenderung meningkatkan harga saham, namun jika nilai dividen tunai meningkat maka makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan yang di harapkan untuk masa mendatang akan rendah, dan hal ini akan menurunkan harga saham. Nilai saham akan maksimal jika terjadi keseimbangan antara dividen saat ini dan laba di tahan.
Adanya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga atau nilai saham, menuntut perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk selalu memperhitungkan akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya. Jika perusahaan ingin mencapai tujuannya maka setiap keputusannya harus di evaluasi pengaruhnya terhadap harga saham. Untuk itu keputusan sruktur modal dan kebijakan dividen harus selalu di evaluasi atas dasar akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya.
Adapun kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber : Sularso (2003) Gambar 1.1 : Kerangka konseptual
Sebelum pengumuman deviden tunai
Return Saham Setelah pengumuman
(20)
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa:
” Ada perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan harga saham sebelum dan sesudah dikeluarkan pengumuman dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Bagi emiten
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan acuan untuk lebih memperbaiki kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
b. Bagi Investor
Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi dan menilai perusahaan.
(21)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
21
c. Bagi Akademisi
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pola pikir dan menambah wawasan berpikir mengenai dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham sebelum dan sesudah diumumkan dividen pertama kali pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh penulis yaitu: a. Emiten yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan \yang melakukan
dividen tunai dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta merupakan saham aktif diperdagangkan dibursa saham pada periode penelitian tahun 2005 sampai dengan 2008.
b. Emiten tidak mengeluarkan publikasi informasi lainnya bersamaan dengan pengumuman dividen tunai seperti publikasi stock split,buy back pengumuman merger dan right issue.
c. Periode pengamatan selama 14 hari, yaitu 7 hari sebelum pengumuman dividen tunai dan 7 hari setelah pengumuman dividen tunai.
(22)
2. Definisi Operasional
Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, parameter yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
a. Dividen tunai adalah yang diterima oleh pemegang saham biasa melalui cek atau
terkadang mereka menginvestasikan kembali dalam saham biasa di
perusahaan.penginvestasian kembali dividen pada saham perusahaan diselesaikan melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend reinvestment plan), atau sering disebut DRIP. (Warsono, 2003: 72).
b. Return saham adalah pendapatan perlembar saham yang dinikmati oleh investor
atas suatu investasi yang dilakukan. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi yang nantinya akan disebut ’return’ saja. Return realisasi merupakan capital gain/ loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (Pit) dengan harga saham pada periode sebelumnya (pit-1). Secara matematis return realisasi dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 110):
Rit =
1 1
− −
− it
it it
p p p
Dimana:
Rit = Return saham atau actual return saham perusahaan ke-i pada waktu t. Pit = harga saham perusahaan i pada waktu t
(23)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
23
3. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dari januari 2005 sampai dengan Desember 2008. Penarikan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan ”non probability random
sampling”dengan metode ”purposive sampling”. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005: 78).
Adapun kriteria penarikan populasi sasaran yang digunakan penulis adalah : a. Emiten yang mengeluarkan dividen tunai berturut-turut dari 2005-2008. b. Tanggal pengumuman dividen tunai (cash dividend) tersedia
c. Emiten tidak mengumumkan corporate action lain, selain dividen tunai pada waktu yang bersamaan, seperti merger, right issue, stock split, buy back. d. Emiten memiliki data harga saham penutupan (closing price) yang lengkap
selama periode pengamatan.
e. Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2008.
