30
3. Fungsi pengentasan, akan menjadi arah layanan apabila penguasaan konten memang untuk mengatasi masalah yang sedang dialami klien.
4. Layanan penguasaan konten dapat secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan di satu sisi, dan di sisi lain memelihara potensi individu
atau klien. Pengajaran dan pelatihan dalam penguasaan konten dapat mengembangkan fungsi pengembangan dan pemeliharaan.
Penguasaan konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri sendiri terhadap ancaman ataupun pelanggaran atas hak-haknya.
Dengan demikian, layanan penguasaan konten dapat mendukung fungsi advokasi prayitno, 2004: 3.
2.3.3 Penyelenggaraan layanan penguasaan konten
Penyelenggaraan layanan pembelajaran didahului oleh pengungkapan kemampuan dan kondisi siswa dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat diketahui
siswa-siswa yang, a. Cepat dan sangat cepat dalam belajar
b. Lambat dan sangat lambat dalam belajar c. Kurang motivasi dalam belajar
d. Tidak memiliki kemampuan teknis dalam belajar yang memadai Di dalam penelitian ini penyelenggaraan layanan penguasaan konten
dilakukan dalam bidang bimbingan belajarkegiatannya meliputi kegiatan
31
pengembangan motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik, ketrampilan belajar, program pengajaran perbaikan dan pengayaan meliputi;
1. Peningkatan motivasi belajar siswa, antara lain dengan menjelaskan tujuan belajar, menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan, bakat dan minat,
menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang, dan menyenangkan, memberikan hadiah reward, menciptakan hubungan yang
hangat dan dinamis antara guru dan siswa, serta antara siswa dan siswa. Selain itu juga menghindarkan siswa dari tekanan dan suasana yang tidak menentu
seperti suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan atau memjengkelkan, melengkapi sumber dan sarana belajar, mempelajari hasil
belajar yang diperoleh. 2. Peningkatan ketrampilan belajar antara lain, membuat catatan waktu guru
mengajar, membuat ringkasan dari bahan yang dibaca, membuat laporan laporan peninjauan, diskusi, pelaksanaan kegiatan tertentu, mengembangkan
cara menjawabmemecahkan soal ulangan atau ujian, menyusun makalah, membaca efektif, berbahasa efektif, dan bertanya efektif
3. Perkembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, antara lain menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar, memelihara kondisi kesehatan, mengatur
waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah dengan membuat jadwak belajar, memilih tempat yang baik, belajar dengan menggunakan sumber-
sumber belajar yang kaya seperti buku teks, kamus, dan referensi lain,
32
mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang dipelajari.
4. Pengajaran perbaikan, guru pembimbing bekerja sama dengan guru mata pelajaran atau guru praktek
5. Program pengayaan, guru pembimbing bekerja sama dengan guru mata pelajaran atau guru praktek
6. Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar lingkungan fisik, sosial, dan budaya untuk belajar.
2.4 Modeling