Dengan kriteria tersebut maka diperoleh sebanyak sampel yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2
Jumlah Populasi Sasaran Berdasarkan Kriteria
Keterangan Jumlah perusahaan
Perusahaan yang melakukan pengumuman dividen tunai setiap tahun dari 2005-2008
62 Perusahaan yang selama setahun mengeluarkan dua kali pengumuman dividen tunai
(3) Perusahaan yang mengumumkan corporate action lain - Data penelitian dikeluarkan karena data tidak lengkap, (19)
(24)
Tabel 1.3
Jumlah sampel yang sesuai kriteria
NO Kode Emiten Tanggal Listing
1 ADMF Adira Dinamina Multi Finance 31 Maret 2004
2 AKRA AKR Corporindo 3 Oktober 1994
3 AQUA Aqua Golden Mississippi 1 Maret 1990
4 ASGR Astra Graphia 15 November 1989
5 ASII Astra International 4 April 1990
6 AUTO Astra Otoparts 15 Juni 1998
7 BBCA Bank Central Asia 31 Mei 2000
8 BNII Bank Internasional Indonesia 21 November 1989
9 BNGA Bank Niaga 29 November 1989
`10 BBRI Bank Rakyat Indonesia 10 November 2003
11 BLTA 26 Maret 1990
12 BFIN BFI Finance Indonesia 16 Mei 1990
13 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada 10 January 1995
14 CTBN Citra Tubindo 28 November 1989
15 CLPI 30 November 2001
16 EPMT Enseval Putera Megatradiing 1 Agustus 1994
17 GDYR 1 Desember 1980
18 GMTD Gowa Makassar Tourism development 11 Desember 2000
19 GGRM 27 Agustus 1990
20 HEXA Hexindo Adiperkasa 13 Februari 1995
21 HMSP HM Sampoerna 15 Agustus 1990
22 INDF Indofood Sukses Makmur 14 July 1994
23 INDR Indorama Synthetics 3 August 03, 1990
24 JRPT Jaya Real Property 29 Juni 1994
25 LTLS Lautan Luas 21 Juli 1997
26 MFIN Mandala Multifinance 6 September 2005
27 MREI 4 September 1989
28 MPPA Matahari Putra Prima 21 Desember 1992
29 MERK 23 Jul 1981
30 MLBI Multi Bintang Indonesia 17 January 1994
31 PANS Panin Sekuritas 31 Desember 2000
32 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 2 Juli 2004
33 PLIN Plaza Indonesia Realty 15 Juni 1992
34 POOL Pool Advista Indonesia 20 Mei 1991
35 PNSE Pudjiadi And Sons 1 Mei 1990
36 RIGS Rig Tenders Indonesia (RIGS 26 Maret 1990
37 SMGR Semen Gresik 8 Juli 1991
38 SMRA Summarecon Agung 7 Mei 1990
39 TLKM Telekomunikasi Indonesia 14 November 1995
40 TGKA Tiga Raksa Satria 7 Mei 1990
(25)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
25
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui di Bursa Efek Indonesia melalui situs
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai September 2008 sampai dengan Mei 2009.
5. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari situs dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Tahap Pertama dilakukan Melalui Studi Pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur jurnal penelitian-penelitian, serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang diteliti.
b. Tahap kedua dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikanoleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut:
(26)
Metode analisis deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian, dan peringkasan berbagai ka
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian di analisis dan diinterpretasikan secara objektif.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval dan ratio, menggunakan metode uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi berpasangan ( t-test: Paired Two Sample for means) dengan derajat signifikansi 5% (Sugiyono, 2005: 178).
Dalam pengujian ini menggunakan hipotesis :
Ho: µ setelah pengumuman = µ sebelum pengumuman artinya return setelah tanggal pengumuman dividen tunai tidak berbeda secara signifikan dengan return sebelum tanggal pengumuman dividen tunai.
Hi : µ setelah pengumuman ≠ µ sebelum pengumuman artinya return setelah tanggal pengumuman dividen tunai berbeda secara signifikan dengan return sebelum tanggal pengumuman.
Kriteria penerimaan hipotesis dengan t-test : Paired Two Sample for Means dengan derajat signifikansi ( ) 5 % adalah:
Ho diterima jika : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Hi diterima jika : -t hitung > t tabel
(27)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Sularso ( 2003) melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (return) sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati pergerakan harga saham di pasar modal. Untuk menguji adanya reaksi harga dilakukan tes abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan berdasarkan konsep-konsep model-model keseimbnagan yaitu Capital Asset Pricing
Model (CAPM) dan dengan melakukan pengujian abnormal return terhadap dividen
naik dan dividen turun pada saat ex-dividend date. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat ex- dividend date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex- dividend date.
Ameliani (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh pengumuman pembagian dividen tunai terhadap return saham perusahaan di bursa efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman pembagian dividen tunai, mengetahui pengaruh dari pengumuman pembagian dividen tunai terhadap return saham dengan melihat adanya abnormal return yang signifikan serta merumuskan implikasi manajerial bagi investor dan emiten. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan paired sample t - test menunjukkan bahwa kinerja saham sebelum dan sesudah pengumuman pembagian dividen tunai tidak berbeda secara nyata. Hasil pengujian return saham antara sebelum dan sesudah pengumuman menunjukkan tingkat signifikansi sebesar
(28)
0,898 dan hasil pengujian tingkat risiko sebelum dan sesudah pengumuman menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,708. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai signifikasi pengujian yang lebih besar dari 0,05 atau 0,1 sehingga kinerja saham sebelum dan sesudah pengumuman tidak berbeda secara nyata.
Benardzi, et al meneliti tentang reaksi pasar terhadap pengumuman perubahan pembayaran dividen. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya dukungan kuat untuk teori sebelumya (Michaely et al, 1995) yang menyiratkan bahwa pasar bereaksi negatif terhadap dividend ommissions dan bereaksi positif terhadap dividend
initiations atau dengan kata lain pengumuman perubahan dividen memiliki
kandungan informasi tentang laba masa depan perusahaan.
Ratna (2001) melakukan penelitian yang mengkaji masalah pengaruh pengumuman deviden terhadap perubahan harga saham. untuk perusahaan yang listed di Bursa Efek Surabaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada kelompok dividen naik, menunjukkan bahwa masih terdapat abnormal return yang signifikan pada sekitar tanggal pengumuman dividen. Pada kelompok dividen turun menunjukkan bahwa ada satu hari bursa yang masih memberikan abnormal return yang signifikan; dan Pada kelompok dividen tetap menunjukkan bahwa masih terdapat abnormal
return yang signifikan pada satu hari bursa.
B. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pengertian pasar modal dalam Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
(29)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
29
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannnya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat mengalokasikan dananya dengan lebih efisien, karena pihak investor tersebut dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal.
Pasar modal secara umum diartikan sebagai pasar yang bersifat abstrak dalam hal transaksi jual beli produknya. Dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa surat-surat berharga di bursa efek. Menurut Tandelilin (2001:25), “Bursa efek dalam arti sebenarnya adalah suatu sistem yang terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya”. Di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang pada akhir tahun 2007 telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal adalah saham, obligasi, reksadana dan instrumen derivatif. Tandelilin (2001: 18) mendefinisikan saham, obligasi, reksadana dan instrumen derivatif adalah sebagai berikut:
a. Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
b.Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya
(30)
secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat jatuh tempo.
c. Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang.
d.Instumen Derivatif (Opsi dan Futures) merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrument derivative sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Ada beberapa jenis instrumen derivative, di antaranya waran, bukti right (right issue), opsi dan futures.
C. Saham
Sekuritas yang umumnya lebih dikenal masyarakat dan cukup populer untuk diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006:6), “saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai hak kepemilikan atas kekayaan perusahaan tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar peyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan.saham preferen (preferred stock). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:7), “saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
(31)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
31
perusahaan tersebut dilikuidasi”. Walaupun pemegang saham biasa adalah pihak yang terakhir dalam penerimaan dividen, namun pemegang saham tersebut mempunyai hak suara (voting rights) untuk memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Menurut Tandelilin (2001: 18), “saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan mendapat hak kepemilikan seperti pada saham biasa”. Perbedaan saham prefen dengan saham biasa adalah saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan.
D. Penilaian Saham
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham. Tandelilin (2001: 183) mengemukakan definisi nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham yaitu sebagai berikut: ”Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang seharusnya terjadi.
Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dari ketiga nilai tersebut, investor dapat mengetahui apakah saham tersebut tergolong overvalued ataupun undervalued, sehingga hal ini menjadi pertimbangan bagi investor untuk
(32)
membeli, menahan ataupun menjual saham. adanya kesulitan dalam pendistribusian aset fisik kepada para pemegang sahamnya, disamping itu belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya.
Ada dua metode yang digunakan dalam menilai harga saham, yaitu : metode pendekatan dividen dan metode pendekatan pendapatan.
1. Pendekatan Dividen
Pendekatan dividen mengunakan teknik kapitalisasi dividen yang berarti mendiskontokan semua arus dividen yang diharapkan di masa mendatang dengan tingkat diskonto tertentu ke masa sekarang. Pendekatan dividen terdiri dari tiga model, yaitu model dividen tanpa pertumbuhan, dividen dengan tingkat pertumbuhan dan model dividen yield.
1) Dividen Tanpa Pertumbuhan
Dalam model dividen tanpa pertumbuhan, harga saham ditentukan berdasarkan arus dividen yang akan diterima pada masa datang tanpa memperhitungkan tingkat pertumbuhan dividen. Dengan kata lain, nilai saham tidak mempunyai prospek pertumbuhan adalah sama dengan penghasilan dividennya.
Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan, dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu. Model pertumbuhan nol ini sebenarnya sama dengan prinsip saham preferens karena dividen yang dibayarkan diasumsikan selalu sama dan tidak akan mengalami perubahan pertumbuhan sepanjang waktu.
(33)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
33
2) Dividen dengan Tingkat Pertumbuhan Normal atau Konstan
Model dividen ini mengasumsikan bahwa dividen akan berkembang dari periode ke periode dengan tingkat pertumbuhan yang sama selamanya. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan konstan didasarkan pada asumsi sebagai berikut :
a. Laba ditahan merupakan satu-satunya sumber pembiayaan b.Tingkat pengembalian atas investasi perusahaan adalah tetap
c. Biaya modal (Kc) perusahaan tetap dan harus lebih besar dari tingkat pertumbuhan (g)
Tandelilin (2001: 187) mengemukakan bahwa model ini sering ini disebut sebagai model Gordon, setelah Myron J. Gordon mengembangkan dan mempopulerkan model ini.
3) Dividen Yield
Dalam model dividen yield ini dikemukakan bahwa asumsi perusahaan akan membayarkan dividen secara konstan kadangkala kurang tepat. Adakalanya, perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik jauh di atas pertumbuhan normal dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun, tetapi lambat laun menurun terus. Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen bagi investor, sehingga bisa juga mempengaruhi pertumbuhan tingkat dividen yang akan dibayarkan perusahaan kepada investor. Pada beberapa tahun awal selama masa pertumbuhan fantastis, perusahaan mungkin akan mampu membayarkan dividen dengan pertumbuhan di atas normal, dan setelah melewati masa tersebut pertumbuhan fantastis di tahun awal tersebut, pertumbuhan tingkat dividen yang dibayarkan perusahaan mungkin akan menjadi lebih rendah dari masa sebelumnya dan selanjutnya akan bertumbuh secara tetap.
(34)
Adanya ketidaktetapan dividen yield tersebut dikarenakan bahwa dividen yield tersebut dipengaruhi oleh DPR (dividend proportion reinvestment), yaitu proporsi dividen dibandingkan dengan laba per lembar saham. Jika perusahaan menginginkan dividend yield yang tinggi, maka dapat dilakukan dengan meningkatkan dividen payout. Saham dengan dividen yield yang tinggi akan menarik calon investor, akan tetapi berdampak negatif bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang, karena dengan meningkatkan dividen payout berarti mengurangi tersedianya dana internal yang dapat digunakan untuk investasi dan ekspansi usaha.
2. Pendekatan Pendapatan
Ada dua model yang digunakan untuk menilai harga saham di dalam pendekatan pendapatan yaitu model nilai sekarang pendapatan dan model PER
1) Pendekatan Nilai Sekarang
Dalam pendekatan nilai sekarang, perhitungan saham dilakukan dengan mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang diisyaratkan investor. Dengan demikian, proses penilaian suatu saham akan meliputi:
a) Estimasi aliran kas saham di masa depan dengan menentukan jumlah dan waktu aliran kas yang diharapkan.
b) Estimasi tingkat return yang disyaratkan dengan mempertimbangkan risiko aliran kas di masa depan dan besarnya return dari alternatif investasi lain akibat pemilihan investasi pada saham, atau disebut juga sebagai biaya kesempatan (opportunity cost).
(35)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
35
c) Mendiskontokan setiap aliran kas dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan.
d) Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai intrinsik saham bersangkutan.
2) Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
PER (Price Earning Ratio) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Bagi investor, semakin kecil PER suatu saham, semakin bagus karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah (Darmadji dan Fakhrudin, 2006: 198).
Pendekatan PER ini disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Jika misalnya PER suatu saham sebanyak 3 kali berarti harga saham tersebut sama dengan 3 kali nilai earning perusahaan tersebut.
E. Macam- Macam Dividen
Dividen dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. Dividen tunai
Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak digunakan oleh perusahaan. Dividen tunai diterima oleh para pemegang saham biasa melalui cek atau terkadang mereka menginvestasikannya kembali dalam saham biasa di perusahaan. Penginvestasian kembali dividen pada saham perusahaan diselesaikan melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend
(36)
2. Dividen saham
Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan dan bukan dalam bentuk uang tunai. Perusahaan yang akan memberikan dividen saham biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut dalam persentase tertentu, misalnya 10% dividen saham, yang berarti jika seorang investor memilki 10 lot (5000 lembar) saham biasa, maka ia berhak menerima saham biasa sebanyak 1 lot ( 500 lembar) saham biasa. Jika seorang investor memiliki saham yang menghasilkan dividen saham kurang dari fraksi yang telah ditentukan (dalam lot), maka kekurangannya akan diberikan dalam bentuk tunai.
3. Dividen Kekayaan
Dividen kekayaan adalah distribusi pro rata suatu aset fisik. Aset tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Dividen kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah didistribusikan. Dividen kekayaan saat ini sudah sangat jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam pendistribusian aset fisik kepada pemegang sahamnya, disamping itu belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya. ( warsono, 2003: 272).
F. Return Saham
Return merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor dari investasi. Return dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi. Return realisasi atau return aktual adalah tingkat return yang diperoleh
(37)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
37
investor yang didapat berdasarkan data historis yang merupakan selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. Sedangkan return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa mendatang.
Return realisasi merupakan capital gain/ loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (Pit) dengan harga saham pada periode sebelumnya (pit-1). Secara matematis return realisasi dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 110):
Rit =
1 1
− −
− it
it it
p p p
Dimana:
Rit = Return saham atau actual return saham perusahaan ke-i pada waktu t. Pit = harga saham perusahaan i pada waktu t
Pit = Harga saham perusahaan i pada periode waktu t-1.
G. Corporate Action
Tindakan/aksi korporasi (corporate action) merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di pasar. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para pemegang saham (Darmadji, 2006:177). Informasi tersebut akan memiliki nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal.
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum, baik Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ataupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar
(38)
Biasa (RUPSLB). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.
Pengertian corporate action umumnya mengacu pada aktivitas penerbitan right
issue, pemecahan saham (stock split), saham bonus, dividen saham (stock dividend),
dividen tunai (cash dividend), pembelian kembali saham (shares buyback).
Keputusan corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action sehingga memperoleh keuntungan dari melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.
H. Teori yang Berhubungan dengan Informasi
Menurut Brigham (dalam Kurniawan, 2006:19) terdapat dua teori yang relevan untuk menjelaskan hubungan antara kandungan informasi dari berbagai corporate
action dengan perkembangan harga/ volume perdagangan saham dipasar modal, yaitu:
a. Teori Struktur Modal
Dalam teori ini, diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif terhadap harga saham yang dihubungkan dengan penerbitan saham baru. Alasannya adalah bahwa penambahan saham baru seharusnya selalu mewakili kearah perkembangan struktur modal yang optimal lebih baik dan bukan sebaliknya,
(39)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
39
sehingga penambahan saham baru seharusnya memberikan dampak terhadap harga saham yang positif atau nol.
b. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Asumsi utama dalam teori ini dalah bahwa manajer memiliki informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkannya. Maksudnya adalah manajer umumnya memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat daripada pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Asimetris informasi adalah kondisi suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Tingkat asimetris informasi ini bervariasi dari sangat tinggi ke sangat rendah. Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik mengenai perusahaan ke masyarakat secepat mungkin. Namun pihak di luar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan tersebut. Karena adanya kondisi asimetri informasi, pemberian sinyal kepada investor atau publik melalui keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat penting. (peni.staff.gunadarma.ac.id).
Manajer jika menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka umumnya pasar merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdagangan saham yang terjadi sebagai implikasinya. Pengumuman dividen tunai perusahaan akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya
(40)
informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.
I. Pengertian Studi Peristiwa
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga.
Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi (informational market) bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003: 410).
(41)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran,
right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan
lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
(42)
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode pasar modal mengalami kekosongan.
Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II, pemindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
B. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia Dewan Direksi BEI
Erry Firmansyah : Direktur Utama
M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan
Pengembangan Usaha
Guntur Pasaribu : Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan
Justitia Tripurwasani : Direktur Pengawasan
Eddy Sugito : Direktur Pencatatan
(43)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
43
Sihol Siagian : Direktur Administrasi
Dewan Komisaris BEI
Bacelius Ruru : Komisaris Utama
Panda Putu Raka : Komisaris
Fathiah Helmi : Komisaris
Mochamad Aswin : Komisaris
Lily Widjaja : Komisaris
Mustofa : Komisaris
Mardiasme : Komisaris
Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI Direktorat Utama
1. Sekretaris Perusahaan : Friderica Widyasari Dewi
2. Satuan Manajemen Resiko : Windiarti S. Choesin
3. Satuan Pemeriksa Internal : Widodo
Direktorat Pengawasan
4. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini
5. Hukum : Dewi A. Prasetyaningtyas
6. Satuan Pemeriksa Anggota Bursa dan Partisipan : Kristian S. Manullang
Direktorat Pencatatan
7. Pencatatan Sektor Riil : Ignatius Girendroheru
8. Pencatatan Sektor Jasa : Umi Kulsum
9. Pencatatan Surat Hutang : Saptono Adi Junarso
Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif
10.Perdagangan Fixed Income : Erna Dewayani
11.Perdagangan Derivatif : Hari Purnomo
Direktorat Keanggotaan dan Partisipan
(44)
Direktorat Perdagangan Saham
13.Perdagangan Saham : Supandi
Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha
14.Riset dan Pengembangan Produk : Kandi Sofia S. Dahlan
15.Pemasaran : Wan Wei Yiong
Direktorat Administrasi
16.Keuangan : Yohanes A. Abimanyu
17.Umum : Isharsaya
18.Sumber Daya Manusia : Mirna Kurniawati (Pjs)
Direktorat Teknologi Informasi
19.Operasi Teknologi Informasi : Yohanes Liauw
20.Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono
Specialist Setingkat Kepala Divisi
21.Chief Economist : Edison Hulu
Sumber:
C. Profil Perusahaan 1. Adira Dinamika Multifinance Tbk
Adira Dinamika Multifinance Tbk didirikan pada tanggal 13 Nopember 1990 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret 2004. Perusahaan ini bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan. Kode pencatatan Adira Dinamika Multifinance di Bursa Efek Indonesia yaitu ADMF.
2. Akra Corporindo Tbk
Akra Korporindo Tbk didirikan pada tanggal 28 Nov 1977 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Oktober 1994. Perusahaan ini bergerak dalam
(45)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
45
bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Akra Korporindo Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu AKRA.
3. Aqua Golden Mississippi Tbk
Aqua Golden Mississippi Tbk didirikan pada tanggal 23 Feb 1973 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Makanan dan Minuman. Kode pencatatan Aqua Golden Mississippi Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu AQUA.
4. Astra Graphia Tbk
Astra Graphia Tbk didirikan pada tanggal 31 Oktober 1975 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 November 1989. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Astra Graphia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu ASGR.
5. Astra International Tbk
Astra International Tbk didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Otomotif dan Komponennya. Kode pencatatan Astra International Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu ASII.
6. astra otoparts tbk
Astra Otoparts Tbk didirikan pada tanggal 20 September 1991 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Juni 1998. Perusahaan ini bergerak dalam
(46)
bidang Otomotif dan Komponenya. Kode pencatatan Astra Otoparts Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu AUT.
7. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
PT. Bank Central Asia Tbk. didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama N.V. Perseroan dagang dan Industri Semarang Kniting Factory. Pada tanggal 12 Mei 1974 nama bank berubah menjadi PT. Bank Central Asia dan memulai operasinya pada 12 Oktober 1956. Bank ini berkantor pusat di Wisma BCA Jl. Jend. Soedirman Kav 22-23 Jakarta Selatan. Pada tanggal 28 Mei 1998, Badan Penyehat Perbankan Nasional (BPPN) mengambil alih operasi dan manajemen bank sehingga status bank menjadi Bank Taken Over dan ditetapkan ikut program Kapitalisasi Perbankan. Pada tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan bank kepada Bank Indonesia. PT. Bank Central Asia Tbk. terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta tanggal 31 Mei 2000 dengan harga perdana Rp.1400 per lembar sahamnya.
8. Bank Internasional Indonesia Tbk
Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Mei 1959 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 1989. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perbankan. Kode pencatatan Bank Internasional Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu BNII.
9. Bank Niaga Tbk
Bank Niaga Tbk didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 November 1989. Perusahaan ini bergerak dalam
(47)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
47
bidang perbankan. Kode pencatatan Bank Niaga Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu BNGA.
10. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
(48)
11. P.T. Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA)
P.T Berlian Laju Tanker Tbk. didirikan pada tanggal 12 Maret 1981. Bidang usaha perusahaan ini dalam bidang perkapalan dalam dan luar negri dengan menggunakan kapal-kapal tetapi tidak terbatas pada kapal Tanker, tongkang, dan kapal tunda (tug board). Perusahaan bergerak dalam bidang jasa seperti pelayaran, angkatan laut dengan konsentrasi pada angkutan muatan cair baik dalam kawasan Indonesia maupun Asia. P.T Berlian Laju Tanker Tbk. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 26 Maret 1990 dengan kode pencatatan BLTA. Perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 106.505.436.280 pada tahun 2002.
12. PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT BFI Finance Indonesia, Tbk. (BFI) didirikan pada tahun 1982 sebagai perusahaan patungan dengan Manufacturer Hanover Leasing Corporation (MHLC), Amerika Serikat, dengan saham sebesar 70%, dan sisanya dimiliki oleh orang Indonesia. Pada tahun 1986, MHLC menjual sahamnya kepada grup Ongko. Pada tahun 1990, BFI mendapatkan izin sebagai perusahaan Multi Finance, dari sebelumnya hanya sebagai perusahaan leasing; kemudian berganti nama menjadi PT. Bunas Finance Indonesia. BFI mulai melebarkan sayap di bidang leasing (sewa guna usaha), consumer financing (pembiayaan konsumen) dan factoring (anjak piutang). Diakhir Mei 1990, BFI mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Surabaya (BES), sekarang menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
(49)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
49
13. Citra Marga Nusaphala Tbk
Citra Marga Nusaphala Tbk didirikan pada tanggal 13 April 1987
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 January 1995. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perbankan. Kode pencatatan Citra Marga Nusaphala Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu CMNP.
14. Citra Tubindo Tbk
Citra Tubindo Tbk didirikan pada tanggal 23 Agustus 1983 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 November 1989. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Lain-lain yang belum terklasifikasikan. Kode pencatatan Citra Tubindo Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu CTBN.
15. Colorpak Indonesia Tbk
Colorpak Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 September 1998 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 November 2001. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri dasar . Kode pencatatan Colorpak Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu CLPI.
16. Enseval Putera Megatradiing
Enseval Putera Megatradiing didirikan pada tanggal 26 Oktober 1988 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Agustus 1994. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Barang Konsumsi. Kode pencatatan Colorpak Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu EPMT.
(50)
Goodyear Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember 1980 . Perusahaan ini bergerak dalam bidang Otomotif dan Komponennya. Kode pencatatan Goodyear Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu GDYR
18. Gowa Makassar Tourism Development
Gowa Makassar Tourism Development didirikan pada tanggal 14 Mei 1991dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Properti dan Real Estate. Kode pencatatan Gowa Makassar Tourism Development di Bursa Efek Indonesia yaitu GMTD.
19. Gudang Garam
Gudang Garam Tbk didirikan pada tanggal 30 Jun 1971 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Rokok. Kode pencatatan Gudang Garam Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu GGRM.
20. Hexindo Adiperkasa Tbk
Hexindo Adiperkasa Tbk didirikan pada tanggal 28 Nov 1988 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Februari 1995. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Hexindo Adiperkasa Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu HEXA.
21. PT. Hanjaya Sampoerna Tbk. (HMSP)
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No.69. Sesuai
(51)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
51
dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan, anatara lain meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang.
22. Indofood Sukses Makmur Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 July 1994. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Makanan dan Minuman. Kode pencatatan Indofood Sukses Makmur Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu INDF.
23. Indorama Synthetics Tbk
Indorama Synthetics Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Agustus 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Industri Tekstil. Kode pencatatan Indorama Synthetics Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu INDR.
24.Jaya Real Property Tbk
Jaya Real Property Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Juni 1994 Perusahaan ini bergerak dalam bidang Property/Real Estate. Kode pencatatan Jaya Real Property Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu JRPT.
25. Lautan Luas Tbk
Lautan Luas Tbk didirikan pada tanggal 13 Juli 1951 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Juli 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
(52)
Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode Lautan Luas Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu LTLS.
26. Mandala Multifinance Tbk
Mandala Multifinance Tbk didirikan pada tanggal 15 Oktober 1983 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 September 2005. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perusahaan Investasi. Kode Mandala Multifinance Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu MFIN.
27. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 September 1989. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Asuransi. Kode Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk yaitu MREI.
28. Matahari Putra Prima Tbk
Matahari Putra Prima Tbk didirikan pada tanggal 11 Jan 1986 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Desember 1992 Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perdagangan Eceran. Kode Matahari Putra Prima Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu MPPA.
(53)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
53
Merck Tbk didirikan pada tanggal 14 Okt 1970 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Jul 1981. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Farmasi. Kode Merck Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu MERK.
30. Multi Bintang Indonesia Tbk
Multi Bintang Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 January 1994. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Makanan dan Minuman. Kode Multi Bintang Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu MLBI.
31. Panin Sekuritas Tbk
Panin Sekuritas Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Finance ( Keuangan). Kode Panin Sekuritas Tbk Pans.
32. Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Pembangunan Jaya Ancol Tbk didirikan pada tanggal 10 Juli 1992 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2004 . Perusahaan ini bergerak dalam bidang Properti dan Real Estate. Kode Pembangunan Jaya Ancol Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu MLBI.
33. Plaza Indonesia Realty Tbk
Plaza Indonesia Realty Tbk didirikan pada tanggal 05 November 1983 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Juni 1992.Perusahaan ini bergerak
(54)
dalam bidang Hotel dan Parawisata. Kode Plaza Indonesia Realty Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu PLIN.
34. Pool Advista Indonesia Tbk
Pool Advista Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 16 Agustus 1958 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Mei 1991.Perusahaan ini bergerak dalam bidang lain-lain. Kode Pool Advista Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu POOL
35. Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk
Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Mei 1990.Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan, jasa dan investasi. Kode Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu PNSE.
36. Rig Tenders Indonesia Tbk
Rig Tenders Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 22 Januari 1974 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Maret 1990.Perusahaan ini bergerak dalam bidang Transportasi. Kode Rig Tenders Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu RIGS.
37. P.T. Semen Gresik Tbk. (SMGR)
P.T. Semen Gresik Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden Republik Indonesia Pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada
(55)
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
55
tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta Dan Bursa Eek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang Go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa, Sulawesi, menjadikan Semen Gresik Group mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air. Semen Gresik Group juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritiks, Nigeria dan Madagaskar.
38. Summarecon Agung Tbk
Summarecon Agung Tbk didirikan pada tanggal 26 Nov 1975 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Mei 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
Properti dan real estate. Kode Summarecon Agung Tbk di Bursa Efek Indonesia adalah SMRA.
39. P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk
.
P.T.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Pada mulanya merupakan bagian dari ”Post en Telegraafdients” yang didirikan pada tahun 1884 dan pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi dipecah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan telekomunikasi nasional maupun internasional dan P.T. INTI yang memproduksi peralatan telekomunikasi. Namun
(56)
pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perseroan (Persero) P.T.Telekomunikasi Indonesia Tbk. berdasarkan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991.
40. Tigaraksa Satria Tbk
Tigaraksa Satria Tbk didirikan pada tanggal 17 Nov 1986 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Mei 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
Perdagangan Besar Barang Konsumsi. Kode Tigaraksa Satria Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu TGKA.
(1)
Hasil penelitian ini sesuai dengan penalitian Sularso yang menyatakan bahwa tidak terjadi perbedaan return saham pada saat dividen naik tetapi bertentangan dengan Sularso dalam hal terdapat perbedaan return saham pada saat dividen turun tetapi Sularso menggunakan perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date sebagai acuan sedangkan dalam penelitian ini menggunakan acuan pengumuman dividen tunai setiap tahun.
Oleh sebab itu pengumuman dividen tunai yang dilakukan perusahaan tidak memiliki pengaruh tetapi ada sedikit pengaruh yang kecil terhadap perubahan return saham sebagai reaksi pasar yang berwujud adanya revisi harga saham di pasar bursa. Hal in juga dapat menyatakan bahwa investor lokal masih merupakan investor jangka pendek yang kurang memperhatikan masalah-masalah fundamental atau kondisi perusahaan.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Tidak ada perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai secara keseluruhan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.
2. Rata-rata return saham setelah pengumuman lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pengumuman dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007, tetapi pada tahun 2008 rata-rata return saham sebelum lebih tinggi dibandingkan dengan return saham setelah pengumuman dikarenakan terjadinya krisis keuangan global pada oktober 2008.
B. SARAN
Hasil dari penelitiaan ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya maka saran-saran yang dapat diberikan adalah:
1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya tidak hanya meneliti perbedaan antara return saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai saja, tetapi juga mencari indikator-indikator lainnya.
(3)
2. Keputusan apapun yang akan diambil dalam berinvestasi adalah hak dari investor itu sendiri, namun diharapkan dari penelitian ini para investor dalam mengambil keputusan tidak hanya melihat adanya publikasi saja, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap harga saham dengan melakukan analisis investasi terlebih dahulu dengan teknik yang ada.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Aji Setya Budi, 2003. Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham dan Penentuan Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Di BEJ. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 1 no 1, Maret 2003: 11-23.
Ameliani, Septi. 2007. Analisis Pengaruh Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Terhadap return sahan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen Bisnis IPB
Anoraga, Pandji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima, Jakarta: PT Rineke Cipta.
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bodie/ Kane/ Marcus.2005. Investasi. Edisisi keenam. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, EF and joel. F Houston. 2006. Fundamental of Financial
Management. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab, Edisi 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Fakhruddin, dan Sopian Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis
Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Fauzi, Wakit. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.5.no.2, September 2007: 101-106.
Giyantiningrum, Rr. Eko, 2000. Pengaruh Iniasi Dividen Terhadap Kandungan Informasi Pengumuman Laba, Yogyakarta: Thesis Akuntansi Program Pasca Sarjana UGM.
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Keown. J. scoot,Martin. D, Pretty William.2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi pertama.Jakarta: Salemba Empat.
Kusuma, Hadri, 2004. Hubungan Dividen Inisiasi Dan Informasi Asimetri: Pendekatan Hazard Rate. Jurnal Siasat Bisnis, No.9 Vol.1: 15-34.
(5)
Nasution, Bismar. 2006. Keterbukaan Pasar Modal ( edisi revisi). Cetakan Pertama. Jakarta: Fakultas Hukum UI.
Ratna, Siti, 2002. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Di Bursa Efek Surabaya. Skripsi Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Setiawan, Deni.2006, Analisis Kebijakan Deviden sebagai upaya Mengurangi Resiko Keuangan dan Resiko Bisnis, Meningkatkan Harga Saham serta Pertumbuhan Laba. Studi kasus pada PT. Mandom Tbk, PT. Unilever Tbk dan PT. Indofood Tbk.skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, STIEK.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima, Bandung: CV Alphabeta.
Sularso, Andi.R.2003, Pengaruh Pengumuman Dividen tarhadap Perubahan Harga Saham ( Return) Sebelum dan Sesudah Ex- Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta( BEJ). Jurnal Akuntansi & keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003: 1 – 17.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta..
Widayanti dan Rio Rita, Maria, 2004. Reaksi pasar dan Investasi perusahaan yang mengumumkan Dividend Initiations dan Dividend Ommissions. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Dian Ekonomi)), No.1 Vol.X:76-91.
www.e-bursa.com, Perusahaan IPO diakses oleh Zulfiansyah 23 Desember 2008, pukul 16.00 WIB.
http://202.155.2.90/corporate actions/new info jsx/jenis informasi/01 laporan keuangan diakses oleh Zulfiansyah 24 November 2008, pukul 10.00 WIB.
januari 2009 Pukul 14.00 WIB.
www.yahoofinance.co.id, Harga Saham diakses oleh Zulfiansyah 26 Januari 2008, pukul 10.00 WIB.
(6)
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Paired Samples Test
-.005121 .02595794 .00410431 -.013422 .00318104 -1,248 39 ,220 returnsebelum
-returnsesudah Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
-.001698 .02299724 .00363618 -.009052 .00565726 -,467 39 ,643 returnsebelum
-returnsesudah Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper 95% Confidence
Interval of the Difference Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
-.009991 .01924409 .00304276 -.016146 -.003836 -3,284 39 ,002 returns ebelum
-returns esudah Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper 95% Confidence
Interval of the Difference Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
.00520913 .03324005 .00525571 -.005422 .01583981 ,991 39 ,328 returns ebelum
-returns esudah Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences